Terkurung

Bagas mencoba untuk mencari istrinya berjalan ke arah toilet wanita. Menunggu di sana, sambil menyandarkan tubuhnya pada dinding. Ia sesekali menoleh kearah pintu. Berharap sang istri yang keluar. Lagi lagi bukan Inka.

Dertt... Dertt... Dertt...

Ponsel yang baru saja di belinya bergetar. Tanpa membaca nama Bagas menggeser tombol hijau. Dengan sisa sisa kesadaran nya, ia mendengarkan suara di seberang Telfon.

"Mas ... Aku di rumah ibu menginap,"

Bagas langsung mematikan telpon nya. Segera pergi meninggalkan toilet umum.

Dan meninggalkan pesta tanpa pamit pada pemilik pesta. Dia sudah sangat tersiksa. Dengan keadaan tubuhnya yang menurutnya sangat gila. Hasratnya tak bisa di tunda. Ingin segera tersalurkan. Dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Menuju rumah kediaman orang tua nya.

Begitu sampai dia memarkirkan mobilnya ke sembarang arah. Turun dengan tergesa gesa. Bagas langsung menuju kamarnya.

Sementara Inka wanita itu menangis. Terjebak di dalam ruangan yang sangat kotor. Ya saat dia berjalan keluar. Dia berjalan menuju arah yang berlawanan. Dengan tempat pesta. Saat itulah Naura mengikuti nya. Dan mendorong Inka pada ruangan kosong. Mungkin tempat ini bisa dikatakan Gudang. Ruang yang gelap, pengap dan Bau itu. Seketika membuat Inka menjerit saat sadar. Ada yang dengan sengaja mendorongnya kemari. Lalu Inka menangis mencoba membuka pintu nya. Meminta tolong pada suaminya. Memanggil nama Bagas berulang kali. Hingga akhirnya ia

lelah.

Inka duduk, menyembunyikan wajahnya di kedua lututnya. Dia berdoa sambil sesekali menangis segukan. Meminta siapa saja yang ada di luar untuk membuka pintu nya.

Diluar pintu, seseorang tersenyum miring.

"Ambil ini, dan ingat tutup mulut mu. Jangan sampai ada yang tau. Kalau tidak ibumu akan mendengar kematian ayahmu."

Wanita itu hanya mengangguk. Dia terpaksa melakukan ini. Dia juga tidak mau melihat orang tuanya menangis. Melihat ayahnya saja yang terbaring tak berdaya. Ibunya sering menangis. Apalagi kalau sampai ayahnya meninggal. Dengan ragu ia mengambil amplop coklat tua yang disodorkan kepada nya. Dan melirik kearah pintu tidak tega.

"Apa yang kau tunggu. Ambil atau aku melenyapkan Ayahmu,"

Lagi lagi dia takut ayahnya meninggal kan ibunya.

"Pergi sejauh mungkin. Jangan sampai kau menampakan wajahmu itu. Uang itu cukup untuk membawa ayahmu berobat."

Pelayan itu mengambil amplop itu. Dan berlalu pergi. Dia mencoba untuk tak perduli yang penting ayahnya sembuh. Sudah tidak merasakan sakit lagi.

" Wanita ******.. Kau lihat. Kau tidak akan bisa menandingi ku. Kau hanya pantas di sini. Tempat mu memang harus nya di sini,"

Naura hanya tersenyum mendengar suara minta tolong dari dalam. Dia yakin pasti sebentar lagi dia akan mati. Mengingat tempat itu adalah tempat menyimpan bahan bakar. Naura yakin Inka akan keracunan. Jika lama lama menghirupnya. Sekarang tinggal bagaimana dia bisa membuat Sean jatuh cinta padanya. Berbalik pergi meninggalkan tempat gelap itu. Naura tersenyum riang, kembali ke tempat pesta. Mengedarkan pandangannya. Melihat Sean yang duduk seorang diri. Sudut bibirnya terangkat. Malam ini dia harus bisa menaklukannya. Mungkin dengan cara sedikit merayu nya. Dia harap Sean akan membawanya ke ranjang nya.

Naura bukanlah tipe wanita yang menjaga selaput dara. Baginya **** adalah kebutuhan. Dia sudah tidak perawan saat masih abu abu. Saat pertama mengenal **** Naura belum mengenal Sean.

Sean yang menyadari bahwa Inka dan Bagas tidak kembali lagi, merasa curiga. Segera memberi kode pada Ken, untuk mencari tau. sedangkan Ken tau arti tatapan mata sang Tuan. Segera pergi meninggalkannya.

Naura berjalan lenggak-lenggok sambil membawa gelas berisikan wine. Dan...

Brukk...

"Aw"

Naura menabrakkan dirinya kepada Sean. Hingga jatuh ke dalam pelukan hangat Sean. Sean yang tau jika Naura sengaja menabrakkan diri pada nya. Hanya menaikkan ujung alis nya. Seolah tak tau, trik murahan yang sedang di mainkan wanita itu.

"Tuan maafkan saya, saya tidak sengaja. Pelayan ini mendorong ku,"

Sean beralih menatap seorang pelayan perempuan yang berdiri ketakutan.

"Maaf Tuan.. Saya tidak sengaja,"

Naura mencoba untuk berdiri.

Brukk....

"Aw.. Tuan kakiku ...Est...,"

Naura meringis saat dia berusaha berdiri. Dia merasa saat ini kakinya ter kilir.

Sementara itu semua mata memandang ke arah Sean dan Naura.

Sedang Naura yang melihat semua mata memandang kearah nya. Saat ini tersenyum penuh kemenangan. Dalam hati pasti Sean tidak akan menolaknya. Dia pasti tidak mau terlihat buruk di hadapan semua relasi Bisnisnya. Karna saat ini semua pasang mata sedang menatap nya. Mereka pasti menunggu Sean William membopong tubuh nya.

"Tuan Sean.. Anda tidak apa apa. Maafkan saya atas kecerobohan pelayan kami. Kami bersedia mengganti ruginya,"

Dokter Wira merasa bersalah atas insiden ini. Dia menyayangkan pelayan yang kurang berhati-hati, saat membawa minuman. Dan alhasil ke jadian ini terjadi. Siapa yang tidak tau Sean William. Pria dengan segudang prestasi dan terkenal kejam seluruh Dunia. Perusahaannya memang sudah mendunia. Begitupun julukan pemimpinnya.

Sean tentu saja dia tidak mau menjatuhkan imejnya. Di hadapan semua rekan bisnisnya.

Dia segera berdiri, dan membopong tubuh Naura. Sedang Naura bersorak dalam hati, rencananya berhasil.

"Maaf Tuan Wira ...Atas insiden ini. Kalau begitu kami permisi. Ku rasa kaki Nona Naura harus segera di obati,"

"Baiklah Tuan.. Saya mohon maaf. Karna ini bukan di bidang saya, saya akan menghubungi rekan saya di rumah sakit. Sekarang silahkan Anda ke rumah sakit tuan,"

Sean hanya mengangguk.

"Tidak usah tuan Wira... Saya bisa sendiri. Terima kasih atas tawaran anda,"

Sean berlalu pergi dengan Naura yang ada dalam gendongan nya.

Naura segera mengalungkan kedua tangannya pada leher Sean. Tentu saja dengan alasan takut jatuh. Sean membiarkan saja wanita itu, tidak perduli.

Ken mengotak Atik ponsel di tangannya.

"Di mana wanita Tuan,"

"......."

"Bodoh.. Jangan sampai kepala kalian yang jadi taruhan nya. Segera cari, jangan sampai dia terluka sedikitpun. Kalau kalian tidak ingin terkena musibah,"

Kenzo menutup telponnya berjalan ke arah toilet wanita. Tidak lama ponselnya berdering lagi.

"......"

"Baiklah kalian berpencar. Segera temukan calon Nyonya kita,"

Ken yang mendengar anak buahnya berbicara. Bahwa suami dari gadis milik sang tuan sudah pergi meninggalkan pesta. Tapi tidak dengan Nona Inka. Mungkin saja Nona Inka masih disini. Ken yakin itu tapi di mana?.

Sementara Sean yang sudah keluar berjalan menuju mobil. Supir Sean begitu melihat tuannya membopong seorang wanita, segera membukakan pintunya. Sean menurunkan Naura dengan kasar.

"Antar dia ke rumah sakit terdekat"

Naura menoleh hendak melayangkan protesnya.

Brakk...

Sean menutup pintu mobil kasar dan berbalik pergi begitu saja.

coba aja jempolnya jangan di anggurin🤣

beri VOTE dan hadiah juga

🤭

Terpopuler

Comments

Iman sulaiman

Iman sulaiman

dasar wanita ular

2022-10-13

0

epifania rendo

epifania rendo

dasar siluman

2022-07-25

0

Wirda Lubis

Wirda Lubis

Naura ular siluman

2022-07-06

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Ada apa dengan bagas
3 Rencana liburan
4 Pertemuan
5 Rahasia
6 Berbohong
7 Sah
8 Menggodanya
9 Clarisa marah
10 Bertemu lagi
11 Menyembunyikan fakta
12 Mulai bekerja
13 Clarisa ke kantor
14 Maksud tersembunyi
15 Cemburu
16 Foto yang pecah
17 Jebakan
18 Terkurung
19 Shock
20 Mencari
21 Salah tingkah
22 Suara asing
23 Terbongkar
24 Pergi
25 Ingin seatap
26 Bingungnya siska
27 Ciuman paksaan
28 Memjambaknya
29 Menunjukan kepemilikan
30 Tak sengaja
31 Kualitas kecebong
32 Bimbang
33 Gairah tersalurkan
34 Tak mau rugi
35 Kecewa
36 Membunuh rasa
37 Ingin memperbaiki
38 Dilema
39 Pertengkaran
40 Pergi
41 Cemburu
42 Rencana Clarisa
43 Pingsan
44 Hari baru
45 Akhir
46 Sah bercerai
47 Hilang kendali
48 Depresi
49 Akal bulus
50 Cara licik sean
51 Albert berkunjung
52 Hak waris
53 Di hadang
54 Pantai
55 Pesta perusahaan
56 Nasi goreng
57 Terbongkar
58 Iri
59 Cincin
60 Pernikahan kedua
61 Malam panas
62 Lagi
63 Penyesalan Bagas
64 Pengalihan
65 Kabur
66 Minta izin
67 Terpaksa
68 Terpaksa
69 Perselingkuhan
70 Kerja sama
71 Pembelaan
72 Perang dingin
73 Tameng
74 Pertemuan tak terduga
75 Wanita masa lalu
76 Brian bahagia
77 Keguguran
78 Ketakutan Sean
79 Maksud tersembunyi
80 Siuman
81 Tak percaya
82 Pria itu
83 Mengidam
84 Permintaan Inka
85 Kepergian Sean
86 Wanita yang sama
87 Umpan
88 Markas Sean
89 Peringatan Brian
90 Mencari tau
91 Pengorbanan Brian
92 Salah mengira
93 Sandra
94 Pasrah
95 Duel
96 Akhir Lincoln
97 Kedatangan Mario
98 Rubi Felisa
99 Langkah Sean
100 Menjenguk Clarisa
101 Gagal
102 Canggung
103 Kepergok
104 Penculikan
105 Jatuhnya harga diri
106 Salah paham
107 Tentang Kenzo
108 Maksud terselubung
109 Wanita gila
110 Perpisahan
111 Mengabaikan
112 Ungkapan perasaan
113 Tertangkap basah
114 Alicia Deandra
115 Pengganggu
116 Kemarahan Radika
117 Menciumnya
118 Pikiran Cello
119 Berbuat ulah
120 Rasa penasaran
121 Takut kehilangan
122 Menahannya
123 Emosi jiwa
124 Siapa Alicia
125 Gadis misterius
126 Kenyataan
127 Sean berang
128 Keputusan Alicia
129 Partner
130 Kesempatan Alicia
131 Dendam masa lalu
132 Pengorbanan Alicia
133 Terhasut
134 Alicia berang
135 Langkah Alicia
136 Penyesalan
137 Pria misterius
138 Wanita cerdik
139 Sebuah kepercayaan
140 Kekecewaan
141 Sandiwara
142 Taktik Alicia
143 Beradu tatap
144 Cello murka
145 Fakta
146 Mengerjai
147 Memalukan
148 Tekad
149 Grisa
150 Memancing musuh
151 Mengorek informasi
152 Kecurigaan Albi
153 Merasa tak di hargai
154 Berbuat ulah lagi
155 Mabuk
156 Mencari
157 Membuang harga diri
158 Mual
159 Shock
160 Dendam yang membara
161 Terjebak
162 Mengintai
163 Obsesi Grisa
164 Cello bodoh
165 Kebahagiaan Cello
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Prolog
2
Ada apa dengan bagas
3
Rencana liburan
4
Pertemuan
5
Rahasia
6
Berbohong
7
Sah
8
Menggodanya
9
Clarisa marah
10
Bertemu lagi
11
Menyembunyikan fakta
12
Mulai bekerja
13
Clarisa ke kantor
14
Maksud tersembunyi
15
Cemburu
16
Foto yang pecah
17
Jebakan
18
Terkurung
19
Shock
20
Mencari
21
Salah tingkah
22
Suara asing
23
Terbongkar
24
Pergi
25
Ingin seatap
26
Bingungnya siska
27
Ciuman paksaan
28
Memjambaknya
29
Menunjukan kepemilikan
30
Tak sengaja
31
Kualitas kecebong
32
Bimbang
33
Gairah tersalurkan
34
Tak mau rugi
35
Kecewa
36
Membunuh rasa
37
Ingin memperbaiki
38
Dilema
39
Pertengkaran
40
Pergi
41
Cemburu
42
Rencana Clarisa
43
Pingsan
44
Hari baru
45
Akhir
46
Sah bercerai
47
Hilang kendali
48
Depresi
49
Akal bulus
50
Cara licik sean
51
Albert berkunjung
52
Hak waris
53
Di hadang
54
Pantai
55
Pesta perusahaan
56
Nasi goreng
57
Terbongkar
58
Iri
59
Cincin
60
Pernikahan kedua
61
Malam panas
62
Lagi
63
Penyesalan Bagas
64
Pengalihan
65
Kabur
66
Minta izin
67
Terpaksa
68
Terpaksa
69
Perselingkuhan
70
Kerja sama
71
Pembelaan
72
Perang dingin
73
Tameng
74
Pertemuan tak terduga
75
Wanita masa lalu
76
Brian bahagia
77
Keguguran
78
Ketakutan Sean
79
Maksud tersembunyi
80
Siuman
81
Tak percaya
82
Pria itu
83
Mengidam
84
Permintaan Inka
85
Kepergian Sean
86
Wanita yang sama
87
Umpan
88
Markas Sean
89
Peringatan Brian
90
Mencari tau
91
Pengorbanan Brian
92
Salah mengira
93
Sandra
94
Pasrah
95
Duel
96
Akhir Lincoln
97
Kedatangan Mario
98
Rubi Felisa
99
Langkah Sean
100
Menjenguk Clarisa
101
Gagal
102
Canggung
103
Kepergok
104
Penculikan
105
Jatuhnya harga diri
106
Salah paham
107
Tentang Kenzo
108
Maksud terselubung
109
Wanita gila
110
Perpisahan
111
Mengabaikan
112
Ungkapan perasaan
113
Tertangkap basah
114
Alicia Deandra
115
Pengganggu
116
Kemarahan Radika
117
Menciumnya
118
Pikiran Cello
119
Berbuat ulah
120
Rasa penasaran
121
Takut kehilangan
122
Menahannya
123
Emosi jiwa
124
Siapa Alicia
125
Gadis misterius
126
Kenyataan
127
Sean berang
128
Keputusan Alicia
129
Partner
130
Kesempatan Alicia
131
Dendam masa lalu
132
Pengorbanan Alicia
133
Terhasut
134
Alicia berang
135
Langkah Alicia
136
Penyesalan
137
Pria misterius
138
Wanita cerdik
139
Sebuah kepercayaan
140
Kekecewaan
141
Sandiwara
142
Taktik Alicia
143
Beradu tatap
144
Cello murka
145
Fakta
146
Mengerjai
147
Memalukan
148
Tekad
149
Grisa
150
Memancing musuh
151
Mengorek informasi
152
Kecurigaan Albi
153
Merasa tak di hargai
154
Berbuat ulah lagi
155
Mabuk
156
Mencari
157
Membuang harga diri
158
Mual
159
Shock
160
Dendam yang membara
161
Terjebak
162
Mengintai
163
Obsesi Grisa
164
Cello bodoh
165
Kebahagiaan Cello

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!