Mila Agatha telah menjalani 11 tahun pernikahan penuh dengan cinta dari suaminya, namun tidak ada rumah tangga tanpa ujian. Pernikahan yang ia jalani terasa hampa tanpa kehadiran seorang anak di antara mereka, berbagai macam cara sudah ia lakukan namun nihil.
Hingga suatu hari ia harus menerima suatu kenyataan pahit yang membuatnya begitu terluka.
Akankah Mila sanggup untuk melewati ujian pernikahan yang ia jalani?
Yuk ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueenMama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Mila terus membujuk Kenzo agar membukakan pintu untuk nya, sedangkan orang-orang yang berada di sana hanya diam menyaksikan bagaimana Mila menenangkan Kenzo yang kini sedang mengamuk di kamarnya.
"Anak tampan ayo bukalah pintunya sayang"
Sementara Mila terus membujuk Kenzo, Ravindra memegang tangan wanita yang berdiri di sampingnya dan membawanya meninggalkan ruangan itu ke ruangan lain.
"Untuk apa kau kemari?'' Tanya Ravin dengan wajah datarnya.
"Untuk apa, pertanyaan konyol macam apa itu. Aku datang kemari untuk melihat keponakan tersayang ku" Ucap gadis itu dengan sedikit menggoda Ravin, memperlihatkan dua gundukan daging yang berada di balik gaun seksi nya.
"Pergilah kau tahu kan Kenzo sangat tidak menyukai mu"
"Ya aku tahu, tapi aku akan berusaha untuk membuatnya menyukai aku" Ucap gadis itu dengan entengnya.
"Sudah cukup tidak perlu melakukan apapun sekarang pergilah dari mansion ini, atau aku akan mengusir mu secara paksa"
"Aku tidak mau" Ucap gadis itu singkat, dan dengan berani ia duduk di pangkuan Ravin. namun dengan cepat ravin mendorong tubuh gadis itu dengan sedikit kasar hingga mendarat sempurna di atas lantai ruangan itu.
"Kau..! kenapa kau kasar sekali, apa kau lupa aku ini adalah adik dari mendiang istrimu" Gadis itu Merasa sangat kesal dengan sikap kasar ravin padanya.
"Syukurlah jika kau masih mengingat siapa dirimu, jadi bersikaplah seperti layaknya seorang ipar" Sahut Ravin yang menekan setiap kata-katanya.
"Tapi aku mencintaimu Ravin'' Ucap gadis itu dengan penuh keberanian.
"Cinta? bagiku cinta ku sudah lama pergi bersama dengan perginya Anggun kakak mu, jadi sebaiknya kau pergilah dari mansionku ini sebelum aku yang menyeret mu dari sini." setelah mengatakan hal itu. Ravin pun meninggalkan tempat itu tanpa melihat lagi ke arah wanita yang kini masih duduk di lantai.
"Ravin tunggu aku!"
"Sial sampai kapan dia akan bersikap seperti itu padaku. Lalu siapa wanita tadi mengapa dia sangat dekat dengan keluarga ini, ini tak bisa di biarkan aku harus segera mencari cara lain untuk mendapatkan ravinku secepatnya. '' Ucap gadis itu dengan penuh ambisi.
Dia adalah Karina, adik dari Anggun mendiang istri Ravindra. Karina sangat terobsesi dengan Ravin ia selalu mencari cara agar ravin mau bersamanya jauh sebelum Anggun meninggal, namun nihil usahanya selama ini hanya sia-sia saja karena Ravin begitu sangat mencintai istrinya dan tidak tergoda sama sekali dengan rayuan Karina selama ini.
"Aku harus mencari cara yang lebih ampuh untuk meluluhkan pria itu, bagai mana pun caranya dia harus menjadi milikku" Ucap Karina dengan senyuman iblis nya.
*
*
Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya Kenzo mau membuka pintu kamarnya dan langsung memeluk Mila dengan Sangat erat.
"Anak tampan apa kau baik-baik saja, apa ada yang terluka" Mila langsung memeriksa seluruh tubuh mungil Kenzo dengan wajah khawatirnya.
Sedangkan Kenzo hanya menatap wajah wanita yang sangat begitu ia sayangi, dan menghapus sisa air mata yang masih ada di pipi Mila dengan sangat lembut.
Rasa rindu selama dua hari tak bertemu dengan Mila kini sudah terobati, Kenzo akan merasa sangat baik-baik saja jika ada Mila di sampingnya.
"Cucuku sayang, apa kau baik-baik saja" Nyonya Renata pun langsung bergegas menghampiri cucu kesayangannya dan memeluknya dengan sangat erat.
"Aku baik-baik saja grandma karena ada mommy bersama denganku" Jawab kenzo dengan wajah polosnya dan melepaskan pelukan nyonya renata lalu kembali beralih ke dalam pangkuan Mila lagi.
"Baiklah sayang jika itu membuatmu bahagia"
"Mila tolong jaga cucuku" Pinta Nyonya Renata sambil mengusap lembut pipi gembul cucu kesayangannya.
"Baik nyonya"
"Dan jangan lupakan apa yang pernah aku katakan padamu waktu itu" Nyonya renata mengingatkan perkataan nya beberapa hari yang lalu pada Mila.
"Saya akan berusaha semampu saya nyonya, selebihnya itu tergantung pada mereka masing-masing"
"baeiklah sekarang ajaklah Kenzo untuk beristirahat"
"Baik nyonya"
"Anak tampan ayo sekarang beristirahatlah, jangan takut aku akan bersama mu" Ucap Mila sambil mengusap rambut keriting Kenzo dengan penuh kasih sayang.
Nyonya Renata melihat betapa tulusnya Mila menjaga cucu kesayangannya, membuat ia pun merasa sangat percaya pada Mila bahwa Kenzo akan baik-baik saja jika bersama dengan Mila.
Mila menggendong Kenzo meninggalkan mereka yang ada di sana dan membawa kenzo ke dalam kamar yang kini sangat terlihat berantakan. Mila mendudukkan Kenzo di atas sofa kamar itu dan mulai membereskan barang-barang yang sudah hancur berkeping-keping berserakan di lantai.
Tak hanya itu Mila pun mengganti seprei dan selimut, ia khawatir jika masih ada serpihan-serpihan kecil yang menempel di sana dan bisa melukai Kenzo nantinya.
"Kau tunggu di sini aku akan mengambil sapu terlebih dahulu''
Kenzo pun mengangguk sebagai jawaban, setelah beberapa saat mila keluar ravin datang memasuki kamar putranya.
'Kenz, apa kau baik-baik saja"
Namun yang di tanya bersikap cuek, dan tidak mempedulikan keberadaan sang daddy yang kini duduk di sampingnya.
"Apa kau masih marah pada ku"
Kenzo menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Lalu mengapa kau masih mendiamkan aku seperti ini"
"Begini saja, apa yang kau inginkan maka aku akan memenuhi keinginanmu'' Ucap Ravin tanpa pikir panjang, karena ia yakin bahwa putranya pasti hanya akan meminta sebuah mainan saja. Dan itu sangat mudah baginya untuk mendapatkan hal-hal semacam itu. Namun siapa yang tahu jawaban apa yang akan di ucapkan Kenzo nantinya.
Kenzo menatap wajah sang daddy dengan begitu dalam ia sudah mempersiapkan jawaban apa yang akan ia minta pada daddy nya nanti.
"Maaf sebaiknya kalian berdua keluarlah terlebih dahulu, aku akan membersihkan ruangan ini karena masih ada banyak pecahan kaca yang berserakan di lantai dan banyak debu berterbangan" Ucap Mila dengan sedikit menundukkan kepalanya saat berbicara dengan Ravin.
Namun Ravin tak menjawab apapun, Ravin langsung menggendong putranya dan keluar dari ruangan itu dan membawa Kenzo keluar dari mansion dan menuju mobilnya. Ia berinisiatif untuk membawa kenzo ke sebuah toko mainan terbesar di kotanya.
Setelah beberapa saat kemudian ia pun sudah sampai di tempat tujuan, dan kembali menggendong putranya memasuki toko mainan tersebut.
"Selamat datang selamat berbelanja" Ucapan ramah di tunjukan pada pengunjung toko tersebut.
"Ambilah apapun yang kau inginkan di tempat ini" Ucap Ravin sambil menurunkan Kenzo dari gendongannya, namun kenzo hanya berdiri diam tak melakukan apapun membuat ravin mengerutkan keningnya.
"Ada apa?"
"Aku tidak menginginkan semua itu" Ucap Kenzo lirih.
"Lalu apa yang kau inginkan"
"Menikah" Ucap kenzo dengan tatapan mata polosnya.
"Menikah!"
Bersambung.
Kau hanya perlu menunggu waktu saat Tuhan menunjukkan sisi lain dr wanita pujaan suamimu .Maka saat itulah ia akan sadar dan smoga kau bs betsikap bijak.
maaf mengkritik sedikit,ada beberapa kejadian yang terlalu dipaksakan atau agak terburu2 kesannya, jadi feelnya kurang mengena.
terus semangat berkarya thor...🥰🥰