Akal bulus
Tap..Tap.. Tap..
Orang tua Bagas berjalan tergesa mendengar kabar putra nya masuk rumah sakit.
Baru pulang Clarisa dari rumah sakit, sekarang anaknya yang masuk rumah sakit.
"Mbok Bagas kenapa ..?"
Ibu Bagas bertanya sambil berurai air mata.
Mbok Darmi menunduk,. Ia tak pantas memberikan keterangan. karna di sini anak majikan nya juga salah.
"Mbok.." Monik membentak pembantu nya.
Sementara ayah Bagas, menghela nafas panjang nya.
Ia memandang wajah istri nya dan menggelengkan kepalanya.
Tak lama kemudian Dokter keluar dari dalam.
"Bagaimana dengan keadaan anak saya, Dok?" Dokter menghembuskan nafasnya perlahan.
"Luka dalam nya bisa sembuh dalam beberapa hari ke depan tuan. Tapi kalau tangan yang patah harus di tindak lanjuti. Anak anda harus segera di operasi karna tangannya patah,"
Kaget.. Orang tua Bagas shock bukan main. Mendengar berita mengerikan itu. Monik lemas mendengar berita itu dan ia pingsan.
Harry sigap membopong tubuh istrinya. Di bantu Mbok Darmi. Sementara sang Dokter mengarah mereka untuk membaringkan tubuh perempuan paruh baya itu.
Sadar dari pingsannya, Monik masih merenung. Mendengar sedikit cerita dari pembantu nya.
Ya mbok Darmi menceritakan sedikit kejadian yang iya tau. Dia menceritakan tentang Nona Inka membawa surat cerai nya. Dan mungkin saja tuannya tak terima. Sehingga kejadian ini terjadi.
"Siapa mereka ...?"
"Apa maksudmu,?"
"Siapa yang memukul Bagas hingga seperti sekarang. Aku akan menuntut mereka. Mereka tak boleh lepas Mas. Gara gara perempuan mandul itu, anak kita begini?."
Ayah Bagas diam, ia tak tau siapa yang membuat anaknya seperti ini.
"Mungkin saja perempuan itu mencari preman dan memukul Bagas, hingga seperti ini. Dasar tidak di untung, sudah bagus Bagas mau menampungnya. Dan sekarang dia seenaknya....
Perempuan tidak tahu malu, sudah miskin, mandul pula. Apa dia pikir dengan dia menggugat cerai Bagas. Dia akan mendapatkan harta kami."
"Monik .... Tak bisa kah kau diam. Ada saat nya kau akan menyesal dengan yang kau katakan saat ini. Jangan berpikiran buruk tentang Inka. Semua itu ada alasannya. "
Monik mendelik kenapa suaminya membela perempuan itu.
"Kenapa kau selalu membela perempuan sial itu. Dari dulu kau selalu membelanya. Lihat sekarang apa yang dia lakukan pada Bagas.
Anak kita masuk rumah sakit. Dan tangannya patah. Semua gara gara perempuan itu kau tau itu. Dimana hatimu, anak kita yang jadi korban nya. Dan kau justru membelanya. Keputusan ku sudah bulat. Aku akan melaporkan perempuan sial itu ke polisi."
Dadanya naik turun menahan emosi yang memuncak. Monik mengutuk perempuan sial itu. Gara gara dia keluarganya terkena sial. Dan suaminya juga tak seperti dulu. Selalu saja Inka Inka dan Inka.
Uhh... Monik segera bangkit mendengar suara Bagas siuman.
Bagas melihat sekelilingnya. Air matanya menetes mengingat kebejatan nya pada Inka.
Bagas berpikir apakah Inka menggugat cerai dirinya karna di paksa oleh Sean. Ia tau apa yang tak bisa di lakukan dengan pria itu. Pantas saja inka menggugat cerai dirinya. Ternyata semua itu ada sangkut pautnya dengan nya.
Bagas mengepalkan tangannya seketika ia merasakan sakit teramat.
Aku akan merebutnya kembali Sean William. Jangan kau pikir Inka akan jatuh ke tangan mu. Tidak akan pernah terjadi, Inka milikku dan selama nya juga akan tetap menjadi milikku.
"Bagas apa yang sakit. Biar ibu panggil kan Dokter,"
Tak lama Dokter datang memeriksa kondisi Bagas.
Bagas mengutuk mereka yang membuat nya seperti ini. Tangan patah,..Bagas bersumpah akan membalasnya.
Clek...
Pintu di buka. Clarisa datang berbarengan dengan mbok Darmi masuk.
"Mau apa kau kemari Clarisa,...!!"
Bagas mendengus. Semua berawal dari Clarisa. Hidupnya yang dulunya bahagia menjadi petaka.
"Aku masih istri mu mas," Bagas melirik mendengar kata istri.
"Kenapa jadi seperti ini. Mas jangan acuhkan aku. Aku tak ingin bayi kita tak punya Ayah nantinya." Bagas menatap sengit ke arah Clarisa.
"Dengar Clarisa aku akan punya anak tapi tidak dengan mu Clarisa."
Ayah Bagas bingung. Apa maksudnya tidak denganmu bukankah saat ini Clarisa sedang mengandung?.
"Pergilah Clarisa... Untuk saat ini aku tak mau melihat mu."
Clarisa mengepalkan tangannya. Ini tak bisa di biarkan. Sudah sejauh ini ia berkorban demi mendapatkan Bagas.
Tapi tidak dengan sekarang, ia akan melakukan apa saja demi cinta nya pada Bagas. Termasuk harus menyingkirkan Inka.
Clarisa menoleh ke arah ibu Bagas. Berharap mertuanya itu membelanya.
Monik membuang wajah nya. Ia tak mau menatap Clarisa. Monik sendiri juga marah. Entah dia marah dengan Clarisa atau kecewa dengan pilihan nya. Menikah kan Bagas dengan Clarisa. Ia pikir Clarisa wanita baik yang selama ini di kenalnya.
"Pergilah Clarisa, temui lagi Bagas saat ia sudah sembuh."
Clarisa mengangguk, ayah mertua nya yang bersuara.
"Mbok Darmi kesini dengan siapa,?"
Bagas segera menoleh ke arah Clarisa.
"Supir Nona.." Clarisa tersenyum
"Mas aku akan pulang dulu ya bersama mbok Darmi. Nanti sore aku kesini lagi membawakan baju untuk mu,"
Bagas tak menjawab, Biar bagaimana pun Clarisa istri nya. Tak mungkin juga Bagas akan mengusir Clarisa. Bagaimana jika benar anak yang di kandung Clarisa anak nya. Bagas menghembuskan nafasnya perlahan.
.
.
.
Sean pria itu seperti nya tak tau malu. Siapa yang sakit dan siapa yang tidak.
Kenzo hanya sesekali melirik Tuannya. Saat ini tuannya makan berdua dengan Nona Inka. Dan Nona Inka lah yang menyuapi tuannya. Terbalik ... harusnya tuannya yang suapi Nona Inka.
Bubur Ayam habis di lahap mereka berdua.
Ah Kenzo pikir setelah sadar Nona Inka akan berteriak histeris. Mengingat kejadian kemarin dia di lecehkan oleh mantan suaminya.
"Tuan tidak bekerja" Sean menggeleng...
"Ada Billy.." Inka mendengus
"Kapan saya pulang nya tuan?,"
Sean menatap wajah cantik Inka. Setelah menyimpan mangkuk di atas meja. Sean tak langsung menjawab.
"Tuan bisakah saya tinggal lagi di kontrakan saya. Saya tidak mau merepotkan Anda. Lagi pula saya tidak mau membawa Anda pada masalah rumah tangga saya. Jangan salah faham. Saya tak ingin citra Anda buruk," Sean masih diam...
"Saya yakin mas Bagas tak akan tinggal diam. Lagi pula tidak pantas rasanya jika saya tinggal di apartemen Anda."
"Saya adalah Janda tuan..Dan saya tidak mau menyeret anda pada permasalahan pelik saya.
Tidak lucu juga kan,...Jangan sampai saya mengambil kesempatan ini untuk kepentingan pribadi saya."
"Lakukan saja mau mu.."
Inka menoleh mendengar jawaban Sean. Inka meneliti wajah tampan itu.
"Bukankah kau ingin mengambil kesempatan dariku. menjadikan aku pelarian untuk mu...
Kalau begitu kita harus menikah,"
Hah....
Inka shock mengerjapkan mata bulat nya.
Demikian pula dengan Kenzo. Tak menyangka bahwa Tuan nya akan secepat ini melancarkan aksinya. Bukan nona Inka yang mengambil kesempatan. Tapi Tuan nya lah yang mengambil keuntungan. Kenzo tersenyum miring dengan aksi Tuan nya.
Tuannya memang banyak akal bulus untuk menggaet mangsanya.
Updated 165 Episodes
Comments
Zaimar Simatupang
semangat thor..
buat inka gx cengeng y thor...
buat inka melek..
begitu bnyak pria di sekelilingnya..
bukn cuma bagas yg.
anak mami itu..
2022-06-18
3
kitty N channel
suka thor dengan certanya, semngat thor berkaryanya😊😊
2022-06-04
5
Widya Asyanti
cih, kok bapaknya bagas ndak tegas sama istrinya, mbok di bilang,klu perusahaan bagas sebenarnya milik ingka
2022-06-30
0