Jatuhnya harga diri
Sean mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi. Ia sesekali mengumpat Nola, kemana wanita itu pergi sehingga putranya di culik.
Sean melacak keberadaan istri nya dan Sean dibuat shock oleh istrinya. Mobil yang di kendarai istrinya malang melintang.
"Ku mohon Baby, jangan bertindak bodoh."
Begitupun dengan Kenzo, pria itu di buat menganga oleh nona muda nya. Inka wanita itu belum mahir berkendara, bagaimana mungkin dia bisa dengan mudah menghadang mobil lain.
Dor...
Dor...
Brukk....
*
Inka meringis merasakan sakit di kepalanya, ia segera duduk dan mengedarkan pandangannya mencari keberadaan putranya.
Ia bernafas lega melihat suami dan putranya tidur di sofa dengan Sean menggendong Xanders.
Bagaimana dengan keadaan Clarisa, apa yang terjadi. Yang Inka tau Clarisa sangat menyedihkan waktu itu.
"Sayang.."
Xanders membuka matanya perlahan mendengar Daddy nya memanggil nama mommy nya.
"My..."
"Ya sayang mommy di sini.."
Inka meraih Xanders dalam pelukannya, sungguh Inka trauma dengan kejadian penculikan Xanders.
"By, bagaimana dengan keadaan Clarisa"
"Dia baik baik saja sayang.."
"Maaf aku tidak tau Ellie akan bertindak demikian. Wanita itu menculik Xanders, dia membawanya."
"Lain kali jangan bertindak bodoh sayang..Kau tau aku tak bisa hidup tanpamu."
Cup....
Sean mengecup wajah istrinya berkali kali, entah apa yang terjadi saat dia terlambat datang.
Sean mengingat jika istri nya, mengarahkan pistol pada Ellie dan Ellie menjadikan Xanders sebagai tameng. Beruntung peluru Inka meleset dan Sean menembak Ellie saat itu juga, bersama Inka yang tak sadarkan diri.
*
"Sayang..."
Nola mengangguk malu-malu mendengar pertanyaan Kenzo.
Kenzo tersenyum lebar melihat jawaban Nola. Sudah lama ini yang Kenzo nantikan.
Perlahan Kenzo mengecup bibir Nola, ciuman lembut Kenzo membuat Nola terbuai. Ia juga membalas bibir Kenzo, mereka saling membelit lidah.
Nola tak sadar jika dirinya saat ini sudah polos, tangan Kenzo meraba raba bagian sensitif Nola.
"Uh..."
Lenguhan panjang Nola saat pucuk kecoklatan di lahap oleh Kenzo.
"Ah..."
Nola bangkit merasakan sesuatu masuk kedalam miliknya. Kenzo mengalihkan perhatian Nola dengan membungkam bibirnya.
Perlahan Kenzo menggesekkan satu jarinya di sana.
"Ken..."
Kenzo mempercepat tangannya di bawah sana, saat Nola akan mencapai pelepasannya, Kenzo justru menghentikannya. Menarik tangannya keluar. Nola yang melihat Kenzo berdiri mengerutkan keningnya. Ada apa..?
"Ken... "
"Maaf Nola, sebaiknya pakai pakaian mu kembali. Maaf aku terbawa suasana.."
Duar....
Nola meremas kain seprei yang sudah kusut, pernyataan Kenzo telah membuatnya menjadi wanita rendahan. Apakah Nola memang seperti wanita murahan diluaran sana.
"Kenapa... "
Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Kenzo, Nola terkekeh melihat dirinya sendiri. Seperti pengemis seperti pelacur yang haus belaian seorang pria.
Nola baru sadar jika Kenzo masih dengan pakaian lengkapnya, sementara dirinya tak ada yang tersisa. Polos seperti bayi...
Nola mengepalkan tangannya, Kenzo telah menghinanya, Kenzo telah menginjak harga dirinya.
Tanpa kata dan maaf lagi, Kenzo berlalu meninggalkan Nola yang masih dalam keadaan polos.
Tes...Tes...
Nola tak kuasa menahan air matanya, sungguh ia sangat menyedihkan. Lebih menyedihkan dari seorang pelacur di luaran sana.
Sudah bercumbu dan Kenzo bahkan sudah mengobrak abrik area sensitifnya dengan jarinya. Di saat akan mencapai pelepasannya Kenzo justru menghentikannya.
Nola tertawa terbahak tapi air matanya tak berhenti mengalir.
Dari luar pintu Kenzo meremas rambut, ia sungguh tak sanggup melihat Nola hancur seperti ini.
Entah bagaimana Kenzo akan menghadapi Nola besok. Sungguh Kenzo pria ter brengsek yang pernah ada.
Nola berjalan meraih bajunya yang berantakan, lalu memakainya asal. Hati dan harga dirinya telah terinjak oleh Kenzo. Ia lalu menyembunyikan tangisnya di dalam selimut.
*
Sean memijit kepalanya yang berdenyut, setengah jam yang lalu Kenzo mendatanginya. Kenzo menceritakan tentang yang terjadi bersama Nola.
"Kau harus mencobanya Ken... Setidaknya jika kau belum merasa sembuh, kenapa kau harus melakukannya dengan Nola."
"Maaf tuan, hanya Nola yang saya inginkan,"
"Dan tentu saja setelah ini dia sangat membencimu Ken.."
Sean tak habis pikir dengan Kenzo. Entah di simpan dimana otaknya. Pria bodoh yang pernah Sean temui.
"By.."
"Ya sayang.."
"Kau lihat Nola tidak, dari tadi aku menunggu_"
Inka tak meneruskan kata-katanya melihat Kenzo yang berlari keluar.
Inka menautkan alisnya, wajah Kenzo seperti sedang tak baik baik saja.
"Ada apa by.."
"Tidak ada sayang... Ayo."
Brakk...
Kenzo mendobrak pintu kamar Nola, mendengar nona muda nya mengatakan jika Nola tidak ada, sudah membuatnya takut sekaligus gila. Jangan sampai Nola pergi tanpa mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu.
Nola kaget mendengar pintu di dobrak dari luar. Ia mengalihkan pandangan nya melihat Kenzo yang berdiri. Nola membuang wajah nya, tak ingin lagi terjatuh karna ulah Kenzo. Pria brengsek yang pernah ia kenal.
Kenzo menghembuskan nafasnya lega, Nola masih ada di sini. Ia pikir Nola pergi dari Mension setelah semalam ia melecehkannya.
Kenzo melihat mata Nola yang bengkak, sepertinya semalaman Nola menangis. Kenzo merasa sangat bersalah telah menyakiti hati Nola. Bagaimana mungkin dalam sekejap saja ia menjadi pria paling brengsek.
Nola berjalan melewati Kenzo, nona mudanya pasti repot mengurus Xanders sendiri. Apalagi saat ini nonanya sedang hamil muda.
Entah bagaimana ceritanya Nola bisa bangun kesiangan. Setelah semalam suntuk ia menangis meratapi nasibnya.
"Nola.."
Masih tak bergeming Nola berjalan menuju ruang makan dimana tuan muda kecilnya pasti sudah berada di sana.
"Nola.."
Kenzo menarik paksa tangan Nola, sudah tiga kali ia memanggil Nola tapi Nola sama sekali tak menyahut apalagi menoleh nya.
"Lepaskan tangan saya tuan.."
Deg...
Dada Kenzo bergemuruh hebat, mendengar nada bicara Nola yang dingin bahkan sama sekali tak menoleh nya.
"Nola, aku.."
Set...
"Aku bisa menjelaskan jika kejadian semalam adalah di luar kehendak ku begitu..."
Nola memotong perkataan Kenzo dan berbalik menghempaskan cekalan tangan Kenzo.
"Ya tuan, anggap saja semalam tidak terjadi apa apa, lagi pula saya sudah melupakannya."
Nola berbalik dan pergi meninggalkan Kenzo yang mematung di tempatnya berdiri. Sungguh Nola ingin sekali menampar wajah Kenzo yang seperti tak memiliki kesalahan sedikitpun padanya.
"Nola, kau tidak apa apa, matamu bengkak."
Inka memberondong pertanyaan pada Nola, melihat mata wanita itu bengkak dan sepertinya semalam Nola menangis.
"Tidak apa nona, saya rindu dengan nenek di kampung.."
Inka mengangguk mengerti, memang sudah hampir tiga bulan lamanya Nola tak ke kampung halamannya menjenguk nenek nya.
Mungkin saja kangen, secara Nola baru satu kali mengunjungi neneknya selama dia bekerja di Mension.
"Ya lebih baik kau pulanglah dulu, mungkin saja nenek mu merindukanmu. Biarkan Kenzo yang mengantarkan mu lagi pulang."
Sean melirik istrinya, tentu saja Inka tak tau siapa yang membuat Nola menangis. Sedangkan Nola hanya tersenyum tipis menanggapi majikannya....
Updated 165 Episodes
Comments
Tiadayanglain
trauma gigi kau
nnti kau pergi lagi
dasar perempuan goblok
2022-07-11
0
Ulufi Dewi
INKA SEBENARNY TERLALU POLOS AP TULALIT SIH OTAKNY???*???
2022-07-02
0
Pia Palinrungi
ada apakah dgn kenzo thor..?????🤫🤫🤫🤫🤫
2022-06-20
0