Perang dingin
Bagas menatap nanar Mension mewah yang ada di hadapannya saat ini.
Wanita yang dulu sudah ia sia siakan telah menjadi ratu di istana megah ini.
Bagas tertawa sumbang, sungguh ia telah membuang berlian dan menggantinya dengan batu kali.
Usai pertengkarannya dengan Clarisa yang berujung sakit hati. Bagas datang ke mari, berharap ia bertemu dengan mantan istrinya.
Ya Clarisa membohonginya, dia juga mengakui bahwa dialah yang membuat Inka pergi dari rumah waktu itu. Dia bilang semua di lakukan ya karna sangat mencintai nya.
Lagi lagi Bagas tertawa, dialah pria paling bodoh di dunia.
"Tuan ... Mantan suami nona muda sekarang ada di depan Mension." Sean menautkan kedua alisnya. Untuk apa Bagas di Mension nya, dan siapa yang ingin di temuinya. Sean mengeratkan giginya. Bagas pasti ingin bertemu dengan istrinya, dia berpikir bahwa ia ada di kantor, sehingga dirinya bebas bertemu dengan istrinya. Mimpi saja,.... Umpatnya.
"Biarkan saja... Tetap awasi dia,jika mencurigakan", Kenzo mengangguk.
Sean membuka pintu ruang pribadinya di sana Inka tertidur pulas. Sean merasa bersalah,dia sudah berjanji akan menemaninya berbelanja. Tapi wanita nya ketiduran di ruang pribadi nya,karna mungkin lama menunggu nya.
"Baby... "Sean berbisik mesra pada Inka.
"Um..." Inka menggeliat, pagi tadi ia sangat mengantuk, entah kenapa belakangan ini dirinya senang sekali tidur pagi. Padahal tadi masih jam sepuluh dan sekarang, Inka membelalakkan matanya,dua belas lewat lima belas.Inka langsung mendudukan dirinya.
"Hubby... Maaf aku ketiduran.."Sean tersenyum menyingkirkan rambut Inka yang menutupi wajahnya. Bukan Inka yang salah tapi dirinya lah yang terlalu lama meninggal kan istri nya sendiri di ruangan nya. Sehingga istrinya memilih tidur sambil menunggu nya.
"Apa kita akan berbelanja... "Tanya Sean, sambil mencium kening Inka.
Inka mengangguk, bukankah dua hari lagi ia akan pergi bulan madu ke Paris negara yang selama ini ingin di kunjungi nya.
*
Di sinilah sepasang suami istri sedang berbelanja, habis mengisi perut mereka Sean mengabulkan permintaan sang istri, menemaninya berbelanja.
Inka mendengus,berbelanja dengan suaminya sama sekali tak asik tidak seperti dengan Siska.
Mereka berdua akan mengacak baju memilih ini dan itu menawar harga lalu di tinggalkan. Inka tersenyum sendiri sungguh mengingat betapa jahilnya dirinya dan Siska, membuatnya malu sendiri.
Tidak seperti sekarang apa yang di pegang nya akan langsung di kemas dan di bayar oleh suaminya, belum juga di tawar, ya kan.?
Bruk..
Inka menabrak seseorang, dan dengan sigap pria tersebut menangkap pinggang ramping Inka,agar tak jatuh.
Deg...
Jantung pria itu berdetak kencang, wanita cantik ini yang selalu ada dalam pikirannya. Wanita inilah yang mengacaukan hari hari nya.
Inka mencoba melepaskan diri nya dari pelukan pria asing tersebut.
"Ah maaf kan saya Nona..." Pria yang menabraknya. Tapi tangan itu belum juga melepaskan dari pinggang ramping Inka.
"Lepaskan tanganmu dari istri ku," Suara berat Sean mengagetkan mereka.
Brian sontak melepaskan tangannya dari pinggang ramping Inka. Wanita yang sudah membuatnya tergila gila. Tapi sayang nya dia milik Sean William,pria yang terkenal dengan kekejamannya.
Sean menarik tangan Inka dan menjauhkan dari pria di depannya. Sean tau Brian menaruh hati pada istrinya. Diam diam Brian mencintai miliknya. Sean tentu saja murka saat tau jika pria yang dulunya ingin bekerja sama dengan hanya untuk mendekati Inka, dan berniat mengambilnya.
"Hubby..." Brian melihat mata wanita itu yang sepertinya ketakutan. Lalu mengalihkan wajahnya pada Sean William, pria inilah sekarang yang menjadi suaminya. Sehingga mau tak mau Brian mengubur rasa yang dimilikinya. Brian tentu saja tak mungkin bersaing dengan Sean William. Brian hanyalah remahan bagi Sean William.
Inka takut karna ia tak mau melihat Sean marah, sungguh dia sangat takut melihat Sean yang marah.
"Jangan pernah sekalipun mendekati istri ku, atau kau akan menyesal telah melakukan nya." Brian menelan ludahnya cekat.
"Maaf...Kami tidak sengaja bertabrakan bukan." Meski takut tapi Brian akan menjadi pria tak patah arang. Jika ada kesempatan kenapa tidak.
Sean tersenyum miring, pria di depannya menantang nya.
" Apa kau ingin perusahaan ayahmu bangkrut,karna telah menggelapkan dana milyaran rupiah," Wajah Brian pucat pasi. Bagaimana Sean tau jika ayah nya telah menggelapkan dana milyaran rupiah.
" Aku memaafkan mu kali ini, tidak untuk lain kali. Bukan kah kau ingin membalaskan dendam mu pada Rajasa.... " Brian terbelalak.
"Kau...." Sean tersenyum miring. Lalu menggandeng tangan istrinya melangkah meninggalkan Brian.
Brian shock mendengar bahwa Sean mengetahui masa lalunya. Bukan hanya itu Sean juga mengetahui jika ayah nya telah menggelapkan dana milyaran rupiah dari rekan bisnisnya untuk perusahaan nya.
Sepanjang jalan pulang Inka diam, ia takut salah bicara. Sean membiarkan saja istrinya,ia ingin melihat bagaimana cara istrinya merayu nya.
Kenzo merasa hawa dingin di dalam mobil yang di kendarai nya. Ia tak berani untuk sekedar menoleh ke arah kaca. Jangan sampai dirinya yang menjadi sasaran empuk dua orang di belakangnya.
Sampai di Mension, kedua orang itu masih saja dengan ego masing masing. Entah apa yang mereka pikirkan, Kenzo bingung sendiri.
Inka melangkah menuju kamarnya, dengan wajah cemberutnya.
Sean yang berjalan di belakangnya tersenyum tipis. Istrinya ini sungguh menggemaskan. Ingin sekali Sean mengecup bibir manyun itu.
Ah bukankah ia sedang marah...?
Brakk...
Sean memegang dadanya dan shock,hampir saja hidungnya yang mancung ke depan berpindah mancung ke belakang.
"Bukankah harusnya aku yang marah,lalu kenapa jadi dia yang marah sekarang" Sean bermonolog sendiri. Bingung kenapa terbalik...
Inka menggerutu, bibirnya tak berhenti mengomel. Suaminya sungguh membuat nya sebal,tak ada usaha untuk merayu nya sama sekali. Awas saja, jika dia meminta jatah nanti malam.
Clek...
Sean mengedarkan pandangannya mencari keberadaan istri nya. Ia menoleh kearah kamar mandi, lalu mencoba membuka, di kunci... ?
Sean mengerutkan keningnya,sejak kapan istrinya mandi menguncinya.
Sean membiarkan istrinya,ia keluar kamar mencari keberadaan Kenzo.
"Apa yang pria itu lakukan ..?"
"Tidak ada tuan, mantan suami Nona muda itu hanya mengintai di dalam mobil." Sean mengangguk, ia berpikir mungkinkah Bagas ingin merebut Inka darinya. Rasanya tak mungkin.....
Sean tak menghawatirkan Bagas,tapi ia was was jika ia lengah entah apa yang terjadi pada istri mungilnya tadi. Rupanya wanita itu sudah mengganggu ketenangan nya.
*
Naura membanting semua yang ada di meja rias minimalis. Sudah hampir sebulan lamanya, ia tidak mendapatkan celah sama sekali. Saat dirinya hendak melakukan aksinya, entah mengapa ada saja orang yang menggagalkan rencana nya. Seperti saat tadi, di pusat perbelanjaan. Ia membuntuti mereka, saat Inka jauh dari Sean, Naura hendak mengarahkan pisau lipat yang selalu ia bawa pada Inka.
Tapi entah mengapa seseorang menabrak nya, sehingga pisau di tangannya jatuh. Naura mengumpat,sumpah serapah keluar dari bibir nya.
"Inka tak boleh memiliki William, Sean William hanya miliknya." Ia bersumpah akan menghabisi Inka dengan tangan nya.
Sudah bertahun-tahun lamanya dirinya menunggu pria pujaannya datang ke Indonesia. Dengan sabar ia menolak semua laki-laki yang mendekati nya. Tapi setelah William kembali lagi ke sini,dengan entengnya Inka merebutnya darinya. Janda miskin itu tak boleh memiliki William. Dia tak pantas mendapatkan Sean,Sean William hanya pantas untuknya seorang.
Updated 165 Episodes
Comments
Wirda Lubis
inka ngak janda miskin punya perusahaan di kasih yang mengolah si bagas
2022-07-07
1
Prafti Handayani
Aq maunya Inka hamil Tripel thor.Biar makin angngek tuh si mantan mertua bawel 🤔
2022-07-02
1
Joey Joey
🤣 🤣 🤣 Itu brian
2022-06-21
2