Penyesalan
Deg....
Semua orang menatap Grisa, dengan tatapan penuh tanda tanya. Sementara Grisa gugup di tempat duduknya. Ia menatap benci pada Alicia. Dari mana gadis kecil itu tau jika dia seorang janda.
Ya Grisa memang merahasiakan identitas nya. Ia mengganti semua data diri nya demi mendapatkan Cello. Dan hari ini Alicia membongkar rahasia nya. Grisa memang anak dari pemilik rumah sakit terbesar di kota ini. Itu sebabnya ia bisa dengan mudah meminta sang ayah Menganti identitas nya.
Lagi pula ia juga meminta mantan suaminya itu tutup mulut. Ia memberikan kompensasi pada mantan suaminya. Dan mantan suaminya itu menolak mentah-mentah. Mantan Grisa hanya meminta jangan mengusiknya sebagai seorang dokter. Kebetulan mereka berdua berprofesi sebagai dokter. Grisa yakin sang ayah bisa saja mengeluarkan suaminya itu. Dan Grisa mengiyakan, asal dia tak pernah buka rahasia tentang mereka berdua, yang pernah menjadi suami istri.
"Kau, apa maksudmu? Nona jangan pernah menuduh sembarangan."
Alicia mengangkat sebelah alisnya, dan berohria saja. Seolah ia telah salah dengan tuduhannya. Tak lupa ia juga meminta maaf padanya. Lalu duduk kembali bersama suaminya.
" Mommy benar benar kecewa padamu Cel. Bagaimana mungkin kau menikahi gadis sialan itu. Sampai kapanpun mommy tak akan merestui pernikahan kalian. Ceraikan dia sekarang juga Cel.!"
Cello tak bergeming sedikitpun apalagi menjawab ibunya. Ia masih meneliti wajah polos Alicia. Apa yang sebenarnya dia sembunyikan? Benarkah dia hanya ingin memanfaatkan dirinya? Lalu merebut klan miliknya.
Tanpa ia harus bersandiwara pun jika Alicia menginginkan tahtanya kembali, dia dengan suka rela mengembalikannya.
"Cel...!"
Rubi geram dengan Cello. Putranya itu tak menghargai dirinya sebagai ibunya. Dia justru mengabaikan nya.
"Keluar dari sini"
"Apa?"
Rubi tak percaya dengan Cello. Dia mengusirnya secara terang terangan.
Rubi mengepalkan tangannya, sampai kapanpun ia tak rela Cello menikah dengan anak Inka. Wanita yang sangat di bencinya.
Rubi dengan tertatih keluar ruangan. Sementara Grisa semakin tak percaya. Cello mengusir ibunya sendiri. Ia menatap lekat wajah Cello. Berharap pria itu menoleh sedikit saja padanya. Tapi harapan tinggal harapan, Cello bahkan tak meliriknya. Apalagi harus mencegahnya pergi.
Setelah kepergian Grisa, dan Alex. Cello menatap tajam pada Alicia. Apa maksudnya ini?
"Dari mana saja?" Nada dingin Cello lontarkan pada Alicia. Alicia mencebikkan bibirnya, dan melengoskan wajah cantik nya.
"Alicia.."
Cello berteriak keras pada Alicia. Geram rasanya Cello dengan tingkah laku istrinya. Apa sebenarnya tujuan nya. Jika ingin mengambil haknya tak harus menjebaknya.
Alicia mengeluarkan air matanya, ia tak mungkin mengatakan jika Rubi adalah wanita yang berhubungan dengan Ling Jung. Cello tak tau Rubi ada hubungannya dengan Jung orang yang di carinya selama ini.
Alicia segukan di tempatnya, Cello mengusap wajahnya kasar. Ia sungguh tak bisa menebak gadis belia itu yang menjadi istrinya. Kadang ia akan menjadi wanita dewasa kadang juga akan seperti sekarang.
Hah...
Harusnya Cello tak membentaknya. Alhasil dia menangis. Entah Cello harus bagaimana lagi?
Alicia sama sekali tak menunjukan bahwa dirinya akan berbuat curang dengan manfaatkan nya. Wajah polosnya dan tingkahnya yang tak bisa ia tebak apa tujuan sebenarnya.
Cello mengangkat tubuh mungil Alicia. Gadis kecil nya tertidur pulas setelah lelah menangis. Ia membaringkan Alicia pada ranjang di kamar pribadinya. Tak lupa ia juga melepaskan sepatu kets nya.
Deg....
Dada Cello bergemuruh hebat melihat luka yang lumayan panjang di lengan kirinya. Alicia terluka? Apakah waktu di apartemen dia terluka karena melarikan diri. Kenapa dia baru melihatnya?
Memang luka itu sudah mengering, tapi tetap saja ada bagian yang baru mengelupas.
Seketika Cello merasa sangat bersalah telah membentaknya.
Cup....
Cello memberondong wajah itu dengan ciuman bertubi tubi. Ia juga mengeluarkan air matanya. Pikiran nya melayang mengingat kejadian di mana Alicia di serang dengan seseorang. Dan kabur melarikan diri dari timah panas yang mengarah padanya. Dia sendirian di apartemen milik nya dan ia melawannya. Sementara pelayannya pulang ke mension nya. Dan itu adalah Rubi ibunya pasti. Meski Rubi menyangkalnya waktu itu. Cello yakin itu semua perbuatannya.
Cello segukan dan menelungsupkan wajahnya di ceruk leher jenjang istrinya. Ia tak tau jika Alicia akan terluka parah.
"Om..."
Nada serak Alicia mengagetkan Cello. Ia mendongak melihat mata bengkak Alicia. Cello menyambar bibir merah alami Alicia. Ia tak perduli jika Alicia memanfaatkannya sekalipun. Ia tak perduli jika Sean William menendangnya. Ia tak perduli jika ia harus kehilangan kedudukannya sekalipun. Saat ini yang ia perdulikan Alicia. Gadis kecil nya....
Ia akan menjadi pria yang bisa melindungi wanitanya. Meski ia harus mengorbankan segalanya. Asalkan jangan melayangkan timah panasnya pada ibunya. Wanita itu tetaplah ibunya. Sebisa mungkin ia akan melindungi Alicia dari ibunya.
Ciuman panas Cello semakin menuntut. Nafasnya memburu,. Matanya yang berkabut menatap manik kecoklatan milik Alicia. Alicia mengangguk mengiyakan. Dia memang masih remaja, tapi Alicia tak bodoh tentang hubungan suami istri. Ia sudah siap lahir batin.
Mendapat persetujuan istrinya, Cello mencium wajah Alicia bertubi tubi dan ******* lagi bibir mungil Alicia yang sudah membengkak. Bibir Cello turun ke leher jenjang dan menyesapnya.
Uh....
Cello terbakar gairah dengan suara ******* Alicia. Tangan nya dengan lincah membuka pakaian yang menempel di tubuh mungil Alicia. Alicia tak malu, ia memang sudah pernah menunjukan tubuh polos nya pada Cello. Pria pertama yang melihat tubuh indahnya.
Tangan Cello merambat menyusuri kaki dan naik keatas. Cello mengangkat kaki Alicia dan menciumi nya.
Alicia menggelinjang kegelian, tangan Cello yang merambat dan bibirnya yang panas mencium seluruh tubuh polos Alicia. Sesekali Cello akan menghisap dan meremas kedua gunung kembar nya. Tak lupa ia juga meninggalkan banyak sekali jejak bibir nya.
Dengan cekatan Cello melepas semua pakaiannya sendiri dan membuangnya asal. Lalu menindih lagi tubuh kecil dan mungil Alicia.
Tangannya membuka kedua paha Alicia. Mengarahkan miliknya pada tempat semestinya.
"Om.."
Cello membungkam bibir mungil Alicia, dengan ciuman nya lagi. Berharap ia bisa meredam jeritan Alicia.
Ark....
Cello melepas bibirnya dan fokus pada bawah pusarnya. Ia menyentak untuk ke tiga kalinya dan...
"Om...."
Alicia menjerit keras dan tangannya mencakar lengannya. Sementara Cello merasakan jepitan sempurna di pusat tubuhnya. Cello diam, ia ingin Alicia nyaman dengannya. Tak lama ia menggerakkan pinggulnya dengan ritme sedang. Ia tak mau terburu-buru. Ini adalah pengalaman pertama mereka.
Tiga puluh satu tahun lamanya, ia baru merasakan kenikmatan dunia. Dan itu bersama Alicia istrinya. Begitupun dengan Alicia, ia bangga menjadi pria pertama yang menyentuhnya.
Slow gak usah tegang🤣🤣
Otor juga sama tegangnya 🤭
Coba aja sekali kali mak kasih hadiah dan VOTE 🤧 biar semangat otor nulisnya nya😭
.
.
.
Mau libur kalau gak ada yang kasih🤧🤭🤣
.
.
Updated 165 Episodes
Comments
Jade Meamoure
othor... pasti ada ingusnya tuh
2022-06-13
3
Mei Ambar Sari
iis2 gimana gk tegang coba baca gituan,akunya aja sampai tegang atas bawah😂😂😂
2022-06-28
0
Katherina Ajawaila
keren bocah, belah duren dua2 lepas perawan dan perjaka😘😘😘😘
2022-06-17
0