Mengerjai
" Alice, ..."
Suara dari balik pintu kamar seseorang mengusik gendang telinganya. Ya yang di tangkap telinga nya seperti suara ******* seorang pria.
Cello mengeratkan giginya emosi. Mungkinkah mereka berdua sudah melakukan hubungan suami istri.
Brakk...
"Alicia apa yang kau lakukan?"
Alicia tersenyum tipis dan mendekat ke arah Melvin. Ia melepaskan hewan di genggaman tangannya pada Melvin. Melvin yang menyadari jika ada yang meraba raba di tubuhnya melenguh.
"Alicia sepertinya ada sesuatu di balik baju Om?"
Melvin bergidik geli, ia merasa hewan itu merayap di punggungnya.
"Alice liat ya Om? "
Melvin hanya mengangguk mengiyakan. Ia merasa hewan itu merambat lagi ke atas.
"Lepaskan baju Om. Ada cicak di punggung Om."
Ha...
Tak banyak bicara, Melvin segera membuka kaosnya dan terpampang lah perut kotak kotak milik Melvin.
"Diam ya Om, Alice akan mengambilnya"
Alicia berbisik pada Melvin, seolah takut ada yang mendengarnya.
"Alice uh..."
Lenguhan panjang Melvin keluar tanpa di cegah. Bukan lenguhan kenikmatan atau lenguhan pelepasan. Tapi lenguhan rasa geli hewan melata yang justru merayap ke mana mana.
Alicia tersenyum lebar, ia mendudukkan tubuh Melvin pada ranjang empuk. Dan tangannya mengambil cicak dari punggung Melvin. Bersamaan dengan itu sebuah pintu yang di dobrak.
Brakkk....
Cello melotot kan matanya tajam. Melihat istrinya sedang meraba raba tubuh polos Melvin. Seketika amarah menguasai nya.
"Alicia..."
Alicia mendongak ke arah Cello seolah-olah dirinya kaget telah berbuat mesum dan ketahuan. Sedangkan Melvin berjengit kaget, melihat pria yang selama ini di segani dan di takuti. Siapa lagi jika bukan CEO perusahaan besar di kota ini. Andhara Marcello pria itu sudah terkenal dengan bisnisnya yang maju.
"Tuan Cello"
Wajah Melvin pucat pasi, ia tak menyangka pria itu tiba-tiba saja datang ke rumah nya. Apa dia tau jika Grisa adalah mantan istrinya. Apa Grisa mengatakan sesuatu yang lain?
Cello mengacungkan senjata api nya pada Melvin. Lalu tangannya menarik Alicia yang menempel pada punggung polos Melvin.
Melvin shock sekaligus bergetar. Apakah dia melakukan sesuatu yang membuat nya marah.
Sedangkan Alicia menatapnya benci. Untuk apa suaminya datang kemari. Hanya untuk membuat gaduh penghuni rumah besar ini.
"Ada apa?"
Nada dingin keluar dari bibir mungil Alicia. Melvin mengalihkan perhatian nya pada Alicia.
"Menjemput mu pulang tentunya"
Cih... Alicia berdecih mendengar kata Cello.
"Memangnya siapa yang kau jemput untuk pulang?"
"Tentu saja kau, istri ku"
Melvin tambah shock mendengar pengakuan jika Alicia istri dari Andhara Marcello. Benarkah dia istrinya? Tak lama kemudian ia mundur dan meninggalkan mereka berdua. Hancur sudah hatinya mendengar jika gadis pujaannya telah menikah.
Ia menutup pintu dan pergi menjauh. Ia tak mau berdiam diri menyaksikan pertengkaran mereka berdua. Hati nya yang ada tambah sakit. Ia tak tau apa masalahnya? Tiba tiba saja Cello mengakui jika Alicia adalah istrinya. Bukankah empat hari yang lalu dia baru saja bertunangan dengan mantan istrinya.
"Kau yakin aku istrimu tuan? Maaf saja jika aku menolaknya. Bagiku aku bukan istri siapa siapa. Melvin yang akan segera menikahi ku?'
"Alicia kau masih istri ku.."
" Jangan berteriak padaku kubilang? jika kau memang suamiku. Kemana saja kau saat istrimu koma selama dua Minggu yang lalu. Kemana saja kau saat aku hampir sekarat karna tembakan yang kau berikan padaku waktu itu. Mana ada seorang suami membunuh istrinya."
Alicia menumpahkan lagi unek-uneknya. Seolah olah Cello adalah pria yang sangat di bencinya. Cello mematung mendengar pengakuan Alicia. Dia tak tau jika Alicia sampai koma. Seketika rasa bersalah yang luar biasa merasukinya.
"Heh ..kau tak tau bukan. Hanya dokter Melvin yang tau, jika selama dua minggu lamanya nafasku hanya dari alat bantu itu.? Dia yang sudah merawat ku hingga sembuh. Setelah sembuh, kau dengan entengnya mengakui bahwa aku adalah istri mu. Tuan Cello, Selain bodoh kau juga tak tau malu. Memungut barang yang sudah kau injak lalu kau buang."
"Alicia..."
Cello meradang dan melemparkan senjatanya menjauh. Ia melepaskan kemeja miliknya, membuangnya asal.
Alicia yang melihat aksi Cello berdecih, ia tau apa yang akan Cello lakukan pada nya.
"Kau pria paling egois yang pernah ku temui. Pergi dari sini, kau pikir kau siapa?"
Cello tak mendengarkan ocehan wanita cantik di depannya. Tangannya mendekap tubuh mungil Alicia yang berontak. Bibirnya menyambar bibir mungil Alicia. Alicia berontak, ia mengatupkan bibirnya rapat.
Cello tak tinggal diam, ia menggigit kecil bibir Alicia. Bibir inilah yang membuat nya tak bisa berpaling. Bibir ini juga lah yang pertama dan terakhir ia sentuh.
Alicia memukul mukul Cello, bahkan kakinya menendang nendang hendak melepaskan diri. Cello menutup mata dan telinga nya. Ia tak bisa kehilangan istri nya. Tangannya meraih dasi yang ia pakai tadi dan mengikat tangan Alicia ke atas.
"Cello brengsek, sialan, lepaskan aku"
Alicia berontak, nafasnya naik turun, antara gejolak yang di timbulkan Cello dan amarah menjadi satu. Sebal rasanya dengan pria yang menyandang gelar suaminya. Pria ini benar benar tak bisa membedakan siapa yang ingin memanfaatkannya. Meski dia adalah ibunya sendiri. Ya Alicia tau, Cello hanya haus kasih sayang seorang ibu. Rasa kecewa tak di inginkan oleh ibunya, saat masih kecil membuat ketakutan tersendiri bagi nya.
Alicia menjerit tertahan saat Cello menarik paksa gaun yang dikenakan nya. Ia sebal dengan Cello dengan bangga nya ia bertunangan dengan wanita lain. Apalagi pertunangan mereka di publikasikan. Ia mengumpat Cello berkali kali. Dia pikir dia siapa.?
"Sampai dunia kiamat pun, kau tetap akan menjadi milikku."
Cello membungkam bibir mungil itu sebelum menjawabnya dengan kata kata umpatan. Ia tau dirinya salah, egois bahkan tak tau malu. Tapi ia tak akan pernah melepaskan Alicia. Alicia Deandra adalah miliknya.
Lepas sudah pertahanan Alicia. Ia mengutuk Cello yang membuatnya mengeluarkan suara suara itu.
Alicia mengutuk mulutnya yang kelepasan. Ia juga mengumpat tubuh nya yang bereaksi dengan rayuan Cello.
Cello tersenyum miring, ia bertambah semangat dengan aktivitas nya. Bibir nya kesana kemari seperti lintah yang menempel lalu menghisapnya.
Alicia tak perduli dengan mulut nya yang membuatnya malu. Meski benci tapi hati kecilnya sangat mencintai pria yang pertama mengetuk hatinya.
"Om...."
Bibir Cello naik dan membungkam bibir mungil Alicia. Sementara Alicia ia tak bisa melakukan apa-apa. Tangan nya yang terikat hanya bisa pasrah dengan perlakuan suaminya.
"Om... "
"Ya sayang..."
Dor....Dor...
Mana hadiahnya Mak🙄
eleh ga usah pelit Napa🤭
Piyu Piyu yang jomblo pengen🤣🤣
.
.
Updated 165 Episodes
Comments
Anvezza ezza
maaf bab yang ini ada lanjutannya Mak gagal terus aku balik revisi trs jadi kalau ada yang ga nyambung balik lagi nanti kalw udah lolos 🤣
2022-06-04
2
Anvezza ezza
maaf ada bab yang tertinggal di karenakan belum juga lulus review mohon di mengerti😁🤧
2022-06-04
3
Katherina Ajawaila
dasar Cello, hanya bisa nya nyakitin aja, utk balas dendam nekat Terima tunangan sm dokter janda
2022-06-17
0