Shock
Grisa melangkah sambil sesekali akan meringis merasakan betapa perih dan panas nya di bawah sana. Tapi hari ini ia harus bekerja di rumah sakit. Pekerjaan nya tak mungkin ia tinggal begitu saja. Sambil memikirkan apa yang ia lakukan semalam. Sungguh ia masih belum mengingatnya. Yang ia ingat hanya Cello yang pergi.
Grisa terbelalak ketika ia mengingat jika Cello membatalkan pertunangan mereka. Ia lalu berbalik pergi meninggalkan rumah sakit.
Ia harus menanyakan pada Cello. Pria itu tak boleh membatalkan begitu saja, apalagi hari yang sudah ia tentukan sudah menjadi trending topik di dunia Maya.
Tidak Cello tidak bisa melakukan ini padanya. Biarkan saja dia tak mencintai nya. Asal kan Cello mau menikahinya. Bagaimana dengan reputasi dirinya yang gagal menikah. Pasti ayahnya akan murka.
"Alex dimana Cello."
Grisa gelisah sesekali ia menahan sesuatu yang sakit.
"Tuan tidak bekerja nona"
Grisa pergi meninggalkan kantor dan pergi ke apartemen Cello. Ia yakin Cello ada di sana bersama Alicia tentunya.
Ting Tong...
Alicia melirik ke arah Cello yang masih meringkuk di bawah selimut. Grisa ada di depan apartemen nya. Untuk apa wanita itu datang kemari. Mau mencari suaminya, heh kurang ajar sekali wanita itu. Enak saja mau mencari suami nya.
Clek....
Grisa tersenyum kecut mendapati Alicia yang membuka pintu. Ia sudah menduga gadis sialan ini ada di sini. Tak lama ia tersenyum miring.
"Di mana Cello?"
"Untuk apa nona mencari suami orang,"
Jawab Alicia ketus, tangan nya bersedekap di perutnya.
"Mungkin Cello lelah semalam habis menghabiskan malam panjang dengan ku"
Alicia tersenyum tipis, ia bahkan berdecih mendengar kata Grisa.
"Kau yakin dia lelah menghabiskan malam denganmu nona Grisa. Lihatlah dirimu, kau bahkan tidak bisa berjalan setelah di gilir banyak pria."
Deg....
Lutut Grisa serasa lemas. Benarkah semalam ia di gilir bersama pria hidung belang. Apa Cello melakukan itu padanya.
Grisa menggeleng kan kepalanya, tidak mungkin Cello berbuat seperti itu padanya.
"Cel..."
Alicia berbalik menatap suaminya yang baru saja bangun.
"Benarkah kau melakukan ini padaku Cel. Apa salahku padamu, sehingga kau dengan tega membuatku menjadi pemuas nafsu para pria hidung belang."
Cello menipiskan bibir nya. Mengejek wanita yang tak berhenti mengejarnya.
"Kau pikir aku akan membiarkanmu menjebak ku. Kau sendiri yang menginginkan milikmu di sentuh oleh mereka."
"Cel..."
Click..
"Jangan berani berteriak padaku nona. Bukankah itu yang kau inginkan."
Grisa mundur beberapa langkah sambil membekap mulutnya. Cello menodongkan pistol pada nya. Benarkah semalam ia sendiri yang meminum obat laknat itu. Jadi bukan Cello...
Grisa melangkah pergi meninggalkan Apartemen Cello sambil menangis.
"Kau yakin tidak ikut mereka,?"
"Untuk apa, kau lebih baik dari nya."
"Bagaimana dengan tuan Grisam. Dia tentu tak terima putrinya kau mainkan."
"Aku tak perduli.."
Cup...
"Ish... Menyingkir dari ku,"
Argh....
Alicia refleks mengalungkan tangannya pada leher Cello.
"Kau memang suka sekali diberi pelajaran nona."
Benar saja pagi menjelang siang ini. Cello melancarkan aksinya. Ia menggempur istrinya berkali kali sampai Alicia tertidur, baru Cello mengakhiri pergulatan mereka.
*
Dua minggu kemudian, Grisam merasa banyak perubahan dari putri nya. Grisa lebih banyak diam, dia juga sama sekali tak menyinggung tentang pernikahannya dengan Cello.
"Bagaimana dengan persiapan pernikahan kalian?. Maafkan Daddy sayang, Daddy sibuk."
Grisam memang sibuk mencari keberadaan Jung. Apalagi pria itu sama sekali tak membalas chat nya. Sibuk dengan operasi juga sibuk mencari Jung. Hingga ia lupa jika putrinya akan menikah dengan Cello.
"Grisa membatalkan pernikahan kami Dad,"
Grisam terbelalak mendengar kata kata putrinya. Apa maksudnya, dia membatalkan pernikahan mereka.
"Apa maksudmu Grisa, jangan macam-macam. Jangan membuat malu Daddy. Reputasi kita akan buruk jika berita ini tersebar."
Grisam berteriak keras, dadanya naik turun antara percaya dan tidak dengan tingkah putrinya. Apalagi saat ini pikiran nya sedang kacau. Mengingat Jung yang belum ia temukan.
"Maafkan Grisa Dad,"
"Apa Cello tau jika kau seorang janda Grisa."
Grisa menunduk dan meremas tangannya. Bukan hanya itu, tapi Cello tau jika dirinya sudah tidur dengan banyak pria. Apalagi di yang mencoba menjebaknya dengan obat laknat itu. Dan itu justru dia yang meminumnya.
"Grisa Daddy gak mau tau, reputasi kita tak boleh tercoreng di depan masyarakat. Terserah apa yang akan kau lakukan. Cello harus bersedia menikahi mu."
Grisam pergi meninggalkan putrinya. Ia di buat darah tinggi pagi pagi olehnya. Bagaimana mana mungkin pernikahan yang tinggal menghitung hari, batal begitu saja.
*
Brakk...
"Apa maksud mu membatalkan pernikahan mu dengan putri ku, tuan Cello?"
Alex dibuat kaget oleh pintu yang terbuka kasar. Sedangkan Cello menipis kan bibirnya, mendapati pria yang selama ini membuat masyarakat resah.
"Maafkan saya tuan Grisam, tapi putri anda sendiri yang mengecewakan saya."
Cello menjawab tenang tanpa ada nya emosi. Ia tau polisi sudah mulai menyelidiki rumah sakitnya. Sebentar lagi gedung itu sudah di pastikan akan roboh bersama dengan pemiliknya.
"Kau sudah tau?"
Cello diam, menikmati wajah shock pria paruh baya di depannya ini.
"Andhara Marcello, jika kau sudah tau. Kenapa kau harus mempermalukan kami dengan bertunangan dengan putri ku."
Grisam geram dengan pria yang mempermainkan putri nya.
"Jangan kau pikir kau pria yang paling hebat Cello. Aku bisa saja menjatuhkan mu."
Dor....
Grisam terkesiap, hampir saja peluru panas menembus jantung nya. Cello tersenyum sinis. Pria itu sangat ketakutan, dirinya benar benar akan mengarahkan pelurunya pada nya.
Sementara Alex mendesah lirih, kedua pria di depannya ini sama-sama memiliki ego yang tinggi. Cello memang tak bisa mengontrol emosi nya. Hanya dengan Alicia pria itu luluh dan menurut.
Clek...
Alicia merentangkan tangannya sambil menguap. Begitu mendengar suara tembakan ia terbangun dan keluar kamar. Ternyata ada pria paruh baya sedang berseteru dengan suaminya.
Ia melangkah mendekati Cello dan mencium bibir pria itu. Grisam terbelalak melihat gadis belia mencium bibir tunangan putrinya.
"Kau, jadi kau orang ketiga dalam hubungan putriku."
Sambil mengepalkan tangannya, Grisam mendekat ke arah Alicia yang bergelayut manja di lengan kiri Cello.
"Pak tua, apa kau mau tau kenapa suamiku membatalkan pernikahan nya dengan putri mu.?"
"Suami"
Grisam kaget mendengar Cello adalah suami dari gadis kecil yang menempel pada Cello.
"Ya dia istriku, bahkan putri mu sudah tau jika aku adalah suaminya. Lalu kenapa tiba-tiba dia datang ke mari dan membawa wartawan menggelar pesta pertunangan tanpa persetujuan ku."
Dada Grisam naik turun mendengar kata kata Cello barusan. Benarkah putrinya yang melakukan ini semua.
Updated 165 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
putrimi yg gatel dokter gursam pengen minta di ojok sm suami org ngk tau diri dokter gatel
2022-06-17
2
Tjitjik Juni Supriyati
Hancur luluh hati seorang Daddy......
2022-06-18
3
uups
mampus,,,, bentar lg grisya hancur
2022-06-16
1