Minta izin
Saat ini Sean dan rekan bisnisnya sedang berada di kafe. Mereka makan dengan hidmat.
"Selamat siang Dad...." Wanita cantik berambut gelombang dan tubuh semampai. Datang menyapa.
"Pagi sayang...."
wanita itu duduk di depan Sean. Sean acuh iya tak tertarik,
"Tuan Sean, perkenalkan dia putri satu satunya saya, Ellie.
Ellie,ini tuan Sean anak dari rekan bisnis Daddy..?"
Sean mengangguk mengiyakan. Dan Ellie mengulurkan tangannya memberi salam, sayang nya Sean tak menyambutnya.
Ellie tersenyum kecut, ia melirik kearah Daddy nya.
Robert mengisyaratkan dengan kedipan mata.
"Oh tuan Sean ... Sebenarnya,saya akan membahas tentang kerja sama kita. Putriku Ellie yang akan menggantikan saya.
Dia lulusan terbaik di London. Kuharap anda tak keberatan dengan ini Tuan..."
"Terserah anda,tuan Robert... Yang penting putri anda bisa di andalkan dan proporsional."
Ellie tersenyum lebar,
"Ya ..Anda pasti senang dengan kinerja ku tuan"
"Ku rasa sudah selesai, permisi..."
"Ah tuan Sean tunggu... Bisakah kita makan malam,lain kali tuan..." Sean mengangkat sebelah alisnya.
"Ah untuk merayakan kerja sama kita.."
"Akan ku pikirkan..." Sean berbalik pergi.
Ellie tersenyum lebar mendengar jawaban pria itu. Siapa yang tidak tau dengan Sean William, semua wanita tau pria itu. Pria dengan sejuta pesona itu idaman para wanita. Selain kaya raya wajahnya juga sangat di gilai kaum hawa.
"Dad, aku akan mendapatkan nya. aku yakin dia akan bertekuk lutut di hadapan ku."
"Daddy mendukungmu Ellie... Kita pulang.."
Mereka tak sadar jika Naura ada di kafe tersebut.
Naura mengepalkan tangannya, tidak ada yang bisa mendapatkan Sean selain dirinya.
"Kau cemburu dengannya..."
Naura menoleh, melihat wanita cantik sepertinya dia model atau aktris.
"Kau ingin menyingkirkan perempuan itu dan memiliki Sean William."
"Dari mana kau tau," sinis nya...
"Sudah kelihatan dari matamu melihatnya."
Naura tersenyum miring
"Apa urusannya dengan mu, kita tak pernah kenal dan tak akan pernah lagi."
"Kau yakin...Lihat penampilanmu, Kau yakin tidak butuh bantuan ku. Dengan penampilan seperti ini jangankan William, pria di jalanan saja tak akan melirik mu."Hinanya..
"Kau..." Naura mengepalkan tangannya, wanita di depannya ini sungguh sangat menghinanya.
"Aku akan memberikan yang kau inginkan, jika kau mau bekerja sama denganku.....
Hubungi nomor ku kapanpun kau siap."
Bella menyodorkan kartu nama lengkap nya.
Lalu melenggang pergi dari sana.
.
.
.
"Ka besok kita ngemol lagi yuk....Gue yakin Lo gak pelit lagi kan."
Inka tertawa renyah. "Ya tentu saja.... Aku akan memtlaktir mu es Boba..."
"Gue pulang dulu ya Ka....Gue mau ke kafe, sore ini,udah janji gue. Mau minta kejelasan...lalu di pecat juga wajar gue ga ada ngomong.
Bos gue galak Ka ....Terakhir waktu itu marah cafenya kecolongan. Masa pengeluaran belanja dan pendapatan jomplang. Ga ngerti gue,gimana ceritanya coba...
Semoga aja masih butuhin gue deh Ka.."
Siska tersenyum masam, pekerjaan menggantungkan hidupnya hanya itu. Kemarin tabungannya habis terkuras untuk pulang ke tanah air. Siska tak menyesal meskipun tabungannya habis tapi dia menemani di saat terakhir kekasihnya.
Huh...
.
.
.
Pagi harinya Inka belajar memasak, sudah lebih sepuluh hari Inka baru memasak. Kemampuan memasaknya memang sangat parah.
Inka cekikikan... Anggap saja ia menyuap suaminya dengan masakannya. Ia sudah berjanji siang nanti mau jalan bareng Siska.
Inka sengaja tak izin pagi tadi,....Sengaja .. ..
Inka berkacak pinggang, menu makan siangnya selesai. Siap di antar ke Baginda raja.
"Bi Ina... tolong beresin,aku akan mandi dulu."
pembantu itu mengangguk mengerti, ia melirik kotak makan di meja. Sungguh dia takut tuan mudanya keracunan. Tapi apalah daya dia tidak berani menyentuh ataupun mencicipinya dulu. Takut ketahuan Nona muda, Bisa di penggal kepala nya.
Tepat jam makan siang Inka sampai di kantor suaminya. Inka mendongak, selama dia bekerja di sini dia tak sadar jika gedung ini sangatlah tinggi.
Inka melangkahkan kakinya menuju ruangan CEO, Nico berjalan mengikutinya.
Ting...
Langkah Inka sedikit riang,sudah lama ia tak pergi memanjakan mata. Pergi ke mall jalan kesana kemari adalah kebiasaan Inka ketika mengunjungi mall.
Itu adalah salah satu hiburan tersendiri menurutnya,dan hari ini. Inka akan pergi bersama dengan Siska lagi. Dan tentunya, ia harus merayu suaminya dulu agar mengijinkannya pergi.
"Siang mbak Nola..." Yang di panggil mendongak.
"Siang Nona...."
"Apa suamiku ada di dalam mbak Nola.." Nola mengangguk
"Baiklah terima kasih mbak Nola..."
Pintu terbuka Inka melihat Sean yang membelakanginya. Menelpon seseorang, sepertinya dia sedang serius.
Inka berjinjit meletakkan kotak makannya di meja. Lalu berjalan ke arah suaminya.
"Baiklah ... Nanti malam jam tujuh.."
Tut...
Sean memasukkan ponselnya di saku celananya.
Sean berjengit merasakan tangan mungil memeluk tubuh nya. Sean tersenyum lebar menyentuh tangan mungil itu.
"Hubby...Apa ada sesuatu.. "
"Ya.."
Sean berbalik dan mencium wajah cantik Inka bertubi-tubi,lalu berakhir di bibir merah jambu menyesapnya.
"Nanti malam ada klien meminta bertemu..." Inka mengangkat sebelah alisnya.
" Ha ha ha .. Kau tau Baby,aku sangat senang sekali melihat wajah cemburu mu ini.Kau sangat imut Baby...
Kau mau ikut,hmm... Sepertinya perempuan itu sedikit agresif Baby."
Berganti Sean yang mengangkat sebelah alisnya.
"Tentu saja...Kau pasti senang ingin bertemu perempuan seksi kan..." Inka mendelik
Sean tertawa gemas, istrinya ini memang sangat galak. Tapi Sean suka dengan Inka yang posesif terhadap dirinya. Ya Sean selama ini menunggu kata cinta dari mulut mungil istrinya.
Lain halnya dengan dirinya, Sean berkali-kali mengatakan cinta, memang pada dasarnya Sean sangat mencintai Inka.
"Tunggu dulu...Kau mau kemana Baby.."
Sean baru sadar kalau istrinya itu memakai pakaian sedikit seksi.
Kaos longgar memang tapi lihatlah kakinya.
Sean mendelik, ia tau Inka pasti akan pergi.
Inka nyengir kuda, menggaruk lehernya yang jenjang.
"Hubby,aku membawakan mu makan siang... Ayo aku akan menyuapimu..." Rayu nya..
Sean melirik kotak makan siang nya. ia menghembuskan nafasnya perlahan, apa yang ini bisa di makan,? pikirnya...
Pertama dan terakhir kalinya Sean makan buatan istrinya itu pada saat di Mension Daddy nya.
Ragu Sean mendekat, "Hubby bolehkah aku pergi bersama Siska ke mall. Hanya sebentar saja, sore nanti sudah di rumah.." Inka menyuapkan makanan pada mulut Sean.
Sean mengunyah perlahan.. Masih sama,tapi kali ini ada sedikit asinnya, meski manis mendominasi.
"Aku janji sore nanti sudah di rumah ..."Rayunya lagi.
"Hm..."
"Yey...."Inka bersorak kegirangan
Cup...
"By...Hubby.."
Inka semangat segera kabur dari hadapan suaminya. Sebelum suaminya itu berubah pikiran, dan berujung melarangnya.
Hay... mom' mampir ke karya aku yang lain ya...
jangan lupa tinggalin jejak😘
Updated 165 Episodes
Comments
Budi Kustowo
Yaiyalah Sean hanya hm... Hmm aja la wong g kuat dg makanan nya...
🤣🤣🤣💖💖
2022-06-04
12
Khasanah Mar Atun
parah kamu ink mbok ya belajar masak sm ina atau maid di sana
2022-06-14
6
Jade Meamoure
bisa bahaya tuh kalo ketemu ulat keket saat ngemol
2022-06-13
4