Ketika Nona Arogan Berubah

Jika di ingat kembali Alana menyadari jika di kehidupan sebelumnya,ia adalah tokoh antagonis di hidup Celine dimana ia begitu membenci dan berusaha melukai Celine karna mendapatkan semua perhatian dan kasih sayang dari semua orang,hingga pada akhirnya kehidupannya sama seperti tokoh antagonis lainnya yang selalu bernasib buruk sangat buruk dan selalu mendapatkan musibah.

***

Setelah pulang sekolah Alana berjalan menyusuri koridor yang sudah sepi,dia berjalan dengan tatapan yang lurus ke depan dan tajam,entah kemana tujuannya.

Setelah cukup lama akhirnya langkahnya berhenti kala sampai di belakang sekolah, kini ia berdiri tepat berada di depan sebuah gudang.

Ia mengepal kedua tangannya kuat, tatapan nya penuh amarah dan kebencian yang terlihat begitu dalam di mata nya yang masih mampu tenang dan wajahnya yang tak menampilkan ekspresi apapun,sebelum pada ia akhirnya berjalan masuk ke gudang itu dengan langkah perlahan,gudang itu adalah tempat keramat di ingatan nya.

Bagaimana tidak keramat,tiga bulan sebelum mereka lulus dari sekolah itu dirinya harus kehilangan kesuciannya di sana dimana ia menjaganya untuk tunangan yang paling ia cintai lebih dari hidupnya sendiri.

Bayangan dirinya di seret oleh beberapa orang siswa ke dalam gudang itu seolah di filmkan saat ini di depannya,ia melihat dirinya yang dulu di ikat,di tampar,di perk**sa bergantian oleh lima siswa laki-laki,saat itu ia terus berteriak kesakitan dan terus meminta tolong namun sama sekali tak ada orang yang datang padahal saat itu masih jam sekolah, hingga karna tak bisa bertahan lagi ia sampai tak sadarkan diri.

Kemudian para siswa laki-laki itu meninggalkan nya begitu saja dengan penampilan yang sudah sangat berantakan.

Tanpa sadar bulir bening mengalir dan membasahinya wajahnya,ia masih mengingat dengan jelas karena kejadian itu ia begitu terluka, mental nya hancur berkeping-keping,ia bahkan mengalami gangguan jiwa pada saat itu entah berapa lama.

Dengan keadaan seperti itu keluarganya juga tetap saja tak peduli padanya,bahkan mereka berterus terang di depannya mengharapkan bahwa ia mati saja karena telah memberikan aib yang besar.

Meskipun kejadian itu tidak sampai di ketahuilah orang-orang termasuk keluarga tunangannya,tapi hal itu sampai kepada keluarganya sehingga ia semakin di benci dan tak di sukai karna menganggap dirinya wanita menjijikkan dan mengharapkan kematian nya.

Hal yang semakin membuatnya terluka dan tidak tenang adalah dimana ada seseorang yang selalu mengancamnya akan menyebarkan video panas dirinya ke pada tunangannya dan semua orang.

Karna pada dasarnya mental dirinya sangat kuat,ia akhirnya bisa sembuh dengan cukup cepat yakni dua bulan setelah nya meskipun selalu ada seseorang yang selalu meneror nya dengan ancaman yang sama.

Pada saat itu ia juga merasa kalau tunangannya tidak tahu,jadi dengan tidak tahu malunya ia tetap menempel pada pria itu dan melakukan seperti biasa dimana ia begitu obsesi pada pria itu,dimana pria itu adalah tunangan nya maka hanya milik nya seorang.

Ya,pada saat itu ia merasa semua sudah baik-baik saja dan tetap pada kepribadian nya itu,dimana ia juga mulai merasa bahwa hal itu biasa bagaimana pun di kota metropolitan itu sudah banyak remaja yang tak gadis lagi,dan dengan bekal kepercayaan itu jugalah ia bisa sembuh dari gangguan jiwanya.

Meskipun dengan seseorang yang terus meneror nya ia selalu bisa menghadapi si peneror dengan memberikan apa yang di minta,seperti sejumlah uang dan banyak hal lagi.

Ah!!!

Suara itu seketika menyadarkan Alana hingga kembali ke masa kini,ia mengusap wajahnya kasar,tadinya ia kesini karena mengikuti seseorang tapi bayangan buruk itu menghantui nya.

AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMBIARKAN HAL ITU TERJADI.

Itu adalah tekad Alana dalam hati,ia tidak akan membiarkan hal buruk terjadi pada kehidupan nya kali ini.

Matanya kini tertuju kepada dua insan yang sedang bercumbu,di balik kursi-kursi yang rusak.

Cih,menjijikkan.

Namun meskipun begitu Alana tetap mengambil video panas itu,tak ada ekspresi apapun di wajahnya.

"Aku hanya melakukan hal yang sama seperti yang kau lakukan padaku di kedepan hari, yang tak akan pernah ku biarkan terjadi lagi"

Kemudian setelah merasa cukup, Alana kemudian mematikan ponselnya dan memasukkan nya ke dalam saku setelah itu tanpa peduli hal apa lagi yang di lakukan dua manusia berbeda gender itu ia langsung pergi.

***

Di parkiran

Setelah kembali dari belakang sekolah,Alana berniat untuk segera pulang ke rumah namun sebelum ia sempat masuk ke dalam mobilnya seseorang tiba-tiba menghentikan langkahnya.

"Gue pengen ngomong empat mata sama lho",ucap pria dengan tatapan tajam pada Alana yang saat ini melihat nya.

Alana membalas tatapan tajam itu dengan dingin hingga mampu membuat pria itu terpaku.

"Aku tidak punya watu!"

Setelah mengatakan nya,Alana langsung masuk ke dalam mobilnya kemudian meng-klakson pria yang masih berdiri di depan mobil nya itu, setelahnya pria itu langsung memberikannya jalan.

Rafael menatap kepergian mobil Porsche hitam itu dengan tatapan yang sulit di jelaskan,kemudian ia tersenyum.

"Apakah seeffort itu,bahkan bukan hanya penampilan,gaya bahasanya pun di ubah total,tapi gue enggak peduli Alana karna selamanya satu-satunya perempuan yang gue cintai hanya Celine!"

"Kita lihat saja sampai mana lho bakal bertahan dengan permainan tarik ulur ini!"

***

Alana masuk ke dalam rumah mewah yaitu rumah keluarganya,ia menarik nafas panjang sebelum masuk ke dalam rumah itu,jika dulu ia selalu membanggakan rumah mewahnya itu dan selalu memamerkan kekayaannya dan namun berbeda sekarang,ia Begu membenci rumah mewah itu dan segala isinya termasuk keluarga nya.

"Dimana Celine?"

Alana mengabaikan Zahra ibu kandungnya itu dengan memilih untuk terus melangkah menaiki tangga besar yang mewah di ukir itu.

"Celine ada dimana Alana!",bentak Zahra yang selalu menahan emosi setiap kali melihat Alana.

"Apa aku supir pribadinya?,jika kau ingin tahu dimana putri kesayangannya mu itu silahkan cari sendiri!",Alana menaikkan nada suaranya meskipun ia tampak begitu tenang dan mempertahankan wajah dinginnya.

Zahra sempat tertegun dengan sikap Alana,ia kaget tidak melihat sosok Alana yang selama ini berdarah panas dan emosian,yang tak pernah bisa berbicara santai dan pelan,apalagi dengan cara bicaranya saat ini yang terlihat begitu tenang namun bisa di rasakan emosi dalam setiap ucapannya yang keluar.

Alana tak peduli lagi,ia berjalan terus sampai ia mendengar suara pintu yang di buka dengan Zahra yang memanggil nama Celine,hal itu membuat senyuman aneh terbit di bibir Alana.

Ia kembali melangkahkan kakinya menaiki tangga tanpa peduli apa yang terjadi di lantai bawah.

Ada banyak hal yang membuat nya semakin membenci dan ingin keluar dari keluarga ini,tapi ia akan coba bertahan demi membalas dendam perlahan pada ibu anak itu juga kakak-kakak nya dan ayahnya.

Ya setelah kematiannya dan kembali hidup kembali di satu tahun lalu,ada banyak hal dan rahasia yang sebelumnya tidak ia tidak tahu kini ia ketahui,entah bagaimana caranya, namun semuanya mengalir begitu saja ke dalam otaknya hingga ada banyak hal yang secara perlahan terekam di otaknya,dan ia yakin semakin lama ia akan mengetahui banyak hal lagi.

Bersambung...