Perjodohan adalah hal yang tak pernah terlintas di hidup Caca.
Caca sama sekali tidak bisa membayangkan kalau masa depannya akan seperti ini. ia sudah kehilangan cinta pertamanya sejak 2tahun lalu, sekarang ia dipaksa harus menikah dengan anak dari sahabat mamanya.
Caca hanya takut jika yang di jodohkan dengannya adalah lelaki tua dengan perut buncit, atau kakek-kakek peot. Bagaimana jika nanti suaminya akan memperlakukannya dengan kasar dan membecinya seperti yang sering ia baca di dalam novel. Tapi kekhawatirannya itu ternyata salah besar, karena tuhan telah menjodohkannya dengan tuan muda berparas rupawan dengan hati seperti malaikat yang begitu menyayanginya.
*
*
"Jangan takut Acha" ujar pria itu dengan lembut.
DEG...
Caca terpaku mendengar suara lembut serta panggilan yang baru pertama kali ia dengar untuknya.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka selanjutnya? ikuti terus kisah cerita mereka disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsha_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 8 Berkunjung Ke mansion Smith
"Xanders plissss... Besok aja ya kita pindahnya" Caca menggoyangkan lengan Xanders, ia berusaha membujuk Xanders.
Pagi tadi Xanders mengajak Caca untuk pindah ke rumah baru mereka. Caca dengan tegas menolak, rasanya ia belum siap Jika harus hidup berdua bersama Xanders saja. Apalagi ia tak bisa jika harus berjauhan dengan sang mama.
"Gak bisa sayang, kerjaan aku banyak dan berkas-berkasnya juga masih ada di mansion Daddy. Lagipula kita ini udah nikah, aku mau kita belajar mandiri dari sekarang" Xanders berusaha memberi pengertian pada sang istri.
"Kita juga gak mungkin mau terus-terusan numpang hidup sama orang tua kita sayang. Kamu tenang aja, aku udah siapin rumah buat kita, keperluan kamu udah aku siapin, aku juga udah punya penghasilan sendiri kamu gak usah khawatir takut hidup susah sama aku. Aku jamin kamu bakalan kecukupan" sambung Xanders.
"Bukan gitu, aku cuma belum siap aja kalo harus jauh dari mama. Kamu tau kan di dunia ini yang aku punya tinggal mama" Caca berucap sedih.
"Nanti kita sering-sering main kesini buat nengokin mama" Xanders menggenggam tangan Caca, ia berusaha meyakinkan istrinya.
Bahu Caca terkulai lemas mendengar jawaban Xanders. Jika sudah begini maka ia sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi selain menurut.
Ia bangkit, lalu memasukkan baju dan barang-barang miliknya kedalam koper.
"Sini aku bantuin" ujar Xanders.
"Gak perlu bawa banyak barang, semuanya udah aku siapin disana, Kamu cukup bawa yang sekiranya penting aja" kata Xanders lagi.
"Iya" jawab Caca.
Setelah selesai semua, mereka bergegas turun kelantai bawah. Xanders menyeret koper milik Caca, satu tangannya ia pakai untuk menggenggam tangan mungil Istrinya.
"Gak usah pegang-pegang deh" Caca berusaha melepaskan genggaman tangan mereka.
"Kita harus belajar saling mendekatkan diri Ca, kalo gak gini kapan kita mau terbiasa"
"Lagian kita udah nikah, sah-sah aja mau gandengan tangan juga".
Akhirnya Caca pun pasrah tangannya di genggam oleh Xanders.
Sesampainya dilantai bawah, disana terlihat ada Maya, Delon serta Nara.
"Loh kalian mau kemana, kok udah bawa-bawa koper" tanya maya.
"Kita mau Pindah ke rumah baru kita Ma" jawab Xanders.
"Kok cepet banget, gak mau disini dulu aja?"
"Xanders banyak pekerjaan Ma, lagipula kita juga pengen belajar mandiri" Ujar Xander.
Apa katanya? Kita? Bisa-bisa nya Xanders mengatasnamakan bersama, padahal Caca melakukan ini karena terpaksa.
"Yasudah kalau begitu, Mama juga tidak bisa melarang kalian. Terlebih sekarang Caca sudah menjadi istri kamu, dia harus ikut kemanapun kamu pergi dan sudah menjadi tanggungjawab kamu juga"
"Mama hanya berpesan sama kalian akur-akur jangan pada berantem, kalau ada masalah di selesaikan dengan kepala dingin pakai cara yang baik. Mama titip Caca ya, kamu jangan kaget kalo udah tau sifat aslinya, banyak-banyakin sabar aja" pesan Maya.
"Ma apaan sih, Caca tu anak baik-baik ya" jawab Caca sewot.
"Sering-seringlah main ke rumah" Kata Delon pada keduanya.
"Dan kamu Caca jadilah istri yang baik untuk Xanders, jangan mengecewakan dia" ujar Delon pada Caca.
Caca tak berniat menanggapi ucapan Delon.
"kak, Nara mau ikut main kerumah baru kak Caca boleh nggak? Nara menyela obrolan mereka.
"Gak" jawab Caca ketus.
Caca menangkap maksut Nara, dan ia tak akan membiarkan Nara merusak rumah tangganya dengan Xanders.
"Nara biarkan saja kakak kamu pergi bersama suaminya. Nanti kita berkunjung bersama kesana, biarkan sekarang pengantin baru ini menghabiskan waktu bersama" ujar Maya.
"Baik ma" Nara mendengus kesal, gagal sudah rencananya.
"Caca mama berpesan sama kamu, jadilah istri yang baik dan berbakti pada suamimu. Jangan melawan, layani suami kamu dengan baik. lakukan tugasmu sebagaimana kewajiban tugas seorang istri".
"Iya ma, mama juga baik-baik ya disini, kalau ada apa-apa langsung kabarin Caca" ia memeluk sang mama.
"Iya sayang, kamu juga sering-sering hubungin mama ya"
"Yasudah Ma kita pamit dulu" ucap Xanders.
"Kalian naik apa?" Tanya maya
"Kita naik bubu aja ma" kata Caca.
"Kamu yang bener aja dong ca, masa Xanders kamu ajakin naik mobil pink kamu itu" protes Maya.
"Ya emang kenapa sih, kalo gak mau mah yaudah biarin aja suruh jalan sendiri"
"Hustt, kamu ini. Gak boleh kaya gitu sama suami" Maya menegur Caca.
"Dianter supir aja ya" tawar Maya.
"Gak usah ma, kita pake mobil Caca aja" kata Xanders.
"Yakin?"
"Iya mama"
"Yasudah kalian hati-hati".
*
*
Xanders yang gagah dan sangar kini tampak tengah mengemudi Bubu sang mobil pink milik Caca, hilang sudah citra seorang Xanders.
"Kita mampir ke mansion Daddy dulu ya, mommy nyuruh kita kesana" ucap Xanders.
"Oke"
Selama menempuh perjalanan Kurang lebih tiga puluh menit, akhirnya mereka sampai di Mansion Smith.
Gerbang yang menjulang tinggi di hadapan mereka perlahan terbuka secara otomatis.
Mobil yang di kendarai oleh Xanders dan Caca melaju memasuki halaman mansion.
Caca tak henti-hentinya berdecak kagum melihat kecanggihan mansion ini. Di depan mansion terdapat taman bunga yang begitu asri, bunga-bunga nya yang sedang mekar terlihat cantik serta ada air mancur dan juga kolam ikan.
Di depannya kini sudah terlihat sebuah bangunan cantik bergaya eropa yang begitu megah nan elegan.
Inilah The Real orang kaya pikir Caca.
Di halaman mansion terlihat banyak para pengawal yang sudah berbaris rapi, Sean juga nampak ikut menyambut Tuan muda dan Nona muda mereka.
Awalnya Mereka semua kaget dengan kedatangan sebuah mobil asing di mansion ini, terlebih sebuah mobil dengan warna pink seperti ini.
Xanders turun, lalu ia mengitari mobil guna membukakan pintu untuk Caca.
"Sejak kapan Xanders menjadi penyuka warna pink seperti ini" gumam Sean, ia berusaha untuk menahan tawanya.
Sangat lucu pikirnya, seorang Xanders dengan muka datar dan dinginnya kini membawa mobil berwarna pink seperti ini, sangat cucokk sekali.
Xanders merangkul pinggang Caca mesra. Ia merapatkan tubuhnya pada Caca.
"Selamat Datang tuan muda dan nona muda" Ucap mereka semua dengan serempak.
"Hmm" Xanders berdehem.
Xanders membawa Caca memasuki mansion.
Pintu mansion terbuka, kini terlihat para maid sudah berbaris rapi menyambut kedatangan mereka.
"Selamat datang Tuan Dan nona, Perkenalkan Saya Emi nona, Kepala pelayan di mansion ini" Emi memperkenalkan diri kepada Caca.
"Hallo Bi, Aku Caca" Sapa Caca Ramah. Bi Emi ini sepertinya sudah seusia dengan sang mama.
"CACA SAYANG" Teriak Rere.
"Ya ampun akhirnya yang mommy tunggu-tunggu dateng juga"
"Mommy seneng banget deh"
Bersambung.....
NT lagi mengalami kendala ya, jadi up nya sedikit terlambat walaupun udah lulus review. kalau semisal bab muncul tapi pas di klik tulisan nya "Bab di hapus" tenang aja ya, nanti bakal muncul lagi kok bakal bisa di baca.
mohon maaf atas kendala yang terjadi ya readers😊🙏🏻
aku suka dengan jalan ceritanya begitu banyak cinta tapi tidak dengan kedua ayah tiri dan adik tirinya