Terhasut
Alicia berjalan sambil tertatih, ia harus mencari pertolongan pertama. Lengan kiri Alicia terkena pecahan kaca. Dan kakinya terkilir saat dirinya hampir saja jatuh.
Nafas Alicia memburu, ia memejamkan matanya. Ia tak boleh menyerah, tekatnya sudah bulat. Ia lalu menoleh kearah kanan dan kirinya. Gelap hanya ada bunyi jangkrik yang menemaninya.
Ia keluar dari persembunyiannya, berjalan lagi. Ia mengumpat wanita tua yang berstatus sebagai mertuanya.
Citt..
Brakk...
Sebuah mobil sedan hendak menghantam dirinya. Tapi beruntung nya sang supir menabrakkan mobilnya pada sebuah pohon.
Brak..
Pintu mobil terbuka dan keluar seorang pria tinggi dan membanting lagi pintu mobil nya. Mungkin saja ia marah?
"Apa kau buta nona, berjalan di tengah malam, dan lagi menyebrang tiba-tiba. Bagaimana jika anda yang tertabrak tadi."
Alicia menatap tubuh tinggi dan tegap yang memarahinya. Sepertinya pria itu buru buru. Ia masih belum mengeluarkan suara nya.
Sedangkan kan pria yang mengemudikan kendaraan nya. Terkejut melihat gadis kecil terluka di lengan kirinya. Ia yakin itu darah? Meskipun hanya remang remang cahaya dia yakin gadis itu terluka. Ia merogoh ponsel nya lalu mengarahkan cahayanya pada Alicia.
Alicia hanya menurut saat dia di bawa ke klinik. Alicia menghembuskan nafasnya kasar. Pasti Cello mencarinya. Apa yang harus dia lakukan?
Melvin melirik ke arah gadis itu. Pakaian yang seksi, rambut acak acakan dan lagi luka gores yang cukup lebar.
Apa yang dilakukan gadis belia ini?
"Nona sebaiknya anda membersihkan diri dulu? Ini ada baju ku, kau boleh memakainya."
Alicia melihat kemeja milik pria itu. Ya dirinya memang sangatlah kotor di tambah lagi rambutnya yang acak-acakan seperti orang gila. Tak lama kemudian Alicia menyambar kemeja yang di berikan padanya. Ia lalu menuju ke kamar mandi di sudut ruangan.
Lima belas menit Alicia keluar dengan wajah segar.
Deg....
Jantung Melvin hampir saja loncat dari tempatnya. Gadis di depannya benar benar cantik. Tanpa make up dan lipstik, gadis itu benar benar cantik alami. Dia tadi tak memperhatikan wajahnya. Wajah nya yang kotor dan rambut yang menutupi wajahnya. Itu sebabnya ia tak melihat nya.
"Sepertinya gadis belia ini baru saja tawuran atau apa?"
Gumamnya dalam hati.
*
Cello mengusap wajahnya kasar. Istrinya pergi kemana? Baru sehari ia menikah dengan Alicia, guncangan datang kepada nya.
"Dad, Alice mau pesta pernikahan setelah Alice lulus ya.."
"Kau pikir aku mau merayakan pesta pernikahan mu dengan bujang lapuk itu?"
"Dad..."
"Ya ya baiklah, tapi ingat. Jangan sampai kau menyakiti putri ku"
Ia mengingat perbincangan ayah dan anak waktu itu. Ia juga mengingat bagaimana Sean dengan berat hati menikahkan dirinya dengan Alicia. Hanya karna gadis itu berbohong tentang kehamilan, Sean membabi buta menghajarnya.
Cello berteriak keras memanggil nama istrinya.
Baru sehari ia menikah dengan Alicia. Ibunya datang di tengah tengah kebahagiaan nya. Apa mungkin Alicia sengaja, ingin ia menikah dengannya? Karna ia ingin mengambil haknya sebagai putri dari pemimpin Red Blue.?
Mungkinkah mereka sengaja ingin menjebaknya? Apa Sean William sengaja mengirim putrinya kemari hanya untuk ini.?
Untuk apa William membiarkan ibunya hidup?
Apa mereka sengaja menyandra ibunya, agar ia mau menjadi pemimpin Red Blue. Dan ketika putrinya dewasa ia akan merebutnya kembali. Itu sebabnya mereka menyandra ibunya?.
Berbagai pikiran buruk Cello tentang Sean William hinggap di pikirannya. Apalagi sekarang Alicia pergi entah kemana.?
Cello mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia harus bertemu dengan ibunya. Apa maksud ibunya menghancurkan apartemen miliknya?. Sementara waktu itu Alicia ada di sana.?.
Cello menatap benci pada wanita paruh baya yang sangat kurus kering. Tubuhnya hanya menyisakan tulang yang berbalut kulit. Sangat kurus.....
"Apa tujuan mu sebenarnya?"
Nada dingin Cello lontarkan pada wanita yang menjadi ibu nya.
Rubi tersenyum tipis, kejadian di apartemen putranya memang di sengaja. Ia yang melakukan itu.?
"Ambil ini..."
Cello menautkan kedua alisnya melihat benda yang di yakini ponsel dan kamera.
"Apa maksudmu..?"
"Cello, apa karna cinta, kau buta segalanya Cel?
Lihat lah, gadis itu memata matai dirimu. Dan ponsel itu, itu adalah miliknya."
Tangan Cello bergetar meraih benda yang di atas meja. Ia mengaktifkan dan membuka layar ponsel itu. Tak ada yang mencurigakan. Tapi belum ada dua menit, panggilan masuk.
Cello menggeser tombol hijau di layar, lalu menempelkan pada telinga nya.
"Nona, suami anda mencari keberadaan anda? Apa anda baik baik saja?"
Click..
Cello mematikan ponselnya sepihak. Tanpa menjawab pertanyaan pria di sebrang telpon. Ia lalu meremas ponsel di tangannya. Apa maksud nya ini? Alicia mempermainkan dirinya?
Sementara Rubi tersenyum tipis, melihat mata Cello yang memancarkan kebencian. Cello harus ada di pihaknya. Cello harus membalaskan dendam nya pada William dan anak anak nya.
"Mereka hanya memanfaatkan mu Cel, setelah putri nya dewasa, mereka akan menendang mu. Kau hanya di jadikan boneka untuk mereka?"
Nafas Cello memburu, benarkah demikian?. Cello mengingat tentang pertemuan pertama nya dengan Alicia. Bagaimana Alicia menggoda nya dengan merayunya. Bagaimana seorang gadis belia tak tau malu merayu pria dewasa yang jauh darinya. Dan bagaimana mereka dengan mudah menikahkan mereka.
Cello bangkit meninggalkan rumah tua tempat di mana ibunya tinggal. Pikiran nya tertuju pada Alicia. Benarkah gadis itu sengaja memancing dirinya?. Benarkah William sengaja mengirim putrinya untuk mengelabuhi nya?
Alicia termenung di kamar rumah besar berlantai dua.
Melvin membawanya kemari. pria yang berprofesi sebagai dokter umum itu membawanya ke rumah nya. Pria dua puluh sembilan tahun itu adalah seorang duda. Istri nya menggugat cerai karna alasan tak mencintai Melvin.
Alicia memejamkan matanya. Dia belum mendapatkan Ling Jung, dan sekarang mertuanya datang tiba-tiba. Daddy nya memang tidak tau, jika wanita tua itu kabur dan datang kemari. Semua itu Alicia yang menutupinya. Setau Sean wanita itu masih berada di markas miliknya. Sudah berpuluh tahun lamanya Sean menyekap Rubi. Alasannya karna Rubi adalah teman Ling Jung. Rubi tau di mana Ling Jung berada.Rubi Felisa adalah wanita satu satunya yang bekerja sama dengan Ling Jung.
Ling Jung adalah pria Cina yang membuat obat obatan terlarang. Dan Ling Jung juga pria yang memalsukan senjata milik Daddy nya menjadi miliknya. Pria itu kerap kali mengedarkan berbagai zat terlarang. Ling Jung juga tak segan segan menyebarkan obat milik nya dengan harga di luar nalar. Tentu saja Jung sangat senang dengan bisnis haramnya. Banyak yang terjerat dengan obat milik Jung. Dan akhirnya mereka semua akan menjual apa saja asal mereka bisa menikmati nya.
Updated 165 Episodes
Comments
Maya Khauw
harusny Rubi tdk d biarkan hidup...karena sdh jelas" akan membawa masalah lgi d kemudian hari..hmm 🤔
2022-06-21
1
Pia Palinrungi
cello mdh2 nanti kamu tdk menyesal kalau bener2 nanti lo ikutin kemauan mamah lo
2022-06-21
1
farien
cello kan dh tau tujuan ibunya
knpa msih bisa terhasut?🤔
2022-05-30
5