Mobil mewah milik William melaju dengan kecepatan sedang. Naura yang berada di kursi penumpang memasang wajah kesalnya. Baru beberapa meter Naura menghentikan mobilnya.
"Stop..."
Sang supir William mendengar nada tinggi dari belakang. Segera menginjak pedal remnya. Naura membuka pintu mobil dan keluar meninggalkan supir William.
"Nona... Anda mau kemana?. Bukan kah nona harus ke rumah sakit,"
Sang supir William mencoba menghentikan wanita yang berjalan lurus ke depan.
"Tidak.. Kaki saya sudah sembuh. Silahkan pergi aku tidak membutuhkan mu,"
Sang supir pun hanya menggeleng. Dia pikir tuannya bisa di kelabui. Tentu saja tidak, tuannya itu sangat cerdik. Trik murahan seperti ini sudah seperti nyamuk. Jika datang langsung tepuk. Nico bukannya pergi kembali, tapi dia mengikuti langkah Naura. Jangan kira Sean bodoh tentu saja tidak. Nico tidak mengalihkan pandangannya. Dia tidak mau berakhir babak belur di hajar sang tuan.
Sementara itu, Sean melangkah kan kakinya menuju di mana Inka berada. Ya salah satu anak buahnya mengatakan. Jika Inka berjalan menuju ke sana. Sean berpikir untuk apa dia ke sana.
Brakk..
Pintu gudang di tendang oleh Sean. Matanya menyala penuh amarah. Melihat wanita kesayangan nya tergeletak di lantai yang dingin dan kotor, tak berdaya. Sean tanpa melihat keadaan wanita itu yang kotor pun, langsung meraih tubuhnya.
"Baby Come On, buka mata mu Queen,"
Sean pria itu meraung mencoba membangunkan Inka. Dengan menepuk pipinya berkali-kali.
"Inka, Baby ayo bangun sayang"
Sean menggila karna Inka tidak merespon nya.
"Tuan.. sebaiknya bawa Nona Inka ke rumah sakit Nona Inka keracunan tu_."
Sean tanpa menunggu Kenzo selesai berbicara. Sudah membopong tubuh Inka ala bridal style.
Begitu sampai di mobil, Sean membaringkan tubuh Inka di kursi belakang.
"Tuan.. Biar saya saja,"
Sean masuk memangku tubuh Inka. Kenzo melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Dia tau saat ini apa yang sedang di rasakan oleh sang Tuan. Meskipun saat ini sang Tuan belum memiliki hubungan khusus dengan nona Inka. Kenzo yakin tuannya bersungguh-sungguh mencintai nona Inka. Tuannya itu tidak pernah perduli dengan yang namanya wanita, tuannya itu hanya perduli pada hasratnya saja. Jika ingin menyalurkan kepuasan batinnya.
****
Sementara di kediaman keluarga Santoso di kamar Bagas. Clarisa kaget bukan main begitu membuka pintu Bagas langsung menyambar bibirnya.
Clarisa sampai terengah-engah mengikuti permainan Bagas.
Bagas membuka matanya yang sedikit kabur itu. Melihat mata itu dan langsung mendorong tubuh itu ke arah ranjang.
Tanpa menunggu langsung melancarkan aksinya.
Ia mencium lagi bibir Risa, puas mencium bibirnya. Bagas menurunkan bibirnya ke leher dan menyesapnya. Sedangkan tangannya membuka kasar baju Risa. Risa memekik kaget melihat aksi Bagas, tapi setelah itu dia tersenyum.
"Mas...,"
Risa memanggil nama Bagas. Bagi Bagas suara Risa bagaikan alunan merdu di telinganya.
Bagas melihat bagaimana Risa yang sudah polos setelah melepaskan tautan bibir nya. Dia tidak mau menyianyiakan kesempatan ini. Bagas sudah tak bisa membendung nya.
Ia berdiri membuka pakaian nya terburu-buru. Dan melemparnya ke sembarang arah.
Begitu sudah polos, ia langsung menindih tubuh tak berdaya itu . Dan Risa hendak memekik kaget. Saat Bagas dengan kasar menyatukan milik mereka berdua. Bagas membungkam bibir Risa dengan bibirnya. Bagas yang lupa dengan janjinya pada Inka, istri sahnya. Seketika musnah dengan obat ajaib yang di minum nya.
Ya seharusnya minuman itu untuk Inka. Karna Naura ingin mempermalukan Inka pada semua orang. Naura membenci Inka yang menurutnya menjadi penghalang untuk dirinya mendekati Sean. Tapi siapa sangka, kalau ternyata minuman itu justru Bagas yang meminumnya. Saat Inka pergi ke toilet, gaun yang dikenakan nya terkena tumpahan jus.
Permainan mereka berdua sampai menjelang subuh. Bagas yang sudah lebih seminggu tidak mencumbu istrinya, seketika lupa. Karna tamu bulanan Inka, ia mencurahkan semua nya malam ini. Bukan hanya sekali dua kali. Bahkan Bagas beberapa kali menumpahkan bibit miliknya pada Risa.
Clarisa tersenyum lebar, saat mengingat permainan mereka di atas ranjang. Tentu saja dia tidak mau kalah dengan Bagas.
Dia juga menunjukkan kemampuannya di atas Ranjang. Meskipun dirinya pernah melakukan nya. Tapi Risa sangat puas dengan permainan suami sirinya. Ya Risa juga beberapa kali pernah melakukan hubungan intim. Dengan mantan pacarnya dulu. Dan pria tak di kenalnya...
Clarisa meneliti wajah lelah Bagas yang tidur, sangat pulas. Usai permainan mereka. Dia tidak menyangka. Penantian nya selama ini membuahkan hasil.
Clarisa bangkit dan melangkah menuju kamar mandi. Lalu mengguyur tubuh polos nya dengan shower.
Setelah mengeringkan rambutnya. Risa melangkah ke arah ranjang. Membuka selimut. Dia juga melepas handuk kimono nya. Dan ikut masuk ke dalam memeluk tubuh polos Bagas.
Pria itu mengernyit kan keningnya. Saat sinar matahari yang masuk ke dalam kamar. Menyilaukan matanya. Bagas membuka matanya sedikit. Menyipitkan matanya, melihat matahari yang sudah meninggi. Ah malas bangun, capek sekali badannya gara gara permainan mereka. Bagas menoleh kesamping memeluk lagi tubuh polos itu. *T*unggu ia meraba tubuh polos itu. Ia bergumam dalam hati nya.Kenapa Inka jadi sedikit besar. Apa dia gemuk kan. Apa dia tumbuh lagi.
Ya tubuh Clarisa memang tubuh profesional tinggi, dan berisi. Sedang kan Inka tubuhnya sangat kecil dan ramping. Saat ia mengingat bahwa tidak mungkin tubuh istrinya berubah dalam satu malam. Ia langsung membuka mata dan membalikan tubuh itu. Bagas terbelalak saat mendapati bahwa wanita yang ada di hadapannya adalah Clarisa, Istri sirinya. Bagas lalu membuka selimut tebalnya. Dan ia shock mendapatkan dirinya tanpa sehelai benang begitu pun Risa.
Sementara Risa yang merasa ada yang membalikan badannya. Dan merasa kedinginan, membuka mata kantuknya.
"Mas Bagas sudah bangun. Aku capek mas baru baru tidur,"
Risa mengangkat tangannya pada wajah Bagas, mengelusnya.
" Aku tidur lagi yah mas. Ibu juga sudah tau kita akan terlambat,"
Bagas langsung mendudukkan tubuhnya. Memijit pelipisnya yang masih sakit. Mencoba mengingat kejadian semalam. Dia mengedarkan pandangannya melihat keadaan kamar yang sangat berantakan. Baju Risa dan dirinya yang di kenakan nya saat pesta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Rahmawaty❣️
Yaahh . Sudahlah tamat riwayatmu bagas
2023-06-07
0
Wirda Lubis
lanjut
2022-07-06
0
Maryani Yani
yah c rissa g ketauhan udh ga perawan dia
2022-07-01
1