Novel ini squel dari novel DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA Dan MENTARI TERTUTUP AWAN.
Novel ini menceritakan kisah cinta dan kecewa, seorang Nadia, Putri dari Arkan dan Senja, Sedangkan yang lelaki Putra dari Awan dan Mentari.
yang penasaran dengan percintaan mereka, yok ikuti novel ini yang berjudul.DIKIRA GADIS DESA TERNYATA KAYA RAYA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7. Akad
Mendengar pengakuan suaminya, Nenek Ratih menghela nafas dengan lemas.
Kemudian Nenek Ratih bertanya pada cucunya. "Sayang, apa Papa dan Mama kamu tidak bisa dihubungi?"
"Tidak bisa Nek, mereka sekarang mungkin masih dalam pesawat, jadi pasti Hp mereka pakai mode pesawat." Jawab Nadia memang benar didalam pesawat tidak boleh menghidupkan data.
Lagi-lagi Nenek Ratih menghela nafas, dia terpaksa harus bertanggung jawab penuh pada cucunya itu.
"Pak, bagai mana cucuku menikah, Papanya masih diluar Negeri, selain itu cucuku tidak ada wali selain Papanya." Nenek Ratih mencoba berbicara pada kepala desa.
"Tidak usah mengelak dan banyak alasan, kalau orang tuanya diluar Negeri maka cari saja wali hakim." Sahut warga bersamaan.
"Benar...pokoknya malam ini mereka harus dinikahkan, kalau tidak kami akan menelanjangi mereka dan menggiring mereka berkeliling desa, mereka sudah mengotori desa kita." Lanjut warga lagi.
Mendengar kata-kata warga Nadia semakin takut, dia sangat tidak mau kalau sampai ditelanjangi, apa lagi sampai digiring berkeliling desa.
"Tenang...tenang, kalian harap bersabar dulu, kita tunggu keluarga dari Nak Kenzo dulu, mereka sudah dalam perjalanan." Kepala desa mencoba menenangkan warga.
Kemudian kepala desa menghubungi Pak ustadz dan beberapa orang lainnya. Kepala desa juga meminta penghulu datang kerumahnya. Karena bagaimana pun mereka harus dinikahkan agar tidak mengundang emosi dan kekacauan pada warga.
Nadia yang tadi ingin membantah dan tidak mau menikah, dia sekarang diam tidak berani lagi membantah karena takut akan digiring warga.
Sekarang Nadia hanya pasrah pa yang terjadi, walaupun ini bukan salahnya, tapi dia juga tidak mungkin sanggup melawan para warga yang begitu ramai.
Tidak lama kemudian keluarga Kenzo tiba dirumah kepala desa dengan beberapa mobil mewah.
Semua warga mengalihkan matanya ke mobil yang diparkir didepan rumah kepala desa.
sangat jelas terlihat mobil yang dibawa oleh keluarga Kenzo adalah mobil mewah semua, dan sangat nampak kalau keluarga dari Kenzo keluarga orang kaya.
Awan dan seluruh keluarganya turun dan langsung menjabat tangan dengan kepala desa dan juga dengan Kakek, Neneknya Nadia.
Fajar tersentak saat melihat Nadia yang sangat familiar dimatanya. "Sepertinya aku pernah melihat gadis ini." Fajar mencoba mengingat dia pernah melihat Nadia dimana, namun Fajar tidak dapat mengingat dimana dia pernah melihat Nadia.
"Ah, lupakan, mungkin saja aku salah lihat, tidak mungkin dia, dia hanya orang desa." gumamnya lagi.
Awan meminta izin pada kepala desa, dia ingin menanyakan pada Kenzo apa yang terjadi sebenarnya.
Setelah kepala desa mengizinkan, Awan dan keluarganya membawa Kenzo masuk kedalam rumah kepala desa.
"Kenzo, ceritakan apa yang terjadi, jangan ada yang kamu tutupi!" titah Awan sedikit keras bertanya pada Kenzo.
Mentari dan Oma Laras mengusap pundak Kenzo, menenangkan Kenzo agar dia tidak terpancing emosi juga.
"Ceritakan Nak, apa yang terjadi, kenapa kamu sampai begini!" mohon Oma Laras dan Mentari.
Kenzo mulai bercerita mulai dari masalah diperusahaan, dan sampai dengan Sintia, juga dengan orang yang mengejarnya hingga dia sampai disini.
"Itu berarti kalian tidak berbuat apa-apa, berarti tidak usah menikah." Sahut Alex setelah mendengar penjelasan Kenzo.
"Tidak bisa Om, warga tidak mau mendengar, kalau aku tidak menikahi gadis itu, warga akan menggiring kami keliling desa dengan tubuh tanpa pakaian." jelas Kenzo.
"Lalu, gimana, apa kamu mau menikah dengan gadis itu?" tanya Awan pada Kenzo. Karena yang dia tau Kenzo tidak mau menikah untuk sementara ini.
Tanpa ragu Kenzo langsung mengangguk, tidak seperti biasanya Kenzo menolak kalau menikah.
"Iya Pa, aku harus bertanggung jawab, biar bagaimana pun ini salah ku, aku yang meminta tolong padanya hingga terjadi seperti ini."
"Oma setuju, biar bagaimana pun lelaki harus bertanggung jawab dengan perbuatannya." Sahut Oma Laras dengan antusias.
"Mama juga setuju, lagi pula gadis itu terlihat seperti gadis baik-baik dan dia juga sangat cantik, tidak terlihat seperti gadis desa." Mentari juga setuju. Dia sudah sangat ingin punya menantu. Apalagi dia sempat melihat dan menelisik pada Nadia.
"Baiklah, ini keputusanmu, Papa tidak mau nanti kamu memperlakukan dia tidak layak, dikeluarga kita tidak ada yang menikah dua kali, jangan sampai kamu menceraikannya nanti." Awan mengingatkan Putranya agar tidak menjadi lelaki yang tidak bertanggung jawab.
Kenzo mengangguk, dia sangat yakin kalau Nadia gadis baik, dan dia sudah memutuskan untuk menikah dan menjaga istrinya dengan baik nanti.
Setelah bermusyawarah, semua keluar dan setuju untuk melaksanakan akad nikah malam itu juga.
Begitu juga dengan Nadia, dia tidak dapat membantah lagi. Dia sangat takut dengan ancaman warga tadi, walaupun dia sangat tidak ingin pernikahan ini tapi dia terpaksa harus mau.
Dengan berdasarkan wali hakim, seperti yang warga bilang tadi, akhirnya Nadia dan Kenzo dinikahkan malam itu juga.
Kenzo dan keluarganya sempat kaget saat mendengar nama Argantara disebutkan dalam pernikahan Nadia dan Kenzo. Tapi semua berfikir tidak mungkin Nadia Putri dari keluarga Argantara karena ini didesa.
Sedangkan Nadia, dai sudah tau kalau yang menjadi suaminya adalah Kenzo, yaitu Putra dari keluarga Sebagai dan Nyonya Amelia dari perusahaan ternama yang sekarang dipimpin oleh Fajar.
Nadia juga sempat terkejut saat melihat keluarga Kenzo, dia tidak menyangka kalau Kenzo ternyata Anak Pak Awan dan Nyonya Mentari.
Nadia tidak memberitahu identitasnya, biarkan nanti mereka tau sendiri, dia tidak mau menyombongkan dirinya.
Akad nikah sudah selesai, semua warga semuanya sudah pulang kerumah masing-masing, kini hanya tersisa keluarga Kenzo dan Nadia saja dirumah kepala desa.
Nadia dan Kenzo sekarang sudah sah menjadi suami istri. Dan saat ini Mentari dan Oma Laras sedang memeluk dan mengeluarkan kepala menantunya itu.
Oma Laras memberikan Nadia gelang yaitu gelang warisan dari keluarganya untuk Nadia.
Nadia awalnya menolak, namun Mentari menjelaskan kalau itu sudah menjadi turun temurun, akhirnya Nadia menerima gelang itu.
Hp Nadia berdering, Nadia langsung meraih Hpnya, saat melihat bahwa pemanggilnya adalah Mamanya, dia langsung bangkit dan menjauh sedikit dari Mertuanya dan keluarganya, untuk mengangkat telepon.
"Aku, angkat telepon sebentar." ucap Nadia dan di angguki oleh semuanya.
Sedangkan Awan dan Kakek Handoko sedang berbicara dengan kepala desa dan mengucapkan terimakasih pada kepala desa.
Sedangkan Fajar dan Alex sedang memuji dan menggoda Kenzo kalau dia tidak salah menikahi Nadia, selain cantik Nadia juga sangat sopan.
"Om jangan iri kalau aku menikah duluan darimu." Kenzo malah meledek Fajar karena sudah matang belum juga mendapatkan pasangan.
"Mama, kalian sudah sampai?" tanya Nadia setelah terhubung dengan Mamanya.
"Iya sayang, ini Mama sama Papa masih dibandara. Gimana kamu senang ya dirumah Nenek, Mana Nenek? Mama ingin bicara." tanya Senja ingin berbicara sama Mamanya.
Senja melirik kearah Neneknya, Nenek Ratih yang mengerti lirikan cucunya dia menghampiri cucunya itu.
Bersambung.
bunda suka ceritanya