NovelToon NovelToon
I Will Protect You

I Will Protect You

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Kyurincho

Demi menjaga kehormatan keluarga, Chandra terpaksa mengambil keputusan yang tidak pernah terbayangkan: menikahi Shabiya, wanita yang seharusnya dijodohkan dengan kakaknya, Awan.
Perjodohan ini terpaksa batal setelah Awan ketahuan berselingkuh dengan Erika, kekasih Chandra sendiri, dan menghamili wanita itu.
Kehancuran hati Chandra membuatnya menerima pernikahan dengan Shabiya, meski awalnya ia tidak memiliki perasaan apapun padanya.
Namun, perlahan-lahan, di balik keheningan dan ketenangan Shabiya, Chandra menemukan pesona yang berbeda. Shabiya bukan hanya wanita cantik, tetapi juga mandiri dan tenang, kualitas yang membuat Chandra semakin jatuh cinta.
Saat perasaan itu tumbuh, Chandra berubah—ia menjadi pria yang protektif dan posesif, bertekad untuk tidak kehilangan wanita yang kini menguasai hatinya.
Namun, di antara cinta yang mulai bersemi, bayang-bayang masa lalu masih menghantui. Bisakah Chandra benar-benar melindungi cintanya kali ini, atau akankah luka-luka lama kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyurincho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

The Black Dress And Jealousy

Malam itu, langit di atas kota dihiasi bintang-bintang samar yang sesekali tertutup awan. Lampu-lampu gedung tinggi bersinar terang, menciptakan kontras dengan kegelapan malam. Di rumah mewah milik Chandra dan Shabiya, suasana pun terasa berbeda. Malam itu mereka bersiap untuk menghadiri pesta pertunangan Erika dan Awan—acara yang penuh dengan beban emosional, terutama bagi Chandra.

Shabiya melangkah keluar dari kamarnya dengan anggun, mengenakan gaun yang mencuri perhatian. Gaunnya panjang, berwarna hitam elegan dengan bahan sutra yang membalut tubuhnya dengan sempurna. Potongannya memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah, dengan belahan tinggi di salah satu sisi yang memperlihatkan kakinya saat ia berjalan. Bagian bahu dan punggungnya terbuka, mengekspose kulitnya yang lembut, sementara lehernya dihiasi kalung berlian yang berkilauan di bawah cahaya lampu. Potongan gaun ini adalah perpaduan sempurna antara kemewahan dan sensualitas, memperlihatkan Shabiya dalam bentuk yang sangat menggoda namun tetap elegan. Gaun itu menonjolkan sisi feminitasnya, membuat siapa pun yang melihatnya tak bisa mengalihkan pandangan.

Saat Chandra melihatnya untuk pertama kali, ia merasa dadanya berdesir. Reaksi spontan itu muncul bukan hanya karena kecantikan Shabiya, tapi lebih karena gaun yang dikenakan istrinya terlalu terbuka menurutnya. Chandra, yang terbiasa dengan Shabiya dalam busana yang lebih tertutup dan sederhana, merasa tidak nyaman melihat istrinya tampil dengan gaun yang begitu memamerkan tubuhnya.

"Shabiya... kau tidak punya gaun lain yang sedikit lebih tertutup?" tanya Chandra, nada suaranya terdengar seperti teguran halus.

Shabiya menatapnya sambil tersenyum kecil, menyadari reaksi yang muncul dari suaminya. Ia tahu bahwa Chandra tidak suka jika apa yang dianggapnya "milik" dipamerkan di depan orang lain. Rasa posesif itu selalu terlihat jelas, terutama dalam hal-hal kecil seperti pakaian. Tapi malam ini, Shabiya sengaja memilih gaun ini. Ia ingin melihat bagaimana Chandra bereaksi. Bukan untuk membalas dendam, tapi lebih untuk memancing percakapan, untuk memecah kebekuan di antara mereka setelah beberapa hari terakhir yang dingin dan penuh jarak.

"Tidak ada," jawab Shabiya, suaranya tenang, namun ada nada penegasan di dalamnya. Ia tahu apa yang ia lakukan, dan ia tidak berniat mundur. "Aku ingin terlihat cantik, Chandra. Apa salahnya?"

Chandra mendekat, suaranya rendah namun tegas, “Bagus untukku, mungkin. Tapi aku tidak suka jika ada orang lain yang juga menikmatinya.”

Shabiya menahan senyum, menatapnya dengan ekspresi yang seolah tidak terpengaruh. “Itu masalahmu, bukan masalahku?” jawabnya sambil melipat tangan di depan dada.

Chandra menghela napas panjang, mencoba meredam kekesalannya. Ia tahu Shabiya melakukan ini dengan sengaja. Matanya menyipit, memperhatikan istri yang berdiri di hadapannya dengan penuh percaya diri. “Apa kau sengaja memilih gaun ini hanya untuk melihat reaksiku?” tanyanya, suaranya seperti belati yang terbungkus beludru.

Shabiya tertawa kecil, sebuah tawa yang terdengar seperti provokasi halus. “Mungkin. Tapi aku pikir aku berhak memilih apa yang ingin kupakai. Atau kau ingin mulai mengatur sampai sejauh itu?”

Shabiya memperhatikan ekspresi di wajah suaminya. Ia tahu, reaksi Chandra ini adalah bagian dari sifat posesifnya yang sering kali muncul tanpa disadari. Bukan karena Chandra tidak mempercayainya, tapi karena pria itu tidak pernah nyaman dengan ide bahwa orang lain, terutama pria lain, bisa melihat istrinya dalam situasi yang intim. Dalam hatinya, Shabiya merasa ada kepuasan kecil. Gaun ini bukan sekadar pakaian baginya malam ini. Ini adalah caranya untuk menarik perhatian Chandra, memecahkan kebekuan yang telah merasuki pernikahan mereka selama beberapa hari terakhir. Dia ingin melihat apakah pria itu masih peduli, apakah Chandra masih memperhatikannya dengan cara yang lebih dari sekadar pasangan formal.

Chandra mendengus pelan, menahan dirinya untuk tidak berkomentar lebih jauh. Ia tahu bahwa mengeluh lebih lanjut hanya akan memperburuk suasana. Namun, di dalam hatinya, ada rasa cemburu yang mulai merayap—bukan karena Shabiya mengenakan gaun itu, tetapi karena ia membayangkan orang lain yang akan melihatnya. Rasa tidak nyaman itu terus menghantuinya, membuat pikirannya berkelana ke arah yang tidak ia inginkan. Chandra selalu memiliki sifat protektif, terutama terhadap orang yang ia sayangi, dan Shabiya termasuk dalam kategori itu.

“Aku tidak suka jika apa yang menjadi milikku dilihat oleh orang lain,” kata Chandra akhirnya, suaranya dalam dan mengandung ancaman halus. Ia meraih tangan Shabiya, menariknya sedikit lebih dekat. “Tapi aku juga tidak akan memaksamu mengganti gaun itu. Aku hanya ingin kau tahu, malam ini aku tidak akan membiarkan siapa pun mendekatimu.”

Shabiya merasakan nada posesif dalam kata-katanya, dan bukannya merasa kesal, ia malah tersenyum lebar. Itu adalah kemenangan kecil baginya. "Kenapa? Apa kau tidak suka aku terlihat seperti ini?" tanya Shabiya dengan nada menggoda, mencoba memancing respons lebih dari suaminya.

Chandra menghela napas panjang, mencoba menahan perasaannya. "Ini bukan soal suka atau tidak suka, Shabiya. Aku hanya merasa... ini tidak perlu. Aku hanya tidak ingin orang lain melihatmu seperti ini."

Shabiya menatapnya lebih dalam, merasa senang dengan respons itu. "Tapi mereka akan melihatnya, Chandra. Dan aku tidak masalah dengan itu. Lagipula, mereka tahu aku adalah istrimu, kan?"

Ucapan itu membuat Chandra terdiam sejenak. Ada sesuatu dalam kata-kata Shabiya yang menusuk jauh ke dalam dirinya. Kata-kata itu sederhana, tapi mengandung makna yang lebih dalam. Shabiya benar—ia adalah istrinya, dan apapun yang terjadi, tidak ada yang bisa mengubah fakta itu. Namun tetap saja, rasa posesif dan cemburu itu tidak mudah hilang. Ia merasa terjebak antara ingin melindungi Shabiya dan ingin menghargai keputusannya.

Shabiya, yang melihat kesulitan di mata suaminya, memutuskan untuk merendahkan nada bicara. "Aku hanya ingin malam ini menjadi berbeda, Chandra. Aku ingin kita berbicara, aku ingin kita kembali seperti dulu... sebelum semuanya menjadi rumit."

Chandra akhirnya mengerti apa yang dimaksud Shabiya. Gaun ini bukan sekadar cara untuk memamerkan kecantikannya, tapi juga cara untuk memulai percakapan yang lebih besar, yang lebih dalam. Sebuah percakapan yang sudah lama mereka hindari.

Keduanya saling menatap dalam keheningan sejenak, sebelum Shabiya akhirnya melepaskan diri dari genggaman Chandra dan melangkah menuju pintu. Ia berhenti sejenak, menolehkan kepala dengan ekspresi menggoda. “Kau datang atau tidak? Aku tidak ingin terlambat hanya karena kau sibuk mengomentari pakaianku.”

Chandra menghela napas, tapi bibirnya melengkung membentuk senyum kecil. Ia mengambil langkah panjang untuk menyusulnya, tangannya dengan sigap melingkari pinggang Shabiya saat mereka melangkah keluar menuju mobil. Malam baru dimulai, dan Chandra tahu ia harus bersiap untuk menjaga wanita yang ia cintai, tidak peduli seberapa keras kepala dan penuh tantangannya dia.

***

1
Kyurincho
Recommended
Kyurincho: /Heart/
total 1 replies
Coffeeandwine
Bagus
Kyurincho: /Drool/
total 1 replies
Anne139
knp sii brp dikit banget thor 😁😁😁 next
Kyurincho: lagi kendor nih semangatnya /Gosh/
total 1 replies
Anne139
ni laki bini modelan 2024 😂😂😂 next
Kyurincho: tiada hari tanpa gelud /Hey/
total 1 replies
ona
bener tuh badut sirkus, shabiya
Kyurincho: sebel yaa kaa sama Erika /Smirk/
total 1 replies
Anne139
aing lieur... pdhal tinggal blg dy telp krn mau batalin janji. udeh beres 🤦‍♀️ next thor
Kyurincho: udah bilang padahal, Chandranya ajah yang paranoid /Smug/
total 1 replies
Anne139
kuuuraaang thor... aduuuhh gantung euy
Kyurincho: ditunggu kelanjutannya besok yaa kaa /Kiss/
total 1 replies
Anne139
baaaguusss
Kyurincho: /Heart/
total 1 replies
Anne139
kenapa ga lsg diusir aj si tu cwe gatel... gw yg kesel. next
Kyurincho: /Facepalm/ mau diapain nih si Erika, nanti aku sampein Shabiya /Smirk/
total 1 replies
Anne139
next thor
Kyurincho: ditunggu ya kaa
aku update daily tiap jam 19.00
sambil nunggu boleh baca novelku yang lain 🤭
total 1 replies
Siti Amalia
plissss....up yg buannnyakkkkkk thorrrr
Kyurincho: sabar yaaa kaaa 😭
authornya kerja juga soalnya, jadi nyuri waktu senggang dulu, tapi aku usahain daily, makasih supportnya 🥰
baca juga novel aku yang lain yaa
total 1 replies
Nenti Malau
smngat thor lanjut
Kyurincho: komenmu bikin aku semangat ka, makasih banget 😭
total 1 replies
Faf Rin
padahal bagus ceritanya kenapa sepi
Kyurincho: ngga tau ka 😅
tapi makasih udah ngeramein 🥹
total 1 replies
Cahaya Langit
bagus
Kyurincho: makasih kaaa 🥹
total 1 replies
ona
full revisi kah??
Kyurincho: iya ka, saran editor karakter Shabiya kurang strong 😭
total 1 replies
ona
waduh, susah /Scowl/ dua-duanya ngeri /Shame/
Kyurincho: biasanya sama-sama ngatur, jadi ngga suka klo diatur 😅
total 1 replies
ona
selamat atas pernikahannya, shabiya dan chandra /Hey/
Kyurincho: /Facepalm/
total 1 replies
ona
wih keren banget, kakak /Applaud/ semangat ngetik lanjutannya /Determined/
Kyurincho: aaaaa makasih /Sob/
seneng banget ada yang komen
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!