Ungkapan perasaan
Kenzo duduk gelisah di tempatnya, mengetahui Billy menitipkan sesuatu pada Nola ia jadi khawatir. Apakah Billy diam diam menyukai Nola. Apa yang Billy titipkan untuk Nola. Bunga, perhiasan atau semacamnya.
"Kau tidak mau kalah dengan Billy kan Ken."
Mendengar tuannya berkata Kenzo bangkit dan mencari keberadaan Nola. Hari ini ia akan mengatakan sesuatu yang sudah lama di pendam nya.
Tak ada kemana perginya Nola....
Kenzo mencari Nola di luar, dan ia melihat Nola keluar gerbang berjalan kaki. Kenzo melihat Nola berbicara dengan seorang pria, siapa dia.
Dan tak lama Nola memberikan sesuatu pada pria tersebut.
" Bang Riki beneran mau pulang kampung,"
"Iya.."
"Ya udah deh Nola titip obat sama uang buat nenek ya bang. Kata tuan Billy obat ini manjur untuk penyakit nenek. Tuan Billy sendiri yang membelikannya untuk Nola. Orang tua tuan Billy juga sama kayak nenek. Beliau baik bang mau bantu Nola."
" kamu gak pulang, sudah lama kamu gak pulang. Ibu dan bapak kamu bilang, katanya dia mau jodohin kamu sama anaknya pak RT."
"Tau lah bang, gimana nanti, gak cinta Nola nya."
"Dia kan ganteng La.."
"Udah ah sana bang, Nola kedalam takut di cari majikan."
Pria itu mengangguk dan tak lama ia melajukan motornya, menghilang dari pandangan Nola.
Nola menghembuskan nafasnya, seperti orang tuanya di kampung memang benar. Sudah umur dua puluh lima tahun, ia belum menikah. Sementara jika di kampung, umur segitu sudah di katakan perawan tua. Hah.. Pantas saja orang tua nya ingin menjodohkan nya.
"Siapa pria tadi Nola..?"
Nola berjengit kaget mendapati Kenzo, sepertinya Kenzo tau dia menemui pria tadi.
"Bukan siapa siapa"
" Ken kita ke kantor.."
Sean datang di waktu yang salah menurut Kenzo. Kenzo mengikuti langkah tuannya, ia masih belum puas dengan jawaban Nola. Apalagi Kenzo tak tau ada hubungan antara Billy dan Nola.
Di kantor Kenzo gelisah, ia berdiri dan pergi ke perusahaan cabang milik tuannya. Ia akan menanyakan ada hubungan apa antara Billy dan Nola.
Billy mendesah kasar, siang bolong seperti ini harusnya ia makan siang. Sekarang justru dia di buat jengkel dengan Kenzo. Dia datang menemuinya hanya untuk menanyakan ada hubungan apa dengan Nola.
" Tanyakan saja pada Nola, ada hubungan apa antara kami. Saya tidak berhak menjawabnya, Nola yang berhak menjawabnya tuan."
"Awas saja jika kau berani mendekati Nola dan mempermainkan Nola, aku sendiri yang akan menghabisi mu,"
Kenzo mendengus tak puas ia dengan jawaban Billy. Ia lalu pergi bangkit meninggalkan Billy. Billy hanya menggeleng melihat asisten Kenzo. Wajar saja pria itu jadi kaki tangan tuan William. Selain wajah nya yang sangar dia juga tak kenal lawan.
Malam harinya, di mension William sudah gelap, itu tandanya penghuni mension sudah tidur.
Kenzo melirik jam di yang tergantung, satu dini hari... Kenzo mengendap pergi ke kamar Nola. Kamar Nola dekat dengan kamar tuan kecil Xanders. Sebisa mungkin Kenzo tak ingin tuannya menyadari dirinya ke kamar Nola. Secara kamar tuannya itu berjejer dari kamar Xanders. Dan kamar Nola sebelahnya lagi.
Kenzo tak ingin menyesal, benar kata tuannya. Ia tak boleh kalah dengan Billy. Ia tak ingin Nola jatuh ke pelukan Billy. Kenzo harus melawan rasa takut nya. Ya seperti malam kemarin Nola membuatnya melayang. Dan sekarang Kenzo benar benar ingin melakukannya lagi. Kenzo ingin menjadi satu satunya yang Nola ingin kan. Hanya ia yang boleh menjamah perempuan itu.
Clek...
Kamar Nola terbuka dan Kenzo masuk secara diam diam. Yang sebelumnya Kenzo mencari kunci cadangan pada bi Ina.
Kamar Nola masih bisa di katakan terang, Nola memang tidak bisa tidur dengan lampu yang mati.
Nola keluar dari kamar mandi setelah ia berendam air hangat. Memang hari ini tuan muda Xanders sedikit rewel. Sehingga dari sore Nola tidak mandi. Ia pikir langsung tidur tadi tidak akan gerah. Tapi nyatanya dia terbangun saat merasakan gerah efek tidak mandi saat mau tidur.
Entah ini keberuntungan untuk Kenzo atau apa. Melihat Nola yang baru saja mandi Kenzo mendekat dan membungkam mulut Nola yang hendak berteriak karna kaget.
"Sut... Aku akan melepaskan tangan ku, tapi kau harus berjanji jangan berteriak." Nola mengangguk.
"Ken.."
Kenzo seperti melayang Nola memanggil namanya. Sebelum nya tak pernah.
"Mau apa datang ke kamar ku.."
Sejujurnya Nola shock sekaligus kaget, melihat pria ini ada di kamarnya. Apa lagi saat ini ia hanya memakai selembar handuk.
"Aku mencintaimu.."
Nola kaget, Kenzo malam malam datang ke kamar nya untuk mengatakan bahwa dia mencintai nya.
"Aku akan menikahi mu, Aku bukan pria yang romantis. Saat itu aku pernah bilang ingin menikahi mu seminggu lagi. Aku memang berniat menikahi mu. Tapi aku masih takut dengan masa lalu ku. Dan aku serius untuk saat ini, aku akan menikahi mu. Kau hanya boleh menjamah tubuhku bukan yang lain."
Nola melihat mata Kenzo, ia mencari keseriusan dalam dirinya. Benarkah atau hanya pura pura seperti waktu itu.
Nola mengangguk dan tak lama ia menunduk malu. Kenzo tersenyum lebar, melihat jawaban Nola.
Cup...
Kenzo mengangkat wajah Nola dan mengecupnya. Nola membalasnya, ia ingat siang tadi nonanya mengatakan jika Kenzo pernah mendapatkan kekerasan seksual. Itu sebabnya ia ingin Kenzo menginginkan dirinya atas kemauan nya sendiri. Biarkan saja dia malam ini menyerahkan keperawanannya pada Kenzo. Karna Nola tak menampiknya jika ia mencintai pria kaku ini.
Terbukti saat malam kemarin Kenzo bergetar takut, tapi kemudian dia kembali rileks dengan permainannya.
Kenzo mendorong tubuh Nola ke kasur dan ia melepaskan semua pakaian yang menempel di tubuhnya. Setelah tak ada yang tersisa ia lalu membuang handuk yang melilit di tubuh Nola dan menindih tubuhnya.
Kenzo kembali mengikuti naluri nya, mencium dan merangsang Nola dengan cumbuannya.
"Ken..."
Justru malam ini Nola yang takut, bukan takut lepas keperawanan tapi takut apa akan muat secara batang itu sangat lah besar. Dan ini untuk pertama kali untuk nya.
Kenzo tak mendengar Nola, ia justru berusaha mencari jalan masuk yang sempurna. Kenzo merasakan punggungnya yang perih akibat cakaran Nola. Padahal baru ujungnya...
"Ken... Stop Ken, kenapa sakit."
Kenzo mendongak dan mencium Nola kembali. Setelah Nola lupa dan terbuai dengan ciuman nya. Saat itu pula Kenzo mendorongnya langsung.
"Kennn... Sakit.."
Cup...
Suara jeritan Nola berganti dengan erangan di kamar yang lumayan luas. Satu jam lebih Kenzo menggempurnya, Dan dia mempercepat saat gelombang dahsyat menerjangnya.
"Ah..."
Erangan panjang Kenzo menutup pergumulan mereka berdua. Kenzo ambruk di samping Nola, ia lalu menarik tubuh Nola dalam pelukannya. Tak lama mimpi menjemput dua orang yang baru saja menikmati indahnya surga dunia.
Updated 165 Episodes
Comments
epifania rendo
ken ken
2022-07-26
0
Katherina Ajawaila
udh di sah kan aja Nola ken
2022-06-16
3
Jade Meamoure
wah ken cepet halalin tar di kawinkan ma anak pak rete lho
2022-06-13
4