Maksud tersembunyi
Sean tak bergeser sedikitpun dari kaca bening tembus pandang. Ia melihat para medis kesana kemari, entah apa yang terjadi di dalam sana. Tapi yang jelas Sean tau mereka semua menampilkan wajah ketakutan sama seperti dirinya.
Kenzo sendiri geram saat tau Nico menghubungi,jika wanita yang bernama Rubi itu mengaku mempunyai anak bersama tuannya. Benarkah tuannya mempunyai anak bersama wanita masa lalunya. Lalu bagaimana dengan Nona Inka, Kenzo tak pernah sekalipun menyukai wanita yang bernama Rubi Felisa.
Kenzo menatap punggung tuannya,Kenzo tau tuannya takut luar biasa. Terlihat tubuhnya yang sedari tadi tak berhenti bergetar.
Kenzo ingin bertanya apakah benar yang dikatakan oleh Nico, jika anak yang tadi di lihatnya adalah putra nya. Tapi Kenzo tak berani bertanya, padahal jika memang itu tak benar. Kenzo akan memberikan pelajaran pada wanita yang bernama Rubi Felisa.
"Tuan sebaiknya anda membersihkan diri dulu.." Hati hati Kenzo berucap, Sean tak bergeming matanya bahkan tak berkedip menatap ke dalam. Kenzo pasrah,ia tak mungkin memaksa tuannya.
Clek...
"Bagaimana keadaan istri ku," Sean menodong pertanyaan nya pada Dokter wanita.
" Mari bisa ikuti saya.." Sean mengikutinya tanpa menunggu lama.
Wanita itu menghembuskan nafasnya perlahan, ia menatap wajah dingin Sean William. Ia tau siapa Sean William, pria arogan dan dingin jangan lupakan kekejamannya.
"Istri anda keguguran..." Bagai di sambar petir Sean mendengar nya. Ia mengepalkan tangannya dan mata tajamnya memerah.
"Tapi kami berhasil menyelamatkan yang lain.." Sean mendongak mendengar nya lagi. Apa maksudnya..?
"Istri anda hamil kembar tiga... Dan dua di antaranya selamat..." Sean tak bisa menyembunyikan rasa marah dan bahagia sekaligus. Mata itu tak bisa menyembunyikan rasa percaya nya. Sean menangis, istrinya mengandung dan dia tak tau. Apa lagi ia kehilangan salah satunya. Sungguh Sean merasa dirinya paling bodoh.
"Ku harap anda menjaga Nona dengan baik, saat ini mereka masih baik baik saja." Lanjut nya lagi.
"Kapan istriku siuman.." Dokter tersenyum,
"Maaf untuk saat ini istri anda mengalami koma, hanya saja masa kritisnya sudah lewat." Sean segera bangkit berjalan tergesa-gesa menuju tempat dimana Inka terbaring tak berdaya.
*
Sudah tiga hari lamanya,Sean tak berpindah dari duduknya. Ia dengan setia menunggu istrinya membuka mata. Kenzo dan Nico lah yang menggantikan tuannya di perusahaan. Tak lupa juga ada Billy di sana, tapi Kenzo tak terlalu mengharap Billy membantunya. Ia tau Billy di percayakan di anak perusahaan cabang milik tuannya.
Sean sama sekali tak perduli dengan perusahaan nya. Saat ini yang paling penting adalah istri dan anaknya Inka.
Sean menatap nanar wajah damai istrinya yang masih betah tidur. Ia sungguh telah melukai wanitanya. Bukankah dari dulu ini yang di inginkan istrinya. Hamil....
Hingga ia di juluki wanita mandul dari mantan mertuanya. Dan saat ini, istrinya mengandung dan dia menyakiti nya. Sungguh Sean akan memberikan pelajaran setimpal pada wanita itu.
Anak... Sejak kapan ia memiliki anak, ia bahkan tak pernah sekalipun dulu menyentuh wanita itu. Dan sekarang dia datang dan mengatakan bahwa ia mempunyai anak bersama nya.
Mengingat wanita itu Sean mengepalkan tangannya. Ia tak akan membiarkan perempuan itu berhasil merenggut kebahagiaan nya.
Clek...
"Bagaimana wanita itu ada di sini..." Sean langsung menodong pria yang baru saja datang.
" Dia memang punya seorang putra..." Sean mengalihkan pandangannya pada pria paruh baya tersebut.
"Daddy yang melepasnya... Daddy baru mengunjunginya, juga tau jika dia punya anak. Dia bilang anak itu putramu. Itu sebabnya Daddy melepasnya."
Sean mengeratkan giginya emosi, sejak kapan ia membuat nya bersama Rubi. Apalagi sudah sepuluh tahun lamanya mereka berdua tak bertemu.
"Aku tak pernah sekalipun merasa jika aku pernah tidur dengan nya... Singkirkan wanita itu,"
"Tapi bagaimana dengan anak itu..."
"Bukankah dulu Daddy lebih dulu mengenal wanita itu. Bukankah dulu Daddy yang menjauhkan ku dengan wanita itu. Lalu sekarang Daddy ingin sekali mendekatkan aku dengan wanita yang Daddy anggap murahan itu."
"Sean... Daddy sudah melihat hasil DNA nya dan benar dia adalah putra mu."
" Sejak kapan Daddy tau,.. ?"
"Sebulan yang lalu, Daddy tak sengaja mengunjungi kota itu dan bertemu Rubi. Dan dia bilang dia memiliki putra bersamamu. Daddy tadinya tak percaya, tapi dia menunjukan hasil DNA nya seminggu yang lalu."
"Dan Daddy percaya..." Albert diam, sebenarnya dia juga tak percaya dengan kertas selembar putih tersebut.
"Jangan mudah tertipu Dad..."
Albert mengiyakan perkataan Sean, tapi bagaimana caranya dia memalsukan DNA itu. Apakah ada yang membantunya..? Jika benar Albert sendiri yang akan membunuhnya.
*
Di kamarnya Bella tersenyum misterius, daddy nya telah melempar umpan dan dia yang akan menangkap hasil buruannya.
Ya Mario, ayah Bella yang memalsukan DNA milik Rubi dan anak nya. Mereka sudah lama menyusun rencana sedemikian rupa.
Bella memang tak mengenal Rubi, ia tanpa sengaja bertemu dengan nya saat Bella ada pemotretan di kota terpencil itu. Dan tanpa di duga dengan pertemuan singkatnya dengan nya, Bella meminta ia membebaskannya dari pulau terpencil ini. Awalnya Bella tak menggubris ucapan Rubi, tapi setelah ia menyebut nama Sean William Bella berubah pikiran. Ia mengorek informasi tentang nya dan William yang ternyata adalah mantan William.
Tanpa pikir panjang Bella menghubungi ayahnya, dan mengeluarkan Rubi dari pulau itu.
Sebelum itu ia lebih dulu menjadikan Albert sebagai orang yang pertama kali melihat nya. Mengatakan bahwa Rubi harus mengakui anaknya itu adalah anak nya dan Sean.
Benar saja Albert membebaskan Rubi Felisa dari pulau terpencil itu. Dan dengan dirinya yang mengorbankan diri dari insiden penusukan yang di lakukan Naura. Itu semua adalah trik untuk menjerat Sean William menjadi miliknya.
Ia akan berpura-pura tak mengenal Rubi, dan Rubi yang kaget karna dia telah menolong wanita itu dan anaknya. Terlebih lagi dia juga sudah pernah menjadi penyelamat untuk Inka.
Mau tak mau Sean William akan memandang dirinya nya lah penyelamatnya. Dan akan memilih Rubi yang notabene sudah memiliki putra bukan. Sean pasti akan menceraikan istrinya dan tetap memilih putranya. Dan saat itu tiba Bella akan menendang Rubi,dan menggantikan posisinya.
"Sean William, tunggu saat kau menjadi milikku seorang. Ku pastikan hanya aku yang menjadi wanita mu satu satunya....
Inka Riana wanita kampung dan mandul itu tak lama akan segera tersingkir. Hanya aku yang pantas mendapatkan William."
Bella tertawa jahat, membayangkan bagaimana Sean akan menendang wanita kampung itu. Dan membayangkan dirinya menjadi permaisuri di dalam Mension mewah Sean. Tak hanya itu namanya di jagat hiburan yang dulu pernah pudar karna semua agensi telah mendepaknya, akan semakin bersinar. Bella tak sakit hati dulu Sean telah membuatnya menjadi wanita paling menyedihkan. Dari situlah ia bertekad akan menjadi pendamping hidup William dan akan menjadi ratu di istana Sean William.
Updated 165 Episodes
Comments
yunani
mau bahagia ada saja halangany
2022-06-11
7
Tjitjik Juni Supriyati
Jadi nyimak lagi aq thor dgn cerita yg semakin ruwet
2022-06-13
6
Pia Palinrungi
thor cukuplah penderitaan inka..bahagiakan dgn zean dgn calon twins nya...
2022-06-19
2