Sah bercerai
Hari menjelang siang, Inka yang tadinya hanya pura pura tidur, Ternyata tertidur beneran.
Satu jam kemudian ia bangun.
Hah... Inka melongokkan kepalanya. Mengintip keadaan Bos nya. Tidak ada...
Kemana mereka?..
Huh.."Lapar.."Inka memegang perut nya yang bunyi.
"Nona sudah bangun.."
Bruk..
Inka kaget dan terjatuh saat ia bersandar di pintu ruang pribadi yang belum tertutup.
"Ah ****..."
Inka mengelus bokong nya yang mendarat mulus di lantai.
Ia lalu mendongak ke atas menatap pria yang mengagetkan dirinya.
Mulutnya hendak memaki pria yang mengagetkan nya.
"Lee Minho.."
Inka histeris saat melihat artis idola nya ada di depan nya.
Ia berdiri dan memeluk tubuh pria yang di yakini idolanya tersebut.
Sedangkan Nico ia menegang di tempat nya. Ia buru-buru melepaskan pelukannya.
Nico menoleh ke kanan dan kirinya, Jangan sampai Tuan Sean melihat semua nya. Bisa bisa dia di gantung.
Nico menoleh ke arah wanita yang sangat cantik dan mungil ini.
Pantas saja Tuan nya tergila gila pada nya. Dia saja hampir saja hilap.
Senyum manis dari bibir mungil Inka masih terkembang.
"Hemm..Nona ..."
Belum selesai kalimat Nico, Inka memotong lebih dulu.
"Inka...Namaku Inka Riana,..Siapa namamu,"
Masih dengan senyum sejuta pesona.
Nico benar benar di uji dengan Tuan nya. Berhadapan dengan wanita secantik Inka, Nico jadi kikuk mau bagaimana.Jangan sampai dia kena batunya sudah menyentuh wanita Tuan nya.
"Nona Tuan Muda menyuruh Nona makan siang. Silahkan Nona.." Inka memicingkan matanya.
"Kau antek antek pria kaku itu.."
Senyum Inka lenyap mengingat pria yang membuat moodnya buruk hari ini.
Sementara Nico menggaruk kepalanya yang tak gatal. Apa tadi antek antek. Nico hanya mengangguk tak mau jadi panjang tentang siapa dia.
Nico pria berkebangsaan Inggris Indonesia itu. Adalah mata mata Sean. Dan lebih dari itu dia juga detektif handal. Yang sudah lama mengabdikan dirinya pada Sean.
Ya berkat pria itu lah Nico bisa jadi sekarang. Sean bukan hanya penolongnya di saat susah. Tapi dia juga penyelamatnya saat maut di depan mata. Sean yang membawanya dari kemiskinan dan himpitan ekonomi.
Nico mengabdikan dirinya yang sudah hampir tujuh tahun lamanya. Nico berhutang Budi pada Sean, Sean tak pernah sekalipun meminta Nico mengabdikan dirinya pada nya. Sean tau Nico masih remaja kala itu. Dan Sean tak masalah jika Nico memilih jalan hidup nya sendiri.
Tapi nyatanya Nico tak mau, Ia akan pergi ke manapun Sean pergi. Nico sudah seperti pengawal bayangan bagi Sean.
"Di mana pria kaku itu..."
Inka bertanya pada Nico yang masih berdiri. Dan sekarang dia menjaga jarak dengan nya.
"Ada di ruang meeting Nona.."
Inka menoleh, dia melihat jam menunjukkan pukul setengah satu siang. Bukankah harusnya ini jam istirahat, Lalu kenapa masih ada di ruang meeting.
Inka tak lagi bertanya ia melangkah mendekati meja. Inka membuka nya ..
"Dia bahkan tau seleraku, apa dia suka menguntit ku."
Inka bermonolog sendiri.
Di ruang meeting...Sean pria itu masih tak memberikan peringatan pada salah satu staf kantor. Sean murka saat salah seorang staf nya yang dulu pernah mencoba mencelakai Inka.
Salah satu staf nya, perempuan yang dulu pernah menjadi pelayan di acara pernikahan. Ya Kenzo mencari tahu keberadaan wanita yang bersekutu dengan Naura.
Windy perempuan itu tak bisa berbuat apa-apa. Saat perbuatannya terbongkar.
Ya Windy bekerja paruh waktu di manapun jasanya di butuhkan. Ia bisa bekerja apa saja yang penting menghasilkan uang.
Tapi Windy tak menyangka, Bahwa sekarang dirinya sedang di antara hidup dan mati.
Windy sudah lama bekerja di perusahaan besar ini, Selain itu dia juga ia bekerja paruh waktu.
Bukan karna gajih yang sedikit. Tapi karna Cicilan yang semakin hari semakin bengkak. Ditambah lagi sekarang sang ayah sakit. Mau tidak mau Windy menerima tawaran Naura.
Padahal Windy sudah membawa Ayahnya pergi sejauh mungkin agar perbuatannya tak di ketahui pihak berwajib.
Sementara dirinya akan menyusulnya,Karna ia belum mengajukan resign,Jadi Windy kembali lagi kesini.
Sean masih di posisi yang sama. Ia mencengkram dagu Windy.
Windy meringis sambil memohon maaf kepada Tuan nya. Ia tak tahu jika wanita yang dulu di celakai adalah milik sang CEO.
,"Maaf Tuan ..Saya tidak akan mengulanginya lagi. Bebaskan saya Tuan.."
Sambil segukan Windy memohon ampun.
"Saya berjanji tidak akan mengganggu Nona Inka, Apalagi mencelakai nya Tuan."
Kenzo membisikan sesuatu pada Sean.
"Pergilah sejauh yang kau mau. Bukankah harus nya begitu Nona,...Jangan sampai Saya melihat mu kembali.."
Setelah mengatakan itu Sean berdiri meninggalkan Windy yang masih di posisi sama.
Windy mengangguk cepat. Tak ingin dirinya terkena masalah lagi ia segera bangkit dan pergi saat melihat CEO perusahaan ini pergi.
Nico mundur kebelakang saat melihat Tuan nya datang. Sean.. Pria itu memancarkan mata tajamnya pada Nico.
Nico menelan ludahnya tercekat . Nico tau Tuan nya itu sudah tau kejadian wanitanya yang memeluk dirinya. Tak salah lagi ...
" Kenapa makan mu banyak sekali. Sementara tubuhmu kecil dan pendek. Kemana larinya yang kau makan itu."
Inka cuek,Sudah biasa ia mendengar nada ejekan.
"Suapi aku Baby..."
Inka tersedak makanan yang di makannya.
"Ais...Kenapa kau ceroboh sekali." Sean menyodorkan minum. Inka menyambar dan meneguk nya hingga tandas.
Inka menoleh ke arah Sean.
"Kau tidak dengar Baby,..Suapi aku.."
Lagi Sean seperti bayi yang merengek pada Inka.
Inka melirik ke arah Kenzo dan Nico. Mereka berdua hanya menundukkan kepalanya.
Inka lalu menoleh lagi ke arah Sean.
"Tuan bisa makan sendiri bukan,. Tangan ku tak higienis."
Inka menunjukan tangannya yang berlumuran saos dan sambal. Sean menggeleng.
"Tidak ..Aku mau kau yang suapi aku.."
Kekeh, Sean ingin makan dari tangan Inka.
Huh... Sabar Inka bayi singa sedang manja. Biarkan saja dari pada jadi galak kan sukanya marah terus.
"Tuan ..Tidak jijik dengan ku. Makan kepiting kan tidak bisa kalau tidak pake tangan,"
Sean menggeleng..
Inka pasrah. Ia menyuapkan makan pada Bosnya. Satu suap dua suap hingga tak sadar mereka makan di tangan yang sama. Inka yang makan berganti dengan menyuapkan makan pada Bosnya.
Sean tersenyum sendiri,Bagaimana dirinya bisa rakus. Biasanya dia itu makan makanan yang tidak mengandung kolesterol dan apa ini. Tadi bahkan dirinya yang lebih banyak makan, dari pada Inka.
"Ken.. "
"Ya Tuan.. Surat cerainya akan di kirim nanti sore Tuan.."
Kenzo seakan tau apa yang tuannya tanyakan padanya.
Sore menjelang Inka membuka pintu Apartemen yang baru di tempatnya kemarin.
Inka diam sambil menyuruh masuk pengacara yang di sewanya untuk mengurus surat perceraian nya.
"Nona ..Kami dari Kantor Pengadilan Agama, Mengantarkan surat cerai Anda Nona."
Inka mematung di tempatnya, Benarkah secepat ini. Rasanya baru lima hari yang lalu dia datang menggugat suaminya. Dan sekarang surat cerai nya sudah keluar. Secepat itukah...
Tangan Inka gemetar menerima map berwarna coklat tua.
"Terima kasih ..Pak.."
"Sama ..sama.."
"Nona maaf, Jika saya lancang.. Apa Nona Inka tak meminta harta Gono gini,Dari mantan suami Anda" Inka menggeleng ..
."Ah ... Sayang sekali. Ya sudah jika tidak ada yang ingin di tanyakan lagi saya pergi. Selamat malam ..."
"Malam..."
Updated 165 Episodes
Comments
Tjitjik Juni Supriyati
Ikhlaskan saja inka gpp. Km bakal dpt ganti yg melebihi gono gini yg dari bagas. Biar mereka nikmati krn mereka adalah org yg rakus kecuali Bpk mertuamu yg tdk rakus.
2022-06-12
7
Budi Kustowo
Mank perusahaan mu dari mendiang ortumu g di ambil Inka kan sayang...
Keenakan Bagas dong 😜😜😜🙏🙏
2022-06-04
6
princess purple
ngapain inka mnta harta gono gini? org itu peeuaahaan punya dia walaupun inka gak tau
2022-06-14
4