Tertangkap basah
Brakk...
Kedua anak manusia yang masih di gelung selimut kaget dan mendudukkan diri.
Nola dan Kenzo melotot tak percaya mendapati wanita bunting yang berkacak pinggang.
" Ken.."
Sean yang berdiri di belakang sang istri tersenyum tipis. Semalam Sean melihat Kenzo yang diam diam datang ke kamar Nola. Sean sengaja membiarkan Kenzo masuk, dan ternyata dugaannya justru malah lebih. Mereka berdua sudah menyatu.
"Nona, kami bisa jelaskan, aku dan Nola"
"Apa, kalian berdua benar-benar ingin membuat mension ini tempat berzina. Jangan sampai mension ini kena sial by...
Kalian berdua tidak tau malu. Lihat jam berapa sekarang, bahkan matahari sudah di atas kepala."
Inka benar benar geram, pagi tadi ia pikir Nola sudah ke kamar Xanders. Dan Inka sibuk melayani suaminya. Ternyata saat Inka ke kamar anaknya, Xanders sudah turun dari box tidur nya, dan menghambur kamar. Entah bagaimana dia bisa turun, Inka tak tau.
Nola menunduk, malu rasanya ia kepergok majikan sedang berbuat mesum. Tapi mau bagaimana lagi, semalam Kenzo berkali kali menggagahinya hingga waktu subuh baru tidur.
Sementara Kenzo melirik ke arah tuannya, ia tau ini ulah nya. Kenzo mengumpat Sean setidaknya jangan mendobrak pintu. Bagaimana jika dia sedang bercinta dengan Nola. Untung saja tidur dan selimut membungkus tubuh mereka berdua yang polos.
Nola menarik selimut dan meraih baju Kenzo. Ya hanya baju Kenzo yang ada, bajunya masih tersimpan di lemari.
Inka yang melihat itu menggelengkan kepalanya, ia pikir Nola tidak akan melakukan sejauh itu. Hah.. Seketika ia menyesal telah mengajari nya.
Dua jam berlalu, Kenzo dan Nola di buat tak berkutik dengan tuannya. Iya dengan berat hati harus menikah. Padahal rencana awal Kenzo akan datang ke kampung dan melamar Nola terlebih dahulu.
" Benar kata istriku, jangan sampai mension ini kena sial karna ulahmu Ken. Ku pikir burung mu itu masih takut ternyata kau mencuri start."
Kenzo mendengus, dia benar benar ingin menghajar Sean. Sebagai seorang pria malu rasanya jika di tangkap basah seperti ini. Anjlok harga dirinya oleh tuannya. Tuannya itu tak berkaca dengan kelakuan dulu.
Bulan berganti...
"By..."
Inka meringis menahan sakit di perut tembus ke pinggang. Sean terbangun saat mendengar desisan istrinya. Ia mengerjapkan matanya, dan memeluk tubuh mungil istrinya. Ia bangun merasakan basah di ranjangnya,saat tangan tak sengaja meraba tubuh istrinya. Apa istrinya mengompol...
"Sayang, kau mengompol. Kenapa tidak bilang, hm... Ayo aku akan memandikan mu."
"Sakit..."
Rintihan lirih Inka masih terdengar di telinga Sean. Ia segera menyibak selimut dan betapa shock nya ia melihat cairan kental dan bercampur darah keluar dari ************ istrinya.
"By seperti nya aku akan segera melahirkan."
"A_apa sayang.?" Sean tergagap mendengar kata melahirkan.
Nafas Inka memburu, Sean bangkit dan berlari mengambil ponsel nya. Tangan nya bergetar takut melihat darah segar bercampur lendir.
"By..."
Sean menjatuhkan ponsel nya dan mendekati istrinya.
"Sayang kita ke rumah sakit..."
Inka menggeleng sepertinya sudah tidak kuat. Putrinya ingin segera keluar.
"Ark..."
Sean menggigil ketakutan mendengar Inka mengejan. Apa yang harus di lakukan nya.
"Sayang no.. Kita harus ke rumah sakit"
"Ga by.. Dengar kau harus melihatnya Ok."
"Apa.." Sean tergagap mendengar nya.
"By..."
Inka menyentak suaminya yang kelewat bodoh. Dia sudah tak tahan. Sementara di sebrang telpon yang mendengar perdebatan suami istri tersebut langsung mematikan ponselnya dan pergi ke Mension William. Ia tau istri William akan melahirkan.
"I_Iya..."
Sean menunduk dan melihat lubang yang selama ini memberi nya kenikmatan. Ia shock mulut nya menganga dan bergetar ....
"Sayang kenapa bengkak, apa tidak sakit.."
Inka sebal dan menendang Sean hingga terjengkang. Bisa bisanya suaminya bilang bengkak. Tentu saja bengkak, secara mau keluar kepala.
Sean yang mendapat tendangan, kalang kabut jangan sampai istrinya marah. Ia mengutuk mulutnya yang kelepasan bicara.
"Ark..."
"Princes, bisakah nanti dulu keluarnya ok. Kita ke rumah sakit du_"
Buk...
Sebuah bantal melayang di kepala Sean, dan itu dari Inka tentunya. Nafas Inka memburu, antara marah dan gondok pada suaminya. Tak taukah rasanya melahirkan seperti mau mati, dan suaminya asik mengoceh tak berfaedah, bukannya membantu.
"By... Lihat kebawah dan tarik jika sudah keluar, kau mengerti by..."
Geramnya dan matanya melotot tajam.
Hah...."Iya.."
Sean kembali lagi ke tempat semula, ia lalu menunduk ke bawah seperti kata istri nya. Tangannya terulur bersiap meraih putrinya.
Ark....
Satu kali dan wajah Sean tambah pucat melihat putrinya yang hampir keluar. Tak lama Inka mengejan lagi dan...
Oek...Oek.....Oek...
Sean mematung dengan bayi yang ada di tangannya. Bi Ina datang dan langsung meraih bayi yang berlumur darah dari tangan majikannya. Sementara dokter Gibran langsung fokus pada istrinya.
"Tuan.."Bi Ina menyadarkan tuannya yang dari tadi masih seperti orang bodoh.
"Tuan sebaiknya membersihkan terlebih dahulu, nona Inka dan bayinya sudah selamat dan baik baik saja."
"Tuan..."
Hah...
Ia linglung berdiri dan mau apa? Inka yang melihat suaminya jengah, dan memutar bola matanya.
Sementara dokter Gibran menggeleng kan kepalanya, kenapa orang yang kejam seperti Sean William seketika jadi bodoh.
Satu jam berlalu Sean sudah berganti pakaian dan menghampiri istrinya. Ia melihat dokter Gibran yang sibuk membereskan barang milik nya.
Seketika Sean menyesal telah memberikan izin pada Kenzo dan Nola berbulan madu. Jika tau istrinya akan melahirkan, tentu saja Kenzo harus stenbay di sini.
"Tuan William, ini obat yang harus di tebus di apotik. Di situ tertera kapan nona Inka harus meminum nya."
"Apa milik istriku akan kembali seperti semula,"
Hah...
Buk....
Lagi sebuah bantal melayang di kepala nya. Sean menunduk dan mengambil kembali bantal yang di lemparkan istrinya.
Inka tak percaya dengan suaminya, selain bodoh kenapa juga harus di pertanyakan. Ingin sekali ia mencekiknya...
"Semua wanita jika melahirkan normal memang seperti itu tuan. Dan itu pasti akan kembali seperti semula."
Sean mengangguk masih seperti orang bodoh, ia lalu beralih pada istrinya.
"Sayang apa sakit.."
"Enak by... "
Sean tersenyum masam, mendengar nada ketus istrinya. Kenapa istrinya sensitif sekali. Padahal ia hanya bertanya. Sean beralih dan tangannya memijit kaki istrinya.
Jangan sampai ia menghabiskan tidurnya di luar. Mana mau dia....
Oek...Oek...
"Nah, nona ayo buka dadanya, tuan putri seperti nya tak sabar ingin tumbuh besar."
"Hey... Jauhkan tanganmu dari istri ku."
Putri nya yang hendak mencari sumber kehidupan nya, kaget dan menangis kencang mendengar teriakkan Daddy nya.
"By..."
"No Baby biarkan aku yang buka, singkirkan tanganmu."
Sean melotot tajam tak terima istrinya di sentuh oleh dokter Gibran.
"Aneh bukankah ia tadi baru saja menyentuh organ intim istrinya. Lalu kenapa sekarang hanya membuka kancing baju di larang. Aneh......"
" Alicia Deandra,"
Updated 165 Episodes
Comments
Ani Susiani
aku bisa ketawa ...sean ternyata bego
2022-06-18
3
Cha cha
astaga daddy Sean bikin aku ketawa mulu 🤣🤣🤣
2022-06-22
2
Pia Palinrungi
mafia error thor, zean 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-06-21
1