Perselingkuhan
Cup....
Sang pria ambruk menindih tubuh tengkurap Clarisa, Clarisa menggesernya. Mereka berdua masih menikmati sisa sisa pergulatan panjang yang sangat nikmat.
Clarisa menatap langit-langit atas kamar hotel.
Ia memang menyukai pergumulannya,permainan pria ini memang sangat lama dan sedikit kasar. Clarisa menikmati itu semua. Pria inilah yang bisa membuat Clarisa sampai puncaknya berkali-kali.
Andai suaminya bisa memberikan nafkah batinnya yang layak. Clarisa tak akan seperti ini, Clarisa tak akan haus belaian laki laki. Apalagi pria itu seperti saat ini. Pria paruh baya yang umurnya lebih dari lima puluh tahun.
Clarisa tersenyum masam,pria inilah yang dulunya menjebaknya tidur saat mabuk di malam pertama nya dengan Bagas.
Clarisa berdiri membersihkan tubuhnya yang lengket, ia tak perduli pria itu masih terkapar di sofa ruang tamu. Sungguh pria itu tak sabar menjamah tubuh nya, sebelum sampai ke kamar.
Cup...
Clarisa menoleh dan tersenyum tipis, pria itu menyusulnya.
" Tuan Robert kau mengagetkan ku..."
Robert terkekeh lucu...
"Panggil aku sayang... Honey.."
Clarisa tersenyum, sungguh Clarisa muak dengan semua ini. Pria tua ini tak ada puasnya sama sekali.
"Uh...." Meski Clarisa benci dengannya, tapi tubuhnya berkata lain, tubuhnya menikmati nya.
"Kita akan melakukan nya di sini sayang... "
Robert menarik Clarisa ke depan kaca kamar mandi dan mendudukkannya di sana.
Robert membuka pahanya lebar-lebar dan menunduk..
"Ah..."Clarisa menjambak rambut Robert,kala ia merasakan lidahnya menyesap miliknya.
"Uh..."Robert masih menikmatinya, lidahnya menjulur, menghisap bahkan menyesapnya.
Clarisa tak tahan dengan lidah Robert, "Ah ..... Mas Bagas..." Cairan kental Clarisa menyembur.
Robert menatap wajah cantik Clarisa garang, urat lehernya terlihat.
"Kau menyebut nama siapa Clarisa.."
Tangan Robert mencengkram dagu Clarisa.
Deg...
Wajah Clarisa pucat pasi, ia mengutuk mulutnya sendiri.
"Maaf....Aku"
"Jangan berani beraninya kau menyebut nama pria lain di depanku." Clarisa meringis cengkraman tangannya di dagu Clarisa semakin sakit.
"Kau hanya milikku hari ini, dan seterusnya....."
Bless......
"Ahhh....." Robert menyentak kan pinggulnya kasar.
Robert menggila ia menyodok Clarisa tanpa aba aba, menggoyangkan pinggulnya.
"Kumohon... Pelankan sedikit, ini sangat sakit.." Clarisa menghiba miliknya sangat perih.
Robert tak mendengar ia menulikan pendengaran nya.
Robert mengangkat kedua kaki Clarisa ke pundaknya. Dan terus bergerak liar. Clarisa merintih, antara nikmat dan sakit menjadi satu.
Lama Robert bergerak memaju mundurkan bokongnya, tak banyak juga ia meninggalkan gigitan di tubuh polos Clarisa.
"Ah.... Robert,kumohon ini sangat sakit."
Rintihnya
"Sakit Hm... Tapi kau menyukainya bukan, "
Plak...
Robert memukul bokong Clarisa"Jangan munafik Clarisa,... Kau menikmatinya bukan. Ayo katakan suamimu atau aku yang lebih hebat.." Robert semakin gila menyodokkan miliknya pada Clarisa. Tak perduli Clarisa yang merintih kesakitan. Robert ingin Clarisa mengakui bahwa dirinya lah yang paling hebat.
"Ayo Clarisa... Siapa di antara kami berdua yang paling hebat. Hem...."
"Tentu saja kau....Ah...." Clarisa menjerit panjang saat Robert semakin liar,dan...
"Ahhhh....." Robert menyemburkan bibitnya pada rahim Clarisa.
Robert mencabut tongkat kebanggaannya, berjalan ke arah shower,
Clarisa meringis,miliknya sungguh perih. Ia mengumpat pria tua itu,yang bermain sangat kasar.
Jika bukan karna suatu alasan Clarisa tak mau melayani nafsu bejat pria itu.
"Jangan sampai berpikiran pergi dariku Clarisa,jika kau tak ingin aku membongkarnya.
Kau tentu tak mau jika suamimu tau kau membohonginya bukan.
Apa sekarang kau akan pulang dan bilang pada suamimu yang bodoh itu. Jika kau habis keguguran,...?" Sinisnya.
"Kau tak bisa pergi dariku Clarisa,apapun alasannya... Kau hanya boleh melayaniku." Tambahnya lagi.
.
.
.
Sean membaringkan tubuh Inka, istrinya itu menangis hingga tertidur.
"Ini Tuan..."
Sean mengambil obat herbal yang Kenzo berikan. Sean mengoles perlahan luka bibirnya yang pecah. Ia mengeratkan giginya,wajah istri nya memerah cap tangan,kontras dengan kulitnya yang putih.
"Urus mereka ..... Aku tidak mau mendengar alasan apapun. Mereka sudah berani menyentuh istri ku. "
Sean mengepalkan tangannya.
"Nico..."
"Ya Tuan... Naura, wanita itu jangan sampai menyentuh istri ku. Bella bersekongkol dengan nya. perketat penjagaan kemanapun istri ku pergi. Habisi saja dia jika berani macam-macam."
"Baik Tuan..."
"Apa yang kau tunggu Ken...."
"Tuan , bagaimana dengan tuan Harry... Apa Nona Inka tidak marah jika tuan maaf...."
Sean menatap sengit Kenzo, Kenzo menundukkan kepalanya. Ia tau perintah yang diberikan padanya. Tapi bukankah nona Inka sangat dekat dengan mantan mertua laki lakinya.
"Buat wanita itu, jera. Apapun caranya.."
Kenzo mengangguk mengerti.Dannpergi dari hadapan tuannya.
"Hubby... " Sean mengerjapkan matanya. "Aku lapar..." Sean tersenyum, melirik kearah jam dinding.
"Di mana Siska...."Inka mencari keberadaan sahabat nya.
"Sudahlah jangan mencarinya, gara gara dia kau sakit begini. Kau tidak boleh keluar lagi dengannya. Kalian sama sama perempuan susah di atur." Sean menggerutu,
Salah Sean juga, tak mengijinkan Nico mengikutinya. Sean memang tak mau ada orang lain yang dekat dengan istrinya itu selain dirinya. Ha ... Ia menyesal tak membiarkan Nico.
Tentu saja Sean cemburu, selain Nico lebih muda dia juga tampan,meskipun tetap menang dirinya sih.
Pelayan Mension nya datang membawa makan malam untuk Nona mudanya.
"Bi Ina, apa Siska ada di sini...?"
Pelayan menggeleng.
"Tidak Nona...."
Inka melirik ke arah Sean, "Kau tidak macam macam dengannya kan.?"
Sean mendengus kenapa jadi menuduhnya sih.
"Tidak.... "
"Baby ayolah,kau harus makan. Sejak siang kau belum makan, kapan kau akan tumbuh menjadi besar." Inka mendelik,
Cup....Sean menggambar bibirnya jangan sampai wanita nya ceramah lagi.
"Ish...." Inka mencebik
"Sudah ku bilang,kenapa harus pergi ke mall. Mereka bisa saja melukaimu lebih jauh lagi. "
"Mereka.." Sean lupa istrinya tak tau,
Sean menggeleng kan kepala nya.
"Mulai hari ini kau tidak boleh keluar tanpa adanya aku. Mau kemana saja harus denganku. Lihat pipimu merah dan jadi jelek."
.
.
Harry menjatuhkan ponsel nya,mendengar suara di seberang telpon.
Ia mengusap wajahnya gusar, perusahaan yang di kelolanya mengalami kebangkrutan.
Clek...
"Gas... Bagaimana ini semua terjadi. Mereka semua menarik saham nya."
"Yah... Kita memang harus nya begini. Miskin tidak perlu menyesal. Memang pada dasarnya kita sudah miskin. Tak ada gunanya lagi kita mencari investor lain. Yang ada kita yang akan terjerat hutang.Kita tidak bisa menutupi nya."
"Apa semua ini Karna ibumu.."
Bagas mengangguk" Tuan Sean telah mencabut semua dana dan menarik investor asing yang bekerja dengan kita. Kita tidak akan sebanding dengan nya. Ibu telah menampar istrinya, sehingga dia marah."
Harry memejamkan matanya, Monik memang selalu saja membuat ulah. Inilah hasilnya, istrinya itu selalu saja memandang rendah orang lain.
Updated 165 Episodes
Comments
Jade Meamoure
alamak... Clarissa main ma papahnya Sean ??
2022-06-13
6
princess purple
wawww mantap laaaa ris, mau aja sama bangkotan.. liat ajaa, bentar lagi dilabrak sama istri dana anaknya jgaaa, gak kapok2 ih
2022-06-15
7
Katherina Ajawaila
kapok biar melarat sekalian, biar monik tau diri, benalu tp belagu
2022-06-15
5