"Mimpi Anak Desa"
Anggara Al-fikri, pemuda berbakat dari desa kecil di Malang, mendapat kesempatan emas untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain profesional. setelah mencuri perhatian pelatih selama seleksi di Borussia Dormound II, Angga berkembang pesat dengan bantuan sistem misterius yang meningkatkan kemampuan fisik dan teknik yang diatas rata-rata. di tengah persaingan ketat dan berbagai tantangan, Angga memimpin timnya juara liga remaja jerman dan mencatak prestasi luar biasa, namun perjalanan Angga masih baru dimulai, karena ia kini harus membuktikan kemampuanya dipanggung yang lebih besar_liga profesioanal.
"mimpi anak desa" adalah kisah perjuangan seorang remaja Indonesia dalam meraih kejayaan didunia sepak bola internasional.
novel ini tidak menganut jadwal dan regulasi liga eropa secara menyeluruh, demi perkembangan jalan cerita, jadi mohon dimengerti bila ada jadwal melenceng jauh, seperti liga champion, piala AFF, dan kualifikasi piala dunia 😂🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pria_Misterius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 Hari yang Dinanti
Pagi itu terasa berbeda bagi Angga, sejak matahari belum sepenuhnya terbit. Semangat membara sudah memenuhi dirinya, pikirannya terus terpaku pada tes yang akan di laluinya di hari ini. Tes yang bisa menentukan masa depannya sebagai pemain sepak bola profesional di Borussia Dortmund II. Setelah mandi cepat, Angga memakai pakaian olahraga dengan sigap, memasukkan sepatu nya di dalam tas kecil yang terus ia bawa kemana-mana. Dengan antusias, ia keluar dari penginapan lebih awal dari biasanya.
"Semoga hari ini berjalan dengan lancar," gumamnya pada diri sendiri sambil melangkah dengan percaya diri menuju tempat latihan.
.............
Sesampainya di markas club Borussia Dortmund II, hanya penjaga yang di temuinya kemarin yang sudah di sana. Angga menyapa dengan ramah, "selamat pagi, pak. Sudah sibuk dari pagi, ya."
Penjaga itu tersenyum ramah. "Oh...kamu lagi, sudah datang lebih awal rupanya, yang lain belum ada yang datang, tapi tunggu sebentar, asisten pelatih pasti segera menjemputmu."
Angga mengangguk, "terima kasih, pak. Saya memang nggak sabar untuk memulai."
Setelah menunggu sebentar, benar saja asisten pelatih yang ia kenal sebagai Jacob datang menyapa nya. "Angga, sudah siap untuk tes hari ini?
"Siap pak, saya nggak sabar untuk memulai." jawab Angga
Jacob tersenyum kecil. "Bagus! Ayo.....kita ke lapangan dan mulai pemanasan."
Setibanya di lapangan, Jacob memberikannya rompi latihan, Angga menatap lapangan dengan antusiasme tinggi. Ia mengenakan sepatu nya dengan hati-hati, memastikan semua pas sebelum mulai berlatih. Namun, saat kaki kanan nya menyentuh lapangan, sesuatu yang aneh terjadi.
Tiba-tiba, suara misterius terdengar di kepalanya, seperti suara yang datang dari luar dimensi nyata.
(Host, terdeteksi memasuki lapangan profesional. Sistem telah di aktifkan.)
(Selamat kepada host telah mendapatkan hadiah pemula berupa, random box, sepatu khusus SPEED STAR, random box, berisi skill item atau pun point atribut.)
Angga terperanjat mendapatkan rentetan pesan yang berdengung di dalan kepala nya, dia mencari sumber suara tersebut. Namun, tak ada orang lain yang menunjukkan tanda mendengar hal yang sama. Matanya bergerak cepat, dan tiba-tiba dihadapannya muncul sebuah layar hologram yang hanya bisa ia lihat sendiri. Di layar tersebut tercantum rincian kekuatan, level, dan keterampilan yang ia miliki.
"Apaan ini...?" gumamnya sambil melihat sekeliling, memastikan tak ada yang melihat anomali ini.
Sistem itu menunjukkan rincian yang mengejutkan.
Nama : Anggara Al-fikri
Umur : 15 tahun
Tinggi : 168 cm
Berat : 64 kg
Kecapan kaki kiri/kanan : 45/100
Atribut teknik
passing : 45
shooting : 50
Dribbling : 40
Shot accuracy : 50
Heading : 30
Atribut fisik
Kekuatan : 55
Kecepatan : 60
Stamina : 57
Serangan : 41
Inventory
Random box
Sepatu khusus speed star (fungsi meningkatan kecepatan dan akurasi tembakan)
"misi baru tersedia : berhasil melewati tes dan masuk seleksi Borussia Dortmund II."
Angga tercengang, mulutnya hampir terbuka lebar, sepatu? Sistem? Bagaimana mungkin? Di antara kebingungan itu, tiba-tiba ia ingat bahwa ini mungkin hal yang sama dengan pengalaman yang luar biasa yang dialaminya di masa lalu, saat tiba mendapatkan dorongan kekuatan yang tidak ia ketahui dari mana asalnya.
Tanpa berpikir panjang, Angga segera meminta izin kepada Jacob. "pak. Boleh saya ke toilet sebentar?"
Jacob yang belum menyadari apa pun, hanya mengangguk, "silahkan, tapi jangan terlalu lama, kita akan memulai lima menit lagi."
Setelah mendapatkan izin, Angga segera berlari ke toilet, di sana. Dengan tenang ia membuka inventori sistem dan menemukan sepatu baru yang dijanjikan, sepatu itu terlihat leboh canggih, ringan, dan ramping dibanding sepatu yang ia kenakan sebelumnya. Dengan antusias, Angga mengganti sepatunya dengan sepatu dari sistem, saat mengenakannya, ia merasakan energi yang luar biasa mengalir ke kakinya. Kakinya merasa lebih ringan, seolah ia bisa berlari lebih cepat dari sebelumnya.
"waw....ini luar biasa." gumamnya
"Status" Angga bergumam dalam hati dan layar hologram muncul di depan penglihatan matanya.
Nama : Anggara Al-fikri
Umur : 15 tahun
Tinggi : 168 cm
Berat : 64
Kecepatan kaki kiri/kanan : 45/100
Atribut teknik
Passing : 45
Shooting : 50
Dribbling : 40
Shot accuracy : 50+10
Heading : 30
Atribut fisik
Kekuatan : 55
Kecepatan : 60+10
Stamina : 57
Serangan : 41
Inventory :
Random box
"haaahh...kecepatan dan accuracy ku bertambah 10 persen, ini akan sangat membantu."
Setelah selesai, ia segera kembali ke lapangan. Disana, para pemain sudah berkumpul termasuk kepala pelatih. Roger, yang nampaknya sedang memperhatikan angga dengan seksama.
sven, teman baru nya, segera menghampiri Angga dan menepuk pundak nya. "Angga, ayo...bergabung sama yang lain, kamu gak perlu tegang, main saja seperti biasa."
Angga tersenyum tipis, "terima kasih, sven. Aku sedikit gugup, tapi aku siap."
Sementar itu, pelatih Roger memperhatikan Angga dari kejauhan. Dari sudut pandangnya, dia bisa melihat bahwa Angga memiliki postur tubuh yang tinggi untuk anak Indonesia rata-rata, tapi otot nya masih kurang terbentuk. "Anak ini harus masih bekerja keras, terutama untuk meningkatkan kekuatan fisik nya untuk bermain di Eropa." pikirnya.
Sesi latihan dimulai, dan atas rekomendasi Jacob, Angga menjalani tes fisik secara terpisah dari yang lain. Angga diberi beberapa tes dasar seperti kecepatan lari, daya tahan, dan kemampuan dribbling. Setiap gerakan nya jauh lebih mudah dengan sepatu baru yang ia kenakan.
"Bagaimana rasanya?" tanya Jacob sambil mencatat hasil tes Angga.
"Lebih mudah dari yang aku pikirkan, pak." jawab Angga jujur.
Jacob tersenyum tipis, menyadari bahwa Angga mungkin masih meremehkan kemampuan fisiknya. Setelah tes fisik, sesi mini soccer di mulai. Angga ditempatkan sebagai play meker, posisi yang ia kuasai, ketika peluit di bunyikan, permainan langsung berlangsung dengan intensitas tinggi.
Angga harus beradaptasi dengan gaya permainan yang jauh lebih cepat dan agresif, dibandingkan dengan apa yang dialami di Indonesia. Pada awalnya, ia sempat kesulitan, tapi berkat sepatu dari sistem dan adaptasinya yang cepat, ia mulai menunjukkan potensinya. Menit ke 10', mencetak gol dari sudut sempit, memperlihatan akurasi tembakan yang luar biasa. tak lama kemudian, ia memberikan assist brilian yang memanjakan rekan satu tim nya.
di pinggir lapangan, Roger memperhatikan dengan penuh minat, "anak ini punya potensi," katanya dalam hati. "kecepatannya di atas rata-rata, dan insting gol nya bagus, tapi apakah dia bisa bertahan intensitas seperti ini setiap hari?"
Setelah pertandingan mini selesai, Jacob dan Roger berkumpul bersama Angga di pinggir lapangan.
"bagus, Angga" kata Roger dengan nada tegas. "kamu punya kecepatan dan insting yang baik. Tapi, fisikmu harus ditingkatkan. Disini, kompetisi sangat ketat, kamu harus bertahan dengan baik, bukan hanya menyerang."
Angga mengangguk, merasa senang mendapatkan masukkan langsung dari pelatih kepala. "saya akan bekerja keras, coach. Saya siap melakukan apa pun yang diperlukan."
Jacob, yang sejak awal memperhatikan Angga, menepuk bahunya. " aku suka semangatmu, Angga. Kamu bisa ikut latihan reguler mulai besok, tapi ingat, proses masih panjang, dan hanya mereka yang bertahan yang akan lolos."
Angga merasa hatinya berdebar kencang. "terima kasih banyak atas kesempatan ini, pak. Saya tidak akan mengecewakan."
..........
Hari itu berakhir dengan perasaan yang sangat puas, tapi Angga masih tahu ini baru permulaan dari perjalanan panjang nya. Malam nya, di penginapan, Angga duduk di kasur sambil menatap layar hologram yang muncul lagi.
(misi terselesaikan : lolos tes awal Borussia Dortmund II.)
(hadiah diterima : atribut kekuatan naik 5 point, atribut dribbling naik 3 point, atribut passing naik 2 point.)
Senyum tipis terlihat di wajahnya, "sistem ini mungkin aneh, tapi sepertinya akan sangat membantuku."
"Status"
Nama : Anggara Al-fikri
Umur : 15 tahun
Tinggi : 168 cm
Berat : 64 kg
Kecakapan kaki kiri/kanan :
Atribut teknik
Passing : 47
Shooting : 50
Dribbling : 43
Shot accuracy : 50
Heading : 30
Atribut fisik
Kekuatan : 60
Kecepatan : 60
Stamina : 57
serangan : 41
Inventori :
Random box
"ah...masih ada random box, mari kita buka, semoga keberuntungan menyertaiku."
"buka random box" angga bergumam dalam hati.
(membuka random box, semoga host beruntung.)
Dalam layar hologram nampak box yang sedang terbuka, dan menampilkan cahaya ke emasan.
(selamat host mendapatkan skill visi permainan, skill tendangan jarak jauh di dapatkan)
(visi permainan kemampuan untuk memindai lapangan dan mempertahankan bidang pandang yang luas, visi lapangan yang baik sangat penting untuk meraih kesuksesan dalam sepak bola)
(tendangan jarak jauh, kemampuan untuk membantu host dalam melakukan tembakan di luar kotak pinalti agar lebih kuat dan lebih terarah)
"dua kemampuan ini sangat berguna untuk play meker sepertiku." gumamnya
Dengan optimisme yang tinggi, Angga bersiap untuk hari-hari berikutnya. Berlatih keras dan menggapai impian yang selalu ia impikan sejak kecil.
...****************...
Bersambung.....
Sampai ketemu di bab selanjutnya para warga
Jangan lupa kritik dan saran, sekalian 5 bintang juga gak papa, hehehe......