Tentang Kenzo
"Ada apa tuan?"
Nada datar dan wajah dingin di tunjukan Nola saat Kenzo memanggil nya.
"Nola, aku minta maaf. Aku tau aku telah merendahkan dan melecehkan mu. Tapi semua itu ada alasan nya. Bisakah kau memaafkan ku dan menunggu aku siap."
Kenzo menatap manik mata Nola, hanya ada tatapan benci dan kecewa di mata nya.
"Memang nya kita punya hubungan apa tuan, kita bukan sepasang kekasih. Aku yang terlalu murahan ingin melemparkan tubuhku padamu."
Nola tersenyum tipis menertawakan dirinya sendiri yang seperti ******.
"Tapi terima kasih, anda sudah menyadarkan saya jika menjadi wanita panggilan itu mungkin lebih baik, dari pada harus terbuai dengan pria brengsek seperti anda."
"Nola,"
"Anggap saja kita tak pernah kenal tuan,"
Kenzo mengepalkan tangannya mendengar kalimat Nola yang menurutnya sangat mustahil.
Um...
Kenzo menarik paksa tangan Nola dan menyambar bibir nya. Sudah sejak tadi Kenzo menahan cemburu ketika Nola berdekatan dengan Brian.
Nola berontak dan memukul dada Kenzo, tak lama lagi ia menggigit bibir Kenzo hingga berdarah dan akhirnya Kenzo melepaskan bibirnya.
Plakk...
"Tidak cukupkah anda merendahkan saya, dan sekarang anda berbuat sesuka hati anda."
Air mata Nola merebak, sungguh Nola sangat membenci Kenzo yang memperlakukan dirinya seperti ini.
Kenzo tak bergeming sedikitpun tamparan yang Nola berikan sama sekali tak terasa sakit. Justru hatinya yang paling sakit melihat Nola hancur karna perbuatannya.
Nola membalikkan badannya dan pergi meninggalkan Kenzo. Kenzo menatap punggung Nola dengan nanar.
*
Hari berganti bulan, hubungan Kenzo dan Nola sama sekali tak ada perubahan. Justru saat ini Nola lebih dekat dengan Brian. Akibat suka merawat pria itu kini kedua justru semakin dekat.
" Jika belum ada perubahan jangan bertindak bodoh lagi Ken. Sampai kau mengecewakan istri ku lagi, aku tidak akan pernah membiarkan mu. Nola sudah istri ku anggap sebagai saudara. Jika kau menyakiti nya lagi aku tidak segan menghabisi mu."
"Ya tuan.."
Samar samar keduanya mendengarkan suara gelak tawa. Sean melirik ke arah Kenzo, ia yakin suara itu milik Nola dan Brian. Mereka berdua sedang berada di ruang tengah.
Brian yang belajar berjalan dan Nola yang akan membimbingnya.
"Tunjukan niatmu jangan sampai kau menyesal lebih dalam lagi."
Sean meninggalkan Kenzo yang berdiri mematung. Sebenarnya ia kasihan dengan Kenzo. Pria yang sudah mengabdikan dirinya bertahun tahun lamanya, dan sekarang dia sedang dalam keadaan kacau.
Trauma yang Kenzo dapatkan sejak lima belas tahun lalu membuatnya menjadi bumerang baginya. Kenzo pernah mendapatkan pelecehan seksual, dan Kenzo telah di perkosa oleh para pria dengan penyimpangan seksual. Sudah lama Kenzo mendapatkan pelecehan tersebut. Memuaskan hasrat pria bajingan yang yang menyimpang.
Dari situ lah Sean menolong Kenzo, Sean menembak mati dua pria yang baru saja melancarkan aksinya. Saat itu Kenzo dalam keadaan yang menyedihkan. Selain wajah nya penuh dengan cakaran, bagian intim Kenzo juga terluka. Entah apa yang mereka lakukan pada Kenzo, Sean yakin mereka menggigit milik Kenzo sehingga berdarah dan iritasi.
Kenzo lama menyendiri dan bisa dikatakan gila. Dia mengurung dirinya sendiri di rumah kecil, tak ada sanak saudara. Hingga Sean datang lagi menjenguknya.
Saat itu Sean shock bukan main melihat keadaan Kenzo. Senjata yang biasa di banggakan oleh para pria membusuk.
Hampir saja Kenzo mati mengenaskan, akibat infeksi pada alat kelaminnya.
Dua tahun Sean membawa Kenzo berobat, dan usahanya membuahkan hasil. Kenzo di nyatakan sembuh setelah melewati beberapa kali operasi dan pemulihan.
Tapi Kenzo memang tidak bisa membuang rasa takutnya. Takut saat mereka akan melukai miliknya dan takut akan kekerasan dalam fisiknya.
"Nola jangan jauh jauh ya..."
Nola terkikik melihat wajah Brian yang tegang. Mereka berdua asik dengan canda tawa lepasnya. Tak lupa Inka juga ada bersama mereka dan Xanders tentunya.
Duk...
Brian terhuyung saat Xanders berlari menabrak kakinya.
"Aish jagoan uncle ini yang nakal." Nola dan Inka tertawa terbahak melihat Brian yang jatuh ke belakang.
Xanders menipiskan bibirnya hendak menangis, Brian yang menyadari bahwa Xanders akan menangis segera beringsut meraih Xanders. Dan mengalihkan Xanders pada mainannya.
"Nola apa kau mencintai Brian.?"
Inka meneliti wajah Nola mencari sesuatu yang selama ini Nola sembunyikan. Inka tau Nola mencintai Kenzo, entah apa yang terjadi pada malam itu, Inka sendiri tak tahu. Yang ia tau Kenzo dan Nola menjaga jarak satu sama lain.
Nola tersenyum tipis mendengar pertanyaan nonanya padanya. Cinta, bahkan Nola tak tau apakah itu cinta. Yang ia tau dirinya sudah sangat kecewa dan rendah. Bagaimana ia mau menyerahkan keperawanannya pada Kenzo. Pria yang diam diam memang Nola cintai.
Dan Kenzo justru menganggap dirinya sebagai wanita murahan yang haus belaian pria.
Mengingat kejadian malam di mana Kenzo telah menjamah area sensitifnya dengan jarinya. Disitulah Nola merasa harga dirinya memang benar benar murah.
Tidak ada ikatan sama sekali apalagi ikatan pernikahan, dengan mudahnya ia terbuai dengan ciuman yang membuatnya ingin menyerahkan keperawanannya pada Kenzo.
"Wanita seperti saya tidak pantas rasanya nona, Brian pria yang baik. Siapa yang menolak pesona seorang Brian, begitu pun dengan saya. Tapi saya sadar, saya bukanlah wanita baik dan tuan Brian juga tidak akan tertarik dengan wanita rendahan seperti saya. Saya sudah menganggap tuan Brian teman saya nona."
"Bagaimana dengan Kenzo,....."
Nola terkesiap mendengar penuturan nonanya. Ia lalu menggeleng kan kepalanya. Pria itulah yang membuat nya malu sekaligus rendah.
"Apa yang kau sembunyikan Nola, jika ada masalah tanyakan, jangan sampai prasangka mu tak sesuai dengan kenyataannya. Jika cinta perjuangkan?, antara benci dan cinta beda tipis Nola. Jangan berpikiran negatif terhadap sesuatu yang tidak kau ketahui apa penyebabnya. Jangan sampai kau menyesal dengan keputusan mu sendiri. Renungkan lah, coba berpikir dari sudut pandang dia. Pernahkah kau melihat ada kejujuran dan ketakutan di matanya. Jika kau bisa meraba hatinya, kau akan menyesal telah mengacuhkannya."
Nola mengangkat wajahnya menatap wajah nonanya. Inka tersenyum tipis, mengelus pundak Nola.
" Cari tau Nola, tak ada seorang pria yang akan berkeluh kesah masalahnya dengan orang lain. Kau hanya perlu pelan pelan melakukannya. Ambil kembali hatinya dan ambil kembali kepercayaan nya."
"Nona.. "
Inka memeluk Nola yang bergetar, terisak di pelukan nonanya. Sungguh Nola ingin tau alasan nya. Kenapa Kenzo memperlakukan dirinya seperti ini. Nonanya benar mungkin saja ada alasan di balik kejadian itu.
Ya Nola Ingat saat Kenzo menyudahi cumbuannya, wajahnya pucat sebelum ia memalingkan wajahnya darinya.
Bahkan Kenzo tak sedikitpun menoleh padanya, dan sama sekali tak meliriknya. Tangannya justru bergetar, ya Kenzo takut. Entah takut seperti apa yang Kenzo alami tapi Nola akan mencari tau sendiri.
Updated 165 Episodes
Comments
Ulufi Dewi
Ayo Nola smangat....... jangan slalu menghindar cari tau alasan ny........
2022-07-02
0
Reader
ngomong seenteng liiiidah yee Buk Inka😋, pa kaaabar ama dirimu yg kabur aja liat suami dipeluk cewe lain terus bales dendam suap2an ama cowo lain😏
2022-06-26
1
Pia Palinrungi
ayoo nola jgn menghindar gitu dunkkk...kenzo cinta
2022-06-20
0