Mabuk
"Hah, yang benar saja. Aku tau butik itu mau menipu istri ku. Sialan..."
Click....
Cello berteriak tak jelas di telpon. Sementara Alex yang mendengarnya mengerutkan keningnya. Setelah sadar jika tuannya mengumpat pemilik butik, ia menghembuskan nafasnya perlahan. Cello memang benar benar pria yang tak mengerti model dan fashion.
"Om..."
" Ya sayang" Cello menghampiri istri tercinta nya. Melemparkan ponselnya ke arah sofa. Menggerutu dan menyumpahi karyawan yang bekerja di butik. Yang menipu istrinya itu.
"Alice mau makan lapar?"
Cup...
Cello tersenyum dan berdiri mengambil ponselnya lagi. Memesan makanan untuk mereka berdua. Bibirnya juga tak henti mengomel menyumpahi karyawan butik.
*
Di sebuah club' malam. Wanita cantik yang sedang duduk sambil menyumpahi gadis yang di anggap nya pembawa sial. Sudah tiga botol minuman keras yang di habis kan Grisa.
Bibir nya akan berteriak seperti orang gila. Mengumpat dan memaki Alicia.
Tak jauh dari sana seorang pria tersenyum tipis. Ia lalu menghampiri nya. Dan duduk sambil sesekali melirik ke arah Grisa.
"Kau brengsek Cello, gadis itu tidak ada yang menarik. Kenapa kau memilihnya dan meninggalkan aku."
"Dokter Grisa"
Grisa menoleh ke arah pria yang baru saja memanggilnya. Rupanya ada yang mengenalnya.
"Kau mengenalku? Ya ya tentu saja kau mengenalku. Aku adalah wanita sukses yang menyandang dokter bedah. Lalu kenapa Cello tak melirik sedikitpun padaku. Apa aku menarik dan cantik?"
Antara sadar dan tidak Grisa bicara ngelantur. Sepertinya pengaruh alkohol membuatnya tak bisa mengontrol emosi nya.
" Kau sepertinya mabuk nona."
"Siapa yang mabuk tuan. Aku sama sekali tak pernah mabuk. Pria itu sama sekali tak pernah sekalipun melirik ke arah ku. Padahal aku sudah mengorbankan segalanya untuk mengejarnya....
Ah sudahlah kau sama sekali tak mengerti. Lebih baik aku pulang."
Berdiri sambil sempoyongan Grisa menumpahkan botol minuman. Pria itu tersenyum miring dan dengan sigap ia memegang pundak Grisa. Memapahnya pergi keluar Club.
Grisa tak sadar saat ini pria yang bersamanya siapa. Pandangannya mengabur, bibir seksinya sesekali akan mengumpat dan memanggil nama Cello. Ia juga akan mencium bibir pria yang berada di sampingnya.
Sementara pria itu juga membalas perlakuan Grisa. Pria mana yang tidak akan tergoda, dengan tubuh seksi wanita karir seperti Grisa. Tubuh proporsional dan menonjol milik Grisa adalah idaman semua pria.
Ting....
Ya seorang pria hampir memasuki usia empat puluh lima tahun. Membawa Grisa masuk ke kamar hotel. Melancarkan aksinya, pada wanita yang ia tolong. Grisa Ali, ia tau wanita itu adalah seorang dokter. Tak ada yang tak mengenal keluarga Ali Grisam. Dokter Bedah sekaligus pemilik rumah sakit terkenal di kota ini. Sebagai seorang anak tentu saja nama Grisa ikut melambung. Selain dia anak dokter Ali Grisam dia juga berprofesi sebagai dokter bedah, seperti ayahnya.
"Nona jangan salahkan aku jika aku yang akan tergoda. Kau yang sudah menggoda ku lebih dulu dan memancingku..."
Grisa tak mendengar, bibir nya asik menempel pada leher pria yang di yakini adalah Cello.
Sang pria tak tinggal diam. Ia mendorong tubuh seksi Grisa ke atas ranjang. Dan mencumbu nya. Melancarkan aksinya, menyentuh tubuh indah wanita yang berprofesi sebagai dokter.
Grisa benar benar lupa dengan siapa dia malam ini. Akibat minuman keras ia hilang akal. Bahkan bibir nya tak berhenti meracau tak jelas. Tak hanya itu umpatan yang ia layangkan untuk Alicia. Gadis yang menurutnya sudah menghalangi jalannya.
Sang pria bertambah semangat mendengar suara yang keluar dari bibir Grisa.
Dalam pikiran Grisa, Cello lah saat ini yang ada bersamanya. Ya hanya Cello pria yang selama ini ia ada dalam pikirannya. Bibirnya juga akan meracau agar sang pria memperdalam lagi.
Cello pria yang selama ini di kejar nya. Hingga ia berakhir di meja bar bersama minuman keras. Lalu sampai di hotel bersama seorang pria. Padahal yang sebenarnya adalah seorang pria hidung belang. Meskipun begitu Grisa tak menyadari bahwa pria itu memanfaatkan dirinya.
Sepulang dari rumah sakit Grisa membelokkan mobilnya di club' malam. Ia kecewa dengan Cello yang memperlakukan dirinya seperti pengemis. Rasa cemburu dan kecewa telah membawanya ke tempat laknat tersebut.
Empat tahun lamanya menjanda baru kali ini ia merasakan nikmatnya dunia lagi. Setelah menggugat cerai suaminya. Grisa tak pernah sekalipun mencari kepuasan untuk memenuhi kebutuhan batinnya.
Ia tak ingin Cello kecewa padanya. Meskipun ia bukan lah perawan tapi Grisa sebisa mungkin akan menjaga miliknya untuk Cello. Tapi tidak dengan malam ini. Rasa kecewa dan cemburu menjadikan dia lupa, dengan niat yang ingin menjaga tubuh nya untuk Cello.
Pria itu melepaskan pakaian yang menempel di tubuhnya sendiri. Dan menindih tubuh polos tak berdaya Grisa. Mengarahkan miliknya pada Grisa.
Rupanya Grisa sangat menikmati pergumulannya dengan pria tua itu. Begitupun dengan sang pria, ia sangat menikmati penyatuan mereka. Milik Grisa benar benar sempit membuat ia gila.
Pria yang sedari tadi mengawasi Grisa. Saat perempuan itu baru saja sampai di Club malam. Ya dia mengenal Grisa Ali. Bukan mengenal lebih tepatnya, tau wanita itu adalah anak dari Ali Grisam.
Lamanya menjanda membuatnya Grisa lupa, siapa pria yang saat ini bersamanya.
Hingga lewat tengah malam baru mereka mengakhiri percintaan panas mereka. Grisa ambruk di atas tubuh polos seorang pria hidung belang. Nafasnya memburu, keringat membanjiri tubuh mereka berdua.
"Kau sangat hebat nona, milikmu sangat sempit."
Cup...
Yang namanya pria hidung belang. Tentu tak puas yang hanya satu kali. Dia menyerang Grisa kembali. Membalikkan tubuh polos nya dan menyodok nya lagi. Sampai waktu subuh baru sang pria terkapar di samping Grisa.
Dert....Dert....
Grisa mengerjapkan matanya mendengar suara telpon nya berdering. Ia meringis menahan pusing di kepalanya. Grisa terlonjak kaget mendapati tangan melingkar di pinggang polos nya. Tak mungkin rasanya Cello melakukan nya. Sedangkan pria ini rambutnya berbeda. Dada Grisa bergemuruh hebat melihat kepala sang pria yang menghadap kearah berlawanan.
Grisa mengingat semalam ia datang ke Club malam dan meminum minuman keras. Rasa kecewanya terhadap pria yang di kejar nya membuat ia hilang akal. Ia juga melihat ke dalam selimut. Sudah pasti mereka menghabiskan malam berdua dengan bercinta.
Grisa bukan wanita kemarin sore yang tak tau apa yang terjadi semalam. Ia menggeser tangan pria itu perlahan. Tapi sang pria justru mendekapnya erat. Ia tak mengijinkannya pergi.
"Lepaskan, aku sudah selesai dengan anda tuan. Jadi lepaskan saya?"
Grisa melotot kan matanya melihat pria yang semalam menemaninya.
Cup...
"Semalam kau sangat hebat sayang. Baru kali ini aku mendapatkan lawan yang sepadan. Milikmu juga sangat sempit."
Nafas Grisa memburu menahan emosi yang memuncak. Pria itu sungguh jauh di dalam angan angan nya. Ia pikir pria yang menemaninya adalah pria yang masih muda seumur dengan nya. Tapi kenyataannya pria itu hampir seumuran Daddy nya.
"Kau.."
Bibir Grisa di bungkam lagi oleh bibir pria yang menemaninya semalam. Grisa berontak memukul dada pria yang bersamanya.
"Brengsek lepaskan aku."
"Ya setelah kita melakukannya lagi?"
Tak seperti sebelumnya Grisa berontak dengan penyatuan kali ini. Setelah tau siap pria yang menemaninya. Ia menyesal datang ke Club malam. Ia menyesal tak bisa mengontrol dirinya.
Updated 165 Episodes
Comments
Tjitjik Juni Supriyati
Duh grisa kena batu nya. G nrimo ing Pandum.udh dpt suami ganteng punya kedudukan eeeh malah di cerai. Nach tuch akibat nya....
2022-06-18
3
Safnidewi Dewi
frustasi trus mabuk malah menjadi masalah baru...
kasian juga si...
2022-06-15
3
Katherina Ajawaila
emang enak girsa di makan sm asli om2, kapok dokter tp ngk jelas, murahan
2022-06-17
1