harap di baca dan DIPAHAMI, novel ini banyak adegan dewasa, milf lovers, untuk yang tidak menyukai adegan 21++, dilarang keras membaca novel ini.... MC bertindak sesuka hati, kurang berakhlak, jadi bagi yang mencari alur cerita yang bagus dan MC yang lurus, tentunya anda salah novel, itu tidak di temukan di novel ini. selamat membaca, semoga terhibur
seorang pria yg berada di puncak kultivasi... dialah xiao zhou sang dewa kematian, dengan kemampuan yang di ranah surgawi menyebabkan kehancuran dan ketidak seimbangan, sehingga dewa harus menghentikan nya.
xiao zhou pun harus kehilangan segala nya, dan bereinkarnasi kembali 10 ribu tahun kemudian. dengan tubuh yang tersegel dewa.
membuatnya tidak bisa berkultivasi, dan juga takdir yang merubah jalan hidup nya yang kedua harus terbalik dengan kehidupan pertama nya, dialah yang akan menghentikan ketidak seimbangan alam yang di sebabkan orang lain...
ini adalah novel pertamaku, novel ini lebih ke arah romantis, dan erotis dari pada action.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzyl Morinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jasad emas
flashback.
10.000 tahun yang lalu.
Setelah Xiao Zhou dihentikan oleh Lou Yi dewa formasi, dan menyegel tubuh emas sang pembantai Xiao Zhou, maka tubuh emas dan pedang darah di bawa ke sekte Kuil Cahaya Abadi.
Sebagai sekte aliran netral terbesar dan terkuat di kekaisaran ming, Kuil Cahaya Abadi mendapat kepercayaan dari semua sekte dan kekaisaran untuk menjaga tubuh emas milik Xiao Zhou.
Tubuh emas Xiao Zhou dan Pedang Darah, dijaga oleh empat biksu suci (tingkat yang sama dengan pendekar suci).
Setelah 9000 tahun akhir nya jasad emas dan pedang darah di curi, tidak lain adalah biksu Song Lian yang tergoda akan kekuatan dari jasad emas itu.
setelah meracuni dan membunuh ke empat biksu suci penjaga jasad emas, Song Lian yang saat itu sudah di lapisan pendekar suci tingkat 2, memindahkan roh nya kedalam jasad emas, dan menguasai jasad emas Xiao Zhou, dan juga sebagai pemilik pedang darah.
malam itu terasa begitu gelap, awan tebal menutupi sinar bulan, empat biksu suci meregang nyawa dengan darah keluar dari seluruh lubang di kepala mereka.
Biksu Song Lian mendekati sebuah peti mati yang terbuat dari batu, dan diikat oleh rantai baja, dan terlapisi es yang begitu tebal.
Biksu Song Lian merapal mantra, dan dengan sekali pukulan yang berbentuk tapak lapisan es yang tebal itu hancur, dan Biksu Song Lian menggunakan cakar maut nya dan mulai menghacurkan rantai yang mengikat peti mati yang terbuat dari batu itu.
petir menyambar hebat, dan gerimis mulai turun seperti tanda bahwa bahaya sedang terjadi di alam bumi
peti mati itupun terbuka, asap dan hawa ribuan tahun yang tersimpan di dalamnya keluar dari peti yang terbuka itu.
tampak jasad seorang pria yang terlihat tidak rusak sedikit pun juga, dan dengan pedang merah di atas tubuh nya.
wajah Biksu Song Lian begitu senang, dan mulai memindahkan jiwa dari tubuh ke tubuh Xiao Zhou.
jasad yang memiliki tingkatan tubuh emas itu mulai bergetar, dan tidak beberapa lama matanya perlahan terbuka,
praaakkkkk....
praaakkkkk....
semua persendian di tubuh jasad itu mulai bersuara gemeretak, dan perlahan jasad itu terbangun dari peti mati nya dan berdiri, dan di sertai hujan yang mulai menjadi badai.
Biksu Song Lian yang sudah menguasai tubuh emas Xiao Zhou melangkah sampai menatap pedang darah di tangan nya.
"hahaha... jadi seperti ini rasanya memiliki tubuh emas sang pembantai, dewa kematian... hahahaha" tawa song lian...
"tapi saat ini, aku belum mampu menguasai tubuh ini dan pedang darah secara sempurna, aku harus sembunyi dan mengumpulkan pengikut" batin Biksu Song Lian.
setelah peristiwa jasad emas dicuri, 1000 tahun kemudian barulah Xiao Zhou bereinkarnasi, di Desa Embun Bening.
.... ... ....
masa kini
di kedai kecil pinggir sungai sepasang muda mudi sedang duduk berdampingan sesekali terdengar tawa kedua nya saat menikmati suasana malam kota kecil sujing.
ilustrasi Liu Fenghua.
"bibi Liu kapan bibi menikah dengan paman Wu?" tanya Xiao Zhou
"sebaik nya kita tidak membicarakan paman Wu mu sekarang," ucap Liu Fenghua datar
mendengar jawaban bibi Liu nya, Xiao Zhou hanya menaikkan alisnya seperti menangkap ketidakharmonisan, dalam hubungan kedua orang itu.
"apakah mereka lagi bertengkar?" batin Xiao Zhou
"baiklah ayo kita bersulang bibi", mereka pun bersulang 4 guci arak berpindah ke tubuh mereka.
wajah xiao zhou sudah bersemu merah... sedangkan Liu Fenghua karena yang merupakan pendekar tingkat dewa sama sekali tidak terpengaruh, bahkan racun pun tidak akan berpengaruh pada tubuh nya.
"Bocah apakah ini sudah cukup untuk mu?" ucap Liu Fenghua pelan.
"iya bibi aku rasa sudah cukup, hari ini aku sangat bahagia bibi Liu, jawab Xiao Zhou girang.
"terima kasih bibi liu" sambil meremas telapak tangan dari Liu Fenghua.
"aku Xiao Zhou akan selalu berhutang padamu bibi Liu, aku tahu umur ku sudah tidak lama lagi, andaikan umurku panjang ah tidak," Xiao Zhou menggelengkan kepalanya, dan seperti sedang memikirkan kata-kata nya
" bibi Liu... andaikan di kehidupan lain kita bertemu lagi aku Xiao Zhou akan bersumpah untuk selalu menjagamu bibi Liu," ucap Xiao Zhou tulus menatap mata Liu Fenghua
mendengar ucapan Xiao Zhou Liu Fenghua merasa terharu, matanya sedikit berkaca-kaca.
Tangan kanan nya ikut meremas tangan Xiao Zhou, tangan kiri nya mengelus lembut wajah lebam Xiao Zhou setelah di pukuli olehnya di luar gerbang kota.
"apakah masih sakit?" tanya Liu Fenghua, yang masih mengelus lebam di wajah Xiao Zhou.
Xiao Zhou hanya menggeleng, dan tersenyum.
"tidak bibi... pukulan mu tidak akan pernah bisa menyakiti ku," ucap Xiao Zhou.
"kulit nya sangat harus bahkan lebih halus dari kulitku" guman Liu Fenghua
"seperti nya kau sudah terlalu banyak minum arak bocah kecil, aku juga berterima kasih padamu Zhou'er kau selalu bisa membuat ku tersenyum, katakan padaku bagaimana caraku berterima kasih pada mu hah?" ucap Liu Fenghua berbisik sambil mendekatkan wajah nya ke arah wajah Xiao Zhou, matanya mulai basah.
mata kecoklatan Xiao Zhou menatap bibir indah Liu Fenghua yang sedikit terbuka kemudian menatap mata bibi liu nya lagi.
"apakah aku boleh?" bisik pelan Xiao Zhou, dan lebih mendekat kan bibir nya kearah Liu Fenghua.
Liu Fenghua yang mengerti apa yang diinginkan Xiao Zhou, tidak menjawab dan menempelkan bibir nya ke bibir Xiao Zhou, begitu pelan dan lembut, keduanya begitu menikmati ciuman lembut mereka, dan keduanya melepaskan ciuman mereka.
"maafkan aku bibi Liu, mungkin aku sedang mabuk, sebaiknya kita pulang," ucap Xiao Zhou seperti begitu menyesal, dengan wajah tertunduk.
Liu Fenghua menggelengkan kepalanya, dan mengerti apa yang di rasakan oleh Xiao Zhou, Liu Fenghua mengangkat dagu Xiao Zhou dengan tangan nya, dan mata mereka saling bertemu.
"setelah apa yang kita lakukan tadi, sekarang aku tahu perasaan ku yang sesungguhnya, dan tidak menyangkal nya lagi," ucap Liu Fenghua.
Liu Fenghua sedikit mengangkat tubuh nya, dan duduk di pangkuan Xiao Zhou, wajah nya kini lebih tinggi dari wajah Xiao Zhou, kedua tangan nya di bahu Xiao Zhou.
Keduanya saling menatap beberapa saat, dan dengan cepat Liu Fenghua menempel bibir nya lagi, dan mulai saling ******* dengan rakus, seperti orang yang kehausan yang mendapat kan air, kedua tangan liu fenghua memegang wajah Xiao Zhou dan menarik nya kearah wajah nya, seperti tidak inggin terlepas, tangan xiao zhou pun memeluk erat pinggang ramping Liu Fenghua.
getaran-getaran indah mulai menjalar di bagian bawah mereka, Liu Fenghua semakin menekan tubuh nya, mencari keindahan itu, dan lenguhan pelan mulai terdengar dari bibir indah wanita cantik itu.
tesssss..... tessss.... tessss....
hujan pun menguyur bumi menyapu segala yang terlihat di permukaan, termasuk dua insan yang dimabuk cinta itu, pakaian keduanya menjadi basah yang tersapu hujan.
Seperti tidak menghiraukan sekeliling mereka lagi, keduanya tetap bergumul begitu panas, tubuh Liu Fenghua bergerak-gerak lembut, dan sesekali terdengar pekikan suaranya.
Dengan bibir masih menempel Liu Fenghua mengeluarkan beberapa koin emas meletakkan di atas meja tanpa menatap nya. dalam sekejap mereka telah berteleportasi ke kediaman Liu Fenghua, mereka terhempas di ranjang empuk kamar wanita dewasa.
Liu Fenghua yang baru pertama kali merasakan cinta, dan merasakan kenikmatan dari lawan jenis nya, melepaskan pakaian luar nya, dan dengan sedikit kasar menarik leher Xiao Zhou agar mengikuti nya yang mulai berbaring, dan saat ini tubuh Xiao Zhou sudah sepenuhnya menindih tubuh nya, wanita itu menatap mata Xiao Zhou.
"Lakukan sekarang!!! atau aku akan membunuh mu," bisik Liu Fenghua dengan senyum yang menggoda.
untuk kalian yang baca ini,mampir ya di cerita ku 🫰☺️🙏