NovelToon NovelToon
Kontrak 365 Hari

Kontrak 365 Hari

Status: tamat
Genre:Tamat / Duniahiburan / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:16.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Clarissa icha

Jihan yang polos dan baik hati perlu mengumpulkan uang dalam jumlah yang besar untuk membayar tagihan medis ibunya yang sakit parah. Terpaksa oleh situasi, dia menandatangani kontrak pernikahan dengan CEO perusahaan, Shaka. Mereka menjadi suami istri kontrak.
Menghadapi ibu mertua yang tulus dan ramah, Jihan merasa bersalah, sedangkan hubungannya dengan Shaka juga semakin asmara.
Disaat dia bingung harus bagaimana mempertahankan pernikahan palsu ini, mantan pacar yang membuat Shaka terluka tiba-tiba muncul...

Bagaimana kisah perjalanan Jihan selama menjalani pernikahan kontrak tersebut.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

1 minggu honeymoon di lewatkan begitu saja oleh Jihan dan Shaka tanpa melakukan ritual suami istri. Seandainya tidak ada surat perjanjian di antara mereka, pasti sudah tidak bisa dihitung berapa kali pasangan suami istri itu melakukannya. Namun karna ada perjanjian di awal, jadi hal seperti itu sangat di hindari oleh keduanya. Jadi keduanya hanya menghabiskan waktu untuk pergi jalan-jalan, menikmati setiap keindahan di Negara Swiss.

Pagi ini Jihan bangun lebih awal. Wanita itu pergi ke dapur dan langsung mengeksekusi bahan makanan yang mereka beli kemarin di Asian Food Market. Jihan mulai bosan dengan menu makanan yang ada di sana. Karna selama 7 hari terakhir harus makan makanan western, lidahnya jadi rindu masakan Indo yang sudah lumayan lama tidak memanjakan lidahnya.

"Kamu masak apa.?"

Dari arah belakang, Shaka masuk ke area dapur dan mengambil gelas untuk minum.

"Udang saos padang sama ayam kecap." Jawab Jihan. Tadi sempat menoleh ke arah Shaka, kemudian fokus kembali dengan masakannya yang sedang di aduk-aduk dalam penggorengan.

Shaka mengangguk samar meski Jihan tidak sedang melihatnya. Pria itu duduk di depan meja makan setelah mengambil air hangat.

"Tehnya belum sempat saya seduh Pak, tapi sudah ada di cangkir beserta gulanya." Jihan membawa sepiring udang saos padang untuk di letakkan di atas meja makan.

"Nggak masalah, ini saja sudah cukup." Shaka sedikit mengangkat gelas di tangannya yang baru dia teguk.

Jihan mengangguk paham, tapi setelah itu tetap menyeduh teh hangat. Udaranya terlalu dingin, cocok kalau makan dan minum yang hangat-hangat. Apalagi pelukan, rasanya jauh lebih hangat. Seperti yang Jihan rasakan saat bangun tidur tadi, posisinya saling berpelukan dengan Shaka.

Mengingat kejadian itu, pipi Jihan langsung merona. Bisa-bisanya dia dan Shaka sering bangun dalam keadaan berpelukan. Kalau begini ceritanya, besar kemungkinan akan ada rasa yang tumbuh tanpa di sengaja. Kedekatan mereka semakin intim, sering ada kontak fisik dan beberapa kali ciuman.

"2 minggu terlalu lama Pak. Baru satu minggu, saya sudah bosan disini." Jihan mengeluh sembari meletakkan secangkir teh hangat di depan Shaka, dan satu lagi untuknya.

"Nikmati saja, kapan lagi kamu bebas dari pekerjaan selama 2 minggu." Shaka mengambil udang dan meletakkannya ke dalam piring miliknya yang sudah di isi nasi oleh Jihan.

Pria itu paling susah menahan diri jika sudah melihat makanan laut. Jihan memang pengertian, memasak menu kesukaan Shaka.

Jihan mengangguk membenarkan. Apalagi tidak ada pekerjaan yang dibebankan padanya ketika kembali bekerja nanti. Sebab Shaka menyuruh manager divisi umum agar menyerahkan pekerjaan Jihan ke karyawan lain selama 2 minggu ke depan.

"Hari ini saya mau di hotel saja Pak. Kalau Pak Shaka mau jalan-jalan, pergi saja. Saya nggak masalah sendirian disini." Jihan tampak sudah lelah berkeliling. Sebab selama 1 minggu ini keduanya menghabiskan waktu seharian di luar. Pergi pukul 9 lagi, lalu kembali menjelang malam. Setelah mandi, keduanya keluar untuk makan malam. Energi Jihan mungkin sudah terkuras habis. Ibarat baterai ponsel yang semakin berkurang jika dipakai seharian.

"Saya juga ada meeting 1 jam lagi dan ada beberapa pekerjaan yang harus di selesaikan. Hari ini kita di hotel saja."

Jihan tersenyum lega mendengar jawab Shaka. Hati ini dia bisa malas-malasan seharian. Mengumpulkan tenaga lagi setelah dihabiskan untuk berkeliling.

...******...

Jihan berbaring di atas ranjang sambil memainkan ponselnya, sesekali dia mencuri pandang ke arah Shaka yang sedang melakukan virtual meeting. Dengan menggunakan kemeja warna putih dan lengan yang digulung sampai siku, Shaka tetap kelihatan gagah dan berkharisma.

"Ganteng-ganteng tapi dingin." Gumam Jihan lirih. Semua wanita mungkin akan mengagumi kesempurnaan fisik Shaka, tapi tidak semua wanita bisa menyukai sikap dinginnya. Termasuk Jihan. Mungkin itu yang membuat Jihan tidak memiliki rasa pada Shaka meski 24 jam selalu bersamanya.

Sudah 1 jam lebih Shaka berhadapan dengan laptop, bicara penuh percaya diri pada peserta yang mengikuti virtual meeting. 1 botol air mineral ukuran sedang sampai di teguk habis oleh Shaka selama meeting berlangsung.

Melihat air minum Shaka sudah habis, Jihan berinisiatif membuatkan minuman hangat untuk Shaka. Dia pergi ke dapur dan kembali dengan secangkir teh di tangannya.

"Semangat meetingnya." Ucap Jihan tanpa suara. Hanya mulutnya saja yang bergerak, sebab takut suaranya di dengar banyak orang di seberang sana.

Walaupun tanpa suara, gerakan mulut Jihan bisa di artikan oleh Shaka. Pria itu reflek mengangguk. "Makasih tehnya." Ucapnya lirih.

Jihan hanya tersenyum, lalu kembali ke ranjang.

Interaksi itu malah membuat Shaka kehilangan fokus. Kini gantian dia yang sesekali melirik ke arah Jihan. Jihan sudah fokus dengan ponselnya sibuk membalas chat di grup teman masa kuliahnya. Obrolan lucu di grup itu cukup mengocok perut, membuat Jihan senyum-senyum sendiri dan sesekali tertawa kecil.

Shaka menjadi gusar sendiri, pikirannya bercabang dan tidak fokus lagi pada pembahasan meetingnya.

"Sampai disini dulu, besok kita bahas lagi. Untuk berkas yang sudah selesai tolong kirim ke email saya." Titah Shaka.

"Meeting kali ini saya akhiri." Shaka undur diri lebih dulu setelah mendapat jawaban dari bawahannya. Pria itu menutup laptopnya dan mengambil teh hangat untuk di teguk.

1 minggu di Swiss bersama Jihan, rasanya tidak seperti saat pertama kali datang. Ada yang berbeda, tapi entah apa itu. Shaka masih meraba-raba perbedaan yang dia rasakan saat ini.

Jihan melonjak kaget ketika merasakan pergerakan di atas ranjang. dia menoleh ke samping dan mendapati Shaka sudah merebahkan tubuh di sebelahnya.

"Sudah selesai meetingnya.?" Jihan bergeser agar tidak terlalu dekat dengan Shaka.

Shaka mengangguk dengan mata terpejam.

"Apa rencana kamu ke depan.?" Nada bicara bicara Shaka terdengar serius.

Jihan mengernyit berat.

"Maksudnya bagaimana.?" Tanyanya.

"Setelah pernikahan kontrak ini berakhir, apa rencana kamu selanjutnya." Ucap Shaka memperjelas. Bibir Jihan membulat membentuk huruf O sambil mengangguk paham.

"Melanjutkan hidup seperti sebelumnya, memangnya apa yang bisa direncanakan oleh orang biasa seperti saya." Jawab Jihan.

"Bukan itu maksud saya. Kamu nggak ada rencana nikah sungguhan setelah ini.?" Shaka membuka mata dan menatap Jihan kali ini. Pandangan mata keduanya beradu, Jihan menggeleng sebagai jawaban dan mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Belum ada. Saya mau fokus sama Mama dan kuliah Juna. Hidup saya untuk mereka. Kebahagiaan saja juga ada pada mereka." Jihan tersenyum perih, sebenarnya dia malas jika harus membahas tentang dirinya dan keluarga. Malas merasakan sakit lagi, malas menjadi lemah. Sebab selama 2 tahun ini dia harus pura-pura kuat.

"Bagaimana kalau menikah sama saya.?" Lirih Shaka

Jihan menoleh, lalu terkekeh geli.

"Kita kan memang sudah menikah Pak, memangnya mau nikah berapa kali." Sahutnya masih menahan tawa.

Shaka menghela nafas dan tidak berkomentar lagi.

1
Asus Zen5
Luar biasa
Rahma Junia11
seru lanjut
Rahma Junia11
lni cerita nya seru banget
@bimaraZ
hati2 shaka kamu akan kecanduan bibir si jihan😍
Reni Setia
makasih untuk ceritanya ya thor
Ananda Muthaharoh
jihan umur aja 25, tp kelakuan kaya anak bayi, belajarlah dewasa jihan agar km memahami situasi jngan kekanak2an yg membuat rugi km nanti, pikirkan baik2 sebelum bertindak.
Siti Khotijah
gllnjjmm
Siti Nurbaidah
Luar biasa
Dian Min Young
serang terus 🤣🤣🤣
Indahokt
Kecewa
Indahokt
Buruk
Titin Taslim
/Facepalm/
Ida Sahil
ahhh bakal ada bunga² cinta nih ....🥰
Tarry Lestarry
bahasanya masih kaku, harusnya aku kamu bukan saya, kayak masih orang lain gitu
Ida Sahil
masi mending nikah kontrak dr pada jual diri,
Ida Miswanti
tampaknya hilal adik Flora akan segera Launching 🤭
Eka Sari Agustina
👍👍👍
Nur Andi Baharuddin
Kecewa
Nur Andi Baharuddin
Buruk
Nur Andi Baharuddin
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!