Belva Arlettra Frison seorang wanita muda yang sukses,karir cemerlang bergelimang harta, itu lah yang semua orang tau tanpa tau dia adalah orang yang kejam, tidak suka basa basi,tingkat kepercayaan yang tinggi,keras kepala, kesabaran setipis tisu. Namun harus meninggal dengan cara sangat mengerikan. Mati karena di pegal karena tidak memberikan informasi yang Belva sendiri yang tau.
Tapi...
Tiba-tiba saat membuka mata dia di tempat asing dengan segala keanehan dirinya, apalagi dirinya kaget mengetahui bahwa dia menempati tubuh seorang wanita yang sudah menikah,yang lebih kaget lagi siapa suaminya coba?..dia,dia seorang mafia,bukan takut bellva yang menempati wanita yang hampir sama dengan namanya itu merasa tertantang untuk membuka fakta-fakta yang ternyata di sembunyikan oleh pemilik tubuh yang ia tempati.
" kenapa makin ke sini, semakin banyak hal hal yang mengejutkan?." Belva.
" setelah apa yang terjadi kau ingin berlari?.." dingin Kenzo. " kau milikku " posesifnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kegelisahan Kenzo
" Sialan bukannya sudah ku katakan agar melindunginya?..ha!!"
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Bruk!
Badan andre terlempar cukup jauh karena pukulan dan tendangan Kenzo yang sedang mengamuk. Bukan hanya andre saja yang kena imbas tapi anak buahnya yang lain yang tidak becus menjaga ibu dan istrinya. Walaupun Kenzo sering bersikap dingin dengan Belva tapi dia sama sekali tidak pernah melukai nya. Mendengar ibu dan istrinya hilang membuat emosinya langsung memuncak.
Kretek!
Semua orang ketakutan sekaligus ngilu sendiri betapa kejamnya tuan mereka kalau lagi ngamuk. Orang yang sudah mati saja masih kena korban kemarahannya.
"Tuan kami menemukan sesuatu."
Mereka semua lega karena ada yang menghentikan aksi gila Kenzo. Pria yang baru datang itu menyerahkan sepotong kain berwarna gelap dengan berkumur darah.
Mata Kenzo mengkilat saat tau sepotong kain itu milik siapa." Di mana kau menemukannya? "Dingin kenzo dengan tangan menggenggam erat kain berlumuran darah.
" Sebuah ruangan lantai satu tuan. Bukan hanya kain ini saja tapi di temukan sepasang kekasih yang sudah meninggal dengan keadaan tidak utuh." Jelas pria itu tegas menggambarkan dia tidak berbohong.
" Cari sampai ketemu ibu dan istri ku dan.." Berhenti sejenak sebelum melanjutkan. " Bawa pria berjubah yang masih hidup ke the golden eyes. " Lalu pergi dari sana dengan membawa sepotong kain yang masih di genggamannya dengan erat.
" Baik tuan!.." kompak mereka tetap mematuhi perintah walaupun sudah dalam keadaan tidak baik.
Andre meng kode untuk membereskan kekacauan yang ada di gedung ini. Banyak korban dari tamu apalagi orang yang menyerang namun dalangnya masih belum di temukan sama sekali.
.....
Wajah dinginnya langsung berubah saat berada di mansion nya. Awalnya dia sudah di perintahkan kakek untuk datang ke mansion kakeknya agar bisa mendiskusikan hilangnya ibu dan istrinya namun kenzo langsung menolak karena dia bisa mencari tanpa harus masuk ke keluarga pak tua itu.
Keluarga arsanio juga ada korban tapi sudah mendapatkan tanganan dengan baik. Walaupun begitu banyak dari mereka sama sekali tidak perduli pada ibu dan istrinya yang hilang. Bagi mereka Lo ya Lo gue ya gue. Ya perumpamaan begitu lah walaupun mereka memiliki ikatan keluarga tapi cenderung acuh dan menutup mata masing-masing.
" Kalian di mana. " Perasaan tidak tenang tiba-tiba menelusup yang hati Kenzo.
Hujan deras namun Rissa dan Belva belum di ketahui di mana. Bukankah harusnya Kenzo senang kalau Belva tidak selamat. Tapi entah kenapa dia merasa tidak rela dan resah tak menentu.
Sebuah ingatan terlintas dengan cepat.
" Tolong jaga putri ku karena dia harta bagi kami. "
" Kenapa harus saya kalau dia adalah Harta kalian?.."
" Karena hanya kau yang mampu. "
Kenzo lagi lagi menepis perasaan gila itu. Diam sejenak lalu berdiri dan mengambil jaketnya. Dia keluar rumah dalam ke adaan hujan deras dan petir gerumuh di luar sana. Bagi Kenzo ketenangan itu adalah di mana orang yang iya sayang berada di sisinya. Ibu nya hilang tidak mungkin Kenzo diam dan menunggu hasil anak buahnya itu.
.....
" Kenzo Kenzo kenzoooo!!.." Rissa terbangun dengan nafas memburu. Mengelap pelipisnya yang berkeringat.
Stttt!
Sakit di area lengannya membuat Rissa tersadar bahwa di masih di tempat yang tidak jelas. Tiba-tiba pandangan ke seluruh ruangan yang kosong.
" Tidak mungkin dia ninggalin aku kan?.."monolog Rissa yang sudah ketakutan.
"Belva!!.."panggilan Rissa yang tidak di jawab membuat hati rissa semakin resah.
Membuka pintu dengan kasar yang ternyata sudah pagi. Bau basah sangat terasa seperti hujan sangat lama malam tadi.
Hatinya semakin khawatir karena menantunya itu hilang entah kemana.