Malam panas
Pesta pernikahan yang sangat megah. Inka sedari tadi mengeluh dalam hati. Kakinya pegal bukan main, entah sudah berapa banyak tamu undangan yang hadir memberikan ucapan selamat.
Inka sampai pusing sendiri,tidak ada kesempatan untuk duduk barang sebentar saja.
"Baby...Kau lelah..." Sean memperhatikan Inka yang gelisah. Sepertinya istrinya itu sudah lelah,
"Arg....."Inka kaget langsung mengalungkan tangannya pada leher Sean.
Wajahnya bersemu merah Sean menggendong nya,Inka tak berani menoleh atau pun mendongakkan wajahnya. Malu .... Dari banyak nya tamu undangan. Sean tiba tiba saja menggendongnya dan membawanya pergi meninggalkan panggung.
"Shut...Diam lah nanti kita bisa jatuh Baby... Entah kau yang semakin gemuk atau bajunya yang berat...."Sean bergumam lirih...
Inka mencubit perut Sean...
"Aku malu....kita jadi bahan tontonan.
Turunkan aku Hubby...." Inka berbisik sambil menyembunyikan wajahnya.
Sean terkekeh dengan tingkah istri kecilnya. Wajah Inka tambah merah seperti tomat.
Albert yang melihat Sean pergi meninggalkan pestanya,menggerutu
"Sejak kapan anak itu jadi mesum begitu.. Perasaan aku tak pernah mengajarkan kepada nya.....Anak kurang ajar."Albert jengah dengan tingkah laku anaknya yang menurutnya sangat mesum itu.
Tak bisa apa acaranya malam pertama nya di tunda dulu. Setidaknya sampai tamunya undangan pulang kan.
Albert mengutuk anaknya yang kelewat Bucin akut.
Bisa bisanya dia dengan santainya meninggalkan pesta sambil menggendong istrinya. Kentara sekali sudah tak sabar menunggu malam pertama nya.
Sebagai laki laki Albert mengutuk anaknya, yang melempar kan tanggung jawab padanya. Jelas saja Albert sendiri malas menjawab pertanyaan para tamu undangan. Sejatinya dirinya jarang berada di pesta seperti ini. Itulah sebabnya ia mengumpat Sean.
Sean membaringkan Inka di ranjang hotel...
Mata Inka waspada melirik ke sana ke mari.
Sean yang melihatnya gemas sendiri, istrinya itu seperti perawan saja. Takut dengan malam pertama,Sean tersenyum miring Malam ini ia akan membuat Inka berteriak keras memanggil namanya. Sean akan memberikan malam pertama mereka berdua tak terlupakan oleh Inka. Jangan sampai keperkasaannya di kalahkan oleh mantan suaminya. Yang benar saja Sean tak mau itu terjadi. Enak saja adiknya yang gagah perkasa akan kalah dengan milik Bagas. No...
Meskipun Sean bukan yang pertama kali menyentuh Inka. Tapi Sean yakin Inka akan di buat memohon ampun kepada nya. Sean tersenyum sendiri membayangkan bagaimana Inka pasrah dengan permainannya meminta ampun.
"Hubby...kau kenapa...?." Inka mengibaskan tangannya di depan wajah pria yang beberapa jam yang lalu menjadi suaminya.
Hah...
Sean menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Baby... Aku mandi dulu apa kamu yang mandi.."
Inka mengerutkan keningnya. Kenapa suaminya? Sean salah tingkah sepertinya Inka menyadari dirinya yang kelewat mesum.
"Biar aku dulu Baby... yang mandi..."
Sean meninggalkan Inka yang melongo. Kenapa dia? aneh?
Di kamar mandi Sean memikirkan sesuatu. Bagaimana dengan malam pertama nya. Sean bingung sendiri dibuatnya, apalagi jika melihat istrinya yang mungil itu. Sean seperti tak tega,meskipun Inka bukan lagi perawan. Apa akan muat...Sean melirik adik kecilnya yang masih anteng tidur.Tidur saja segini apalagi kalau bangun apa akan muat, Inka itu kecil dan mungil apa tidak robek lagi.
Sean menggeleng kan kepala nya. Entah sejak kapan pikiran bodoh nya datang.
Keluar dari kamar mandi Sean memakai handuk kimono nya. Ia melihat Inka yang sibuk membuka resleting belakang gaunnya.
"Baby..sini biar ku bantu...?"
Inka kaget, menoleh ke arah Sean.
Sebelum Inka menolaknya Sean lebih dulu meraih resleting Inka.
"Hubby...." Desah Inka.
Tangan Sean bergetar menahan gejolak gairah. Ia mengumpat dirinya sendiri, bukankah Inka bukan yang pertama juga baginya. Lalu kenapa harus se gugup ini.?.
Sean meneguk ludahnya kasar,melihat punggung mulus Inka yang terpampang di depan nya.
Sean meraba punggung Inka, Inka yang mendapat perlakuan seperti itu seperti tersengat aliran listrik.
Inka menggigit bibir bawahnya.Merasakan tangan Sean.
Gaun panjang yang membalut tubuhnya, seketika jatuh ke bawah. Inka gelagapan Sean membalikkan tubuh Inka.Sebelum Inka berjongkok meraih gaunnya.
Inka menunduk "Hubby..."Lirihnya
sambil membekap aset kembar nya. Sean menunduk memangut bibir mungil Inka,mengangkat tubuh ramping Inka, mensejajarkan tubuhnya.
Inka refleks mengalungkan kedua tangannya pada leher Sean.
Ciuman Sean semakin liar,ia seolah baru mendapatkan asupan nutrisi nya. Sebelumnya Sean tak pernah sekalipun mencium bibir wanita yang selalu di bayar nya. Sean hanya perlu melepaskan hasrat nya. Baginya saat bercinta dengan wanita bayarannya, cukup membuat adiknya puas dan muntah. Tak harus bermain, merangsang si wanitanya.
Tapi tidak untuk Inka, Sean akan membuat Inka melayang. Sean akan menjadikan Inka Ratu di istana megah nya juga Ratu di hati nya.
"Ah...."Inka mendesah nikmat, saat Sean menggigit leher jenjangnya.
Mendengar suara ******* Inka, seketika membangkitkan gairah yang lama tak tersalurkan.
"Hubby....." Sean semakin terbakar api gairah nya. Inka memanggilnya manja dengan manja.
Tangan Sean meraba punggung Inka mencari pengait penyangga gunung kembar Inka.
Saat benda yang di rabanya terlepas,Sean segera membuangnya ke sembarang arah.
Sean menunduk dan melahap salah satu aset kembar Inka. Tubuh Inka melengkung ke belakang ketika Sean mengulumnya kuat.
Sean berjalan perlahan menuju ranjang hotel yang di hias sedemikian rupa. Sean membaringkan tubuh Inka perlahan di atas bunga yang bertaburan di atas seprei.
Sean mengangkat tubuh nya. Ia meneliti tubuh istrinya yang putih bagai porselen.Tanpa cacat sedikitpun,
"Hubby....Aku.."
Belum selesai kalimat Inka Sean tak memberi kesempatan istrinya bicara. Sean tau Inka ingin membersihkan diri nya,seharian penuh ia berdiri tentu badannya lengket. Tapi sekali lagi Sean tak perduli,mau tak mandi seminggu juga Inka tetap cantik dan menggairahkan.
Sean membungkam bibir Inka dengan ciuman panasnya. Tangan Sean tak tinggal diam,ia meremas bergantian dua gunung kembarnya. Inka mendesah dalam ciuman nya.
Bibir Sean turun ke bawah,mengecup menjilati leher Inka dan berhenti di depan benda kenyal lalu melahapnya,menghisap rakus bergantian.
"Ah..."Inka mendesah hebat.
Tak berhenti sampai di situ. kepala Sean turun kebawah lagi. Tangannya dengan cepat merobek kain tipis berenda milik Inka. Sean meneguk ludahnya cekat. melihat milik Inka yang mulus,Inka malu bukan main Sean memandang miliknya. Sean menyingkirkan tangan Inka yang mencoba menutupi area sensitifnya.
Sean membuka sedikit kedua paha Inka. Ia menelungsupkan kepalanya. Inka terpekik kaget menoleh ke bawah sana.
"Hubby...."
"Ah...."
Inka menggelinjang hebat, saat bibir Sean menjelajah,mengecup bahkan menghisapnya.
Inka menjambak rambut Sean seolah ingin Sean memperdalam lidahnya.
"Hubby....."Tubuh Inka bergetar hebat menahan sesuatu yang hendak keluar.
"Lepaskan Baby......Aku menunggumu?"
"Akh....." Jerit Inka. Berbarengan dengan pelepasan pertama nya.
Napas Inka tersengal,ia menggelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang di lakukan Sean yang masih bermain di bawah pusar nya.
Sean kemudian merangkak naik,kembali memangut bibir mungil Inka. Merangsangnya lagi, gairah Inka yang sempat berhenti saat pelepasan pertama nya. Tangan Sean membuka handuk kimono nya sendiri dan melemparkannya ke sembarang arah.
Saat ini tubuh mereka berdua sudah polos tanpa sehelai benangpun.
"Baby ....Apa kau sudah siap..."Sean berbisik mesra di telinga Inka. Inka refleks membuka matanya. Wajah Inka pucat pasi, melihat alat tempur suaminya.
"Hu... Hubby..." Inka tergagap takut.
"Shut....Tak apa,aku akan pelan sayang...?" Sean mencium kembali bibir mungil Inka,mencoba mengalihkan perhatian dan
Jleb...
"Ah..."Inka refleks menggigit bibir Sean.
Sean berhenti sejenak, membiarkan Inka nyaman dengan dirinya.
Tak lama kemudian Sean bergerak memaju mundurkan bokongnya.
Inka meremas rambut Sean saat Sean mempercepat gerakannya.
"Hubby...."
""Ya Baby...."
"Oh ...Sayang,kau nikmat sekali...." Sean meracau tak jelas mengungkapkan semua yang di rasakan nya.
Sean membalikkan tubuh Inka,lalu dia kembali membenamkan milik nya.
Suara ******* keduanya saling bersautan. Inka di buat tak berdaya dengan permainan suami nya. Sudah lebih dari tiga kali dirinya sampai puncaknya. Tapi sepertinya Sean tak menunjukan dirinya akan mencapai puncaknya.
Wajah Inka sudah pucat,ia lelah terhitung sudah hampir dua jam lamanya Sean menggempurnya.
Sean pria itu melihat wanita cantik itu. Wajahnya pucat, sepertinya Inka sudah lelah. Sean mempercepat gerakannya semakin liar.
"Ah... Hubby.."
"Ya Baby....." Sean semakin terbakar,Inka yang tak berhenti memanggil namanya manja.
"..Akh...." Sean mendongak ke atas. Menekannya dalam dalam miliknya dengan milik Inka. Sean masih di posisi yang sama sambil menikmati sisa sisa pelepasannya. Lalu ia ambruk di samping wanitanya. Meraih tubuh Inka, menciumnya berkali kali.
"Terima kasih Baby...."Ia berbisik membekap tubuh mungil Inka.
dukung OTOR ye Mak😁
beri VOTE 😘😘 jangan lupa hadiahnya.
Updated 165 Episodes
Comments
Tri Hartatik
Ikut basah wkwkwk🤣🤣
2022-07-24
0
Mommy Gie
Aw,,,,,sampe ga bisa nafas, babang Sean 🥰🔥🔥
2022-07-07
0
Mommy Gie
Adududuh, babang Sean, jd traveling neh otak waktu babang bilang anteng aj segini, uwowww apalagi,,,,astogeee😘🔥🔥
2022-07-07
1