Perpisahan
Brukk...
Nola mendorong Clarisa dan berhasil, Clarisa terhuyung kebelakang saat dirinya meringis kesakitan.
Buk...
Uhuk....
Brian memejamkan matanya melihat Clarisa muntah darah. Secepat kilat Kenzo telah menendang Clarisa, yang sebelumnya telah melemparkan sendok perak koleksi nonanya. Sendok itu mengenai bahu Clarisa sehingga Clarisa terhuyung jatuh saat Nola mendorong nya.
Inka mengintip dari tubuh suaminya, dan ia sangat terkejut melihat wanita tergeletak dengan darah segar di mulut nya.
"By..."
Sean membawa Inka pergi dari sana menuju kamar Xanders putranya.
"Brian..."
Clarisa meminta tolong pada Brian, berharap Brian mau menolong nya. Tapi Brian tak bergeming sedikitpun, Clarisa tersenyum pahit.
Dan tak lama ia menutup kedua matanya.
*
"Tuan Kenzo, terima kasih..."
Kenzo menatap manik mata Nola, Nola yang mendapat tatapan mata Kenzo salah tingkah. Entah apa arti tatapan mata tajam Kenzo.
"Ingat Nola, pria seperti Kenzo itu harus di goda lebih dulu. Pria seperti nya tak akan peka perasaan wanita. Jadi kau harus menggoda nya lebih dulu. Bukankah dulu kau yang tergoda olehnya. Sekarang giliran mu menggodanya, aku dengar dulu Kenzo pernah sakit. Itu sebabnya ia tak ingin dekat dengan wanita."
Kata kata nonanya terngiang di telinga nya.
Cup...
Kenzo terkesiap saat Nola menciumnya, Nola mengalungkan tangannya pada leher Kenzo. Dan ia memperdalam ciuman nya. Kenzo memejamkan matanya menikmati sentuhan bibir Nola di bibirnya. Tak lama ia juga membalas bibir Nola. Kenzo ********** dan mendorong Nola ke dinding dingin.
Mendapatkan serangan balik, tangan Nola meraba gagang pintu kamar Kenzo.
Clek...
Nola melepaskan tautan bibir nya dan mendorong tubuh Kenzo masuk kedalam kamar. Nola lalu mengunci pintu dan membuangnya sembarang arah. Kenzo yang melihat itu melotot kan matanya.
"Nola apa yang kau la_"
Nola lebih dulu membungkam lagi bibir Kenzo. Ia sudah bertekad akan membantu Kenzo keluar dari bayang bayang masa lalu. Biarkan saja Kenzo menganggapnya wanita murahan. Pada dasarnya Kenzo lah yang membuatnya menjadi wanita murahan. Sekarang ia akan tunjukan padanya, jika menjadi wanita murahan yang sebenarnya adalah menggoda lalu menjeratnya.
Nola meraba dada Kenzo dan membuka satu persatu kancing kemeja yang dikenakan nya.
Nola membuangnya asal, dan tak lama ia melepaskan ikat pinggang milik Kenzo.
Set...
"Nola, apa yang kau lakukan.."
"Menjadi wanita murahan dan menggoda mu tentunya."
Kenzo menegang merasakan elusan lembut di bawah sana. Wanita itu benar benar menunjukan bagaimana caranya menggoda seorang pria.
"Ah.."
Ia tersenyum penuh kemenangan mendengar erangan Kenzo. Bibir Nola menyapu leher Kenzo dan tangan kanannya mengelus benda yang masih terbungkus rapi.
Nola memberanikan diri membuka kain yang membungkus benda jumbo milik Kenzo.
Nafas Kenzo tak beraturan menahan gejolak gairah yang membuncah. Tiga puluh empat tahun lamanya ia menunjukan miliknya pada seorang wanita. Sebelum nya enam belas tahun lalu ia di paksa membuka nya pada sesama jenis.
Berhasil kain yang menutupi bagian bawah Kenzo melorot kebawah karna ulah Nola.
"Nola.."
Sungguh Kenzo mulai menunjukan reaksinya, nafas memburu dan keringat dingin mulai bercucuran. Ya Kenzo takut jika miliknya akan terluka karna gigitan.
Menyadari bahwa Kenzo seperti takut Nola segera membungkam bibir Kenzo dengan bibirnya. Tak lupa tangannya mengelus benda yang berdiri tegak di bawah sana.
Menyadari Kenzo yang rileks kembali Nola berpindah berjongkok. Ia meraih benda yang sejak tadi di elusnya. Kenzo goyah tangan nya berpegangan pada sisi meja. Antara takut dan nafsu yang membakar nya.
"Nola...."
Kenzo mengerang saat Nola permainkan dirinya, kepalanya mendongak menatap langit langit kamar. Sungguh Kenzo, pria yang baru mendapatkan kenikmatan yang Nola berikan. Dan tak lama ia menyemburkan bisa yang selama ini mengendap bertahun tahun.
Nafas Kenzo terputus putus merasakan getaran yang luar biasa. Ia membuka matanya dan menunduk melihat Nola.
Nola tersenyum penuh kemenangan, ia lalu berdiri masuk kedalam kamar mandi. Memuntahkan cairan yang sempat masuk ke dalam mulutnya.
Kenzo mematung di tempatnya berdiri, ia baru saja di terbangkan ke awang-awang oleh Nola.
Kenzo masih merasakan sisa-sisa kenikmatan yang luar biasa. Enam belas tahun lalu bukan kenikmatan yang di rasakan nya, akan tetapi rasa sakit yang amat. Miliknya di paksa muntah berkali-kali. Apalagi sesekali mereka menggigit nya.
Sungguh rasa yang berbanding terbalik dengan yang sekarang.
Clek...
Kenzo mengalihkan pandangannya pada wanita yang baru saja membuat nya terbang.
Kenzo menautkan alisnya, Nola bersikap seperti tak pernah terjadi sesuatu. Baru saja wanita itu membuatnya melayang dan sekarang bersikap seperti biasanya.
Nola mencari keberadaan kunci pintu yang ia lemparkan. Matanya memindai ke sembarang arah. Bibirnya tersenyum melihat benda yang di carinya tergeletak di bawah standing bunga.
"Nola...."
Mendengar namanya di panggil Nola mengalihkan pandangannya pada Kenzo. Pria itu masih di posisi yang sama. Dan benda yang sudah berubah menciut itu masih belum di bungkusnya. Nola terkikik geli dalam hati.
Apakah dia terlalu senang dan enak. Sehingga tak sadar jika burung yang tidur kembali ia tak menyadarinya.
Nola berdehem mencoba memasang wajah biasanya pada Kenzo. Padahal ia ingin tertawa terbahak melihat kebodohan pria yang masih bersandar di dinding dekat meja.
"Apa..."
Kenzo bingung, bibirnya terkunci, entah apa yang ingin ia sampaikan pada Nola. Dalam sekejap, kata yang ingin di ucapkan sirna.
Nola menggeleng dan mengambil kunci lalu membuka pintu.
Clek...
"Tuan Kenzo, setidaknya pakaikan pembungkus nya lagi, takutnya lalat mengerubungi milikmu."
Kenzo sadar dan dia mengerjapkan matanya dan menunduk melihat ke bawah. Ia melotot tak percaya. Mengingat itu wajahnya merah padam, pasti Nola melihat milik nya yang sudah kembali seperti semula.
"****..."
Buru buru ia mengangkat kain bahan dan membungkusnya kembali.
Mau di taruh dimana wajahnya jika bertemu dengan Nola. Kenzo mengumpati dirinya sendiri yang terlewat bodoh. Bagaimana dirinya yang seperti orang gila memperlihatkan miliknya yang sudah menciut pada Nola.
Ia juga tak luput mengumpat Nola, wanita itu sudah menerbangkannya ke langit. Dia juga yang menterjunkan di comberan, mengoloknya. Sialan....
Nola tersenyum penuh kemenangan melihat wajah merah padam Kenzo.
"Nola.."
Nola berhenti melangkah ia menoleh pada pria yang berjalan dengan kedua tongkat di tangannya.
" Kak Brian.."
"Aku mau pamit padamu malam ini aku akan pulang. Kau sudah banyak membantuku untuk sembuh. Terima kasih..."
"Tapi kenapa secepat itu pergi. Bukankah nona bilang kau akan pergi setelah kakimu sembuh. Dan kakimu belum sembuh kau akan pergi."
Brian tersenyum, ia lalu meraih tangan Nola.
"Kau tau aku senang punya teman seperti mu. Terima kasih sudah mau menjadi teman pria cacat seperti ku. Jangan lupa undangan pernikahan mu harus sampai ke tangan ku."
Nola tersenyum tipis dan tak lama kemudian Brian menarik tangan nya dan memeluknya.
Updated 165 Episodes
Comments
Ulufi Dewi
wah nola jd liar ke kenzo.....
2022-07-02
1
Pia Palinrungi
mdh2 kenzo secepatnya keluar dr traumahnya..kembali normal
2022-06-21
2
Hafiz Faiz
wahh nola
2022-06-16
7