Nasi goreng
Sean menyapa para tamu undangan yang hadir. Sesekali ia melirik ke arah wanita yang sangat cantik bertubuh mungil.
Banyak relasi Bisnisnya yang datang memberikan selamat padanya. Sean hanya mengangguk.
"Sayang...."
Inka menolehkan kepalanya. Mantan suaminya itu datang dan duduk di sebelahnya tanpa di minta.
Inka mengedarkan pandangannya. Ia ingin menghindar dari mantan suaminya ini.
Nico menatap sengit laki laki yang duduk seenaknya sendiri.
"Maaf mas. Aku permisi kebetulan aku haus." Inka berdiri ....
"Ya... Kebetulan mas juga mau minum sayang... Ayo..!"
Bagas berdiri juga dan menarik pelan tangan Inka. Inka menarik tangan nya..
"Aku bisa sendiri mas..." Menatap datar Inka melangkah duluan.
Dari jauh seorang pria paruh baya memperhatikan nya. Ia menyunggingkan sudut bibirnya.
Bruk...
"Ah...Maaf tuan saya tidak sengaja."
Inka mendongak menatap wajah pria paruh baya tersebut.
"Tidak apa apa..." Inka tersenyum manis.
"Sayang kau tidak apa-apa.."
Inka melirik nya dan tak menjawab. Dalam hati ia mengumpat mantan suaminya itu.
"Maaf tuan...Jas anda kotor. " Inka menyesal telah berbuat ceroboh.
"No problem"
Albert menenangkan wanita yang menabraknya. Padahal ia sengaja menabrakkan diri pada Inka yang mengambil jus.
"Tuan Albert..."
Albert menoleh saat namanya di sebut.
"Tuan...Saya Clarisa. Model yang memamerkan produk baru kali ini."
Albert mengangguk mengerti.
Clarisa menatap sinis pada saat Inka.
"Inka ...Kau menumpahkan jus stroberi pada tuan Albert." Inka mengerutkan keningnya.
"Kau tidak tau siapa itu Tuan Albert." Inka menggeleng.
"Maaf tuan Albert. perempuan ini memang selalu membuat keri.....,"
"Clarisa..."
Bagas berseru tertahan. Ia muak pada Clarisa. Untuk apa menjelekkan orang lain. Padahal Inka tak sengaja.
Inka menggeleng tak mengerti...
"Maaf tuan Albert... Istri saya tidak sengaja.
Sekali lagi saya minta maaf..."
Inka menatap datar mantan suaminya itu. Apa maksudnya mengatakan istri saya....?
"Ah tidak apa biar asisten saya yang membersihkan."
"Tidak tuan ....Saya yang menabrak anda saya juga yang harus bertanggung jawab."
Albert menyunggingkan senyumnya. Umpan masuk ke dalam.
"Mari tuan ...."
Inka melangkah. Albert melirik Sean yang jauh.....
Sementara Nico. Pria itu mencari keberadaan Nona nya. Setelah tadi dirinya berbincang dengan rekan lamanya.
Bimo asisten tuan besar itu tadi menyapanya. Dan sekarang ia kehilangan Nona nya.
Kenzo merogoh saku celananya mengambil ponsel yang bergetar.
"......."
Kenzo menutup telponnya. Ia menghembuskan nafasnya. lalu membisikkan sesuatu pada tuannya. Sean menggeram bagaimana bisa wanitanya tak ada di tempat ini. Kemana dia...?
Sean berpamitan pada rekan bisnisnya.
Dan pergi mencari keberadaan Inka
"Tuan...Tuan Besar yang membawa Nona Inka pergi..."
Nico menunduk takut. Setelah ia pergi di ruang cctv mengecek keberadaan wanita itu.
Sean mengepalkan tangannya
"Bagaimana dengan pesta nya...".
Sean merogoh ponsel nya.
"Jangan sekali kali kau melukainya. Aku bersumpah akan memenggal kepalamu.Jika Kau menggores sedikit saja kulitnya."
Setelah mengatakan itu Sean mematikan telpon nya.
Sementara Inka saling meremas tangannya. Saat ini ia berada di Mension mewah milik Albert.
Albert sengaja membawa Inka ke Mension mewah nya. Ia sengaja tak membawa Inka ke Mension milik Sean.
"Tuan....Anda mau membawaku kemana."
Keringat dingin seketika bercucuran. Inka takut. Mereka semua akan menjadikan Inka budak nafsunya. Tidak....
Inka menggeleng...
"Bisa kau memasak ..." Inka menggeleng tapi mengangguk juga.
Albert tersenyum tipis. Pantas saja Sean memperdaya nya. Wanita ini selain cantik dia juga polos....
"Baiklah ...Apa kau bisa membuatku nasi goreng.." Inka mengangguk...
"Tidak usah takut... Aku tidak akan mencelakai mu. Aku juga masih ingin hidup. Masakan nasi goreng untuk ku... Sebentar lagi kekasihmu menyusul mu."
Inka masih bingung....Mencerna kalimat pria paruh baya itu.
Di sinilah Inka memasak nasi goreng. Inka juga tak tau untuk apa pria paruh baya itu membawanya ke Mension nya. Hanya untuk membuatkan sepiring nasi goreng.
"Albert... Albert...." Sean berteriak memanggil ayahnya.
"Ada apa..?"
"Dimana dia...." Albert mengangkat kedua bahunya cuek...
"Katakan di mana dia...Atau peluru ini menembus kepa..."
Argh...Prang...
Inka shock menjatuhkan nampannya. Melihat Sean menodongkan senjata api pada pria yang membawa nya kemari.
Sean mengalihkan pandangannya. Ia segera menyembunyikan senjata nya di balik punggungnya.
"Baby...Stop...Jangan bergerak. Kau bisa terluka ..."
Sean melangkah mengendong tubuh Inka.
Inka masih bergetar takut melihat kejadian barusan.
"Apa kau terluka... " Setelah mendudukkan Inka di sofa. Sean memeriksa tubuh mungil Inka.
Albert mendengus melihat anaknya. Dari saat tadi menjadi singa yang ingin menembaknya. Sekarang menjadi induk kucing yang khawatir anaknya terluka.Pedofil begitu pikirnya...
"Ayo kita pulang...." Albert mendongak cepat menatap Sean.
"Jangan berani menyentuhnya Pak Tua... jika seujung kuku saja dia terluka. Aku tak akan pernah membiarkan mu."
Sean menatap sengit ayahnya.
Inka bingung. Ia menatap mereka bergantian.
"Hubby... kau mengenalnya...,Kalian sangat mirip.."
Sean acuh menggiring wanitanya pergi.
"Tidak....Kita akan di sini sebentar. Tuan Albert ....Nasi goreng anda sudah matang..!"
Albert tersenyum tipis.
"Baiklah...Kau tidak ingin melayani orang tua ini."
Inka mengangguk...Sean tak percaya dengan yang di lihatnya.
"Tunggu dulu...Apa maksudnya ini. Baby kau masak nasi goreng...?" Inka mengangguk.
"Untuk apa...Apa dia mengancam mu.?"
"Tidak... Ayo Hubby... Jangan berlebihan. Tadi aku menumpahkan jus padanya. Dan sekarang beliau meminta ku membuat nasi goreng, Ayo.."
Usai berdebat kecil mereka di sinilah mereka di meja makan.
Albert dan juga Sean menatap ngeri pada sepiring besar nasi goreng yang tersaji di meja.
Sean meneguk ludahnya kasar. Ia jadi teringat kembali ketika Kenzo mengatakan Inka tak bisa memasak.
Apa nanti dia dan ayahnya akan mati setelah makan nasi goreng buatan nya.
Begitu pun Ayahnya. Albert melirik Sean tanda bertanya. Seperti nya Sean memilih diam. Tak perduli tatapan penuh tanda tanya ayahnya.
"Ayo Tuan....Tadi aku menambahkan kecap seperti nya terlalu banyak. Kupikir tadi sedikit..., Tak apa,Tuan berdua harus mencicipinya..."
Inka menuangkan nasi goreng ke piring mereka berdua.
"Ayo ....Tuan..."
Gluk...
Albert melirik Sean. Ragu ragu untuk memakannya.
Hap... Sean mengunyah nasi goreng buatan kekasihnya. Albert memperhatikan wajah Sean. Tapi sepertinya memang tak seperti bentuknya.
Sean masih menikmati nasi goreng. Sambil memandang wajah cantik Inka. Sean tersenyum lebar pada kekasihnya itu.
"Hubby ... Apa Nasi goreng nya enak..?"
"Ya.."
Inka tersenyum bangga dengan hasil masakan nya.
Selama ini dia selalu gagal memasak kalau tidak enak pasti keasinan.
Tapi kali ini sepertinya ada kemajuan. Begitu pikirnya....
Hap.... Albert memejamkan matanya. merasakan makanan yang masuk ke mulut nya.
"Tuan...Anda suka.."
Albert membuka matanya. Melihat wajah wanita itu yang berbinar.
Albert menganggukkan kepalanya.
Ia tak mau menyakiti wanita cantik ini. Baginya ini lebih baik dari pada makan racun.
Selain manis tak ada rasa lainnya....
Updated 165 Episodes
Comments
Diana Ana
😂🤣😂🤣😂 bapak ma anak degel ,,untung manis ga asin klu nasgor tuh asin udah lah ,klu manis kan tinggal nambah nasi putih biar pas klu asin udah nyatu sulit dah 😂🤣😂
2022-06-18
7
Khasanah Mar Atun
hahaha...weh inka cm cantik doaannnggg...yg penting ranjang hangat ya sean
2022-06-13
6
Prafti Handayani
Kecap Bango murah jadi Inka naroknya banyak"😅😅😅
Dari pada narok Garam yg kebanyakan y ka.
Ntar jdi makin naik tenai bpk mertua 😂😂😂
Tapi tenang,itu yg jdi nilai plus buat Inka biar mkin di syg
2022-06-29
0