Ciuman paksaan
Keringat sudah membanjiri kening Inka. Wanita itu menghela nafasnya.
Di lihat sekelilingnya sudah rapi. Tak ada lagi kertas berhamburan, dan pecahan vas bunga yang ada di meja pria itu.
Sekarang tinggal nasib laptop yang seharga ratusan juta. Masih teronggok di lantai. Inka sengaja tak mengambilnya.
Ia takut melihat keadaan laptop itu. Bagaimana tidak, benda itu mengeluarkan sedikit asap. Inka takut ketika hendak mengambil terus meledak. Nambah lagi hutangnya. Cari aman aja dari pada kena masalah lagi.
"Tuan.. Bolehkah saya keluar saya haus,"
Sean hanya melirik wanita itu.
"Huh... Dasar kaku. Siapa yang mau jadi istrinya. Pasti makan hati terus melihat. Wajahnya bikin enek,"
Tampan sih lanjutnya dalam hati.
Sean yang mendengar gerutuan Inka tentang siapa yang mau jadi istrinya. Tentu saja kalang kabut. Tak tau apa bahwa dirinya yang di inginkan nya. Terus kalau perempuan itu gak mau bagaimana. Sudah senang dirinya bahwa suami wanita nya itu mendua.
Dan pasti sudah di pastikan, bahwa Inka tak mau di madu. Jadi tak harus ada drama merebutnya dari suaminya kan. Sudah pasti ia akan datang padanya.
Sean mengumpat Kenzo yang lama mencari pesanannya.
"Awas aja kau Ken... Ku patahkan lehermu jika wanita ku Infil dengan ku"
Sean tak mau ia terlihat buruk di mata wanita nya. Sean tak mau Inka berpikir dia pelit.
"Tuan... Ini pesanan anda,"
Sean mendelik hendak memaki Ken
"Wah pizza..."
Inka berseru heboh segera menyambar box di tangan Kenzo.
"Tuan Kenzo tau aja kesukaan saya. Terima kasih"
Inka tersenyum lebar pada Kenzo. Kenzo hanya mengangguk lalu menggeleng kan kepala nya. Melihat mata tuannya yang hampir keluar dari tempatnya.
Sean pria itu menendang tulang kering Kenzo. Bagaimana bisa justru Kenzo yang mendapat ucapan terima kasih wanita nya bukan dirinya.
Kenzo itu yang menyuruh dirinya bukan kemauannya sendiri. Sean gondok pada Inka, wanita itu tak tau apa, bahwa dirinya bisa mengabulkan apapun permintaan nya.
Kenzo yang mendapat tendangan itu hanya diam dan menunduk.
****
"Apa mungkin Inka pergi ke kantor "
Bagas bermonolog sendiri. Ia akan menunggu Inka sampai kapanpun. Bagas tak ingin masalahnya berlarut larut.
Dia tak ingin semuanya terjadi. Ini di luar kendalinya. Bagas tak ingin istrinya meninggalkan dirinya. Sehari saja rasanya seperti setahun. Apa lagi jika benar ia di tinggalkan.
Bagas mengusap wajahnya gusar. Bagaimana jika Inka tak mau memaafkan nya. Apa yang harus dilakukan oleh nya.
Bagas mengemudikan mobilnya menuju kantor Sean William. Ponselnya tak di hiraukan nya, sedari tadi berdering tanpa henti. Bagas tau pasti itu Romi yang menelponnya. Tapi ia tak mau mengurus pekerjaan kantor dulu. Sebelum ia menjelaskan pada istrinya.
Akan percuma saja, yang ada tambah semrawut nanti pikiran nya, karna tak berkonsentrasi.
Pria itu melangkahkan kakinya menuju resepsionis berada.
"Permisi.. Apa tuan Sean nya ada di ruangannya,"
Bagas yakin pasti istrinya ada dua kantor ini.
"Maaf... Apa tuan sebelumnya sudah membuat janji"
"Belum. Tapi ada yang ingin saya tanyakan pada beliau"
"Maaf Tuan... Anda harus membuat janji terlebih dahulu,"
Sang resepsionis pun mencoba memberi pengertian pada pria di depannya.
"Katakan saja jika CEO dari perusahaan BERLIANA GRUP ingin bertemu,?"
Sang resepsionis segera mengecek apakah CEO mereka ada di ruangannya atau tidak.
"Silahkan Tuan.. Anda sudah di tunggu "
Bagas mengangguk.
.
.
.
Tok.. tok...tok
Suara pintu di ketuk. Kenzo membuka pintu
"Silahkan Tuan... "
"Terima kasih.."
"Selamat siang,Tuan Sean.. "
"Hemm...Siang"
Sean pria dewasa itu tau apa tujuan Bagas datang ke kantor nya.Dia pasti mencari istrinya yang semalam kabur.
Sean tersenyum sinis melihat penampilan Bagas yang berantakan.
"Ada yang bisa saya bantu, Tuan Bagas. Hingga Anda mau repot-repot datang kemari,"
"Ah.. Tidak Tuan. Kebetulan saya hanya ingin menanyakan kerja sama kita tempo hari,"
Bagas berseru, pria itu gugup, berhadapan langsung dengan pemilik perusahaan terbesar itu. Auranya sangat kental dengan kepemimpinan. Sepertinya memang sudah tak di ragukan lagi. Jika Sean William terkenal dengan kesadisan nya di dunia bisnis.
Bukan hanya itu,dirinya yang notabene menjadi rekan bisnisnya pun. Tak berani memandang wajah yang selalu membuat lawan bicara nya tak berkutik.
Bagas sebenarnya datang karna tujuan tertentu. Tapi melihat aura kepemimpinan nya, rasanya tak pantas ia menanyakan hal receh. Meskipun Inka istrinya,jika sedang bekerja lain lagi ceritanya. Rasanya tak pantas saja, urusan rumah tangga harus di tanyakan.
"Ah apa ada yang kurang dengan kerjasama kita Tuan, Bagas,"
Sean menyeringai mencoba memancing apakah pria di depannya ini masih dengan tujuan tertentu.
"Tidak, Tuan... "
Sean hanya mengangguk
"Kalau begitu saya permisi dulu
Tuan Sean..."
Sean pria itu tak menjawab hanya melirik ke arah Kenzo.
"Mari Tuan.. Biar saya antar Anda..."
"Ah tidak usah tuan Ken. Terima kasih banyak,"
Bagas berlalu pergi. Sekali lagi ia membungkuk kan badannya memberi hormat pada Sean.
Tak lama kemudian....
Brakk...
Sean berjengit kaget mendengar pintu yang tertutup kasar.
"Tuan bisa memeriksanya..."
Inka ber sungut sungut pada Bos nya
Dari jam sebelas, sampai hampir setengah tiga sore,dirinya hanya membersihkan ruangan.
"Tuan.. Ngomong ngomong dari tadi saya belum bertemu nona Naura, Kemana dia...? "
Kepo Inka ,tak biasanya dirinya di ruangan Bosnya,si nenek sihir tak ada. Biasanya dia yang wara Wiri.
"Aku memecatnya"
"Hah..."
Kaget Inka melongo.
"Jadi sekarang tugasnya beralih padamu semuanya. Duduk di sana, dan pelajari semua"
Sean menambahkan.
Inka tak tau saja,bahwa Naura bukan hanya di pecat dari perusahaan. Tapi iya juga jadi tawanannya saat ini. Di kurung di gudang oleh Kenzo.
"Oh padahal aku belum belajar dengannya. Sayang sekali...."
Pria itu tak menghiraukan ucapan Inka .
Sementara Inka menyipitkan matanya pada Sean. Sean yang melihat nya mengangkat sebelah alisnya.
"Tuan habis meniduri Nona Naura"
Uhuk.. Uhuk...
Sean tersedak ludah nya sendiri. Bisa bisanya wanita itu. Tak tau apa semenjak datang ke Indonesia, adik kecil nya sama sekali belum di manja. Sekarang dia di tuduh meniduri Naura.
Huh.. meskipun wanita itu mengejar nya. Dia tak tertarik dengan nya.Dia hanya tertarik sama yang di depannya.
"Benar itu..."Sean melotot
"Tidak . Kau pikir aku murahan, wanita yang tidur dengan ku harus keadaan sehat "
,Inka melihat Bos nya dari atas sampai bawah, dan berhenti di kedua paha nya.
"Apa yang kau lakukan..."
Sean geram pada wanita ini lancang sekali dia.
"Apa dia bisa mengembang...?"
Inka menunjuk benda yang anteng di tempatnya. Sean mengeratkan gigi nya.
"Kau mau coba..."
Sean berdiri dan berjalan menuju tempat wanita itu berdiri. Dan mendorong nya ke sofa.Dengan gerakan cepat
Sean menciumnya dengan buas, memaksa wanita itu membuka mulutnya.
Membelit kan lidahnya mengesplor gigi wanita nya. Sementara Inka yang mendapat serangan mendadak kaget bukan main. Memukul dada Bos nya berkali kali, agar menghentikan kegilaan ini.
"Argh..****. Kenapa kau menggigit ku?"
Inka berusaha mengatur pernapasan nya.
"Apa Tuan gila. Kenapa mencium ku,!"
Inka berteriak pada Sean. Matanya berkaca-kaca lalu berdiri dan berlari keluar.
Sean yang melihatnya hanya mengutuk perbuatannya. Bisa bisanya dia tak mengontrol dirinya. Bagaimana jika Inka marah padanya.
Di kamar mandi, Inka menggosok bibirnya. Menghilangkan bekas ciuman Bos nya.
Air matanya mengalir, sakit sekali rasanya. Suaminya menikah lagi,dan sekarang ia seperti wanita murahan saja. Apa tak ada yang tau. Bahwa dirinya sangat rapuh. Ingin sekali Inka lari dari kenyataan pahit yang menimpa dirinya.
Ia melihat wajahnya di cermin. Andai saja orang tua nya masih hidup. Mungkin ia tak pernah mengalami nasib seperti ini. Mata yang bengkak bekas menangis tadi malam saja belum pulih. Sekarang Bosnya menambah lagi bebannya.
Updated 165 Episodes
Comments
Zaimar Simatupang
sean juga kayak bebek nyosor..
jgn gitu caranya sean..
ntar inka takut ama lo...
buat licik dikit.
asal baik tujuannya...
soalnya inka lgi sedih dgn urusan rumah tangganya..
sean gx pinter
2022-06-14
7
Netty Roida
hahaaaaa, sean gak tahan, lagian inka nanya gitu sih.
apanya yg ngembang inka 😆😆😆
2022-06-13
6
princess purple
jangan membangunkan singa yg tidur inkaa, pliss caro aman ekwwk
2022-06-13
5