ketika anak yang di harapkan tak kunjung datang,lantas haruskah seseorang menyalahkan orang lain karena dia tidak bisa memiliki anak?
Najwa selalu di hina mandul dan tidak bisa mempunyai anak,hampir sepuluh tahun menikah Najwa tidak kunjung melahirkan seorang anak,segala cara telah ia lakukan tapi tidak membuahkan hasil...
sehingga hinaan itu berujung pemaksaan agar Najwa bisa menerima kenyataan jika Rendi suami dari Najwa di paksa menikah lagi oleh orang tuanya demi ingin mendapatkan sebuah keturunan yang akan mewarisi usaha Rendi.lantas bagaimana Ahir dari cerita ini????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Dianamega.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
...POV Najwa...
"jadi mana surat yang kemaren ayok coba tanda tangani"bentak Wulan menatapku bengis dengan angkuhnya
seketika aku gemetar sekaligus geram apa yang terjadi apakah dokter itu yang salah ini nggak mungkin, dokter itu tidak mungkin salah
aku harus bagaimana sekarang mana mungkin aku memberikan hartaku begitu saja dengan wanita itu,ini pasti ada yang tidak beres di sini.patut di curigai tidak mungkin data dari labororium itu salah kalau mas Rendi itu beneran mandul
"Apakah bener ini tespeck dan USGmu Wulan kau tidak sedang membual"tanyaku kembali sedangkan mas Rendi tampak girang dan wanita itu tak kalah senang
Aku benar benar di buat kalud dan susah memutar otak bagaimana bisa wanita itu bisa hamil sedangkan mas Rendi 100% di nyatakan mandul
"Nggak mungkin"itu tidak mungkin Wulan aku tidak percaya ucapku sinis,Wulan berdecih dan sontak bicara
"kenapa bisa nggak mungkin Najwa jelas jelas sekarang aku sedang mengandung anak mas Rendi,kenapa apakah kamu mau mengelak ya dari kenyataan ini kalau aku bisa hamil anak mas Rendi"
dasar wanita picik mandu bisa bisanya kau bertanya hal bodoh seperti ini najwa"ujarnya
Lagi lagi aku di buat terbungkam tidak habis fikir,apakah wanita ini berfikir aku akan memberikan hartaku begitu saja oh tidak itu salah besar dasar wanita bodoh,dia salah besar menilaiku,aku tidak akan semudah itu memberikan kepadanya
"Ayo buruan"bentaknya,aku mengertakan rahangku dan mencoba berkata setenang mungkin untuk menghadapi wanita licik di depanku ini
"Akan aku berikan tapi aku pastikan dulu jika anak itu beneran anak mas Rendi atau bukan karena aku merasa tidak yakin"bentakku tidak kalah sadis,mata wanita itu terlihat melotot kaget dengan ucapanku
"Najwa maksudmu apa apakah kamu berfikir benih di dalam rahim Wulan itu buka anakku kamu memang keterlaluan ya Najwa"
"seharusnya kamu itu malu telah menuduh Wulan yang tidak tidak,sadar Najwa kamu harus menerima kenyataan kalau kamu itu mandul"ujarnya sengit menatapku tajam
aku melirik mas Rendi dengan tatapan yang tidak kalah berapi api mendengar ucapan pedasnya,kalau aku mau aku bisa memberikan bukti kemandulannya tapi tunggu saja belum saatnya.aku harus bener benar sabar menghadapi orang orang ficik seperti mereka
"terserah kamu mau bilang apa tentangku mas,masalah persyaratannya kenapa kalian menyanggah,suka suka aku dong mau bikin persyaratan seperti apa itu hakku"ucapku semakin kesal
Begitu juga dengan mas Rendi ikut merasa semakin kesal melihat aku begitu santai menghadapi mereka.mas Rendi langsung beranjak ke lemari tempat simpanan surat oleh Bik Surti waktu itu..
"tidak usah banyak bicara kamu cukup tanda tangan saja Najwa"bentak Wulan menghempas berkas itu di hadapanku,aku berdegup mengeratkan rahangku
"Aku tidak akan tanda tangan"
"Dasar wanita picik"geramnnya hendak menyerangku,dengan sigap Bik Surti menangkis tangan wulan,aku berdiri kesal menatapnya
"Kalian fikir aku bisa sebodoh itu enak saja,kalian fikir aku akan berikan semuannya padamu Wulan kamu itu salah"ucapku terkekeh,wanita itu geram mengepalkan tangannya berlalu pergi
Rendi menyambar gusar kertas itu dan ikut pergi menyusul Wulan nafasku terasa sesak,aku bertanya tanya fikiranku menyerubungi otakku
kenapa bisa wanita itu hamil aku harus cari tau tapi bagaimana caranya sunguh aku bisa stres memikirkannya
Buru buru aku mencari ponselku ingin menghubungi dokter kandungan waktu itu meriksa kami
Tuuuuuuuttt tuuuuttt tuuuuuu....
Panggilan itu terdengar tersambung,tidak butuh waktu lama panggilan itu di angkat.
"Hallo dengan dokter kandungan baskara"
"Hallo pak,ini saya yang waktu itu ibu Najwa dan pak Rendi,saya ingin menanyakan lagi prihal hasil lab waktu itu bahwa suami saya positif mandul"
"Iya Bu ada apa saya punya datanya silahkan ambil ke rumah sakit"ujarnya,jantung qu berdetak kencang gemetar
"Apa itu benar hasil pastinya dok,apakah hasil itu bisa salah dok"tanyaku ragu,dokter itu bungkam sesaat sepertinya bingung dengan apa yang aku tanyakan
"Mmmmzz maksud ibu bagaimana ya?"
"Maksud saya apakah hasilnya bisa salah dok kenyataannya pak Rendi masih bisa membuahi"jawabku.dokter itu mendengar ucapanku terdengar terkekeh tertawa pelan
"Nggk mungkin buk,hasil lab tidak mungkin salah lagian sepanjang perjalan karir saya belum pernah salah dalam memberi pernyataan .apa yang terjadi sebenarnya Bu apakah ibu Najwa saat ini sedang mengandung"tanya nya penasaran,aku mencoba berbicara menahan sesak
"Bb-bukan itu saya tidak sedang mengandung,baik lah dok kalau begitu saya akan mengambil hasil lab itu besok pagi,terimaksih banyak sebelumnya atas informasinya dok"
"Baik bu"
Segera aku memutuskan panggilan telepon,ini memang ada yang tidak beres pada wanita itu,aku yakin dia bukan wanita baik baik aku tidak yakin dia hanya memiliki satu laki laki selain mas Rendi pasti ada laki laki lain di belakang mas Rendi
Aku bingung harus mulai dari mana untuk membuktikannya,semoga saja ini hanya sekedar terkahanku saja,kalau memang benar sunguh kasihan sekali dengan mas Rendi,
Aku memang ingin menghukum mereka tapi tuhan lebih dulu memberikan hukuman itu kepada mas rendi,tuhan ikut handil juga dalam membalas sakit hatiku.
Aku harus tetap mengawasi mas Rendi dari wanita licik itu jangan sampai aku lengah,aku harus menyelidinya