NovelToon NovelToon
My Killer Boss

My Killer Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:980.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

Sky Rain terlalu gengsi untuk mengatakan jika dirinya mencintai sekretarisnya. Dia selalu beralibi, jika perasaannya pada janda seksi itu hanya sekadar penasaran saja.

Meski sudah cukup kentara perhatiannya, bahkan selalu menjadi seseorang yang ikut memisahkan hubungan Lala dengan lelaki- lelaki lain.

Pun, Sky masih tak mau mengakui jika dirinya
memiliki sebongkah ketulusan di hatinya. Malahan, Sky terus menunjukkan kesan jika dia hanya menginginkan keseksian Lala.

"Di luar sana banyak sekali personil Teletubbies yang mengantri untuk aku kencani, Lala!"

Lala menggerutu pelan. "Aku lebih suka kerja lembur dari pada menerima ajakan kencan boss mesum, galak, playboy, narsistik!"

Follow IG: Pasha_Ayu14 untuk tahu visual para tokoh Pasha yang menggemaskan ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKB bab 22

"Aaaaa!" Lala melemparkan kotak merah muda yang diisi dengan boneka berlumur noda merah dengan kapala tertanggal.

"Ada apa?" Dominic tak sengaja lewat, segera menyatroni wanita panik itu. "Apa ini, La?"

Lala tak bisa menjawab. Selain menggeleng Lala tak bisa lagi berkata- kata. Beberapa saat yang lalu Lala meraih kotak dari kurir dan isi kotak tersebut sangat mengerikan.

Lala gemetar hebat, dia takut jika boneka itu akan menjadi awal dari petaka. Akhir- akhir ini dia memang kerap mendapat ancaman dari Raffa karena tindakan semena- mena Sky.

"Kau dapat ini dari siapa?" Dominic bertanya dan hanya mendapat gelengan trauma Lala.

Dominic meraih boneka dari lantai. Sky baru keluar setelah menyimak beberapa hal sambil melakukan video call dengan klien di USA.

"Dari siapa?" Sky lantas menatap penuh telisik pada Lala, lalu memfokuskan perhatian pada boneka rusak yang kemudian dia raih dari tangan Dominic.

"KAU AKAN MATI, LA!" Saat Sky tekan boneka itu mengeluarkan suara ancaman. Di mana, hal itu membuat Lala semakin bergetar.

Sky melangkah pelan mendekati kekasihnya, Sky tahu Lala belum menerima cintanya secara utuh, tapi mungkin saja Lala butuh pelukan darinya. "Kau mau ku peluk?"

"Pak, jangan bercanda!"

Sky tertawa demi memenangkan Lala yang agaknya cukup ketakutan. Bagaimana tidak, boneka itu sangat mengerikan. "Santai."

"Siapa yang kirim ini, Pak?"

Lala menatap Sky masih dengan bibir yang gemetar. Tapi, Sky sendiri tertawa, yang lagi- lagi untuk menenangkan wanita itu.

"Pasti ulah iseng Bahadur."

"Bagaimana kalau bukan?" Lala tak merasa Tuan Bahadur sejahat itu.

Kalau hanya mata keranjang, Lala sering mendapati seseorang yang modelan pengusaha mesum. Yang jelas, Lala tidak pernah berekspektasi jika Bahadur lah dalang di balik ini semua.

"Tuan Bahadur sangat baik, dia juga orang berpendidikan, rasanya tidak memungkin dia berbuat begini."

"Aku akan mendapatkan orangnya."

Sky tahu Bahadur tidak mungkin berani. Asumsinya hanya untuk menenangkan Lala saja, tapi percuma karena Lala tak percaya.

"Kau percaya padaku kan?"

Sky kembali menyeletuk setelah tak berhasil menenangkan kekasihnya. Dan di akhir, Sky lega karena Lala mau mengangguk.

"Beberapa jam yang lalu. Kau bahkan bisa menampar ku dengan gelas. Kau juga harus berani saat mendapatkan hal iseng seperti ini, mengerti?"

"Bagaimana kalau yang mengirim tidak sedang iseng?" lirih Lala. Di depan mereka, Dominic sibuk membolak- balikkan kotak yang tak ada nama pengirimnya.

"Kita akan tahu siapa orangnya, secepatnya."

Lala percaya, Sky memiliki keahlian meretas, dan berbagai macam ilmu IT lainnya. Dalam waktu sekejap, Sky pasti bisa mengembalikan rekaman suara yang telah di-edit itu, semula.

"Kemasi barang- barang mu. Kita pulang."

Lala mengangguk, lalu meraih tasnya meski dengan gerakan Tremor. Sky menghela napas, lalu meraih tangan itu perlahan dan lembut, lalu meremasnya sebagai penenang.

"Ada aku, kau bersama ku."

Sky ingin memeluk. Namun, sontak Lala menarik kembali tangannya. "Pak Sky lebih menakutkan dari boneka yang tadi."

Sky terkekeh, kalau sudah siaga menepis sentuhan modusnya, itu menandakan jika Lala sudah cukup tenang. "Kita pulang."

"Iya." Sky kembali ke ruangannya. Meraih kunci mobil, dompet, dan benda penting apa pun yang dia letakkan di meja kerjanya.

Usai dengan pekerjaan, usai dengan butik do sore tadi walau gagal untuk pesan karena desainer yang akan merancang gaun Lala sedang tidak di outlet.

Malam ini saatnya mengantarkan Lala pulang ke rumahnya. Tapi ketika sudah sama- sama duduk bersisian di dalam mobil, Sky hanya diam meremas setir.

"Sudah malam, Pak!"

Lala mengingatkan Sky, sebab sedari tadi pria itu hanya hening setelah beberapa waktu lalu menyuruh Dominic pergi ke suatu tempat.

Sky mendengus. "Aku tidak suka mengantar mu. Karena setelah itu, aku harus menunggu sampai pagi untuk bisa melihat mu kembali."

Mendadak, Lala tersipu-sipu. Entah, terkadang Lala amat sangat percaya jika Sky ingin menikahinya karena ketulusan.

Walau, acap kali Lala berpikir jika alasan mesum Sky yang lebih dominan. Yah, bukan kah dirinya hanya menang di kelebihan dada saja, selain itu dia tidak cantik bagi Sky.

"Tapi pagi- pagi sekali kita ke butik lagi, kita perlu ketemu sama desainer butiknya."

Lala ingat, sore tadi, karyawan butik berpesan padanya, bahwa owner butik akan bisa ditemui sebelum jam delapan pagi.

"Okay," ucap Sky.

Lantas mengutak- atik gigi lalu melajukan perlahan mobilnya. Sejujurnya bukan hanya tak ingin berpisah, Sky lebih takut jika di rumah nanti, Lala mendapatkan teror lagi.

Siapa peneror-nya pun, Sky belum tahu, tapi yang pasti, Sky tidak akan mengampuni jika sampai tahu siapa orangnya. Raffa kah, atau siapa pun itu, Sky takkan melepasnya.

Malam ditutup dengan lambaian tangan Lala yang masuk ke dalam rumah. Pagi pun tiba, Sky kembali berada di depan rumah Lala dengan posisi yang sama, tapi baju berbeda.

Lala tersenyum saat masuk ke dalam mobil boss galaknya, dan seperti biasa, harus Sky sendiri yang memasangkan sabuk pengaman untuk Lala.

Lala sempat membawakan nasi goreng buatannya. Dan sambil menyetir, Lala yang menyuapi boss sekaligus kekasihnya.

Sebenarnya sudah sedari lama mereka melakukan hal ini. Perkara bergantung, Sky sudah cukup lama menggantungkan diri pada perilaku manis Lala yang penurut.

Bedanya, sekarang mereka bukan menuju kantor melainkan butik ternama. Yah, butik di mana Sky akan memesankan rancangan gaun yang luar biasa mahalnya.

Mungkin dua puluh menit mereka tiba di butik, dan di depan sana sudah ada mobil sport berwarna pink. Mungkin saja itu mobil milik desainer butik tersebut.

Sky turun terlebih dahulu, membuka pintu untuk Lala yang segera turun. Keduanya berjalan menuju lobby, lalu disambut baik oleh salah seorang karyawan.

"Sangat tepat. Barusan saja owner kami tiba, Pak Sky..."

"Panggil dia ke sini."

"Baik, Pak ... segera."

Sky meraih tangan Lala lalu menarik satu kursi untuk wanita itu. Belum lagi duduk seperti yang Sky mau, seseorang datang dengan seruan yang tercekat.

"Sky..." Suara itu membuat Sky menoleh reflek, dan menyeletuk sebuah nama. "Leona?"

Lala menatap Sky dan wanita cantik itu secara bergantian. Ada saliva yang tiba- tiba meluncur ke tenggorokannya secara pelan.

"Nyonya Leona?" Wajahnya memang mirip dengan foto yang terserak di sudut- sudut dinding rumah Sky. Tapi, benarkah seseorang yang sudah meninggal hidup kembali?

"Hey, ... Apa kabar?" tanya wanita itu.

...🙌 Untuk karakter Sky memang dibuat semirip mungkin dengan Raka Rain, kalau kalian mau tahu siapa Raka, klik nopel di bawah ini. Malam insya Allah ada lagi yaa......

1
Surtinah Tina
jangan salah dad sky..nanti jadi sahabat bahkan atasan dan bawahan
Tutik Sriwahyuni
pasti nih bahasa planet opa rega keluar deh 🤣🤣🤣
Tutik Sriwahyuni
ayo om penjajah, semangat kalahkan camer ampe titik darah penghabisan biar camer bangga nyerahin gege ke om penjajah
Surtinah Tina
hehehe....bisa aja om dom ...
Surtinah Tina
jentle om dom
Surtinah Tina
teletabis nya pak sky
Surtinah Tina
kembar kah...
L B
penjajah kesayangan 😄😄😄
Asyatun 1
lanjut
Upik Sampang
hahaa sumpah yaaa part yang sangaaat baguuus /Facepalm/
Nendah Wenda
seru kocak baper juga
Nendah Wenda
acara lamaran ala Dominic mengasikan bikin darting
iirmaynt
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
iirmaynt
ber unta 🐫🐫🐫🐫🐫
wkwkwkwkwk /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
iirmaynt
ya ampun ada aja.. bisa bikin Wilona 🐯 malu... /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Nendah Wenda
jentel banget Dominic
iirmaynt
koplak nemen... Sky sampe gk paham 😅😂😂
Nendah Wenda
kamu harus percaya ge Dominic bisa melindungi mu
Rafael Dika
ternyata tuan takur sayang juga sama anak angkat penjajahnya.....saudara angkat dulce maria....cuma beda negara...🤭🤭🤭 kok aqu kangen y sama keluarga kecil fahry n alice 🥰🥰🥰🥰🥰
iirmaynt
apa perlu aq sumbangin sisir gambar Cinnamoroll? wkwkwkwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!