Albert berkunjung
Clarisa membuka pintu kamar di mana suaminya di rawat. Ia tersenyum lebar saat tau. Menampilkan barisan gigi putih nya.
"Sudah ku bilang Clarisa.. Untuk apa kau datang kemari. Aku muak melihat wajah palsu mu itu,"
Clarisa memejamkan mata nya. Mendengar suaminya menghinanya.
"Mas setidaknya aku masih istri mu dan kau masih suamiku. Mengenai aku yang bukan gadis suci...Ya kuakui."
Bagas mengepalkan tangannya. matanya menyala menatap Clarisa.
Jadi benar dirinya sudah di jebak oleh perempuan ini.
" Aku memang tidak munafik mas... Sebagai wanita dewasa. Bukankah itu wajar."
"Tapi aku yakin mas ... Bayi yang di dalam kandungan ku milikmu."
Bagas menatap nyalang wajah Clarisa.
Clarisa yang mendapat tatapan mata suaminya langsung menunduk kan kepala nya. Ia tau ia salah... Bagaimana pun juga yang namanya selaput dara tidak bisa di kembalikan seperti semula bukan. Bagas pasti tau itu, bagaimana jika Bagas tau dirinya pernah mengandung dan di gugurkan. Apa yang akan terjadi. Seketika Clarisa pucat wajah nya mengingat aib yang selama ini ia sembunyikan. Hamil di luar nikah itu sangat memalukan bukan.
.
.
.
Kenzo membisikan sesuatu pada Sean.
Sean mengeratkan giginya emosi. Ia langsung berdiri dan berjalan meninggalkan Inka sendiri yang tidur.
Sean memasukkan tangannya pada saku celana. Berjalan menghampiri dua pria berseragam dinas.
"Selamat siang tuan Sean.."
Sean acuh bahkan menatap mereka berdua dengan mata yang mengintimidasi.
"Maaf tuan kami di tugaskan untuk menangkap saudari yang bernama Inka Riana....
Kami mendapat laporan bahwa saudari telah berbuat kejahatan." Sean mengangkat sebelah alisnya.
"Benarkah..." Suara berat dan mengintimidasi itu membuat siapa saja bergetar.
Dua pria berseragam yang ada di depan nya ini. seketika menciut. Mereka jelas tau siapa Sean William. Selain namanya yang sudah mendunia dengan tangan besinya. Dia juga cucu dari almarhum tuan Rudi Mahesa. Pendiri perusahaan terbesar di kota.
Sean mengambil kertas selembar yang katanya surat penangkapan. Sean merobek kertas tersebut menjadi bagian bagian kecil. Lalu menginjaknya dengan sepatu pantofel mahal nya.
"Jika sampai wanita ku tersentuh sedikit saja. Kalian akan bernasib sama seperti ini."
"Jangan main main dengan ku tuan. Jika anda masih ingin memakai seragam ini. Atau bukti perselingkuhan mencuat di publik."
Sean berbisik pada salah satu pria yang ada di depannya.
Salah satu petugas tersebut berkeringat dingin Mendengar nya. Ia melirik ke arah temannya.
Sean tersenyum sinis.
"Maaf tuan ... Kami permisi,"
Tanpa menjawab Sean lebih dulu berbalik dan berjalan pergi, diikuti oleh Kenzo.
"Kau sudah bangun Baby...." Sean tersenyum lebar mendapati Inka yang sudah bangun saat masuk ke dalam.
"Tuan dari mana .." Sean mencium pipi Inka,
"Kau mau makan apa Baby, waktunya makan siang Hmm."
Sean lebih baik tak menjawab pertanyaan wanita itu.
Sean tau pasti Inka tak puas dengan jawaban singkat. Pasti semua harus ditail panjang kali lebar. Sean malas, apalagi mengenai pria brengsek mantan suaminya.
.
.
.
Keesokan harinya, Inka sudah di perbolehkan pulang. Saat ini ia ada di apartemen milik Sean.
Dua pembantu sudah di siapkan Sean untuk Inka. Dan Inka selama beberapa hari ke depan di larang keluar kamar. Emang dia penunggu kamar apa...
Sean hari ini sangat sibuk di kantor. Mengingat dua hari kemarin ia tak kerja.
Saat sedang fokus bekerja. Ayahnya Albert datang tanpa memberitahunya terlebih dahulu.
"Ada apa Daddy datang kemari.." Albert mendengus..
Anaknya ini selalu saja begitu. Tak bisakah dia menanyakan kabar dulu kepada nya.
" Kenapa kau menolak menemui nya. Daddy datang memberi tahu kan padamu. Menikahlah ...Kau sudah lebih dari dewasa Sean ...Umurmu sudah matang untuk menikah. Dan lagi Daddy ingin kau memberikan cucu untuk ku."
"Aku akan menikah Dad.. tiga bulan lagi ," Albert tersenyum lebar.
"Tapi dengan pilihan ku sendiri," Albert menukikkan alisnya. Karna setau nya Sean belum punya kekasih. Semenjak dia di tinggalkan perempuan itu. Ya Albert dulu tak merestui hubungan Sean dengan Rubi. Karna Albert tau perempuan seperti apa Rubi sebenarnya.
Maka dari situlah Albert meminta Rubi meninggalkan Sean, dengan mengancamnya. Dan sekarang Albert tak pernah lengah mengintai Sean. Dia selalu menempatkan mata matanya mengawasi anaknya.
"Tapi soal cucu kami tak janji," Albert semakin tak faham mengerutkan keningnya. Apa maksudnya?
"Jika Daddy keberatan itu bukan urusanku. Di restui atau pun tidak aku tetap akan menikahinya. Sekarang pergilah Dan bawa kembali anak buah mu itu. Aku sakit mata jika melihat mereka. Jangan sampai ku kirim kan kepala mereka padamu."
Sean melanjutkan pekerjaannya tanpa menghiraukan adanya Albert.
Ia sudah rindu dengan kekasih barunya itu. Ya semalam Inka menerima lamarannya. Inka bilang dia akan mencoba mencintai nya. Tentu saja hal ini sangatlah penting baginya.
"Siapa perempuan itu Sean....Apakah Daddy mengenal nya. Apa dia model dan artis go internasional. Apa putri dari rekan bisnis Daddy atau ...Rekan bisnis mu sendiri..?"
Albert menebak calon menantunya.
"Perempuan biasa, tidak ada yang istimewa dari nya. Tapi dia sangat istimewa untuk ku."
Albert tak percaya perempuan sederhana.
Benarkah Sean ingin menikahi perempuan dari kalangan biasa. Bukankah selama ini banyak yang mencoba mendekatinya.
"Jangan pernah menyentuh wanita ku. Dan jangan coba coba membuatnya lari dariku lagi. Karna aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Jika sampai Daddy melakukannya ku pastikan aku akan membuat perhitungan dengan mu."
Sean menatap sengit ayahnya. Sean tidak mau kejadian yang pernah di alaminya terulang lagi.
Sean tau jika Ayah nya itu tidak suka maka dia akan membuat wanita itu lari darinya.
Tapi tidak dengan sekarang.
Albert mendengus Mendengar anaknya sendiri mengancamnya. Kurang ajar sekali kan....
.
.
Updated 165 Episodes
Comments
❤suho lee❤
nah gini bagas contoh sean. jangan manut..
2022-06-13
10
Jade Meamoure
betul tuh thor emang Sean kurang ajar hahaha
2022-06-13
6
Zaimar Simatupang
bentar lgi ruby nongol
😂😂😂
2022-06-18
2