Maduku Tak Berhati

Maduku Tak Berhati

Ingin Menikah

*** Hai sahabat author ***

Baca juga karya aku sebelumnya ya? "Terpaksa Menikahimu" Ceritanya bikin baper, nggak percaya? Coba aja buktikan 👍👍

#######

Yang baper dengan cerita ini siapkan tissue terlebih dulu ya?

Author juga ikut nangis menulisnya 😭😭😭

Mudah-mudahan yang baca ini, tidak mengalami kehidupan yang seperti Cathlea.

***Happy reading ****

.

.

.

"Aku ingin menikah lagi, kamu setuju atau tidak, aku tetap akan menikah dengannya." Ucap Hendra saat mereka berada di dalam kamar.

"Deg"

Cathlea tertegun antara percaya dan tidak percaya.

Dunianya seakan runtuh, hatinya sakit, perih kecewa dan luka yang teramat dalam namun tidak berdarah.

Bagaimana mungkin suami yang ia sayang dan cintai selama bertahun-tahun ingin menikah dengan wanita lain.

"Hikss.. hikss.. hikss.."

Cathlea menangis, air matanya terus mengalir tanpa henti.

Cathlea gadis berparas cantik, putih, hidung mancung, rambut lurus, berhati baik, periang, suka menolong, dan pintar. Umur 23 tahun menikah dengan Hendra saat umur 18 tahun.

"Kenapa kamu diam saja? Kamu tidak masalah kan? aku menikah lagi." Tegas Hendra.

Hendra Atmajaya seorang CEO perusahaan Properti, Tampan, tinggi, dan kaya, dan smart, umur 26 tahun. Karena kepintarannya, dia dipercayakan memegang salah satu perusahaan milik KN group, karena pemilik dan sekaligus sahabatnya sedang mendirikan perusahaan baru di Jepang.

"Aku nggak mau mas, aku nggak mau berbagi suami. Aku masih sehat, masih bisa mengurus mu dan anak-anak." Tolak Cathlea.

"Kalau kamu nggak mau, itu gampang, kamu ke pengadilan agama aja urus perceraian kita." Ucap Hendra.

"Mas! aku nggak mau cerai dari mas, bagaimana dengan anak-anak kita?" Tanya Cathlea.

"Itu urusan kamu, aku nggak mau urus anak-anak kamu." Ucap Hendra.

"Kamu tega mas, hiks.. mereka anak-anak kita dan masih sangat kecil mas. Jangan egois, pikirkan masa depan mereka jika kita bercerai. Mereka butuh kasih sayang dari kedua orang tuanya." Cathlea menghapus air matanya.

"Kalau kamu nggak mau cerai, itu terserah kamu, aku tetap akan menikah." Jelas Hendra.

"Siapa wanita itu mas, kenapa dia nggak punya hati nurani sebagai seorang wanita? kenapa dia begitu tega menghancurkan rumah tangga wanita lain?" Tanya Cathlea.

"Kamu nggak perlu tahu." Sentak Hendra.

"Kenapa, apa kamu takut aku melabrak nya? wanita macam apa yang membuatmu berubah membenciku dan anak-anak?" Tanya Cathlea.

"Dia wanita baik-baik, bahkan jauh lebih baik dari mu, perbedaan kalian seperti langit dan bumi, dia di langit sedangkan kamu di bumi." Teriak Hendra semakin menyakiti hati Cathlea.

"Kalau dia wanita baik-baik dia akan meninggalkan mu saat tahu kamu memiliki istri dan anak. Kenapa kamu begitu membelanya? Apa salahku? hikss... hikss.. aku sudah melakukan kewajiban ku sebagai seorang istri dengan baik, aku juga tidak terlalu banyak menuntut, aku tahu berapa pendapatan mu sebulan, tapi aku sudah bersyukur mesti kau cuma memberiku uang makan saja." Lirih Cathlea dengan isakan tangisnya.

"Salahmu banyak, kamu sudah tua dan tidak menarik lagi, kamu tidak merawat diri dengan baik, tubuhmu sudah mulai gemuk, tanganmu juga kasar, pakaianmu kampungan dan kamu nggak pernah dandan. Aku aja merasa jijik melihat gayamu." Cela Hendra.

"Aku belum tua mas, kamu sendiri yang bilang nggak usah berdandan, karena aku hanya di rumah, bagaimana aku bisa beli pakaian jika uang yang kamu kasi hanya cukup untuk kita makan." Ucap Cathlea.

Hendra mencengkram rahang Chatlea lalu mengarahkannya ke depan cermin.

"Lihat wajahmu di cermin, apa kau merasa pantas hidup denganku? aku kaya dan tampan, penampilanku sempurna sedangkan kau seperti pemulung sampah di jalanan." Ucap Hendra lalu melepaskan cengkeramannya.

"Baik, jika itu maumu, aku akan berubah, aku akan merawat diriku, tapi tinggalkan perempuan itu." Ucap Chatlea dengan lantang.

"Sudah terlambat, aku sudah mengurus pernikahan kami, setelah itu aku akan membawanya ke rumah ini." Ucap Hendra.

"Tidak mas jangan, aku mohon kasihani aku dan anak-anak, aku tidak mau ada wanita lain di rumahku." Mohon Chatlea.

"Rumah mu? apa kamu punya rumah? rumah yang mana? ingat ini rumah ku karena aku yang membelinya. Kamu hanya anak yatim piatu dari panti asuhan. Orang tuamu saja tidak menginginkan kehadiran mu apalagi aku. Kamu tidak punya apa-apa selain bergantung hidup dengan ku." Ucap Hendra.

"Mas, bukankah mas sendiri yang bilang tidak masalah dengan masa lalu ku? menerima aku apa adanya meskipun aku hanya anak yatim?" Ucap Chatlea.

"Itu dulu saat aku salah karena telah jatuh cinta dengan gadis seperti mu, kamu sangat membosankan dan kaku, tidak bergaul seperti seorang istri bos yang lainnya." Ucap Hendra.

"Bagaimana aku bisa bergaul mas, kalo kamu melarang ku keluar rumah." Tegas Chatlea.

"Aku tidak perduli denganmu, yang pasti nya aku akan membawa istri baruku tinggal di rumah ini." Tegas Hendra.

"Tidak Mas, hikss.. hikss.. aku mohon jangan menikah, aku tidak mau, jaga perasaan ku dan anak-anak di sini, bagaimana perasaan mereka jika ada wanita lain di rumah ini." Ucap Chatlea.

"Itu urusan kamu sebagai Mommy nya yang menasihati mereka." Ucap Hendra.

"Kamu juga Daddy nya, kamu bertanggung jawab memberikan contoh yang baik untuk mereka, bukannya memberi contoh yang buruk dengan membawa wanita lain ke rumah ini." Tegas Chatlea.

"Plakkk."

Hendra menampar pipi Chatlea.

"Kamu sudah berani menampar ku mas? kamu sudah melukai hatiku sekarang fisik ku juga?" Chatlea menatap Hendra sambil memegang pipinya yang terasa perih.

"Itu baru awal kalo kamu nggak mau mengikuti kemauan ku." Teriak Hendra.

"Aku akan mengikuti semua kemauan mu, tapi tidak dengan menikahi wanita lain." Chatlea semakin terisak.

"Sayang sekali, sekarang ini aku hanya mau menikah dengan wanita itu, dan kamu harus mengikuti ku." Jelas Hendra.

"Tidak." Teriak Chatlea menggeleng-gelengkan kepalanya.

Hendra menyunggingkan senyum tipis, lalu berjalan keluar dari kamar, menuju meja makan.

"Prang"

Hendra membanting piring ke lantai.

"Apa cuma makanan yang serti ini yang kamu bisa masak? kenapa menunya itu itu saja?" Teriak Hendra.

Cathlea berlari keluar dari kamar menuju dapur.

"Karena sisa bahan itu yang ada di kulkas, aku sudah tidak punya uang lagi untuk belanja." Ucap Cathlea.

"Apa saja yang kamu beli? apa kau memberikan uang yang aku kasi ke orang lain?" Selidik Hendra.

"Berapa uang yang kau kasi setiap bulannya? hanya satu juta? makan aja tidak cukup, bagaimana mungkin uangnya untuk orang lain." Kesal Cathlea.

"Dasar wanita tidak berguna." Hendra menarik rambut Cathlea ke belakang kemudian menghempaskan tubuh Aulia ke lantai.

"Awww." Cathlea memegang dahinya yang berdarah karena terbentur di sisi meja makan.

"Mommy." Teriak Zidan dan Zarah di depan pintu kamarnya. Mereka berdua berlari memeluk Cathlea.

"Mommy ada darahnya." Ucap Zidan. Zidan dan Zarah berusia empat tahun, mereka anak yang pintar, bahkan kepintarannya hampir seperti orang dewasa lainnya, tapi Hendra tidak mengetahuinya karena tidak pernah memperdulikan keberadaan anak-anaknya.

"Daddy jahat! Kenapa Daddy menyakiti Mommy?" Teriak Zidan.

"Anak kurang ajar, pergi kalian dari hadapanku." Bentak Hendra lalu menyeret keduanya ke kamar dan menguncinya.

"Jangan sakiti mereka, mereka masih kecil." Teriak Cathlea dengan sisa tenaganya.

"Kamu diam saja di situ, urusan kita belum selesai." Bentak Hendra.

"Mommy." Teriak Zidan dan Zarah.

"Hikss.. hikss.. mereka anak-anak kamu mas, kenapa kamu begitu kasar pada mereka?" Teriak Chatlea.

Hendra kembali menghampiri Chatlea lalu menamparnya.

"Plakkk."

Hendra kembali menampar pipi Chatlea.

Cukup mas, kamu keterlaluan. Kamu tidak punya hati dan perasaan, kamu sudah dibutakan cinta perempuan itu. Kami keluargamu, keluarga yang harusnya kamu sayang dan jaga. Keluarga yang seharusnya kamu kasihi dan lindungi, bukan keluarga yang kamu buang setelah mendapat wanita lain." Chatlea menatap Hendra dengan tajam dan dingin lalu beranjak menuju kamar anak-anaknya.

Hendra berjalan menuju kamarnya dan mengeluarkan seluruh barang-barang Chatlea.

Setelah itu mengetuk pintu kamar anaknya.

"Ini pakaian mu, mulai hari ini kamu tidur bersama anak-anak mu, kalo kamu nggak mau, kamu silahkan angkat kaki dari rumah ini." Seru Hendra saat Chatlea membuka pintu kamar.

.

.

.

Bersambung...

Sahabat Author yang baik ❤️

Jika kalian suka dengan cerita ini, Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, Dukungan dan Votenya ya! 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Dewi Dama

Dewi Dama

sedih nya....

2024-06-13

0

Budyparyanti

Budyparyanti

baru di awal cerita ajj dagh bikin mewek dan kesel

2023-09-10

0

yunna

yunna

astaga awal nya aza Uda nyesek dadaku bacanya semoga.catle dpt jodoh yg lebih baik dari Hendra

2022-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 Ingin Menikah
2 Menangis
3 Mimpi Buruk
4 Bermain
5 Menikah
6 Hancur Tak Bersisa
7 Hari Pertama Kerja
8 Butik
9 Nyonya Baru
10 Queen Butik
11 Menutup Telinga
12 Bertemu Sahabat
13 Dapat Piala
14 Menuduh Selingkuh
15 Mommy Belum Siap
16 Peluk Uncle
17 Aku Disini
18 Detak Jantung
19 Cucu
20 Talak
21 Tidak Mau Kehilangan.
22 Kenangan
23 Jatuh
24 Apartemen
25 Tidak Bisa Masak
26 Hadiah Untuk Mommy
27 Pengacara
28 Semua Milikku
29 Tunggu Aku
30 Membela Mommy
31 Tidak Melawan
32 Pertimbangan.
33 Pamit
34 Pamit 2
35 Surat Gugatan
36 Pergi
37 Terlambat
38 Mempertahankan
39 Merindukan Mu
40 Hamil
41 Kerjain Daddy
42 Bertemu Oma
43 Keluar kota
44 Dua Bulan Kemudian.
45 Tidak Ingin Dekat
46 Penasaran
47 Resmi Bercerai
48 Rahasia Twins
49 Cincin Lamaran
50 Mantan Madu
51 Kartu
52 Pacaran
53 Ke Mansion
54 Keinginan Daddy
55 Restu
56 Tugas Kuliah Kinara
57 Batalkan Perjodohan
58 Pemilik perusahaan
59 Target Lain
60 Cinta Pertama
61 Memilih Janda
62 Tiga bulan kemudian
63 Fitting Baju Pengantin
64 Undangan
65 Tidak Sadar
66 Rumah Sakit
67 Mengusir
68 Nikah
69 Resepsi
70 Lea Terluka
71 Hukuman
72 Sadar
73 Demi Cucu
74 Menceraikan
75 Menuntut hak
76 Menyerahkan Perusahaan
77 Nggak Sabar
78 Kenan Junior
79 Ingin Bertemu Twins
80 Selamat Tinggal
81 Merayu
82 Menerima
83 Kemenangan Twins
84 Trauma
85 Kehancuran Bella
86 Rumah Sakit Jiwa
87 Hamil
88 Ngidam
89 Pernikahan Ririn
90 Belah Duren
91 Masa Kecil Lea
92 Laptop Rusak
93 Meeting dengan Faraz
94 Baju Hamil
95 Menjenguk Bella
96 Main Dengan Cucu
97 Tentang Istriku
98 Adikmu Istriku
99 Baby twins
100 Menjenguk Baby Twins.
101 Bertemu Kak Faraz
102 Sangat menyayangi
103 Bertemu Lila
104 Berkenalan
105 Di Taman
106 Menolak
107 Kado
108 Bandara
109 Restoran Dekat Bandara
110 Mall
111 Pesta Taman
112 Bukan Jodoh
113 Melarikan Diri
114 Antar Makan Siang
115 Bertamu
116 Penawaran
117 Janjian di Cafe
118 Penangkapan Bella
119 Penjara
120 Ririn melahirkan
121 Komentar
122 Baby Audrey
123 Bertemu Calon
124 Bertemu
125 Bayar
126 Jalan ke Mall
127 Pesta Ricky
128 Melamar Lila
129 Bunuh diri
130 Terima Kasih
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Ingin Menikah
2
Menangis
3
Mimpi Buruk
4
Bermain
5
Menikah
6
Hancur Tak Bersisa
7
Hari Pertama Kerja
8
Butik
9
Nyonya Baru
10
Queen Butik
11
Menutup Telinga
12
Bertemu Sahabat
13
Dapat Piala
14
Menuduh Selingkuh
15
Mommy Belum Siap
16
Peluk Uncle
17
Aku Disini
18
Detak Jantung
19
Cucu
20
Talak
21
Tidak Mau Kehilangan.
22
Kenangan
23
Jatuh
24
Apartemen
25
Tidak Bisa Masak
26
Hadiah Untuk Mommy
27
Pengacara
28
Semua Milikku
29
Tunggu Aku
30
Membela Mommy
31
Tidak Melawan
32
Pertimbangan.
33
Pamit
34
Pamit 2
35
Surat Gugatan
36
Pergi
37
Terlambat
38
Mempertahankan
39
Merindukan Mu
40
Hamil
41
Kerjain Daddy
42
Bertemu Oma
43
Keluar kota
44
Dua Bulan Kemudian.
45
Tidak Ingin Dekat
46
Penasaran
47
Resmi Bercerai
48
Rahasia Twins
49
Cincin Lamaran
50
Mantan Madu
51
Kartu
52
Pacaran
53
Ke Mansion
54
Keinginan Daddy
55
Restu
56
Tugas Kuliah Kinara
57
Batalkan Perjodohan
58
Pemilik perusahaan
59
Target Lain
60
Cinta Pertama
61
Memilih Janda
62
Tiga bulan kemudian
63
Fitting Baju Pengantin
64
Undangan
65
Tidak Sadar
66
Rumah Sakit
67
Mengusir
68
Nikah
69
Resepsi
70
Lea Terluka
71
Hukuman
72
Sadar
73
Demi Cucu
74
Menceraikan
75
Menuntut hak
76
Menyerahkan Perusahaan
77
Nggak Sabar
78
Kenan Junior
79
Ingin Bertemu Twins
80
Selamat Tinggal
81
Merayu
82
Menerima
83
Kemenangan Twins
84
Trauma
85
Kehancuran Bella
86
Rumah Sakit Jiwa
87
Hamil
88
Ngidam
89
Pernikahan Ririn
90
Belah Duren
91
Masa Kecil Lea
92
Laptop Rusak
93
Meeting dengan Faraz
94
Baju Hamil
95
Menjenguk Bella
96
Main Dengan Cucu
97
Tentang Istriku
98
Adikmu Istriku
99
Baby twins
100
Menjenguk Baby Twins.
101
Bertemu Kak Faraz
102
Sangat menyayangi
103
Bertemu Lila
104
Berkenalan
105
Di Taman
106
Menolak
107
Kado
108
Bandara
109
Restoran Dekat Bandara
110
Mall
111
Pesta Taman
112
Bukan Jodoh
113
Melarikan Diri
114
Antar Makan Siang
115
Bertamu
116
Penawaran
117
Janjian di Cafe
118
Penangkapan Bella
119
Penjara
120
Ririn melahirkan
121
Komentar
122
Baby Audrey
123
Bertemu Calon
124
Bertemu
125
Bayar
126
Jalan ke Mall
127
Pesta Ricky
128
Melamar Lila
129
Bunuh diri
130
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!