Raja Chaiden Gaver Wallace dan Ratu Ivara Zelda Geraldine Wallace, pasangan Raja dan Ratu yang saling mencintai, dua sosok yang memiliki pengaruh paling besar di kerajaan Wallace.
Ratu Wallace, merupakan perempuan Cantik, tangguh, bijaksana dan juga pintar, seorang Ratu yang begitu menghargai rakyat nya.
Tragedi penculikan yang di lakukan oleh paman Raja Wallace, membuat nya terjatuh ke dalam jurang, meninggal kan semua orang termasuk meningal kan cinta nya.
---------------------------------------------------
"Queen aku merindukan mu"
~Raja Chaider Gaver Wallace
"King aku kembali?"
~?......
"Ibu apa kami memiliki ayah?" tanya dua bocah kecil.
~?.....
Setelah tujuh tahun berpisah, akhirnya semesta kembali mempertemukan mereka berdua.
Akan kah cinta mereka akan kembali menyatu? Atau hanya sebatas pertemuan singkat?
Ada rahasia besar apa di antara Raja dan Ratu?
Penasaran? Cus langsung kepoin cerita Author
Season 2 CALON RATU TANGGUH.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KONDISI DUCHES SEINA
"M-maaf hiks...hiks...hiks...hiks... Ivara minta maaf ayah hiks...hiks..." ucap Ivara menangis sesenggukan.
Duke Albert memeluk tubuh putri nya begitu erat, sungguh Duke Albert sangat merindukan putri kesayangan nya ini, nyatanya bukan hanya Duches Seina yang merasa kehilangan dan merindukan putri nya selama ini.
Duke Albert tersiksa, Duke Albert hancur, sangat hancur, tapi Duke Albert pura-pura tegar selama ini.
Duke Albert adalah salah satu orang yang paling hancur dengan kepergian putri nya, gadis kecil yang selalu ingin Duke Albert lihat, senyum dan tawa bahagia nya.
Dunia Duke Albert terasa runtuh saat melihat tubuh ringkih putri kecilnya terjatuh ke dalam jurang waktu itu, hati nya begitu sakit setiap kali mengingat kenyataan bahwa putri nya telah pergi.
Selama ini Duke Albert hanya pura-pura kuat dan tegar atas kepergian Putri nya, siapa yang tahu, Duke Albert sering kali menangis karena merindukan putri nya.
"Kamu selama ini kemana saja Hem?" tanya Duke Albert menghapus jejak air mata putri nya.
Mata tua Duke Albert kembali berkaca-kaca, Duke Albert tidak menyangka akan kembali melihat putri nya.
Putri kecil nya sudah kembali, permata keluarga Raymond telah kembali, berapa bahagia nya hati Duke Albert, ingin rasa nya Duke Albert berteriak pada dunia bahwa kebahagiaan nya sudah kembali, separuh dari jiwa nya sudah kembali.
"AAAAKKKHHHH"
"KEMBALIKAN PUTRI KU HIKS....HIKS...."
"KEMBALIKAN PUTRI KU HIKS...."
"Bunda," ucap Ivara mendengar teriakkan Duches Seina.
"Ayah, Bunda kenapa?" tanya Ivara bergetar.
Ivara mendengar Bunda nya sedang menangis dan berteriak keras memanggil diri nya.
"Bunda mu sangat merindukan mu sayang," ucap Duke Albert lembut.
"Ayo temui Bunda mu, pasti dia senang karena putri nya sudah kembali," ucap Duke Albert mengusap lembut kepala Ivara.
"Tidak apa-apa, ayo kita temui Bunda mu," ucap Duke Albert menghapus air mata Ivara.
Hati Ivara begitu sakit mendengar tangisan Bunda nya.
Saking senangnya Duke Albert bahkan sampai lupa dengan dua bocah kecil yang tadi datang bersama putri nya
Brian dan Damar sedari tadi hanya diam, melihat Ibu mereka sedang menangis di pelukan Duke Albert.
Satu yang di tangkap oleh otak genius Brian dan Damar, bahwa laki-laki paruh baya yang sedang memeluk Ibu mereka itu adalah Ayah Ibunya, dengan artian laki-laki paruh baya itu adalah Kakek mereka.
"Ibu," ucap Damar memegang tangan Ivara.
"Oh maaf sayang, ibu hampir melupakan kalian," ucap Ivara.
"I-ibu," ucap Duke Albert terkejut.
Duke Albert melihat dua bocah kecil bertopeng yang baru saja memanggil putri nya dengan sebutan Ibu, apa Duke Albert tidak salah dengar, pikir Duke Albert menatap lekat kearah Brian dan Damar.
"Mereka putra kembar Ivara Ayah, mereka berdua cucu ayah," ucap Ivara memberi tahu ayah nya.
"Benarkah?" tanya Duke Albert terkejut untuk ke-dua kali nya.
Ivara tersenyum kecil dan mengangguk kan kepala nya.
"Ayo Nak perkenalkan nama kalian pada kakek," ucap Ivara mengusap lembut kepala putra kembar nya.
"Salam Kakek, aku Brian,"
"Salam Kakek, aku Damar"
Ucap Brian dan Damar menunduk kan kepala nya sopan.
"Oh ya ampun cucu-cucu ku, kemari peluk Kakek," ucap Duke Albert, merendahkan diri nya dan merentangkan kedua tangannya.
Sebelum menghampiri Duke Albert, Brian dan Damar melihat kearah Ibu mereka, meminta izin.
Ivara tersenyum dan mengangguk kan kepala nya.
"Iya"
Brian dan Damar berjalan kearah Duke Albert, yang masih setia merentangkan kedua tangannya dengan posisi berlutut.
Grep.
"Cucu-cucu ku," ucap Duke Albert merengkuh tubuh kecil Brian dan Damar.
Ivara tersenyum melihat pemandangan di depan nya, begitu pula dengan Edmund yang tersenyum haru melihat ayah nya kembali mengambangkan senyum nya, setelah sekian lama tidak pernah Edmund lihat.
Edmund yakin setelah ini Ibu nya akan kembali sehat, dan keluarga nya akan kembali hidup, sekarang permata keluarga Raymond sudah kembali.
Tanpa mereka sadari sedari tadi ada dua pria yang melihat itu semua dengan mata memerah menahan tangisannya.
Mereka berdua adalah Alfred kakak pertama Ivara dan Garfield kakak ketiga Ivara.
Alfred dan Garfield baru saja kembali dari tugas mereka, siapa sangka kedatangan mereka akan di sambut dengan pemandangan yang sangat mengharukan, pemandangan yang sudah lama Alfred dan Garfield ingin lihat kembali.
Betapa bahagianya Alfred dan Garfield melihat adik mereka ternyata masih hidup dan sedang berada di pelukan ayah mereka.
Belum selesai dengan rasa terkejut nya dengan fakta bahwa adik nya masih hidup, Alfred dan Garfield di kejutkan dengan satu fakta lagi, bahwa dua bocah kecil bertopeng itu adalah keponakan mereka, lengkap sudah kebahagiaan Alfred dan Garfield.
"Apa kalian melupakan ku," ucap Garfield dengan tatapan tidak lepas dari Adik nya.
"Kakak!"
Ucap Ivara melihat kedatangan kedua kakak nya.
"Kamu jahat sekali," ucap Garfield berjalan cepat kearah Ivara.
Grep
"Kenapa lama pulang nya Hem?" tanya Alfred lebih dulu memeluk Ivara.
"Maaf," jawab Ivara dengan mata kembali berkaca-kaca.
Cup
"Kakak merindu kan mu," ucap Alfred mencium pucuk kepala Ivara.
"Ivara juga rindu sama kakak," jawab Ivara.
"Sudah gantian, aku juga ingin memeluk adik ku," ucap Garfield melepaskan pelukan mereka.
"Kau!!"
Ucap Alfred mengeram kesal.
Grep.
"Bagaimana kabar mu...?" tanya Garfield lirih
Garfield memeluk erat tubuh adik nya, sudah lama Garfield merindukan pelukan ini.
"Ivara sehat, bagaimana dengan kakak?" jawab Ivara, tanya balik.
"Seperti yang kamu lihat," ucap Garfield.
"Aku juga ingin di peluk," ucap Edmund bergabung bersama adik nya di ikuti oleh Alfred.
Mereka berempat berpelukan, untuk pertama kali nya setelah tujuh tahun mereka tidak pernah bertemu dengan adik mereka.
Duke Albert tersenyum haru melihat anak-anak nya sudah berkumpul kembali, tidak ada yang lebih membahagiakan dari pada melihat anak-anak yang bahagia dan saling menyayangi.
"Terimakasih," batin Duke Albert menengadahkan kepalanya.
Setelah cukup lama berpelukan, akhirnya mereka menyudahi pelukan mereka.
Brian dan Damar begitu pintar walaupun sebenarnya Mereka cukup bosan, karena sedari tadi mereka hanya diam tanpa melakukan apa-apa, tapi tidak mungkin juga Brian dan Damar menganggu Ibu mereka yang sedang melepas rindu.
"Hey Pengeran apa kalian tidak ingin memeluk Paman mu ini?" tanya Garfield melihat kearah Brian dan Damar.
"Salam Paman, aku Brian,"
"Salam Paman, Damar,"
Ucap Brian dan Damar kompak.
Alfred dan Garfield tersenyum, dan mengangguk kan kepala nya.
"Salam Pengeran," ucap Alfred dan Garfield, menunduk kan kepala nya, sopan.
"Tidak ingin memeluk Paman?" tanya Garfield tersenyum, merentangkan kedua tangannya.
"Tidak," jawab Brian dan Damar, menggelengkan kepala nya.
seketika senyuman Garfield hilang, mendapatkan penolakan dari keponakan nya.
tetep semangat buat kakak othor sehat selalu dan terus kasih update lebih banyak🙏💪😊