NovelToon NovelToon
Kultivasi Supreme

Kultivasi Supreme

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Identitas Tersembunyi / Ilmu Kanuragan / Kultivasi Modern
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: M. Sevian Firmansyah

Seorang kultivator Supreme bernama Han Zekki yang sedang menjelajah di dunia kultivasi, bertemu dengan beberapa npc sok kuat, ia berencana membuat sekte tak tertandingi sejagat raya.

Akan tetapi ia dihalangi oleh beberapa sekte besar yang sangat kuat, bisakah ia melewati berbagai rintangan tersebut? bagaimana kisahnya?

Ayo baca novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M. Sevian Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Pagi itu, kabut masih tebal menyelimuti sekitar perkemahan kecil mereka di pinggir hutan. Dedaunan basah karena embun, dan suara burung-burung liar terdengar samar di kejauhan. Han Zekki menggosok-gosok tangannya di depan api unggun yang mulai meredup, matanya menerawang jauh. Entah kenapa, ada perasaan aneh yang mengganjal di hatinya—sesuatu yang sulit dijelaskan, seperti firasat, tapi juga bukan.

Di sebelahnya, Yuna sedang membereskan peralatan makan. Tatapan gadis itu masih terlihat lelah, tapi ada semangat kecil di matanya yang selalu ia coba sembunyikan di balik senyum tipis. Sementara itu, Li Shen masih setengah tertidur, terbungkus selimut tipisnya. Kepalanya sedikit terkulai, dan dari mulutnya terdengar dengkuran halus.

“Hei, bangun, Shen. Jangan mimpi terus, kita harus lanjut perjalanan,” Zekki menepuk bahu Li Shen dengan pelan, sambil tersenyum kecil. Meski mereka sering bercanda dan menggoda satu sama lain, sebenarnya Zekki sangat menghargai keberadaan sahabat lamanya itu. Di saat-saat seperti ini, dia merasa tidak sendirian.

Li Shen bergumam, setengah sadar, “Hmm... iya... iya... aku bangun… sebentar…” Dia menggaruk-garuk kepalanya, matanya masih sedikit berat, tapi kemudian ia terjaga sepenuhnya. “Oke, aku siap, aku siap! Jadi, kita bakal ke mana hari ini?”

Zekki menatap peta lusuh di tangannya, garis-garis di peta itu sudah mulai pudar, tapi masih bisa dibaca dengan baik. “Kalau kita terus ke arah selatan, harusnya kita sampai di Pegunungan Selatan dalam dua atau tiga hari perjalanan. Kalau... kalau nggak ada hambatan,” jawabnya sambil melipat kembali peta itu dan memasukkannya ke dalam sakunya.

Yuna yang duduk tidak jauh dari mereka mendengarkan dengan cermat. Ia menatap Zekki dengan sedikit ragu. “Kau yakin tempat itu aman, Zekki? Maksudku… entahlah, aku dengar banyak sekali makhluk roh dan… yah, hal-hal aneh di sana.”

Zekki hanya mengangguk, meski dalam hatinya, ia pun merasa ada sedikit keraguan. “Aku... aku nggak tahu, Yun. Tapi aku rasa… rasanya tempat itu cukup terpencil buat kita. Kalau kita mau mulai Sekte Nusantara dari awal, kita perlu tempat yang nggak banyak diketahui orang. Dan Pegunungan Selatan… ya, tempat itu cukup tersembunyi.”

Li Shen tersenyum lebar sambil menyilangkan tangan di dadanya. “Ah, pegangan aja ke aku, Yun! Kalau ada makhluk roh atau apapun itu, aku yang bakal hajar duluan. Lagipula… kapan lagi kita bisa berpetualang begini, kan?”

Yuna tersenyum kecil, tapi ada kekhawatiran yang masih tergurat di wajahnya. “Iya, tapi jangan sampai kalian semua cuma sibuk bertarung, sementara aku yang harus merawat luka-luka kalian nanti,” katanya setengah bercanda. Namun dalam hatinya, Yuna benar-benar khawatir. Baginya, Zekki dan Li Shen sudah seperti keluarga. Perasaan takut kehilangan mereka sering menghantui pikirannya, apalagi sekarang ketika mereka memutuskan untuk menghadapi sekte-sekte besar dan bahaya yang lebih besar.

Perjalanan Dimulai

Setelah mengemasi peralatan mereka dan memastikan api unggun benar-benar padam, ketiganya memulai perjalanan. Langkah-langkah mereka tenang, menyusuri jalur kecil yang terbentuk di antara pepohonan hutan. Suasana begitu sunyi, hanya terdengar suara gesekan daun di atas kepala mereka yang bergoyang pelan diterpa angin.

Sepanjang perjalanan, Li Shen tak henti-hentinya mengoceh, mencoba menghidupkan suasana. “Hei, kalian ingat nggak waktu kita masih di Sekte Naga Emas? Zekki dulu paling suka nyelinap keluar buat ngintip kelas para tetua!” Dia tertawa lepas, mengingat momen-momen lama mereka.

Zekki tersenyum malu sambil menggaruk tengkuknya. “Ah, sudahlah, Shen. Itu dulu. Aku cuma penasaran aja waktu itu. Tetua di sekte kita terlalu kaku dan tertutup… siapa yang nggak penasaran?” ucapnya sambil tertawa kecil, meski dalam hati ada sedikit rasa rindu akan masa-masa itu.

Yuna tertawa kecil mendengar cerita mereka. “Aku nggak pernah bayangin kamu bisa se-nakal itu, Zekki,” katanya sambil melirik Zekki dengan senyum nakal.

Zekki hanya mengangkat bahu, berusaha memasang wajah tanpa dosa. “Hei, aku juga punya masa muda, tahu!”

Kenangan yang Menyakitkan

Namun, di balik tawa mereka, ada rasa cemas yang menggantung. Di antara mereka bertiga, hanya Zekki yang tahu betapa berbahayanya perjalanan ini. Di dalam hatinya, ia sadar bahwa sekte-sekte besar tidak akan diam saja jika tahu mereka mencoba membangun kekuatan baru. Apalagi, Sekte Langit Timur dan Sekte Bayangan Malam sudah mulai mencurigai gerak-gerik mereka. Zekki mencoba mengabaikan rasa takut itu, tapi bayangan pertarungan dengan Zhao Wujin dan para anggota Sekte Bayangan Malam terus menghantui pikirannya.

Sambil berjalan, pikiran Zekki melayang ke masa lalu. Dia ingat bagaimana ia dulu hanya seorang pemuda desa sederhana yang tidak pernah ingin terlibat dalam dunia kultivasi yang keras. Tapi hidup tidak memberinya pilihan. Dunia kultivasi selalu menuntut lebih—kekuatan, pengorbanan, dan terkadang, jiwa seseorang.

“Apa kau baik-baik saja, Zekki?” Yuna bertanya tiba-tiba, suaranya lembut namun penuh perhatian.

Zekki tertegun sejenak, lalu tersenyum samar. “Ah, aku cuma... cuma berpikir aja. Tentang apa yang akan kita hadapi nanti.”

Yuna menggenggam tangannya sebentar, memberikan sentuhan yang hangat. “Kita bersama-sama, kan? Apapun yang terjadi, aku dan Li Shen ada di sini.”

Zekki hanya mengangguk, mencoba menahan emosi yang tiba-tiba muncul. Baginya, kata-kata Yuna adalah pengingat bahwa dia tidak sendirian. Meski perjalanan ini berbahaya, dia tahu bahwa bersama Yuna dan Li Shen, mereka bisa menghadapi apa pun.

Pertemuan dengan Makhluk Aneh

Saat matahari mulai terbenam, kabut mulai menyelimuti jalanan setapak di hutan. Suasana berubah menjadi lebih sunyi dan mencekam. Pohon-pohon di sekitar mereka tampak lebih gelap dan bayangannya semakin panjang. Di tengah perjalanan, tiba-tiba terdengar suara gemerisik dari balik semak-semak di depan mereka.

Li Shen mengangkat tangannya, memberikan isyarat agar mereka berhenti. “Ada sesuatu di sana,” bisiknya pelan, matanya tajam mengamati gerakan di balik semak-semak.

Zekki memasang posisi siaga, tangannya perlahan bersiap membuka celah Void jika diperlukan. Namun, sebelum ia sempat bertindak, dari balik semak-semak itu muncul seekor makhluk kecil berbulu lebat dengan mata merah yang menyala. Makhluk itu tampak lucu tapi aneh, tidak seperti hewan-hewan hutan biasa.

“Eh? Apa itu?” tanya Yuna dengan suara pelan, mencoba untuk tidak menakuti makhluk tersebut.

Makhluk itu menatap mereka sebentar, lalu mengeluarkan suara yang mirip dengan tawa kecil. “Hehe… kalian manusia aneh,” makhluk itu berkata, suaranya terdengar serak namun penuh keisengan. “Kenapa kalian masuk ke wilayahku?”

Li Shen terkejut. “Tunggu, makhluk ini bisa bicara?!” Dia menoleh ke Zekki dan Yuna dengan mata lebar, seakan tidak percaya pada yang baru saja dilihatnya.

Zekki hanya mengangguk, matanya tidak lepas dari makhluk tersebut. “Makhluk-makhluk seperti ini biasa ada di hutan-hutan tua. Mereka bukan makhluk jahat, tapi mereka bisa sangat usil kalau merasa terganggu,” katanya, lebih pada dirinya sendiri.

Yuna berjongkok, mencoba mendekati makhluk itu dengan hati-hati. “Kami tidak bermaksud mengganggu. Kami hanya… lewat,” ucapnya pelan, berharap makhluk itu mengerti niat mereka.

Makhluk kecil itu berkedip, lalu tertawa lagi. “Hehe… baiklah, aku biarkan kalian lewat. Tapi hati-hati ya, manusia. Di dalam sana, ada yang lebih besar dari kalian. Dan mereka… tidak sebaik aku.” Setelah mengatakan itu, makhluk kecil itu melompat masuk kembali ke dalam semak-semak, menghilang dalam gelap.

Ketiganya terdiam beberapa saat, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Li Shen akhirnya berbicara, suaranya sedikit bergetar, meskipun ia mencoba menutupinya dengan senyum. “Yah… seram juga ya makhluk-makhluk di sini. Kalau ada yang lebih besar dari itu, kita mungkin harus lebih waspada.”

Zekki mengangguk. “Kita harus terus berjalan, sebelum kabut semakin tebal. Tempat ini memang bukan wilayah biasa. Kalau makhluk tadi benar… kita harus lebih berhati-hati.”

Perjalanan yang Baru Dimulai

Dengan langkah yang lebih hati-hati, mereka melanjutkan perjalanan. Meskipun suasana semakin gelap dan kabut semakin tebal, mereka tetap berjalan dengan tekad yang kuat. Di hati mereka, terpendam harapan bahwa perjalanan ini bukan hanya soal mendirikan sekte baru, tetapi juga menemukan arti dari kekuatan yang selama ini mereka miliki.

Zekki, Yuna, dan Li Shen berjalan berdampingan, melewati jalur-jalur hutan yang semakin sulit. Di setiap langkah, ada harapan, ketakutan, dan persahabatan yang semakin kuat. Mereka tahu bahwa di depan sana masih banyak bahaya yang menanti, tapi mereka siap menghadapinya bersama.

1
M. Sevian Firmansyah
nm
Van Jave
bgmana kita mau like kayak gini
Van Jave
g jls
M. Sevian Firmansyah: tolong jelaskan apa yang tidak jelas?
total 1 replies
Van Jave
bab apa ini
Dian Pravita Sari
lagi lagi jgak nyambung cerita putus tengah jalan
apa gak da kontrol cerita atau pengawas
di protes berkali kal kok gak ditanggapi
bok ya kolom komentar ri hilangkan
『🇹 🇦 🇹 🇦メ🇨🇳☂√
bukan yang pertama tapi pembaca setia
M. Sevian Firmansyah: thanks son wkwk/Joyful/
total 1 replies
-Gundulist
lanjut kang, mantap seruu....
M. Sevian Firmansyah: thanks supportnya bg
total 1 replies
Byakuya@
that's good bang/Casual/
Pemburu Milf
woi keren banget kekuatannya void/Chuckle/
M. Sevian Firmansyah: hehe makasi ka
total 1 replies
Pemburu Milf
ahhh dasar npc lawag/Facepalm/
UNieew^
semangat bg/Casual/
M. Sevian Firmansyah: thanks ka 🙏
total 1 replies
UNieew^
yahh udah bersamung aja bezirr/Scream/
Neny_
up dong
M. Sevian Firmansyah: sabar yakk, makasi supportnya
total 1 replies
Kenzhy
template banget setiap cerita fiksi timur wkwk
M. Sevian Firmansyah: wkwk gpp lah
Neny_: iyaa bezir /Grin/
total 2 replies
Riska Anindia
menarik juga, ditunggu ch 2nya
M. Sevian Firmansyah: siap ka
total 1 replies
Mayo Cute
cemingut omm eh abanggg lanjut wiii/Hey/
Mayo Cute: wogheyyy
M. Sevian Firmansyah: thanks yaww/Joyful/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!