NovelToon NovelToon
Maduku Tak Berhati

Maduku Tak Berhati

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahmuda / Poligami / Patahhati / Anak Genius
Popularitas:7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Herazhafira

Kehidupan rumah tangga Chatlea dan Hendra sangatlah harmonis apalagi setelah mereka di karuniai dua anak kembar. Namun saat memasuki tahun ke lima, bencana rumah tangganya mulai menerjang.

Suami yang selama ini dia sayangi dan cintai ternyata menyimpan wanita lain di belakangnya.

"Aku ingin menikah lagi. Kamu setuju atau tidak, aku tetap akan menikah dengannya." Ucap Hendra.

Dunianya seakan runtuh saat itu juga mendengar kata-kata yang keluar dari mulut suaminya.
Hatinya menjerit ingin berteriak sekencang-kencangnya namun lidahnya keluh.
Air matanya terus mengalir tanpa henti menunjukkan betapa sakit, perih, dan kecewa yang teramat dalam yang ia rasakan.

Setelah suaminya menikah, dia malah dijadikan pembantu dan baby sitter di rumahnya sendiri.

Mampukah Chatlea bertahan tinggal seatap dengan madunya?
Ataukah Cathlea memilih mundur dari pernikahan yang sudah dia jalani selama bertahun-tahun?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herazhafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jatuh

Keesokan harinya Cathlea terbangun lebih awal, ia segera keluar dari kamar menuju dapur untuk membuat sarapan, setelah selesai ia ke belakang untuk mencuci pakaian.

"Nih, cuci pakaian gw dan mas Hendra sekalian, jangan cuma numpang gratis di rumah ini." Ketus Bella melemparkan keranjang berisi pakaian lalu kembali masuk ke dalam kamarnya.

Cathlea hanya diam lalu memungut pakaian yang berserakan di lantai dan kembali memasukkannya ke dalam keranjang, setelah selesai ia beranjak lalu memasukkannya ke dalam mesin cuci.

Sambil menunggu pakaiannya yang dia cuci selesai, ia kedalam membersihkan rumah, mulai dari menyapu dan mengepel.

Bella datang dari kamar menuju ruang tamu, diam-diam dia menumpahkan air pel ke lantai pada saat Cathlea tidak melihatnya.

Setelan menumpahkan air Bella segera kembali ke kamarnya.

Cathlea berjalan masuk melewati ruang tamu sambil membawa kain pel dan ember yang berisi air.

"Bruuugggghhh."

Cathlea jatuh terpeleset karena lantai sangat licin.

"Aawww." Pekik Cathlea menahan rasa sakit di bokongnya.

"Perasaan tadi sudah nggak ada air deh, lantainya juga seharusnya sudah kering." Gumam Cathlea sambil meringis kesakitan.

Cathlea bangkit sambil memegang bokongnya yang sakit.

Dengan perlahan ia kembali mengepel genangan air yang ada di lantai. Setelah selesai ia kembali ke kamarnya untuk mengambil salep anti nyeri.

"Mommy kenapa?" Tanya Zidan.

"Mommy kepleset sayang, bokong Mommy sakit banget. Kalo Zidan dan Zarah mau sarapan duluan aja sayang, Mommy belum bisa jalan." Ucap Cathlea sambil meringis.

"Kok bisa Mom?" Tanya Zarah.

"Mommy habis ngepel di ruang tamu." Jawab Cathlea

"Zarah ayo kita sarapan," ajak Zidan, "Mommy tunggu aja di sini, nanti Zidan yang bawakan mommy sarapan." Ucap Zidan kembali.

Zidan dan Zarah keluar dari kamar menuju meja makan. Di sana sudah ada Hendra dan Bella yang sedang menikmati sarapannya.

"Ayo kalian sarapan, Zidan Mommy kamu mana?" Tanya Hendra saat Zidan dan Zarah sudah duduk di kursi.

"Mommy lagi sakit Dad, habis jatuh." Jawab Zidan.

Hendra mengernyitkan keningnya.

"Kok bisa jatuh, jatuh di mana? Tanya Hendra.

"Kepleset di lantai, mungkin ada yang tumpahin air Dad." Ucap Zidan sambil melirik Bella.

"Ah yang bener, masa sih, siapa? mungkin Mommy kamu yang kurang hati-hati." Ucap Hendra.

"Iya bener mas, pasti Mommy kamu kurang hati-hati sayang, sekarang makanlah." Sela Bella.

"Entahlah." Singkat Zidan menaikkan bahunya.

"Ya sudah biarkan Mommy kalian istirahat. Kalian makan aja." Ucap Hendra.

Hendra mengambilkan makanan di piring Zidan dan Zarah kemudian meletakkannya di depan mereka.

Setelah berdoa Zidan dan Zarah menikmati nasi goreng yang telah Cathlea buat. Mereka pun menikmati makanan tanpa ada yang bicara.

Hendra menatap anaknya satu persatu lalu memulai percakapan setelah makanan mereka habis.

"Hari ini kan hari libur, Gimana kalo kita jalan-jalan ke mall bareng Mommy Bella, Zidan dan Zarah boleh beli mainan apa aja yang kalian suka." Ucap Bella.

Zidan dan Zarah langsung geleng-geleng kepala.

"Tidak, kami nggak mau, Mommy sedang sakit." Tolak Zidan.

Hendra dan Bella saling melirik.

"Kalo kalian nggak mau nggak apa-apa, gimana kalo Daddy carikan baby sitter untuk kalian?" Tanya Hendra.

"Nggak mau Dad, kan sudah ada Mommy. Kami nggak mau baby sitter." Tolak Zarah.

"Mommy kalian akan pergi dari rumah ini sayang, dan kalian harus ada yang jagain." Sela Bella.

"Kalo Mommy pergi, kami juga ikut." Ucap Zidan.

"Tidak sayang, kalian nggak boleh kemana-mana, kalian harus tetap bersama Daddy di rumah ini." Tegas Hendra.

Zidan langsung berdiri menatap tajam Hendra dan Bella. Kemudian mengambilkan makanan untuk Cathlea.

"Ayo Zarah kita ke kamar, Mommy pasti sudah lapar." Ucap Zidan kemudian berdiri membawa sepiring nasi dan segelas air menuju kamar.

"Gimana, Mom? apa masih sakit?" Tanya Zarah.

"Sakitnya sudah berkurang sayang, kalian jangan khawatir." Ucap Cathlea.

"Mommy makan dulu ya?" Ucap Zidan.

"Iya sayang, makasih sudah bawain Mommy makanan." Ucap Cathlea kemudian menikmati makanannya. Setelah makan ia meletakkan piringnya diatas nakas lalu meminum obat anti nyeri.

"Hari ini kalian mau jalan-jalan atau di rumah aja?" Tanya Cathlea.

"Di rumah aja Mom, Mommy kan sakit." Jawab Zarah.

"Baiklah, Mommy istirahat sebentar ya? kalo Mommy udah sembuh, nanti sore Mommy ajak ke pantai. Mau nggak?" Tanya Cathlea.

"Beneran Mom? Zarah mau." Jawab Zarah dengan antusias.

"Ya sudah, kalian main aja, Mommy istirahat dulu." Ucap Cathlea kemudian berbaring, karena pengaruh obat akhirnya dia terlelap dalam mimpinya.

Sedangkan Zidan mulai membuka laptopnya.

"Apa ada email kak?" Tanya Zarah.

"Iya, ada dari perusahaan SA group dan KN group." Jawab Zidan.

"Apa yang mereka inginkan kak?" Tanya Zarah sambil bermain di ponselnya.

"Mereka ingin meningkatkan keamanan data perusahaan dan anti virusnya." Jelas Zidan.

"Kakak sudah deal?" Tanya Zarah.

"Sudah lumayan dapat 50 JT satu perusahaan, mereka sendiri yang menawarkan harga segitu." Ucap Zidan.

"Ya sudah, kakak kerjain aja." Ucap Zarah.

"Iya, ini kakak sudah mulai." Ucap Zidan.

Sarah kemudian diam hingga beberapa saat.

"Kak, Zarah kasian dengan Mommy, semua pekerjaan rumah Mommy yang kerjain, kenapa Mommy Bella nggak bantu Mommy?" Tanya Zarah.

"Itu karena Mommy Bella jahat, dia mau usir Mommy dan kita dari rumah ini." Jelas Zidan.

"Kenapa kita nggak pergi aja kak?" Tanya Zarah.

"Entahlah, kakak juga nggak ngerti jalan pikiran Mommy." Zidan menaikkan bahunya.

Zarah berpikiran sejenak.

"Nggak usah mikirin urusan orang besar. Mendingan kamu cari rumah atau apartemen di internet sesuaikan saja dengan uang yang ada di rekening Mommy." Ucap Zidan sambil memencet tombol laptopnya.

"Kak bagaimana kalo apartemen aja, kita kan cuma bertiga, Mommy nggak terlalu repot membersihkannya, lebih aman juga kan?" Usul Zarah.

"Mmmmm." Zidan berpikir sambil menunjuk-nunjuk pelipisnya.

"Ide kamu bagus juga. Untuk sementara kita beli apartemen aja. sekarang carilah." Perintah Zidan.

Zarah membuka salah satu aplikasi yang khusus menjual apartemen dan rumah di ponselnya. Setelah menemukan beberapa apartemen yang menjadi pilihannya ia segera memperlihatkan ke Zidan.

"Yang ini gimana kak? Ada 2 kamar, tempatnya juga nggak terlalu jauh dari Butik." Zarah meminta persetujuan Zidan.

"Ada yang lain nggak." Tanya Zidan saat melihatnya.

"Ini, ini, yang ini juga bagus." Zarah menggeser-geser layar ponselnya.

"Semuanya bagus, tapi biar Mommy sendiri yang memilihnya. Tunggu sampai Mommy bangun lalu perlihatkan padanya, tapi jangan bilang kalo kita akan membelinya." Jelas Zidan.

"Oke kak. Kakak sudah selesai?" Tanya Zarah.

"Sudah, kamu cek rekening Mommy, apa uangnya sudah masuk, dari perusahaan SA group 50 juta dan perusahaan KN group juga 50 juta.

Zarah kemudian mengeceknya di ponselnya.

"Sudah kak, kalo di lihat dari total saldo, sepertinya sudah cukup untuk bayar apartemen." Ucap Zarah.

"Tos dulu dong!" Ucap Zidan kemudian mereka tos dengan lima jari.

Dua jam berlalu, akhirnya cathlea terbangun, ia ke kamar mandi membersihkan diri lalu memakai pakaiannya. Sedangkan Zarah segera menyimpan ponselnya karena takut ketahuan oleh Cathlea.

"Kalian lagi ngapain?" Tanya Cathlea.

.

.

.

Bersambung....

Sahabat Author yang baik ❤️

Jika kalian suka dengan cerita ini, Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, Dukungan dan Votenya ya! 🙏🙏🙏

1
Ibnu Nur Ramadani
Luar biasa
Haerul Anwar
typo goblok
Nitnot
Luar biasa
rilex
dikit² hikss hikss hikss 🤣🤣🤣🤣
Alina Bams
ceritanya B saja.. membosankan
Dewi Dama
thoorrrr...sadis bangat...kenapa harus di suntik...itu sadis...tdk manusiawi....
Dewi Dama
thoorrr..kenaoa jd banyak liku2 nya sih....
Dewi Dama
cantikkkk....tapi..tp..sayang dres nya.....
.
Dewi Dama
makin seru aja ni thorrrr....
Dewi Dama
cerita nya bagus...thoorrrr...wslaupun agak ber tele2 tapi tetap enak di baca...
Dewi Dama
perfect
Dewi Dama
very good
Dewi Dama
akhir nya lea mau cerai....
Dewi Dama
udah di sakiti masih aja bertahan...
Dewi Dama
jangan marahin mak nya...marahin thoor nya kenapa bikin cerita yg mak nya cengeng.....hhhhhh....hihihiiii
Dewi Dama
kenapa juga sihh...jadi istri gk punya harga diri...suami udh gk suka masih...aja...mohon2
Dewi Dama
sedih nya....
Vita Bayu
Luar biasa
🪷⃞⃟⃝Lc¹³IntanPsarmy°𝐒𝐒⃟⃝🕊
fix si Bella merasa paling santik sekebon
🪷⃞⃟⃝Lc¹³IntanPsarmy°𝐒𝐒⃟⃝🕊
jangan bilang nanti hendra selingkuh lagi sama pembantu baru nya 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!