Kecurigaan Albi
Brakk....
Cello membanting ponsel jutaan rupiah di tangannya. Dua menit yang lalu anak buahnya mengirimkan gambar istrinya dengan Melvin. Yang berad di salah satu resto di pusat perbelanjaan.
Tak lama ia berdiri dan
meninggalkan kursi kebesaran nya. Alex mengikuti langkah tuannya dari belakang.
Di dalam mobil Cello mengumpat pria yang menaruh hati pada istrinya. Melvin nama yang membuat Cello ketar ketir mengingat duda itu yang dulunya menolong istrinya.
"Ya aku tau? Aku yang terlalu berharap banyak padamu. Selamat, semoga kau bahagia, Alice."
Melvin terkekeh kecil, Alicia sudah lebih dulu menebak isi hatinya. Rupanya selain gadis yang sulit di tebak. Dia juga gadis yang bisa membaca pikiran seseorang. Padahal ia sama sekali belum pernah mengatakan bahwa dirinya menyukainya. Hanya dalam hati memendam rasa yang sulit di jabarkan.
" Bolehkah aku memelukmu sebentar saja.? Sebagai tanda jika kita pernah bertemu."
Alicia mengangguk dan berdiri memeluk tubuh tinggi Melvin.
"Jika suamimu menyakiti mu lagi datang lah padaku?"
Dada Alicia semakin tak karuan. Ia kasihan pada Melvin. Dari pertama bertemu dengan nya Alicia bisa merasakan jika pria ini memiliki rasa terhadapnya.
Buk ....Buk...
"Brengsek.."
"Om.!"
Ish....
Alicia menarik Cello yang datang tiba-tiba menghajar Melvin. Dan dia memeluk pinggang Cello. Berharap pria itu menghentikan aksinya.
"Om, jangan memukulnya lagi ok, ayo?"
Alicia menyeret Cello pergi dari hadapan Melvin. Takut jika pria itu kenapa napa. Cello menarik Alicia pergi dari sana. Istrinya itu suka sekali bikin ulah dan membuat nya cemburu.
Brakk...
Alicia berjengit kaget mendengar pintu mobil di tutup kasar.
Cello melotot kan matanya tajam pada istrinya. Dadanya bergemuruh naik turun melihat kemesraan mereka berdua.
"Sepertinya kau senang aku menghukum mu?"
Alicia mencebikkan bibirnya. Tunggu dulu...
"Om mengawasi ku!"
"Tentu saja, kau pikir aku akan membiarkanmu berkeliaran di luar sana. Aku tau kau suka sekali menggoda pria dewasa. Jangan membuat ku marah."
"Kau terlalu cemburu tuan Cello? Apa kau juga tak pernah melakukannya dengan tunangan mu itu. Kenapa kau harus marah jika aku memeluk Melvin. Lalu bagaimana dengan mu yang sampai bertunangan dengan janda itu? Kau licik sekali. Kau pikir aku akan diam saja begitu. Aku juga bisa membalasnya? Kau saja bisa kenapa aku tidak bisa?."
Stt....
Alicia kaget Cello menciumnya. Ia melotot tak percaya mendapatkan serangan tiba-tiba.
Bibir Cello masuk ke dalam rongga mulut Alicia. Tak perduli Alicia yang protes dengan melotot. Mengobrak abrik isi dalam mulut istrinya, yang suka sekali membuatnya cemburu. Tak taukah dia jika selama ini hanya Alicia yang pernah ia sentuh dan diciumnya.
Alex yang duduk di depan kemudi menancapkan gas nya. Panas kupingnya mendengar bunyi lidah yang saling membelit. Lalu berhenti di tempat yang sepi. Turun tanpa menoleh dan pamit pada sang majikan. Menutup pintu rapat berjalan menjauh dari mobil yang membuatnya panas. Ia menggerutu sepanjang menjauh dari mobil. Cello memang tak bisa mengontrol emosi, sehingga timbul hasrat yang membuatnya sakit mata dan telinga.
Ah....
Bibir Cello merambat turun setelah puas dengan bibir yang selalu membuatnya naik darah karna membangkang. ******* Alicia semakin tak terkendali saat Cello menyingkap gaunnya keatas. Meloloskan lewat kepala dan menyesap gunung kembarnya bergantian yang sudah mulai berubah. Puas membuat Alicia menggeliat. Tangannya menarik kain segitiga yang masih tersisa milik istri nya.
Ia juga dengan cekatan membuka resleting celana bahan miliknya. Mendudukkan tubuh Alicia keatas. Mengarahkan benda tumpul milik nya.
Ah...
Alicia di buat gila oleh Cello. Entah kenapa belakangan ini suaminya yang lebih agresif di bandingkan dengan dirinya.
Tangan nya mencengkram bahu Cello, kala suaminya menahan bokongnya membantunya bergerak.
Alex dari jauh yang melihat mobil bergoyang hanya mendengus. Nasib jomblonya meronta kala membayangkan bagaimana rasanya menyatukan milik nya dengan pasangannya.
Ah kapan ia akan mendapatkan jodoh. Semoga saja tidak seperti nonanya, yang pecicilan dan suka membuat tuannya cemburu.
Lama pergulatan mereka di dalam mobil yang sempit. Tak menghalangi Cello memuaskan sang istri yang pecicilan.
"Om..."
Desah Alicia semakin tak terkendali saat Cello mempercepat gerakannya. Hingga Cello menekan bokong Alicia dalam dan mencengkeram nya. Lenguhan panjang keduanya mengakhiri pergulatan yang cukup lama di dalam mobil.
Nafas Alicia tersendat sendat, mengingat betapa gilanya Cello. Padahal dari pertama hanya posisi yang sama, tapi Alicia di buat ngos ngosan.
Alicia bersandar tak berdaya di dada bidang suaminya. Tak perduli dengan tubuh yang masih menyatu. Rasanya persendian nya mau copot. Diruang yang sempit dengan gilanya Cello membuatnya mendesah.
Cello mencium kening Alicia bertubi tubi. Ia juga mengelap keringat yang bercucuran. Tangan kirinya meraih tisu yang tersedia di mobil. Mengangkat Alicia membersihkan sisa sisa percintaan mereka.
Alex mendengus, mendapatkan telpon dari tuannya. Lama ia menunggu yang hampir satu jam lamanya berdiri seperti orang bodoh, di tempat sepi pula. Ia berjalan menghampiri mobil yang sudah kembali semula.
"Pulang.."
Alex mengangguk menekan pedal gasnya pulang ke apartemen milik tuannya. Ia melirik ke belakang dimana nonanya tidur di pangkuan Cello. Mungkin lelah atau bagaimana...
Cello membaringkan tubuh Alicia mengecup wajah tanpa cela. Lalu pergi ke kamar mandi membersihkan tubuhnya yang lengket akibat pergulatan mereka di mobil.
Uh...
Alicia menggeliat merasakan tubuhnya yang kaku dan sakit semua. Tak lama ia mengumpat Cello yang dengan gilanya bercinta di dalam mobil. Untung saja tak ada orang atau petugas. Bagaiman jika ada, kepergok mesum. Dasar pria kaku tapi tidak tau malu.
"Uh ya ampun badanku, Cello sialan. Kapan aku istirahat kali sebentar sebentar di gempur begini? Sakit sekali, menyebalkan.."
Alicia menggerutu yang merasakan sakit persendian dan tubuh bawahnya. Sepertinya akan lebih baik jika dia kabur lagi. Cello tak memberinya istirahat barang sehari atau dua hari.
" Ada di mana tuan Grisam sekarang?"
"Dia ada di Tiongkok tuan. Sepertinya pria tua itu sedang mencari Ling Jung yang menghilang. Dia ingin sebelum pesta pernikahan itu di gelar ia ingin membuat obat itu lagi tuan."
"Kau yakin hanya di rumah sakit dia membuatnya.?"
"Ya tuan. Pria itu sengaja membuatnya di sana. Secara rumah sakit itu selain miliknya sendiri. Rumah sakit itu juga sangat terkenal dengan pelayanan yang terbaik. Itu sebabnya ia manfaatkan nya. Lagi pula tuan Albi Grisam sudah terkenal dengan keberhasilannya, dalam operasi menyelamatkan nyawa banyak orang."
Cello bingung, bagaimana dia akan menyingkirkan Albi. Sementara banyak masyarakat yang memuja pria tua itu, sebagai dewa penyelamat.
Cello memejamkan matanya, sudah lama ia ingin menyingkirkan pria tua itu. Tapi memang sepertinya akan sulit mengingat memang dia menjadi malaikat kebanyakan orang. Tapi kecurangan nya membuat obat obatan haram yang ia sebarkan membuatnya berang.
Tak hanya itu masyarakat juga tak menyadari jika ada obat yang mengandung efek ketergantungan yang di campur oleh Albi. Pria tua itu memang benar-benar sialan.
"Selamat pagi Cel..."
Reflek Cello membuka matanya yang terpejam.
Ia melirik wanita cantik yang berjalan anggun ke arah nya.
"Cel, Daddy meminta kita fiting baju pengantin? Hari Ini."
Cello mengeratkan giginya emosi. Nafasnya memburu menahan amarah. Ia tak suka jika wanita itu mengaturnya dan memerintah nya.
Alex yang melihatnya mengangguk. Jangan sampai tuannya sendiri membongkar tujuan mereka. Mengingat tuannya itu tak bisa di sentuh apalagi bersama seorang wanita.
Cello membenci berdekatan dengan wanita. Tentu nya selain nonanya....
.
.
Ayo dung mum, beri dukungan dengan cara VOTE dan hadiah juga. Tambahkan favorit, like dan komen 😘😘
.
.
Updated 165 Episodes
Comments
Diana Laili
gasskeun eeuy kang cello possesifnya
2022-06-05
5
Ida Farida
alice,, badas.. gak mudah d tindas smart dan penuh taktik
love love sekebon
2022-06-14
3
Pia Palinrungi
makax kalau nggak mau digempur habia2an jgn bikin cello cemburu alicia😀😀😀😀
2022-06-21
0