Mencari tau
Sean berjalan kesana-kemari seperti setrikaan. Inka yang melihat itu jengah, dia yang sakit tapi suaminya yang mendadak ribut.
"By.. Bisa diam gak sih by duduk, pusing aku lihat kamu by..
Udah yuk pulang, aku ingin makan ...? "
Inka bergelayut manja di lengan panjang Sean. Sean mendesah frustasi, dia takut jika pulang nanti Inka kembali sakit perutnya.
Dokter memang mengatakan jika sakit Inka hal yang wajar, karna Inka dulunya pernah keguguran. Dan dokter menyarankan agar Inka Bed rest.
"Baby, benarkah tidak sakit lagi. Aku takut kau melahirkan di jalan nanti."
Inka melotot tajam mendengar kata-kata suaminya.
"By.. Kau ini nyumpahin aku ya .." Sean gelagapan menggeleng kan kepalanya.
"Ga sayang, bukan begitu maksudnya,!
Ia kita pulang sekarang, ayo bi Ina sudah datang."
Sean bernafas lega melihat pelayan yang selama ini ia percayai untuk istrinya. Pelayan itu baru saja menebus obat untuk menguatkan kandungan Inka.
Dokter Gibran mengatakan jika Inka di perkirakan dua Minggu lagi melahirkan. Sean pikir Inka akan melahirkan sekarang, ternyata itu adalah kontraksi palsu.
Sean membopong tubuh mungil istrinya, ia tak membiarkan istrinya itu berjalan jauh. Padahal perawat yang sedari tadi menunggu mereka membawa kursi roda. Tapi Sean tak ingin mendudukan istrinya di kursi roda dia bilang masih mampu menggendongnya.
Sampai di Mension Sean melihat Kenzo yang duduk di kursi tamu. Tak biasanya Kenzo menampilkan wajah serius nya.
*
"Tuan... Alves ada di sini tuan, sudah lima hari dia datang ke Indonesia. ".Sean mengerutkan keningnya, untuk apa sepupunya di sini?
"Itu artinya dia langsung datang ke mari waktu itu?"
Kenzo mengangguk membenarkan perkataan tuannya.
Sean merasa ada yang menarik Alves datang kemari, tidak mungkin dia datang untuk mengikutinya kan?
Lagi pula Sean datang baru tiga hari yang lalu, dan Alves mungkin saja belum tau jika selamat dari insiden itu, dan saat ini Sean berada di Indonesia.
"Cari tau, apa yang membuatnya kemari. Tak mungkin dia tidak memiliki tujuan."
"Baik permisi tuan..." Kenzo menunduk dan meninggalkan tuannya di ruang pribadi nya.
"Apa tujuanmu kemari,...Kau ingin memiliki yang bukan milik mu. Bermimpi lah Alves, aku tidak akan memberikan peluang untuk mu mendapatkan istri ku."
Sean tersenyum miring, mungkin saja Alves mengincar istrinya. Tak mungkin jika Alves datang kemari hanya untuk berlibur, ia tau siapa Alves.
*
"Baby.. Yang ini lucu lucu.." Sean girang mendapati sepatu sepatu mungil yang terpampang di etalase. Inka memutarkan matanya jengah, sudah berapa pasang sepatu yang ada di troli. Dan suaminya masih ingin membelinya, bisa bisa semua di bawa pulang.
Inka masih berkeliling mencari topi rajut untuk dua bayi nya. Sedangkan dari mulai baju sampai ujung kaki Sean sudah memilihnya. Bahkan baju baju itu saking banyaknya, Inka bisa menjualnya lagi.
Inka hanya ingin membeli topi rajut, suaminya itu pasti akan memborong nya lagi jika tau. Lebih baik Inka mencarinya sendiri.
"Itu sangat bagus, dan cocok untuk baby mu..."
Inka menoleh mendengar suara pria di belakangnya. Ia mengerutkan keningnya mendapati pria yang dulu pernah menolongnya.
Inka melirik ke kanan kiri, tak ada suaminya. Seketika Inka merasa takut, Inka masih mengingat wanita yang dulu pernah menolong nya. Nyatanya dia juga ingin membunuhnya, ia takut jika pria ini pun sama. Inka sama sekali tak menceritakan tentang insiden itu pada suaminya.
Dan Inka sudah meminta Nico merahasiakan dari suaminya. Mau tak mau Nico menyanggupinya, biar bagaimanapun juga Nico juga bersalah tak menjaga nona muda nya dengan baik.
Mungkin saja suaminya itu tak percaya, jika Bella akan mencelakai mereka. Inka langsung memeluk perutnya yang buncit.
Alves tersenyum tipis, sepertinya Riana masih takut jika dia melukai bayi nya.
"Perkenalkan namaku Alves, apa kau lupa padaku nona...Kita bahkan dulu pernah bertemu...."
Inka masih diam sama sekali tak ingin membalas perkataan nya, dan tak ingin mengingat nya.
"Aku dulu pernah melihatmu di kampus... Aku adalah seniormu..." Katanya lagi...
"Aku tidak mengenalmu..." Alves tersenyum tipis, bagaimana Inka mau mengenalnya. Inka sendiri sangat bergantung pada Bagas. Yang ada di pikirannya hanyalah Bagas. Inka sama sekali tak ingin berkenalan dengan pria lain, selain Bagas tentunya.
"Jangan pernah bermimpi mendekati istri ku.."
Inka mendongak menatap wajah suaminya. Sean menodongkan senjata nya pada pria yang dulu mengenalnya dan menolong Inka dari Bella.
Begitu juga dengan Alves, shock mendengar suara Sean saudara nya. Dia masih hidup.....
Alves berbalik dan tersenyum tipis, melihat mata Sean yang memancarkan aura permusuhan.
Alves mengepalkan tangannya, ia melirik ke arah Inka. Tak mungkin rasanya ia mengatakan jika dirinya ingin menghabisi Sean.
"Kupikir kau akan datang dengan kaki yang pincang."
Inka shock,. apa maksudnya ini..?
Sean melirik ke arah pelayanan yang ada di samping nya. Pelayan itu mengangguk mengerti ....
Giliran Sean yang tersenyum miring, rupanya Alves sendiri belum menyadari jika ia saat ini di manfaatkan oleh seseorang.
"Tak semudah itu kawan... Jika kau pintar kau tak harus mengikatku dulu. Kau bisa langsung menghabisi ku dengan menembak kepalaku...
Kenapa kau bingung, dari mana aku tau jika seseorang tak menginginkan mayat ku. Tapi dia menginginkan sidik jariku bukan..."
Alves shock mendengar ucapan Sean, ia berusaha menyembunyikan rasa terkejutnya.
Bagaimana Sean tau jika pria itu menginginkan sidik jari nya. Tapi siapa dia...? Dia hanya bilang jika Albert yang membunuh ayahnya. Dan kebetulan saat itu juga Albert sama sama menodongkan senjata api nya pada ayahnya. Aku sendiri tak tahu, bahkan sedikit tak percaya jika Albert membunuh ayahnya. Albert tak mungkin melakukan nya,?...
"Jangan sampai dia menguasai mu, bukankan macan yang pintar tak akan membiarkan mangsanya kabur. Dia akan menerkamnya dalam keadaan masih hidup....
Pikirkan, mengapa baru sekarang kau ingin membalaskan dendam kematian ayahmu. Kau yakin bahwa Daddy yang menembak...
Kenapa bukan dari dulu Alves... Jangan sampai kau menjadi bodoh...."
Sean menepuk bahu Alves dan mencari keberadaan istri nya. Sean menyuruh Ina membawa Inka pergi, ia tak mau istrinya itu mendengar ke salah pahaman ini. Sean tak ingin Inka mengetahui bahwa dia pernah di sekap oleh Alves dan hampir saja meregang nyawa.
Inka tak boleh tau dunia hitamnya, cukup ia tau jika dirinya sangat mencintai nya. Sean tak ingin Inka meninggalkan dirinya jika dia tau siapa sebenarnya dirinya.
Alves masih merenungkan ucapan Sean, sudah tiga botol minuman keras yang ia minum malam ini.
Ia masih belum mengerti apa maksud dari perkataan Sean tadi. Memangnya siapa yang memanfaatkan nya.
Alves hanya ingin menghancurkan Sean, Albert juga sudah meregang nyawa di tangan anak buahnya.
Alves mengerutkan keningnya. Bukan kah Sean harus nya, membunuhnya. Dia sudah menghabisi Albert, dan Sean sama sekali tak melesatkan peluru nya tadi. Ada apa..?
Alves diliputi rasa penasaran yang luar biasa. Mungkinkah ada orang yang sengaja melakukan ini dan mengadu domba dirinya dan Sean.
Alves membelalakkan matanya, Sean pasti mengetahui sesuatu. Tak mungkin rasanya Sean akan diam melihatnya, dia pasti sudah memecahkan kepalanya saat itu juga.
Alves meraih kunci mobilnya dan berjalan keluar.
Alves mengerti Sean sengaja mengumpankan dirinya waktu itu. Rupanya pria itu sudah mengetahui sesuatu.
*
"Tuan sedang tak ingin di ganggu...Silahkan anda pergi dari sini.."
Kenzo menatap sengit Alves, pria inilah yang ingin mencelakai tuannya, pimpinannya. Meskipun Kenzo tau Sean sengaja mengumpankan dirinya, tetap saja pria ini ingin tuannya mati.
"Aku tidak akan pergi sampai tuanmu menemui ku.."
Kenzo tersenyum miring, "Memangnya siapa kau buat pimpinan kami,..."
"Aku masih saudara nya..."
Alves mengeratkan giginya emosi, Kenzo memang pria menyebalkan menurutnya. Pria ini sama sekali tak goyah,...
"Saudara tak akan berniat membunuh saudaranya yang lain."
"Kau.."
Updated 165 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
Sean ngk usah ngeladenin, urus inka aja, bikin pusing bacanya
2022-06-16
4
Rukbana Ana
aq paling suka CRT yg bgn pemeran cowok nya mafia ,dluar KY singa klo drmah KY ank kucing Persia 🤣🤣🤣
2022-07-02
1
v33nus
aku suka ceritanya thor jadi ga usah dengerin yang lain 😍
2022-06-22
2