Bimbang
"Selamat pagi tuan"
Karyawan yang melihat senyum tuannya mencoba untuk menyapa.
Asisten Kenzo yang berjalan bersama tuannya itu hanya menampilkan wajah datar. Dari kemarin Kenzo sebenarnya bertanya tanya. Apakah tuannya menang lotre atau tuannya sudah menembak nona Inka?
Sampai di ruangan Sean memanggil asisten Billy.
"Apa kau tau, wanita suka hadiah apa?"
Kenzo menoleh tuannya. Untuk apa tuannya tanya hadiah dan untuk siapa?
Asisten Billy pun tak kalah diam. Ia juga bertanya tanya dalam hati.
"Billy apa kau tuli"
Sean menyentak asisten nya.
"Hah ...i iya tuan, biasanya perempuan suka sama perhiasan suka barang mahal dan dia lebih suka bunga Bank, tuan"
Reflek Billy menjawab mantap setahunya memang wanita tak jauh jauh dari itu.
"Benarkah"
Sean berbinar mendengar nya. Seolah dirinya memiliki semua yang wanita itu suka. Memang benar adanya. Sudah pasti wanita nya akan memujanya.
"Apa aku harus menaikkan gajinya seratus kali lipat," Sean berpikir lagi.
Hah...kedua asisten nya terperangah mendengar ucapan tuannya.
"Ya sudah Billy kau cari barang yang sangat mahal. Tas mungkin aku tak tau juga, sekarang"
"Dan kau Ken buatkan wanitaku ATM tanpa batas. Dan lagi atas namanya,"
Baik Billy maupun Kenzo hanya mengangguk patuh. Mereka berdua pamit dan pergi mencari pesanan tuannya.
Tak lama asisten nya pergi pintu ruangan nya di dorong paksa oleh wanita pujaannya.
Inka jadi kikuk tak seperti sebelumnya dirinya semangat masuk. Ia menggigit bibir bawahnya gugup bagaiman mengatakan nya.
Sean pria dewasa itu memicingkan matanya melihat gelagat wanita nya.
"Tuan,...Apa boleh hari ini saya keluar sebentar,
Em.. hari ini sahabat saya ngajak bertemu"
Inka menawar agar Bos nya mengijinkan.
Tadi saat ia baru saja sampai di kantor sahabatnya menelponnya. Bahwa dia sudah menemukan pria yang hendak menyumbangkan bibitnya.
"Kemana?"
Sean tak serta Merta percaya. Dia tau jika kedua wanita itu bertemu pasti ada udang di balik batu.
Inka tambah kikuk mendapat pertanyaan Bos-nya.
"Ho..tel tuan" Inka tergagap takut..
"Hotel" Sean berteriak menggebrak meja.
"Mau apa,hah.."
Sean melotot tajam mendengar kata Hotel. Gila saja wanita nya akan pergi ke hotel pasti mau bertemu seseorang. Sialan...
Inka menggeleng seolah tau apa yang di pikirkan tuannya.
"Kekasih pacar sahabat saya sedang sakit, tuan"
Meskipun itu benar pacar Siska sedang sakit tapi poinnya Inka kesana mau membahas tentang bibit kecebong. Siska bilang kekasihnya punya teman dan dia bersedia. Apalagi temannya itu mau pulang ke negaranya.
Dan lagi mereka hendak membahas tentang proses inseminasi buatan. Jadi Inka tak harus gelud kan.
"Ayo.."
"Hah..."Inka bingung "Kemana tuan?"
"Ya ke Hotel bertemu temanmu itu"
Sean menarik tangan Inka yang masih terbengong.
"Tuan mau apa kesana"
"Membunuh seseorang.."
Hah .. Lagi lagi Inka di buat terkejut.
"Ayo .. Jangan kamu pikir saya mengantar mu gratis. Saya tidak senang saja ada karyawan saya yang tidak kompeten dalam bekerja. Saya tidak mau rugi saya akan memotong gaji mu...
Dan lagi saya mengantarmu karna saya tidak mau karyawan saya mendapat masalah. Karna itu masih tanggung jawab saya saat jam kerja..
Mengerti.."
Inka mengangguk.
Di dalam taksi mereka berdua tak ada yang bicara. Inka masih bingung dengan tingkah Bos nya. Sementara Sean masih gondok dengan Inka. Apa apaan wanita nya itu semakin hari semakin bertambah tingkahnya. Mau bertemu teman. Alasan saja padahal mau kencan!awas saja jika benar mau berkencan.
Ting..Tong..
Inka menekan bel pintu Apartemen kekasih Siska. Inka melirik wajah datar di sampingnya. Ah bagaimana jika Bosnya tau apa tujuan utamanya kemari mau di taruh di mana mukanya.
Clek..
Pintu terbuka muncul seorang pria tampan berusia kira kira dua puluh lima tahun, yang masih memakai kimono.
Sean mendelik ke arah Inka. Benarkan dugaannya mereka hendak bertukar keringat.
Sean hendak melayangkan makian pada pria di depannya.
"Inka ku pikir kau tak datang,"
Pemuda itu beralih menatap Sean.
"Ini Bos saya kak.."
Inka menjawab kikuk. Arjun manggut-manggut.
"Ayo ma.."
"Tidak usah dia tidak akan masuk perangkap mu."
Hah...
"Ayo pulang aku akan memberikan yang kau mau. Jangan dengan laki laki ingusan seperti nya. Nanti kualitas nya jelek."
Sean membalikan tubuh Inka agar Inka tak melihat pria itu. Ia tidak mau wanita nya terpesona pada pria di depannya. Sean menoleh lagi pria yang masih berdiri di depan pintu.
"Jangan coba coba mengganggunya atau menemuinya, dia istri orang kau tau itu."
Ia memperingati pada pria di depannya. Dia sendiri punya maksud merebutnya..
"Sayang ada apa?"
Dari dalam terdengar suara nyaring memanggil. Inka lega rasanya, ia pikir Siska tak ada di sini sehingga sedari tadi ia diam saja takut terjadi ke salah pahaman. Ternyata Siska ada di dalam.
"Inka ayo Lo udah di tungguin, bentar lagi Zaki datang. Dia bersedia bantu Lo nyumbang bibit supaya Lo melendung,"
Siska nyerocos tak nengok kanan kiri. Inka jadi salah tingkah sambil nyengir kuda. Memberi isyarat kepada Siska, ada singa di sini. Begitulah kira-kira matanya melirik Sean agar Siska menyadari kehadiran Bos-nya itu.
Siska mengikuti arah pandang sahabatnya.
melotot tak percaya Siska baru menyadari ada orang lain selain kekasihnya.
"Hehehe tuan Sean anda di sini,"
Siska nyengir garing sementara Arjun melihat mereka satu persatu sepertinya ia bingung. Ah bodo lah...
"Silahkan tuan masuk.."
Siska ciut nyalinya melihat tatapan mata Bos nya Inka. Pantas saja inka selalu bilang Bosnya itu galak.
"Ka Lo gimana sih ngapain kamu ngajak Bos kamu,"
"Siapa yang ngajak, orang dia yang inisiatif sendiri. Dia bilang dia ngawasin gue karna dia gak mau gue membawa nama perusahaan baiknya jadi buruk, Dengan kelakuan gue katanya. Nyebelin tau gak emang gue perempuan panggilan apa?"
Inka meluapkan emosinya pada Siska karna kelakuan Bosnya.
"Uh ..sabar, terus gimana bentar lagi Zaki datang. Gimana dong,"
Siska panik bagaimana dengan rencana mereka. Ketauan dong..
"Ish.. Lo kenapa sih Sis ko jadi Lo yang panik, gue aja nggak,"
"Gila emang Lo ya Ka bentar lagi Zaki datang. Dan dia mau bahas masalah pembuahan. Lo tenang tenang aja,mikir dong Ka ..kalau Bos Lo berpikiran macam-macam gimana. Dan lagi Bos Lo kan kenal sama laki Lo kalau dia ngadu gimana,"
Siska nyerocos tak habis pikir kenapa sahabatnya oon nya gak sembuh sembuh.
"Hah.. terus gue harus gimana dong?"
Inka bersandar pada kursi makan. Ia bingung kenapa jadi begini sih..?
Inka sudah bertekad saat ia bisa mengandung nanti dan tak lagi di katakan mandul saat itu juga iya akan meninggalkan Bagas.
Ia sudah cukup meratapi nasibnya yang kurang beruntung. Sekarang ia juga harus bangkit ia tak mau lagi terpuruk. Ia juga sudah lama tak mendapatkan nafkah batin dari sang suami. Ia juga tak mau di gilir seperti bola saja masuk gawang sana masuk gawang sini.
"Brengsek ...mas Bagas"
Air mata yang tadinya bersembunyi keluar juga. Siska iba pada sahabatnya.
"Ka kalau Lo gak kuat mending Lo cerai sekarang deh Ka. Gak harus buktiin Lo hamil dulu baru Lo cerai nya.
Liat Lo semakin kurus Ka..lagian juga jika Lo hamil masih berstatus istri. Sementara suami Lo gak ngerasa nabur. Lo nanti yang bakal jelek Ka. Huh meskipun itu benar Ka mereka pasti lebih menghujat Lo Ka,"
Inka bimbang benar kata Siska demi membalas sakit hatinya. Ia hendak menempuh jalur ektrim.
Inka menelungkup kan wajahnya pada meja. Ia segukan kenapa nasibnya sial sekali.
Siska mengelus punggung Inka memberi kekuatan ia juga ikut menitikkan air matanya.
kenapa sahabatnya bernasib demikian pertama dia di katakan mandul sekarang dia di madu.
"Ka suatu saat nanti ada yang terima Lo apa adanya Ka percaya deh, gue doain siapapun pria itu dia akan cinta Lo sampai mati Ka. Gak pandang fisik Lo yang gimana,"
Inka mendongak menghambur ke pelukan Siska, menumpahkan segala sesak yang menghimpitnya.
Updated 165 Episodes
Comments
dite đáng yêu
bener tuh kata2 siska, yg beneer ya gt cara balas dendamnya. gugat cerai dlu, baru cari yg lain.
kalo masih istri orang trus hamil dr laki lain yaaaa jdinya bispak, cewe murce mursidah, istri ga bener, istri gatel
2022-06-12
11
Fatma Wati
nah ini si Siska lumayan waras ini , kalau Inka mah kebanyakan oonnya , dia bisa mikir , balas dendam terbaik itu ya dengan menjadi lebih baik lebih segalanya dari mereka , baru pemikiran cerdas .
2022-06-18
6
Rista Baha
betul skali apa yg dikatakan siska nanti lo inka dicap wanita murahan
2022-06-11
9