Dia adalah Zaidul Akbar, pemuda yang ingin berdiri tinggi diatas puncak dunia, Mungkinkah dia bisa mewujudkannya dengan dukungan yang diberikan oleh sistem.
Ikuti keseruan nya, jangan lupa Like dan dukungan, serta berkomentar lah yang baik. untuk membangun karya yang baik...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedongkolan Andre
Sudah lama tak memeluk lelaki. wajah Juli terlihat memerah, seandainya Zai melihat nya mungkin Juli akan melompat dari atas motor karna malu.
Zai pasti nya tidak tau apa yang terjadi di belakang dia tegap fokus menghayati pelukan dan kekenyalan yang mengingat kan nya akan milik Aisya. Tapi ini terasa lebih besar.
Dengan baju tipis dan celana pendek juli terlihat sangat cantik.
"Tunjuk kan arah nya" ucap Zai membuka pembicaraan.
"Dekat saja dari sini, masuk jalan Manggis samping Poltabes" sahut Juliana Xiao.
Zai langsung menuju arah yang di tunjuk kan. Seandai nya tidak ada sistem yang menavigasi arah mungkin Zai akan tersesat. Karna ini kali pertama dia memasuki jalan manggis. Karna sebelum nya dia bukan lah orang yang berpetualang di jalanan. Dia hanya pemuda miskin yang tidak pernah berjalan jauh dari tempat tinggal nya.
"Jl Manggis 3 belok kanan setelah itu belok kiri ikuti jalan, ada Smk Muhammadiyah, belok kanan lalu belok kiri lagi. Rumah paling ujung" ucap Juliana mengomando dari belakang.
"Susah juga kalau cari rumah kamu Juli, bisa- bisa aku lupa jalan pulang. Apa lagi ini udah tengah malam" ucap Zai yang mencari kesempatan.
Juli tidak menyahut, dia diam saja hingga sampai kedepan rumah "Jika kau lupa jalan. Minta lah pada Geogle untuk menunjuk kan jalan" ucap nya sambil tersenyum lalu mengucap kan terima kasih lalu berbalik dan memencet Bel.
"Sial... Dia pura- pura tidak mengerti kepolosan ku" bati Zai namun dia tetap menunggu di depan hingga pagar terbuka oleh ART.
"Hati- hati di jalan, semoga selamat sampai tunjuan Bos" senyum lembut di bibir merah cery itu menggugah hati. Dan lambaian tangan nya seolah menyuruh jangan pergi. Tapi itu hanyalah hanyalan Zai semata. Tidak ada yang terjadi.
Zai menghidup kan kembali motor nya. Lalu secepat nya kembali ke perumahan Pesona moderen.
Sampai pada tujuan, Pak Rahman membuka kan pagar lalu Zai memasuk kan motor nya.
Aisya berlari ke sebelah rumah. Lalu bertanya "Zai.... dari mana? Aku tadi cari cari kamu!" Ucap nya dengan wajah cemberut.
"Kenapa tidak telpon Ai. Padahal aku nyangka nya kamu tu sibuk jadi gak hubungin aku" alasan Zai masuk di akal Aisya.
"Iih kamu ini" colek Aisya di hidung "aku gak di ajakin masuk" ucap nya tambah cemberut
"Apa ga papa bawa anak orang malam- malam. Nanti aku di sangka menculik anak bos resto Lima Rasa, dan aku di tangkap dengan tuduhan blaa blaa blaa" ucap Zai bercanda
"Mana ada, Di culik sama kamu siapa juga yang akan lapor" ucap nya mendorong Zai kedalam lalu dia mengunci pintu nya.
Pak Rahman hanya menggelengkan kepala nya melihat dua insan itu. Dia tau salah membiarkan dua orang antara laki dan wanita di dalam satu atap. Tapi apalah daya. Dia pura- pura tak peduli. "Lebih baik aku VC istri dari pada mikirin bos yang berduaan" gumam nya
Entah apa yang terjadi di dalam. Kita tinggalkan sementara.
Di sisi lain nya. Braaaak...! Andre menendang tong Sampah hingga tong Sampah terlempar jauh.
"Sial, sial, sungguh sial" ucap nya. Lalu mengalihkan pandangan nya ke dua orang teman nya. "Bagaimana perut kalian?"
Salah satu dari dua orang itu membuka baju nya dan menunjuk kan di sana ada warna biru yang membekas. Lalu berkata "Aku menduga dia adalah seorang master. tendangan nya sangat kuat"
"Iya. Aku juga yakin, dengan kekuatan akan sulit menghadapi nya. Kecuali dengan kekuasaan" sahut teman nya yang juga mengalami sakit akibat tendangan yang hampir mengenai kantong menyan nya.
"Apa kau tidak liat. Dia memakai Motor Honda Gold Wing yang itu harga nya saja lebih dari satu milyar. Coba liat nih" ucap Andre sambil menunjuk kan harga motor Gold Wing yang dia cari di internet.
"Gila mahal amat" mata Salim terbelalak ketika melihat harga yang begitu Fantastis.
"Jadi bagaimana kita harus membalas nya. Aku akan malu jika ada kabar tentang kekalahan kita" kata Salim lagi
"Bagaimana mungkin Geng kita di permalukan tanpa bisa membalas" ucap Andre. "Kita kembali dulu, kita bahas nanti dengan Firman bagaimana cara nya mengatasi orang ini" sambung nya dengan tatapan tajam yang berapi api. Dangan tangan yang mengepal tanda dia membenci Zai dengan sangat benci. Bukan hanya merebut gadis impian nya. Tapi juga mempermalukan nya di depan umum.
Andre masuk ke mobil nya, Mobil Civic warna hijau daun pisang melaju dengan kencang di jalanan yang mulai sepi.
Di samping nya juga mobil Civic warna merah hati mengimbangi kecepatan laju nya....
Kita kesamping kan lagi mereka dan harus kembali kepada dua insan yang kini mulai memanaskan lapangan.
"Ai.... kau terlihat lebih cantik malam ini" ucap Zai sambil memegang Melon yang menggantung, bulat dan indah. Di pandang saja sudah menetes kan air liur. Apa lagi memakan nya.
"Kau sudah pandai memuji wanita, apa jangan- jangan di luar sana sudah banyak wanita yang kau takluk kan?" Tanya nya menyelidik.
"Sebagai senior mu di fakultas aku harus menghukum mu" ucap nya lalu menggerak kan tangan nya di antara paha Zai dan menyusuri nya sampai ke atas. "Sekarang yang ini menjadi nakal juga ya" Kata nya lagi. Lalu menggenggam erat dengan dua tangan. Karna jika hanya satu masih tersisa.
"Kau yang mengambil kepolosan ku Ai. Lihat lah.... Sekarang tangan mu lebih nakal" ucap Zai sambil memejam kan mata nya menikmati sensasi nikmat.
Tangan Zai juga tak tinggal diam. Dia tak mungkin membiarkan melon itu hanya menggantung, mubazir nanti nya.
"Aaaaahh.... ampun Zai" suara nya terengah dan sedetik kemudian tubuh nya mengejang dan ambruk di kasur.
"Ternyata kau sampai lebih dulu. Bersiap lah rudal akan membawa mu terbang melintasi cakrawala" ucap Zai langsung memposisikan rudal dan menandai wilayah yang akan di tembak kan.
Dengan perlahan rudal lepas landas. Dan memasuki wilayah hutan dan boooom...! Sensasi meledak ledak Aisya rasakan di tiap goncangan nya.
"Jangan berhenti.... percepat" pinta nya sambil tubuh nya melenting sedikit lalu bergelayut di leher. "Kau sangat kuat Zai, aku tak menyangka akan merasakan nikmat yang sebegini nikmat" dia mulai meracau berbicara.
Mereka berdua terlalu hanyut dalam percintaan.
Seseorang di dapur sedang mengambil minum dan mendengar suara kegilaan mereka. Lalu orang itu cepat- cepat pergi.
"Man.. Man....!"
"Ada apa Fik kau mengganggu saja. Aku lagi main Game nih" ucap Rahman sambil terus menembak, terdengar nyaring bunyi tembakan di spiker Hp nya
madina. sdh kena bobol. tinggal lina aja.sdh 7 cewek. pas buat 1 minggu gj berhenti. yunita buat cadangan aja ya
yg btl aja si author ini sk nya bobol mem bobol gwg ha.. ha. ha. .