Kerja sama
Naura menimbang nimbang lagi keputusan nya. Dia melirik kartu nama di tangannya, rasa marah cemburu buta dan benci pada wanita yang bernama Inka.
Wanita itu adalah dalang dari kehancuran nya. Perempuan kampung itu tak boleh memiliki William,Sean William hanyalah miliknya.
Naura menyambar tas nya,ia akan menemui nya. Tak perduli dengan dirinya sendiri,ia harus menghancurkan Inka.
.
"Hubby....," Inka meremas rambut Sean, wajahnya mendongak keatas seperti ikan kehabisan air. Inka tersengal oleh ulah suaminya.
Sean tersenyum lebar,ia merangkak naik dan menyambar bibir mungil Inka.
"Baby .....Kau janji akan menuruti keinginan ku bukan,"Sean berbisik mesra pada Inka. Inka meremang merasakan nafas panas suaminya di telinga nya.
Inka mengangguk saja, ia pikir Sean akan meminta apa. Ternyata suaminya ini membalikkan tubuhnya,dan mendudukkan dirinya di atas pahanya.
"Hah.... Hubby, kau ingin aku di atas..."
"Ya.... "Sean menjawab cepat, Inka tersenyum melihat wajah suaminya sendiri. Sean sudah di selimuti kabut gairah. Inka bangun dan menuju lemari...
"Baby,kau mau kemana..."Sean duduk tak mengerti istrinya mau kemana dengan keadaan polos.
Inka mendorong tubuh Sean berbaring ...
"Hubby..Kau ingin aku memuaskan mu, bukan.."
Sean mengangguk,sungguh dia sudah tidak sabar.
"Kalau begitu diam lah, nikmati saja. Hmm..."Inka mengikat tangan Sean keatas.
Sean tersenyum-senyum kecut. Inka mengikat tangan nya, tentu saja ia tak bisa apa apa.
"Tapi Baby...."
"Shut....."
Inka ******* bibir tebal Sean, Inka menerobos kedalam membelit lidah milik Sean. Inka turun mengesap leher Sean meninggalkan banyak jejak di sana, tak sampai di situ. Inka juga menyesap dada Sean yang liat dan keras.
Sean mendesis,ia merasakan nikmat saat Inka menyesap dadanya dan sedikit menggigit ujung putingnya.
"Baby..."Rengek nya.
Inka turun, menjilati perut kotak kotak milik suaminya dan berhenti di bawah pusar suaminya.
"Ah...."Sean mengerang, istrinya sungguh di luar dugaannya.
"Baby..."Sean mendongak,saat dengan kuat Inka menyesap miliknya. Sean klojotan istrinya benar benar membuatnya panas dingin.
Inka masih menikmati permen lollipop yang berukuran jumbo. "Baby..... "Desis Sean lagi.
Sungguh Sean di buat menggila oleh bibir istrinya.
"Stop Baby.... Aku akan mengeluarkannya. Oh...."
Sean memejamkan matanya menikmati sentuhan bibir mungil istrinya. Sean membuka matanya lebar-lebar, Inka menghentikannya kala puncaknya akan datang.
"Baby Plis...." Kepala Sean berdenyut, Inka justru tersenyum lebar. Sean mendengus istrinya ini sengaja rupanya.
"Hubby.... Mau berhenti atau...."
"No.... "
"Ha..ha ...ha.."Inka tertawa lepas melihat wajah merah suaminya.
Inka menyambar lagi bibir tebal Sean, lalu Inka duduk di antara paha suaminya. Mengarahkan tongkat panjang itu pada miliknya.
"Ah....."Desisan keduanya, Sean memejamkan matanya menikmati pijatan lembut di bawah sana. Inka menggoyangkan pinggulnya perlahan di bawah sana sangat sesak dan juga penuh.
"Ah... Baby.. Lepaskan tanganku."Sean menggila kala Inka bergerak liar di bawah sana.
"Baby...." Sean merengek kala gelombang dahsyat menghampiri nya.
"Uh ...." Sean merem melek di buat menggila oleh istrinya. Inka menggoyangkan pinggulnya naik turun. Tangannya berpegangan pada dada Sean.
"Baby.... lebih cepat lagi..." Inka mempercepat gerakannya semakin liar.
"Ahh....." Sean mengerang panjang, menyemburkan bibitnya pada rahim Inka. Inka ambruk di dada Sean nafasnya tersengal.
Sean membiarkan wanita nya, ia tau Inka lelah. Lama hingga Sean mendengar dengkuran halus di dadanya. Sean tersenyum sendiri, istrinya sampai tertidur karna kelelahan.
Sean melepaskan ikatan tangannya, Sean sengaja tak melepaskan nya tadi. Ia ingin melihat bagaimana istrinya memuaskannya.
Ia mengelap keringat yang membasahi kening wanita nya. Cup...
Sean membekap istrinya,ia akan membiarkan Inka tidur, dan tak lama ia menyusul Inka ke alam mimpi. Dengan tubuh yang masih menyatu...
**
Naura duduk gelisah di kursinya,ia sesekali mendongak melihat pintu. Sudah lebih dari satu jam lamanya ia duduk tapi yang di tunggu belum juga menampakan batang hidungnya.
Naura menghembuskan nafasnya lega., akhirnya yang di tunggu datang juga..?, pikirnya.
"Ku pikir kau tak membutuhkanku. Apa yang membuat kau berubah pikiran..?" Bella mengangkat sebelah alisnya.
"Tidak ada...Aku hanya ingin mendapatkan apa yang harus nya ku dapatkan."
"Oh ya.." Bella rasa ini akan menjadi kesempatan emasnya.
"Apa yang kau inginkan..."Lanjut nya.
"Aku ingin menyingkirkan perempuan kampung itu. Dia tak pantas mendapatkan Sean William.."
Naura menggebu.
"Aku dengar dia juga mandul.."Pancing Bella
"Apa... Mandul...?" Bella mengangguk, tersenyum tipis.
"Jika kau bisa menyingkirkan perempuan kampung itu. Aku akan memberikan bonus lebih lagi." Menyodorkan sebuah amplop coklat di tangannya.
Naura menyipitkan matanya.
"Apa hubunganmu dengan nya. "selidik Naura
"Gara gara perempuan itu,Sean William mencabut kontrak kerjasama antara aku dan semua agensi....Ku pikir itu cukup sebagai alasannya." Jawabnya
"Kurasa cukup sampai disini, aku ingin mendengar kabar baik dari mu.?" Bella berdiri dan pergi meninggalkan Naura.
Naura mengambil amplop coklat tua di hadapannya. Ia melotot kan matanya melihat isi dalamnya...Semua uang pecahan seratus ribu.
"Tiga puluh juta.." Gumamnya.
Naura akan menggunakan uang ini, ia akan membalaskan sakit hati nya. Gara gara perempuan murahan itu. Ia di kurung tak layak di sebuah gudang bau.
"Inka.... Aku akan melenyapkan mu. Perempuan kampung dan murahan sepertimu tak layak sebagai seorang istri Sean William.
*
Bagar berlari menuju kamar,dimana Clarisa berada.
Clek...
Bagas melihat perempuan yang terbaring lemah. Bagas merasa harapan satu satunya hilang. Bagas sungguh tak menyangka bahwa anak yang di ragukannya pergi.
"Mas...." Bagas membisu, pikiran nya masih melayang, sakit hanya itu yang di rasakan nya saat ini.
"Kenapa bisa...", Hanya itu yang keluar dari mulut nya.
"Maaf..."Wajah penuh sesal di tunjukan nya.
Bagas menatap wajah Clarisa, ada rasa lain yang di rasakan nya, entah itu apa,? Tapi yang jelas Bagas seperti melihat Clarisa menyembunyikan sesuatu, entah apa itu..?
"Apa orang tua mu tau...?" Tanya nya.
Clarisa mengangguk.
"Dad dan Mom di luar kota." Katanya...
Bagas mengangguk.
"Kenapa bisa,kau keguguran..Apa yang kau lakukan...Dan kemana saja kau selama ini..? Sudah dua hari kau tak pulang dan datang dengan keadaan seperti ini..?"Tanya nya lagi.
" Aku...."Gugup Clarisa meremas kain putih tipis yang menutupi tubuhnya.
"Apa ada yang kau sembunyikan Clarisa...Apa kau benar benar hamil ..? Kata yang selama ini ingin di tanyakan nya, meluncur dari mulutnya.
Updated 165 Episodes
Comments
Wirda Lubis
Bagas bodoh
2022-07-07
0
Pia Palinrungi
lanjut
2022-06-19
5
Fay
lanjutkan
2022-06-18
3