Di dunia yang memadukan sihir kuno dengan teknologi modern, seorang prajurit muda bernama Shaka bermimpi besar untuk menjadi Raja Ksatria. Demi mencapai tujuannya, Shaka mendirikan guild bernama Red Wings, tempat berkumpulnya para petualang pemberani dan unik. Setiap anggota Red Wings memiliki keterampilan dan tujuan yang berbeda-beda, namun semuanya berjuang demi mimpi Shaka yang ambisius: membangun era baru bagi para ksatria.
Impian Shaka untuk menjadi Raja Ksatria tak lepas dari pengaruh legenda Jovan Ardent, seorang ksatria pertama di dunia ini yang hidup seribu tahun lalu. Jovan tidak hanya menjadi tokoh legendaris; ia dianggap sebagai pendiri tatanan ksatria yang memengaruhi seluruh dunia hingga hari ini. Selama hidupnya, Jovan membawa kehormatan dan kekuatan yang mendefinisikan para ksatria sejati dan meninggalkan jejak sejarah yang memicu munculnya banyak pahlawan, termasuk Shaka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zyura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pulau hantu
Setelah Shaka kalah bertarung dengan Reina di arena, Reina mengulurkan tangannya dengan senyum lembut di wajahnya. "Akhirnya kita bertemu ya, Shaka?" ujarnya dengan suara yang hangat. Shaka merasa bingung dengan perkataannya, tapi kemudian ingat bahwa dia memiliki saudara perempuan yang bernama Reina. Kilatan ingatan tentang pembicaraan kakeknya datang ke pikirannya, memastikan bahwa Shaka memiliki saudara perempuan yang telah lama hilang.
"Kau, Reina?" desak Shaka dengan penuh penasaran. Dia kemudian memegang tangan Reina dengan perasaan campur aduk. Reina dengan lembut membantu Shaka berdiri, menjawab dengan tersenyum, "Ya, begitulah."
Semua penonton terkejut dengan pengungkapan tersebut, dan salah satu dari mereka dengan cepat mengingat, "Aku baru ingat, dia adalah orang nomor 2 di guild Heart Wings, anak dari Leonard dan Serena!" Sorak sorai kegembiraan pun menggema di arena dengan kehadiran Reina yang telah lama dinantikan.
Reina diundang ke babak final yang akan diselenggarakan bulan depan, sementara Shaka kembali ke pesawat Mighty Eagle. Di dalam pesawat, Onyx menyadari hubungan di antara mereka, "Hei, itu tadi kakakmu, bukan?" tanya Onyx, mencoba memastikan.
Shaka masih dalam kebingungan dan menjawab, "Mungkin." Ketika Shaka memasuki pesawat dan menuju ke ruang tamu, dia terkejut menemukan Reina sudah menunggunya di sana.
Anggota lainnya terkejut dengan kedatangan Reina, namun Rouge dengan ramah menghidangkan makanan kepada Reina. "Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Shaka dengan rasa ingin tahu yang memenuhi suaranya.
Reina tersenyum santai, "Oh, ayolah, ini adalah pertemuan pertama kita, bukan?" Dia kemudian duduk di depan Shaka.
Shaka duduk di seberang Reina, masih mencoba memproses segala informasi yang baru saja dia terima. Reina kemudian menjelaskan bahwa ibu mereka ingin bertemu dengan Shaka, namun terhalang karena rapat yang mendadak. Reina mengaku bahwa dia bahkan melarikan diri dari rapat penting itu untuk bisa ikut kompetisi, karena hadiahnya cukup menggiurkan.
Shaka memperhatikan Reina dengan wajah serius, "Apakah aku boleh bertemu dengannya?" Tanya Shaka dengan penuh harap. Reina, ibunya, membalas dengan senyuman, "Hm? Oh, maksudmu ibumu? Tentu saja boleh." Shaka terdiam sejenak, kemudian Reina melanjutkan, "Saat waktunya sudah tepat, kau boleh bertemu dengannya."
Onyx ikut berbicara, "Waktu yang tepat?" Reina bangkit dari tempat duduknya, menjawab kepada Shaka bahwa ibunya yang akan menemuinya, sehingga Shaka tidak perlu repot-repot untuk mencarinya. Setelah berbincang cukup lama, Reina memutuskan untuk pergi dan menitipkan salam kepada teman-teman Shaka untuk selalu menjaga Shaka.
Reina menghilang menggunakan sihir teleportasi, meninggalkan anggota Guild Red Wings. Rouge, dengan senyum bebalnya, berkata kepada Onyx, "Kakak Shaka sangat cantik, ya?" Onyx menggelengkan kepalanya , "Dalam pikiranmu, dasar bodoh."
Shaka bangkit dari tempat duduknya, tersenyum, dan memerintahkan anggotanya untuk melanjutkan perjalanan. Brock segera mempersiapkan pesawat untuk lepas landas. Ray bertanya kepada Elena, "Elena, saat kau ditangkap oleh Ratchet dan bawahannya, kenapa kau tidak menyerang balik?" Elena menjelaskan, "Aku diborgol dengan bahan dari batu anti-sihir, sehingga tidak bisa menggunakan sihirku, tubuhku juga ikut melemah karena itu" jelasnya.
Ray mengangguk mengerti, merasakan beban yang pernah dialami oleh Elena. Shaka berdiri di luar, memandang sebuah pulau besar yang diselimuti awan hitam. Dia meminta Brock untuk membawa mereka ke sana. Setibanya di sana, atmosfer pulau itu gelap, seakan dihalangi oleh sesuatu. Di kejauhan, tampak sebuah kastil besar. "Aku akan pergi ke sana sebentar," ucap Shaka. Onyx segera menawarkan diri, "Hei, Shaka, aku ikut!" Kehadiran Onyx membuat semua anggota ikut mengikuti Shaka.
Yaso merasa ketakutan, ingin kembali ke pesawat, namun Onyx dan Rouge dengan candaan menyuruhnya bertahan, "Baguslah, jika ada musuh yang kuat ingin menyerang kapal, kita bergantung padamu, kan?" Terpaksa, Yaso melanjutkan perjalanan di pulau yang menyeramkan itu.
Setelah perjalanan panjang, mereka menemui sebuah kuburan luas yang jalannya mengarah ke kastil. Shaka dengan tenang berkata, "Sepertinya kita sudah sampai." Yaso, ketakutan, berteriak saat melihat banyaknya kuburan, "Kuburannya banyak sekali!"
Ney meminta kembali ke pesawat, tetapi Shaka penasaran akan isi kastil tersebut. Elena mencoba menakuti Yaso dan Ney dengan kemungkinan munculnya mayat dari kuburan. Yaso dan Ney panik, membuat Brock berteriak agar mereka berdua diam. Mereka melanjutkan perjalanan, tetapi tiba-tiba terdengar suara terompet dari kastil.
Mayat-mayat mulai muncul dari kuburan, jumlahnya melebihi seribu. Shaka memimpin serangan, memukul mereka satu per satu. Anggota lainnya juga ikut bertarung, tetapi karena jumlah mayat terlalu banyak, Shaka memerintahkan mereka untuk berpencar.
Shaka memimpin kelompok yang akan menuju ke kastil, diikuti oleh Ray, Ney, dan Panda. Sementara itu, Onyx memimpin kelompok lain yang akan menjelajahi hutan, dengan Elena, Rouge, Apel, Brock, dan Yaso menyusul di belakangnya.
Setelah sampai di hutan, Onyx mengeluarkan Entei dan dengan pedangnya, ia melancarkan serangan api yang membakar semua mayat hidup yang mengejar mereka. "Apa ini? Ternyata mudah sekali!" ucap Onyx kaget. Tanah tiba-tiba bergetar, dan ketika mereka berbalik, mereka dihadapkan pada sosok goblin raksasa yang telah menunggu.
Yaso panik dan menegur Onyx, "Perkataanmu itu seharusnya dijaga, sialan!" Onyx terkejut lalu bertanya, "Makhluk apa itu?"
Di sisi lain, kelompok Shaka sudah berada di dalam kastil, terengah-engah karena dikejar oleh para mayat hidup. Kemudian, seseorang memakai jubah putih dengan mata kantuk dan rambut berantakan menyambut mereka dengan lesu. "Namaku Marlow, aku pemilik pulau ini, mungkin," katanya. Shaka memperkenalkan dirinya sebagai pemimpin Guild Red Wings.
Marlow mengajak mereka ke ruangannya yang dipenuhi dengan bahan penelitian dan potongan tubuh manusia. Ney bertanya tentang semua itu, dan Marlow menjawab bahwa itu adalah bagian dari eksperimennya untuk menghidupkan manusia. Mayat-mayat yang mereka temui di luar adalah bahan eksperimennya yang gagal, dan yang paling sempurna adalah goblin.
Shaka bertanya tentang tujuan Marlow dalam menghidupkan mayat manusia. Marlow menjawab bahwa tujuannya adalah melampaui tiga orang itu jenius di dunia: Heisenberg, Elbert, dan Nicholai. Dia menunjukkan sebuah gudang dengan seorang mayat bernama Wang Zhi, ksatria terkuat 40 tahun yang lalu dan orang nomor dua dari Guild Craig. Marlow berencana jika berhasil menciptakan Wang Zhi, dia akan berhenti meneliti dan beralih ke eksperimen yang baru.
Marlow mengatakan bahwa untuk mencapai eksperimen menghidupkan Wang Zhi, hanya tersisa sebuah darah dari orang kuat. Tanpa ragu, Marlow melukai tangan Shaka dan mengambil darahnya. "Aku sudah mendengar banyak hal tentangmu, God Hand," ucapnya sambil memasukkan darah Shaka ke dalam suntikan dan menyuntikannya ke tubuh Wang Zhi.
Shaka marah, ingin menghajar Marlow, tetapi tiba-tiba gerakannya menjadi kaku karena Marlow menggunakan sihir bayangannya, memegang bayangan Shaka sehingga membuatnya tak bisa bergerak. Wang Zhi mulai bereaksi, membuka matanya perlahan.
Di sisi lain, kelompok Onyx sedang berjuang melawan goblin. Meskipun telah diserang berkali-kali, tubuh goblin yang keras membuatnya sulit terluka. Rouge berubah menjadi naga kecil, membuat Onyx tertawa "apa apaan bentuk itu ?! seperti seekor belut !" ucap onyx dengan tertawa, namun kemudian Rouge menggigit kaki goblin dan Elena menghempaskan goblin dengan sihir angin. Brock dan Yaso menyerangnya, dan meskipun terluka sedikit, goblin masih berdiri.
Sementara itu, Wang Zhi telah sadar namun bingung. Marlow tersenyum sinis, menganggap eksperimennya berhasil. Shaka menyerang Wang Zhi, namun serangannya dengan mudah ditangkis. Wang Zhi kemudian mengaktifkan jurus "Agile Style," membuat Shaka terkejut. Shaka menyadari bahwa Wang Zhi dapat menggunakan jurus yang sama karena menggunakan darahnya.
Marlow hendak menyerang Shaka dengan sihir bayangannya, tetapi Panda menyerang Marlow sehingga ia terhempas. Shaka meminta Panda untuk mengurus Marlow, sementara ia akan melawan Wang Zhi.
Marlow kembali bangkit, dan sebelum Panda menyerangnya lagi, Marlow mengambil bayangan Shaka, melemahkan Shaka dan mencegahnya menggunakan Agile Style. "Tidak kusangka lawanku adalah seekor panda," kata Marlow. Panda menjawab "kembalikan bayangan kapten kami !" tetapi Marlow menolak dengan menyindir, "Ambil sendiri saja."
Shaka benar-benar lemah tanpa bayangannya, tidak mampu melawan Wang Zhi. Ney dan Ray mencoba memancing Wang Zhi agar tidak menyerang Shaka, sementara Shaka terkapar tak sadarkan diri. Marlow mengeluarkan bayangan manusia yang ia ambil untuk bertarung dengan Panda.
Di sisi lain, kelompok Onyx masih berhadapan dengan goblin. Onyx menggabungkan pedang Entei dan Yoru untuk menghasilkan teknik "Api Hitam," sementara Rouge dan Brock juga berusaha melawan goblin. Serangan terakhir dari Onyx berhasil menjatuhkan goblin, tetapi goblin bangkit kembali meskipun terluka.
Sementara itu, Wang Zhi terus mengejar Ney dan Ray, dan dia juga merusak interior kastil. Marlow menyerang Panda dengan jurus "Shadow Ball," membuat Panda terhempas. Ney berteriak meminta bantuan, dan Rouge yang mendengar teriakan Ney, ingin pergi ke tempat mereka lalu onyx membentak rouge dan berkata "hei kau mau kemana belut sialan !"
goblin bangkit kembali, meskipun terluka parah oleh serangan Onyx sebelumnya. "Makhluk sialan ini!" seru Onyx, menghadapi kembali ancaman dari goblin.
Panda bangkit setelah terkena serangan Shadow Ball milik Marlow. Dia mengubah wujudnya menjadi seekor gorila dan berkata, "Aku sudah melatih kekuatan ini bersama Apel!" Marlow terkejut dan bertanya, "Hm?"
Panda telah belajar ki bersama Apel, dan energi ki pun mengisi tangan kanannya. Marlow mencoba mengeluarkan Shadow Ball lagi, tetapi kali ini ditahan oleh Panda. Shadow Ball itu hancur ketika ditahan oleh Panda, membuat Marlow terkejut. Panda dengan cepat menyerang Marlow sampai membuatnya terhempas dengan matanya memutih.
Bayangan Shaka akhirnya lepas dari kendali Marlow dan kembali ke tubuh Shaka. Shaka pun mulai sadar kembali. Di sisi lain, Ney dan Ray masih dikejar oleh Wang Zhi. Mereka putus asa saat menemui jalan buntu, tetapi Rouge datang, menerobos dinding, dan menggigit kakinya untuk menarik mereka keluar.
Ney dan Ray terkejut melihat Rouge. Rouge kemudian bergerak menuju Wang Zhi, yang bangkit kembali setelah ditarik keluar oleh Rouge. Shaka, yang mulai bisa berdiri, bertanya kepada Panda tentang keberadaan Marlow. Panda menjawab bahwa Marlow sudah tidak sadarkan diri.
Shaka memegang kepalanya dan berkata, "Panda, ayo kita cari Wang Zhi!" Panda setuju, tetapi karena Shaka belum bisa berdiri, Panda memutuskan untuk menggendongnya.
Saat Panda sedang berlari mencari jalan keluar di kastil, akhirnya dia bertemu dengan Ney dan Ray. Ney berkata, "Panda! Syukurlah! Di mana Shaka?" Shaka mengacungkan jempolnya, membuat Ney terkejut, "Kau kenapa?!" Shaka menjawab, "Aku sedang dalam proses pemulihan!"
Panda menanyakan tentang Wang Zhi, lalu Ney berkata bahwa seekor naga baru saja mengeluarkannya dari kastil. Itu membuat Panda dan Shaka kebingungan, lalu mereka memutuskan untuk pergi dari kastil. Mereka melihat ada seekor naga bertarung dengan Wang Zhi.
Shaka akhirnya pulih dan menghampiri naga itu, "Hei, naga!" Rouge melihat ke arah Shaka dan berkata, "Shaka, ini aku, Rouge!" Shaka dan yang lainnya terkejut, dan Panda bertanya, "Bagaimana kau bisa menjadi naga!?" Rouge menjawab, "Karena aku memang naga, sialan!"
Rouge berkata kepada Shaka bahwa kekuatan yang dimiliki Wang Zhi sangat mirip seperti Shaka. Shaka menyuruh Rouge mundur dan bahwa dia yang akan menghadapinya. Rouge mengubah wujudnya menjadi manusia dan berkata, "Aku serahkan padamu!"
Panda, Ney, Ray, dan Rouge pergi agar tidak menghalangi Shaka untuk bertarung. Ketika Rouge dan yang lainnya sudah sampai di hutan, Rouge menyuruh Ray dan Ney serta Panda untuk kembali ke pesawat dan menyuruh Ray untuk mengeluarkan submachine gun dan meriam di pesawat.
Panda, Ray, dan Ney mengerti dan segera pergi mengambil jalur yang berbeda untuk ke pesawat. Disisi lain, Shaka melakukan serangan bertubi-tubi ke arah Wang Zhi, serangan yang sama saat dia melawan Rathcet, dan itu berhasil membuatnya terhempas.
Lalu Shaka menendangnya beberapa kali dan membesarkan otot tangannya, menghajar Wang Zhi dengan kekuatan penuh, membuat Wang Zhi benar-benar kalah. Marlow keluar dan melihat Shaka yang berhasil mengalahkan Wang Zhi.
Shaka melihat ke arah Marlow dengan sinis. Marlow berkata, "Kau beruntung karena melawan Wang Zhi versi mayat. Jika kau bertemu dengan Wang Zhi yang masih hidup, kau akan mati." Shaka hanya diam dan tidak menjawabnya.
Marlow berkata bahwa dia akan pergi dari pulau ini dan sebaiknya Shaka dan yang lainnya segera pergi dari pulau ini karena pulau ini akan segera dihancurkan oleh seseorang bernama Warlord. Disisi lain, sebuah kapal telah berlabuh, dan terdapat ada seseorang berbadan besar dan memiliki tatapan kosong, dia adalah Warlord.
Shaka bertanya kepada Marlow, "Kau sekarang ingin kemana?" Marlow menjawab, "Melanjutkan eksperimen yang berbeda." Marlow menghilang karena dia menggunakan sihir teleportasi. Lalu Shaka segera mencari teman-temannya. Disaat bersamaan, dia melihat pesawat Mighty Eagle sedang menuju arah barat, lalu ia pun mengikutinya.
Pesawat Mighty Eagle menembaki goblin raksasa, dan Shaka melihat Onyx dan yang lainnya sedang menghadapinya. Shaka berlari ke arah goblin itu dan berkata kepada Onyx, "Onyx! Kita serang dia secara bersamaan!" Onyx melihat Shaka dan menganggukkan kepalanya. Shaka menggunakan kakinya untuk menyerang, sedangkan Onyx menggunakan kedua pedangnya.
Goblin itu akhirnya tumbang karena juga telah terluka parah akibat tembakan dari pesawat dan serangan kombinasi antara Onyx dan Shaka.
Ney memerintahkan kepada Shaka dan yang lainnya untuk segera naik ke pesawat.
Saat Shaka ingin naik, tiba-tiba ia berbalik ke belakang dan melihat Warlord sudah berdiri di belakangnya dengan tatapan kosong. Warlord berkata, "Kau pasti Shaka? Pemimpin Guild Red Wings." Shaka menjawab, "Ya, itu benar." Lalu Warlord melanjutkan, "Apa yang Anda lakukan di sini?"
Shaka menjawab, "Hanya melihat-lihat pulau ini saja." Warlord melihat ke sekeliling yang sangat kacau seperti bekas terjadinya sebuah pertarungan. Ia juga melihat ke arah kastil yang
sangat rusak akibat Wang Zhi.
Shaka berjalan menuju pesawat, dan Warlord berkata lagi, "Apakah Anda bertemu dengan seseorang bernama Marlow?" Shaka menganggukkan kepalanya, dan Warlord menjawab, "Begitu ya."
Shaka bertanya, "Apakah ada yang harus ditanyakan lagi?" Warlord menggelengkan kepalanya. Shaka pun masuk ke pesawat dan pergi menjauh dari pulau tersebut. Warlord mulai menggunakan kekuatannya untuk menghancurkan pulau itu.
-BERSAMBUNG-