Menunjukan kepemilikan
Di ruang tamu, empat pasang mata masih diam. Tanpa ada satu pun yang ingin bicara lebih dulu.
Mereka masih shock,atas apa yang barusan terjadi.Clarisa masih kecewa dengan suaminya. Kepalanya sakit nyut-nyutan. Dan pipi sebelah kanan nya yang perih. Akibat aksi brutal gadis berambut ikal itu.Suaminya sama sekali tak membalas perlakuan Gadis yang sudah menjambak rambutnya.
Sementara Inka dia perempuan itu tak menyangka. Jika sahabat nya akan senekat itu.
Siska yang jadi tersangka kali ini hanya cuek saja. Seolah dirinya puas, telah menjambak rambut nenek sihir.Tak ada raut bersalah apalagi menyesal.Inka wanita itu jadi menyesal, telah menceritakan keluh kesah nya sama sahabat nya.Jika saja dia tak bercerita tentang rumah tangga nya, pasti tak ada aksi Jambak menjambak.
"Silahkan tuan nyonya"
Suara mbok Darmi membuyarkan lamunan mereka.
"Terima kasih Bi" Inka menyahut
"Huh... dasar tidak tau malu" Siska mulai lagi.
"Apa ?mas Bagas saja yang punya rumah ini dia tak protes. Apalagi aku juga istrinya,Dan kau wanita liar pergi dari sini"
Clarisa berseru, Hilang sudah wajah kalemnya.Dia seakan lupa bahwa dia sedang menjadi wanita yang lugu.
"Diam Clarisa"
Bagas membentak Clarisa ia pusing memikirkan mereka.
"Mas kenapa kau membentak ku,Kau tau mas kepalaku sakit gara gara jambakan nya"
Clarisa tak terima Bagas membentak nya.
"Itu karna kau duluan yang mendorong ku"
Siska tak kalah nyaring bicara.
"Sudah cukup aku pusing melihat kalian yang aksi Jambak. Dan kau Siska aku tau kau sahabat istri ku.Tapi apa kau tahu ini rumah siapa dan kau seenaknya bikin keributan di rumah orang,Aku makluminya sekarang kau boleh pergi "
Usai berbicara Bagas berdiri dan melangkahkan kakinya menuju kamarnya.Iya pusing dengan yang namanya perempuan bisa bisanya saling Jambak. Apa tak bisa di bicarakan dengan baik.
Clarisa menatap kedua sahabat itu.Dia bersumpah akan membalas semua perbuatan mereka.
"Apa..."
Siska berseru menatap perempuan gatal di depan nya.
"Sis ...." Inka menggeleng
"Dasar tidak tau malu. Apa kau butuh belaian. Sehingga kau rela melemparkan tubuhmu pada lelaki beristri."
Siska tak kalah menyerang wanita gatal itu.Clarisa yang mendengar hinaan Siska tentu saja tak terima. Dia maju dan hendak melayangkan tangannya.Tapi sebelum tangan Clarisa menyentuh sahabatnya Inka mencekal tangan nya.
"Sekali lagi kau berani mengangkat tangan mu d pada sahabat ku.Aku pastikan tak hanya rambut mu yang akan hilang tapi juga wajah cantik mu itu."
Setelah berkata Inka menyentak cengkraman tangannya.Membuat Clarisa terhuyung ke belakang.
Inka menarik tangan Siska menuju kamar tamu,Kamar baru yang akan Inka tempati mulai saat ini. Entah sampai kapan ia akan menjadi penghuni kamar tersebut.
"Lo hebat tau Ka. Dapat dari mana nyali Lo,"
Inka mendengus. Mendengar Siska memujinya.Tak tau apa sekarang ini dia gemetaran karna takut.
Inka duduk bersandar pada ranjang.Ia tak tau lagi harus apa. Suaminya sama sekali tak menjelaskan bagaimana hubungan mereka.Apa suaminya itu memang benar benar berpaling darinya.
Siska hanya mendengus melihat Inka yang menurutnya lemah.
"Sis gue mau buktiin sama mas Bagas gue gak mandul."
Siska tak mengerti kemana arah pembicaraan Inka.
"Gue mau cari pria bayaran "
"Hah...Lo gila,?Lo serius kemarin bilang mau nyari bibit,"
Siska menggeleng tak mengerti. Kenapa sahabat nya bisa mencari solusi instan. Hany untuk membuktikan dirinya tak mandul.
"Lo yakin Ka..,"
Inka mengangguk mantap. Tak ada sedikitpun keraguan dalam dirinya.
"Yakin" kembali lagi Inka mengangguk
"Lo gak takut, Nanti konsekuensi nya seperti apa? Lo yakin bisa ngatasinnya"
Kali ini Inka menoleh pada sahabatnya.Ia tak mengerti apa maksudnya.
"Huh...Ka nyari buat nyumbang bibit mah gampang Ka. Di pinggiran juga banyak.Cuman apa kamu gak berpikir jika suatu saat nanti si pemilik bibit tak minta Bunga,Iya kalau dia cuman minta Bunganya lah kalau dia minta modalnya gimana,Secara kan Lo juga punya modal,Lah kalau tuh modal udah jadi kecebong gimana,"
Inka mendelik mendengar kata tak faedah dari bibir Siska.Tak ada yang lebih bagus. Apa masa iya anaknya di Katai kecebong.
Tapi tak di pungkiri bahwa perkataan sahabat nya ada benarnya juga.
"Ada pengacara,"
Dua kata yang keluar dari bibir mungil Inka. Yang membuat sahabat nya kicep.
"Ya udah,Lo mau gimana nyarinya lewat aplikasi atau lewat mata,"
Inka menautkan kedua alisnya tak mengerti.
CK..
"kalau lewat aplikasi Lo bisa gak bertatap muka,Misalnya nih Lo bisa tanya sehat apa gak terus kalau Lo mau mengolah Lo kan bisa tuh nyewa Hotel terus matiin deh lampunya. Dan Lo bisa Konsul sama Dokter pilihan Lo.Nanti si Dokter juga pasti bisa Rahasiain identitas Lo.Dan Lo juga hanya cukup bermodalkan pengacara."
Inka menyimak
"Terus yang kedua Lo bisa tatap muka Lo bisa pilih mana yang mau jadi partner Lo,Lo bisa milih langsung yang Lokal apa Non Lokal suka suka deh,"
Siska semangat memberi solusi pada sahabatnya.
"Gila ...gak ada cara lain apa"
Inka berseru tak percaya.Masa iya dirinya harus menjajakan tubuhnya buat dapat kecebong.
"Gak ada apa yang bibit berkualitas unggul tanpa harus bersentuhan,"
"Ada banyak di luar negri ada sebagian negara yang menjual nya"
Inka memijit pelipisnya pusing.Sungguh tak ada yang praktis seperti keinginannya.
Apa iya jika ia menyewa pria bayaran juga tak langsung jadi.Uh andai seperti membuat es teh satu kali tuang langsung jadi tak masalah.
.
.
.
Keesokan harinya Inka bersiap berangkat ke kantor pagi pagi sekali.Setelah kejadian semalam Inka sebisa mungkin menghindari suaminya.Ia tak sanggup memandang mata Bagas.Ia ingin sekali memaki suaminya yang membuatnya terpuruk.
Tapi semua tak akan kembali seperti semula.Ia berusaha untuk tetap tegar menghadapi cobaan hidup.
Setelah berbicara dengan sahabat nya semalam Inka sedikit lebih baik dan bersikap tenang.Ia tak mau di sebut wanita lemah yang hanya sembunyi di balik kuasa sang suami.Ia akan buktikan bahwa dirinya bisa bertahan dan mandiri.Ia juga akan buktikan pada keluarga suaminya itu bahwa ia tak mandul.
Inka salah ternyata,Ketika ia keluar kamar ia berpapasan dengan suaminya.
Dilihatnya Bagas juga sama hendak berangkat pagi-pagi.
"Mas kunci mobilnya ketinggalan"
Clarisa menyodorkan kunci pada Bagas.Bagas menyambar kunci itu dan berlalu begitu saja.
Setelah kepergian Bagas Clarisa tersenyum sinis pada Inka.Ia menyibak rambut yang tergerai ke kanan seolah ia sedang menunjukkan sesuatu.
Benar saja tanda merah tertinggal di leher nya.Inka menatap nyalang tanda merah itu.Hampir saja iya terhuyung melihatnya.Ia tak percaya mereka melakukan nya. Janji suaminya yang tidak akan menyentuh Clarisa ternyata hanya bualan semata.
Inka wanita itu sebisa mungkin menahan laju air matanya yang hendak merebak keluar.
Ia tak mungkin menunjukan kekalahannya pada Clarisa.
"Maaf Inka semalam kami melakukan lagi,di kamar mu.Dan mungkin hari hari selanjutnya akan sama.Karna mas Bagas sudah setuju aku yang akan menempati posisi mu. Dia juga tak mau jika nanti aku hamil dia tak ada di samping ku."
Clarisa tersenyum kemenangan membalikan badannya hendak pergi meninggalkan Inka.
"Heh...apa kau memang suka sama bekas orang.Selain suamiku, Ranjang bekas ku pun kau menyukainya.Ambil saja jika kau suka bekas ku,"
Setelah mengatakan itu Inka berlalu pergi meninggalkan Clarisa yang memerah menahan amarah nya.
Inka tak mau lagi di tindas.Tapi nyatanya sekuat apapun iya menutupi luka hati nya.Tetap saja air matanya dengan lancangnya keluar.
Sedangkan Clarisa dia mengepalkan tangannya tak terima dengan kata menyukai barang bekas.Ia terhina Inka menghinanya. *J
ika bukan karna dirimu aku yang dari dulu menjadi ratu di rumah ini.Akan ku pastikan apa yang kau miliki akan menjadi milik ku Inka*.
Clarisa menggertak giginya,Ia berjanji jangan sebut namaku jika aku tak bisa membuat Bagas bertekuk lutut di hadapan ku.
Setelah itu iya berbalik menuju kamar iya akan pergi ke rumah mertua nya.Ia akan meminta pada ibu mertuanya untuk bekerja bersama Bagas di kantor suaminya.Ia akan menjadi orang yang bisa Bagas banggakan.Bukankah Inka tak bekerja dengan Bagas jadi ini kesempatan ia untuk mengambil hati Bagas.
Updated 165 Episodes
Comments
epifania rendo
gugat cerai saja inka
2022-07-25
0
Tri Susanti
bodoh bngt inka..knp gk mnggugat cerai saja trus nkh lg..e..ini mlh mau nyri asal
2022-07-08
1
Wirda Lubis
inka bodoh minta cerai sama Bagas ambil perusaan mu kembali biar tau rasa mertua mu
2022-07-07
1