Pembelaan
Wajah cantik Clarisa pucat pasi. Apa Bagas menyadarinya?
"Jawab Clarisa,...Apa selama ini kau berbohong tentang kehamilanmu ini,apa selama ini kau menipuku Clarisa. Sehingga kau jarang sekali pulang ke rumah ,apa ini alasan mu..? " Sarkas Bagas.
"Bu..kan..." Tergagap, sungguh Clarisa takut rahasianya selama ini terbongkar.
"Aku kecewa dengan mu Clarisa, jika benar selama ini kau mengandung. Kau tak pernah menunjukan hasil USG mu padaku,kau bahkan tak pernah menyinggungnya sama sekali...."
Bagas tertawa sumbang,jadi selama ini dirinya telah menjadi pria paling bodoh. Menikah dengan Clarisa percaya dengan kehamilannya dan dia juga telah menceraikan Inka. Bagas mengusap wajahnya frustasi,dirinya benar benar merasa pria paling bodoh sedunia.
*
"Tuan sepertinya Nona Bella menjadikan nona Naura kambing hitamnya."
"Aku tau..." Jawab nya.
"Beri tau anak buah mu, untuk mengawasi istri ku. Dimana pun berada, jangan sampai kau kecolongan lagi seperti yang kau lakukan dulu."
sergahnya.
Nico tersenyum tipis, sebenarnya bukan salahnya juga waktu itu, Nico hanya bergumam dalam hati. Tak berani menyanggah ucapan Tuannya.
"Uh..." Inka menggeliatkan tubuhnya, wajahnya bersembunyi di ketiak Sean.
"Baby... Bangun sayang..."
Entah kenapa istrinya belakangan ini malas sekali bangun pagi,Inka bilang dingin. Padahal hari hari sebelumnya tidak sama sekali.
"Sebentar lagi Hubby...." gumamnya lirih.
" Baiklah kau boleh tidur lagi, tapi aku harus bangun sayang. Ada meeting pagi ini..?" Rayunya
"Pergi saja.."
Inka mencebikkan bibirnya,ia berbalik membelakangi suaminya. Sean bingung, mood istrinya benar benar lagi sensitif. Sean menghembuskan nafasnya perlahan. Mencoba mengerti apa maunya istrinya. Biar bagaimanapun Inka tetaplah prioritas nya.
Ia tak mau mengabaikan istri nya, jangankan rekan kerja uang saja yang milyaran akan Sean abaikan demi istri imutnya.
"Baby,ayolah ..Aku akan mengajakmu ke perusahaan. Dan aku akan mengajakmu bulan madu ke Paris, kau ingin kesana bukan."Rayunya lagi.
Sean sadar selama ini Inka sangat ingin ke Paris negara asal menara Eiffel. Dan Sean juga berencana untuk mengunjungi ayahnya di Jerman. Sebulan ini ia memang di sibukkan dengan mengurus pekerjaan kantor. Ia sampai lupa jika Inka juga butuh dirinya.
Inka berbalik cepat menatap mata Sean berbinar.
"Benarkah Hubby.."
"Ya dan dua hari lagi kita berangkat,hmm.."Sean mencubit gemas hidung kecilnya.
"Hubby,aku ikut ke kantor yah...Dan siang nanti antar kan aku belanja."Serunya, dan Sean mengangguk mengiyakan.
Cup...
Inka mengecup bibir Sean,dan berlalu pergi ke kamar mandi. Sean tersenyum tipis, istrinya ini sangat sulit di tebak kadang cemberut tak tau sebab. Kadang senang hanya dengan merayunya saja.
Sean tau yang di bilang belanja, yang pasti hanya membeli baju couple.
Sean dan Inka berjalan beriringan menuju meja makan. Di sana susah tersaji berbagai makanan, sejak sebulan yang lalu Sean tak membiarkan istrinya memasak. Sean bilang tak perlu repot masak yang penting dia harus menyenangkan suami di ranjang,tidak di dapur.
Sean makan seperti biasa nya,Inka akan menyuapinya. Mereka berdua makan dengan satu piring,Sean sudah terbiasa dengan ini. Bahkan Sean sering protes jika Inka tak menyuapinya.
"Baby kau yakin tidak bosan nanti di kantor.." Inka menggeleng, semenjak menikah dengan Sean Inka terakhir datang ke kantor sebulan yang lalu. Saat dirinya di tampar oleh mantan mertuanya.
Mengingat mantan mertuanya,Inka teringat. Bagaimana kabar mereka terutama mantan ayah mertuanya, Harry.
Inka tau suaminya mencabut semua investor asing yang bekerja di perusahaan mantan suaminya. Sean lah yang membuat para investor itu mencabut sahamnya.
Inka menghembuskan nafasnya perlahan,biar bagaimanapun juga Harry sudah ia anggap sebagai ayah nya sendiri.
Inka tidak ingin mantan ayah mertuanya itu menderita.
"Baby jangan berpikiran Macam-macam. Biarkan mereka merasakan apa yang seharusnya."
Inka menoleh ke arah suaminya. Ternyata suaminya itu tau apa yang di pikirnya.
Inka mengangguk saja.
Sean menggandeng tangan mungil istrinya, semua karyawannya yang melihatnya menunduk. Mereka semua tau jika CEO perusahaan terbesar ini menikah dengan janda muda. Inka Riana, wanita itu sangat beruntung di peristri oleh CEO tampan dan tentunya kaya-raya. Tak banyak yang iri terhadap wanita mungil itu,yang bisa bersanding dengan CEO mereka. Ada juga yang mencibirnya, menganggap Inka perempuan yang rela melemparkan tubuhnya hanya untuk menjebak CEO mereka.
Inka kadang merasa dirinya memang benar-benar tak pantas mendampingi Sean. Ia tau, banyak yang tak suka dirinya di perusahaan milik suaminya sendiri. Apa lagi sekarang dia istri CEO mereka,tentu Inka peka. Sebagai sesama wanita Inka tau, banyak yang diam diam mengagumi suaminya.
Itulah sebabnya ia jarang ikut ke kantor.
"Baby.... Tunggu di sini,hmm,aku akan pergi sebentar."
Inka mengangguk mengerti,tak banyak bicara percuma saja. Menurutnya di kantor ini Inka tak bebas,ia takut di gunjingkan ke sana kemari.
Diam saja banyak yang bergunjing apalagi harus buntutin suaminya.
Inka memang belum lama bekerja di perusahaan milik suaminya. Bekerja belum empat bulan di pecat, gara gara cuman mau jadi calon istrinya. Mengingat itu Inka mendengus sebal. Suaminya memang suka seenaknya sendiri. Andai Inka di ijinkan bekerja pasti sudah banyak teman,mengingat dia tak punya teman sama sekali di sini. Karna dulu banyak yang tak setuju Inka menjadi asisten CEO,apalagi sekarang jadi istrinya.
Ah biarkan saja, yang penting suaminya sayang padanya kan. Begitu lagi pikir nya..
.
"Ada apa ya asisten Kenzo menyuruh kita berkumpul di sini..." Tanya salah satu teman. Yang di tanya menggeleng,sama sama tak tau.
Tak tak tak...
Bunyi sepatu pantofel pria mengalihkan perhatian mereka. Mereka semua menunduk takut, melihat CEO perusahaan besar ini.
"Kau..... "Kenzo menarik tangan wanita itu yang di yakini bernama Delia.
Sean maju mendekat pada wanita itu.
Plak...
Wanita itu terhuyung ke belakang dan berakhir di lantai dingin. Dia gemetar ketakutan, tak berani mengangkat wajahnya.
Semua karyawan yang melihat nya shock bukan main. Sama mereka juga gemetar ketakutan.
Sean mendekat ke arah wanita itu. Dia mencengkeram dagu wanita yang bernama Delia.
"Kau ...Sekali lagi berani menggosipkan istri ku. Kupastikan lebih dari ini yang kau terima." Sean menyentak cengkraman tangannya. Kenzo memberikan tisu basah pada tuannya. Sean menerima nya dan mengelap tangannya.
"Urus wanita itu...Jangan biarkan dia berkeliaran di sini lagi."
"Jika ada yang berani menggunjingkan istri ku,dia akan berakhir sama. "Tambahnya lagi.
Sean berdiri dan berlalu begitu saja.
"Tuan, tunggu jangan pecat saya... Saya minta maaf.. Maaf kan saya tuan...?"
Wanita itu meraung mencoba untuk berdiri mengejar CEO perusahaan besar ini. Tangan Kenzo lagi lagi memjambaknya.
"Ah... Maafkan saya tuan..", Mereka semua tak berani membela rekannya. Sungguh CEO mereka sangat mengerikan. Satu kali tamparan saja bukan cuman bibir yang pecah dan berdarah, tapi bibir itu penuh darah dan hidung juga tak luput mengeluarkan darah.
Mereka bergidik ngeri membayangkan bagaimana marah nya CEO mereka.
Hay.. Hay.. **jangan malu buat tinggalin jejak.
OTOR aja gak malu mesumin kalian🤣
LIKE, KOMEN dan VOTE 😘😘
Jangan lupa mampir ke karya aku yang lain...
Updated 165 Episodes
Comments
Wirda Lubis
semoga inka hamil biar bahagia terlalu banyak yang menyakiti nya
2022-07-07
1
Prafti Handayani
Inka hamil deh tuh...
wuah si Sean emg bner"tokcer nih😊
2022-07-02
2
iin
Makanya kalo kerja yg bener, bukan malah nyinyir di kantor. Iri boleh tp jangan bego lah 😒
2022-06-30
1