Pesta perusahaan
Brakk....
"Albert... Albert...Dimana dia,"
Pembantu Mension menunduk takut, Saat melihat Tuannya berteriak keras memanggil sang ayah.
"Tuan... Ada di taman belakang Tuan muda..."
Sean melihat ayahnya sedang duduk di bawah pohon mangga. Semalam Kenzo memberitahu jika ayahnya memata matai dirinya dan Inka saat di pantai.
"Albert...Apa maksudmu memata matai ku. Jangan berani menyentuh nya sedikit pun. meski hanya seujung rambut nya sekalipun."
"Apa kau tau dia yatim pintu dan juga Jan.."
"Janda..."
Albert membalikkan tubuhnya. Ia memandang tak percaya pada putranya. Sean sudah tau....
"Aku tau siapa dia... Semuanya tentangnya tak ada yang belum ku ketahui."
"Dia jadi janda juga karna campur tangan ku."
Albert melotot tak percaya....
Sean hanya tersenyum sinis melihat reaksi ayahnya.
"Tidak ada yang tidak mungkin,Jika aku menginginkan sesuatu. Jadi jangan sampai kau berbuat ulah..."
"Sean... Apa kau sudah gila...Itu bukan cinta namanya. Hanya obsesi mu.. Bagaimana mungkin kau memisahkannya dengan pasangannya."
"Kepintaran mu sudah memudar Albert... Kau juga sudah tua. Jangan berani berani dengan ku."
setelah mengatakan itu Sean meninggalkan ayahnya.
Albert mendengus...Ia memang mengakui perempuan itu sangat cantik. Lebih cantik dari Ruby... Tapi dia janda. Dan Sean yang membuat mereka bercerai.
Albert tersenyum sinis.
.
.
.
Baby kau harus memakainya malam *nanti.....
Aku menunggumu.... Berdandan yang cantik Ok..
Aku sudah menyiapkan mereka berdua untuk mu Queen... mereka akan membantu mu berdandan..
Nico yang akan menjemputmu nanti.... Kita akan bertemu di sana Ok...,
I LOVE YOU*.....
Inka membaca selembar kertas yang di selipkan di bawah gaun.
Gaun panjang dan lebar, Sean siapkan untuk Inka. Ya malam nanti acara ulang tahun perusahaan di gelar. Sempat tertunda saat dirinya masuk rumah sakit. Sean menundanya karna dia ingin menjaga dirinya.
Sean takut ia kembali takut saat melihat mantan suaminya.
Yang jelas saja dia ada di antara para tamu undangan.
Malam harinya...
"Nona .... Anda sangat cantik. Pantas saja tuan Sean tergila gila dengan Anda Nona...."
Pria gemulai berdecak kagum. Memuji wanita itu... Bagaimana mungkin masih ada wanita yang penampilan nya saja sudah sangat cantik.Dan sekarang berkat polesan tangannya... Benar benar seperti bidadari.
Inka tersenyum lebar..
"Terima kasih..Aku cantik juga karena Cece.."
.
.
.
"Tuan Nico....Apa aku kelihatan jelek..."
Inka bertanya pada Nico saat ini. Nico dari tadi tak mengalihkan pandangan menatap dirinya.
Apa saat ini aku sangat jelek.
Ya Inka nervous karna iya tak pernah berdandan menggunakan make up. Kecuali saat ia menikah dengan Bagas. Itupun dia yang jadi Ratu sehari wajar bukan.
"Ti..dak..Nona.."
Nico gelagapan..Tertangkap basah memandang wajah cantik Nona nya ini.
Jika ketahuan bisa di congkel mata nya dan di jual.
Nico bergidik membayangkan bagaimana kejamnya Sean.
Mungkin saja dia benar-benar akan mengambil kedua bola matanya jika miliknya di ganggu.
mobil yang di kendarai Nico telah sampai. Tapi Nico bingung kenapa Nona Inka tak kunjung turun.
"Nona ... Kita sudah sampai."
"Tuan.. Nico"
"Panggil saja Nico Nona.." Nico menyela...
"Ah Nico ... Saya malu... "
Nico mengangguk mengerti. Baiklah saya akan mengantarkan anda ke dalam.
Saat sampai di dalam Inka menjadi pusat perhatian banyak pria.
Nico yang berjalan di belakangnya, Berbisik...
"Jangan gugup Nona... Tuan sebentar lagi datang."
Inka menghembuskan nafas nya pelan.
Lalu mengangguk....
"Inka..."
Inka mematung mendengar
Suara orang yang sudah lama tak ingin ia dengar dan temui.
"Sayang..."
Bagas masih memanggil mantan istrinya itu dengan kata sayang.
Bagas mendekati Inka yang tak mau menoleh nya.
Bagas terpana dengan kecantikan mantan istrinya itu. Inka memoles wajah nya. Wajah cantik alami yang biasanya tak pernah berdandan malam ini di poles nya.
"Sayang....Apa kabar. Maafkan mas sayang. Mas hilaf saat i..."
"Maaf Tuan... Kami terburu buru....Nona silahkan"
Nico memotong perkataan mantan suaminya Nona nya. Ia melirik tajam pada Bagas. Nico tidak suka dengan pria bajingan ini.
"Inka....Wah wah wah ternyata kau sungguh pintar bermain drama."
Inka menautkan alisnya tak mengerti.
"Sudah berapa pria yang kau kencani...ck ck Semenjak kau lepas dari mas Bagas. Ternyata sifat aslimu keluar.... Berapa mereka membayar mu.....Pantas saja kau berpenampilan seperti ini. Rupanya untuk.menjebak para pra kaya..."
"Clarisa..."
Bagas mengeratkan giginya. Ia jengah kenapa dia dulu mau menikahi wanita ini.
Bagas melihat mantan istrinya itu dengan perasaan bersalah nya.Tak seharusnya Clarisa bicara seperti itu.
Nico maju hendak memberikan pelajaran pada wanita yang berani menghina Nona nya.
Inka menggeleng melihatnya.....
"Benarkah Clarisa.... Bukankah aku cantik Hmm...Ah kau benar malam ini aku akan mencari pria kaya dan berkencan dengan nya ....Memang itu tujuanku. Lalu apa masalah nya dengan mu."
Inka tersenyum sinis menatap Clarisa.
Inka tak mau di kalahkan lagi oleh perempuan itu. Semua tak seperti sebelumnya bukan yang hanya bisa menangis. Tapi tidak dengan sekarang....
"Nico....Ayo..."
"Iya Nona..."
Inka berjalan anggun meninggalkan mantan suaminya dan juga istri sirinya.
Bagas menatap nanar pada punggung Inka yang menjauh.
"Nona silahkan duduk..... Sebentar lagi Tuan Sean datang...."
Nico menarik kursi untuk nya.
Inka mengangguk mengerti.
Tak jauh dari kursi yang di duduki inka. Bagas dan Clarisa menatap Inka dengan pikiran masing-masing.
Acara di mulai ....Pembawa acara membacakan serangkaian acara.
Inka gelisah di tempatnya. Apakah Sean tak datang tapi tak mungkin kan. ....
Tiba saatnya pembawa acara menyampaikan sambutan pada CEO perusahaan ini. Semua bertepuk tangan....Tak terkecuali Inka.
Sean naik ke panggung ....... Inka terpana melihat Sean yang malam ini sangatlah tampan.
pria itu melayang kan senyum manisnya pada Inka.
Kata ucapan terima kasih tak lupa Sean ucapkan.
Clarisa tersenyum manis...Rupanya dunia sangat sempit.Dia di pertemukan lagi pada pria yang pernah ia temui. Begitu acara inti...Pembawa acara menyebutkan dirinya. Ya Clarisa salah satu bagian penting. Dia lah artis yang akan memamerkan salah satu produk unggulan yang akan perusahaan ini luncurkan.
Clarisa naik ke atas panggung,Ia tersenyum lebar pada Sean. Sean mengangkat sebelah alisnya acuh.
Clarisa berpose sebaik mungkin. Memamerkan produk keluaran terbaru dari perusahaan ini dengan dia sebagai modelnya.
Clarisa kerap kali melayangkan senyum manis nya pada Sean. Yang duduk di kursi paling depan di atas panggung. Tapi Sean sama sekali tak membalas nya ia hanya fokus pada wanita mungil yang tak jauh dari pandangannya.
Sean tersenyum lebar pada Inka.
Malam ini kekasihnya sangat cantik. Senyum Sean di salah artikan dengan Clarisa. Ia pikir Sean tersenyum padanya. Tentu saja Clarisa bahagia.
Serangkai acara pun telah selesai.... Sean turun dari panggung. Ia tak sabar menghampiri kekasih hati nya.
"Tuan Sean..."
Clarisa mendekat dan mengulurkan tangannya. Sean tak membalas uluran tangan Clarisa. Masih menunggu wanita itu bicara. Clarisa tersenyum kecut....
"Ah Terima kasih atas kepercayaan Anda Tuan Sean...... Saya sangat beruntung bisa menjadi bagian penting dari pesta anda."
Sean melangkah lagi tak menghiraukan perempuan itu.
Clarisa masih tak percaya pria tampan itu mengacuhkannya.
Padahal saat ini harusnya dia berterima kasih pada nya bukan.
Clarisa mengumpat CEO perusahaan terbesar itu.
Ia bersumpah akan mendapatkan nya. Clarisa tersenyum penuh kemenangan, Tuan Sean kita akan sering bertemu kita akan lihat seberapa jauh kau mengacuhkan ku...
Updated 165 Episodes
Comments
Tjitjik Juni Supriyati
Yeeeyyy lagi2 ketemu mak lampir clarissa..... Bikin eneg jadi nya.
2022-06-12
8
princess purple
ihh serakah, blm tau aja tu ceo perusahaan trbesar tunangannya inka, kalau tau rambutnya lngsumg berdiri semua pasti
2022-06-14
5
Pia Palinrungi
kepedean bangettt sihh clarisa, zean nggak bakalan jatuh cinta sm apa yah thor, lupa....
2022-06-18
2