Mencari
Hampir menjelang siang pria yang bernama Gunawan, baru mengakhiri pergulatan mereka. Grisa mengepalkan tangannya mendengar suara ******* dan pelepasan pria yang berada di atas tubuhnya.
Lain dengan semalam, ia menikmati dan mendesah di bawah kungkungan nya. Kali ini ia benar-benar jijik dan ingin memaki pria yang mungkin sudah mencapai usia empat puluh tahun lebih.
"Kau sangat nikmat sayang,"
Mendengar kata-kata itu rasanya Grisa ingin sekali mencekiknya. Nafas yang memburu bukan karna menikmati pelepasannya tadi. Tapi karna Grisa benci kenapa harus berakhir di ranjang hotel dengan pria jauh lebih tua darinya.
"Alicia brengsek, aku akan membalas mu!"
Makinya dalam hati. Ia bahkan tak perduli dengan pria yang bangun dari atas tubuhnya. Pandangannya kosong memikirkan miliknya yang sudah tak seperti semula. Ya Grisa pernah mengoperasi selaput dara. Ia pun ingin memberikan nya lagi pada Cello. Setelah ia sadar sudah bukan perawan lagi, ia lalu mengambil keputusan. Mengembalikan keperawanan nya dengan cara operasi.
Tapi apa yang semalam ia lakukan. Sudah melepaskan lagi dengan pria yang jauh lebih tua darinya. Sia sia ia melakukan operasi keperawanan nya. Yang pada akhirnya bukan Cello, pria yang pertama kali menyentuh nya lagi.
Ingin sekali Grisa berteriak keras, memaki pria yang masih menempelkan bibirnya pada dua gunung kembarnya.
"Menyingkir lah tuan, pergi dari sini. Kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan!"
Geram nya pada pria yang masih seperti lintah menghisap sana sini.
"Ya kita akan bertemu lagi sayang. Aku ketagihan dengan permainan mu. Kau jauh lebih hebat dan sempit."
Cup....
Grisa menjambak rambutnya frustasi. Di bawah guyuran shower ia menyesali perbuatannya.
"Alicia brengsek,"
*
Alicia memicingkan matanya melihat penampilan Cello. Pria itu tak seperti biasanya memakai celana Chino selutut. Ia tau hari ini libur. Aneh saja melihatnya.
"Sayang kita akan ke mall?"
Hah....
" Om mau ngapain kesana?"
"Tentu saja berbelanja"
Tumben... Pikir nya. Baru kali ini suaminya mengajaknya jalan-jalan apa lagi ini di tempat ramai.
Alicia mengerutkan keningnya melihat Cello dengan sibuk, tangan nya memilih baju.
Untuk apa dia mencari baju yang bukan ukuran miliknya. Tak lama Alicia mendelik tajam. Pasti untuk wanita gatal itu.
"Om mengajakku hanya untuk membelikan baju tunangan mu. Kau pikir aku sudi menemanimu berbelanja untuk wanita penggoda itu?"
"Siapa yang bilang untuk nya,"
"Terus.?
"Tentu saja untuk mu,"
"Apa.... Tidak kau tidak bisa seenaknya menyuruhku memakai baju seperti ini. Ini sama sekali bukan fashion cewek. Oh Cello kau kuno sekali memintaku untuk memakai baju yang tertutup. Apalagi ini adalah daster. Dan itu untuk wanita hamil, yang benar saja!"
"Ya aku tau, sebentar lagi kau pasti hamil. Dan baju baju itu kau harus membuangnya."
"Ga.."
Dari mana datangnya pikiran Cello jika wanita hamil memakai baju daster. Alicia di buat bingung sekaligus sebal.
Alex yang mengikuti langkah tuannya di buat pusing. Saat ini mereka menjadi pusat perhatian banyak orang.
"Maaf tuan, putri anda benar. Cewek itu pakai nya ya memang seperti ini, bukan yang kedodoran seperti itu. Anda bagaimana sebagai orang tua tidak mengerti fashion putrinya."
Mulut Cello menganga lebar begitu pun dengan Alex. Kedua pria itu di buat menganga. Dengan ucapan pria remaja di depannya. Setelah sadar Cello mengeratkan giginya emosi.
Apalagi anak ingusan itu,memandang istrinya dengan tatapan menggoda.
" Siapa namamu?"
Tanyanya pada Alicia, sambil memamerkan jajaran giginya yang putih bersih.
Alicia tersenyum malu malu, ia menyelipkan helai rambutnya di belakang telinga. Cello yang melihat itu melotot tak percaya. Istrinya itu mau tebar pesona di rayu anak ingusan ini. Oh jangan harap.
Cup...
Dengan sigap Cello menarik tubuh mungil Alicia dan melabuhkan ciuman panasnya. Alicia yang tak siap dengan ciuman panas Cello kaget. Hampir saja ia berteriak di tarik paksa tadi saat Cello menarik nya.Tak lama ia mengerti kenapa Cello melakukannya.
Cello tersenyum penuh kemenangan melihat wajah masam remaja di depannya ini. Tangan nya melingkar di pinggang ramping Alicia. Ia tak akan membiarkan pria manapun memiliki kesempatan untuk mendekati istrinya. Apalagi dia adalah seorang remaja. Tentu saja Cello tak memberinya cela sedikit pun.
"Ayo sayang.."
Pria yang masih shock di tempatnya berdiri, di buat tak percaya. Pria itu kekasih dari gadis itu.
Alicia mencibir, ia lalu berjalan cepat meninggalkan suaminya dan Alex asistennya. Tak lama matanya berbinar melihat eskrim kesukaan nya. Tanpa basa-basi ia langsung masuk memesan eskrim stoberi kesukaannya.
Cello mencari keberadaan istri nya. Ia membuka ponsel dan melihat GPS di mana istri nakalnya.
"Cello..."
Grisa melangkah dan tersenyum lebar ke arah pria yang menjadi tunangan nya. Kebetulan sekali ia bertemu dengannya di sini.
"Cel, bisakah nanti malam kita dinner. Maaf, selama kita bertunangan kau tak pernah mengajakku dinner berdua atau pun jalan bersama.....
Aku akan melupakan kejadian di butik waktu itu. Jika kau mau menggantinya dengan makan malam bersama. Plis Cel, hanya untuk malam ini. Setelah itu aku tak akan memintamu lagi dinner, sampai pernikahan kita?"
Inilah yang Cello benci. Wanita selalu membuatnya susah dan muak.
"Terserah.."
"Aku akan share tempatnya"
Grisa tersenyum lebar, ia lalu mendekatkan dirinya pada Cello hendak mencium nya. Tapi sebelum itu terjadi Cello lebih dulu membuatnya tak berkutik.
"Berani menyentuhku, aku akan membuatmu menyesal nona Grisa."
Cello melangkah meninggalkan Grisa yang lagi lagi kecewa dengan sikap Cello. Sebagai tunangannya, ia sama sekali belum pernah menggandeng tangan Cello. Kebenciannya terhadap Alicia semakin bertambah. Mengingat bukan hanya tangan Cello yang dia dapatkan. Tetapi seluruh tubuh Cello juga sudah di jamah oleh gadis sialan itu.
"Tidak apa Grisa, jangan berkecil hati. Nanti malam kau bisa menguasai nya. Taklukan dia malam ini."
Alicia berjengit saat Cello merampas eskrim di tangannya.
"Om"
""Kita pulang?"
Alicia mencebik, baru saja ia bilang jika Cello tumben mengajaknya jalan-jalan. Tapi semua pikiran nya tentang Cello yang akan berubah manis menguap. Sepertinya pria itu tak akan pernah berubah manis atau pun romantis.
*
Di Tiongkok Albi Grisam masih mencari rekan kerjanya. Dua bulan yang lalu pria itu bilang akan pergi ke Las Vegas. Tapi dia sama sekali tak menemuinya. Dan sudah sepuluh hari lamanya ia mencari keberadaan nya. Apalagi nomer ponsel pria itu selalu berganti tiap kali menelponnya.
"Kau yakin dia kembali ke Las Vegas Sebulan yang lalu?"
"Ya tuan tepatnya enam minggu yang lalu tuan Jung mengunjungi anaknya di sana."
"Lalu kenapa dia tak menghubungiku. Jika datang ke Las Vegas. Tidak mungkin rasanya dia sama sekali tak menanyakan aku. Apalagi harusnya dua minggu yang lalu ia kirimkan barangnya. Kemana dia?"
Gumamnya lirih. Tentu saja pria yang di depannya ini tak tau.
Pria yang bekerja sebagai montir itu hanya menggeleng tak mengerti kemana Ling Jung pergi nya. Apalagi Cello juga sudah membakar habis markas Jung yang ada di Tiongkok. Markas besar itu memang sangat tertutup. Bahkan tak ada warga yang mengetahui sama sekali. Begitupun dengan markasnya yang ada di Las Vegas. Alicia yang meledakkan markasnya tak tersisa. Hanya tinggal Ali Grisam yang menjadi sekutu mengolah obat obatan terlarang itu.
Updated 165 Episodes
Comments
Wismawardania Dania
pasti gricia mau menjebak cellio dan setelah hamil sama gunawan pasti celio di suruh tanggung jawab..
2022-06-06
4
Katherina Ajawaila
Cello jgn SMP ke jebak sm girsa
2022-06-17
2
Pia Palinrungi
jgn2 anak jun gracia yah thor
2022-06-21
0