Rachel seorang mualaf mantan kupu-kupu malam dan dinikahi oleh seorang anak ustad, berharap pernikahannya akan membawanya ke surga yang indah.
Namun, ternyata semua tidak seindah yang dia bayangkan. Farhan menikahi Rachel hanyalah untuk menolongnya keluar dari dunia hitam.
Mampukah Rachel bertahan dalam rumah tangga yang tanpa cinta?
Jangan lupa subcribe sebelum melanjutkan membaca.
info tentang novel mama bisa di dapat di
ig reni_nofita79
fb reni nofita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7. Pernikahan
Satu minggu telah berlalu sejak Rachel menjadi mualaf. Dia mulai mempelajari tentang Islam dari ustadzah yang Farhan kenalkan. Setiap hari Rachel belajar selama dua jam mengenali syariat Islam.
Hari ini, Farhan menikahi Rachel di Kantor Urusan Agama saja. Setelah sebelumnya Rachel kembali mengucapkan syahadat di KUA itu.
Setelah ijab kabul berlangsung, Farhan mengajak Rachel ke salah satu panti asuhan. Pria itu memberikan makanan dan minuman yang cukup banyak untuk penghuni panti.
Rachel tampak bahagia saat berbaur dengan anak yatim yang ada di panti. Farhan melihatnya dengan tersenyum.
Dua jam di panti asuhan, akhirnya mereka pulang menuju rumah kontrakan Rachel. Farhan ingin mengajak istrinya itu untuk tinggal bersama di panti asuhan.
"Apa barang-barang kamu telah di susun semuanya?" tanya Farhan.
Kemarin dia telah meminta Rachel untuk menyusun semua barang yang dianggap perlu untuk di bawa ke apartemen. Farhan meminta wanita itu tidak banyak membawa barang yang tidak dibutuhkan.
"Sudah, Mas. Aku hanya membawa baju yang pantas. Selebihnya aku sumbangkan untuk teman kerja yang lain," ucap Rachel.
Dia hanya membawa baju yang di rasa pantas untuk dipakai. Baju-bajunya yang terbuka, diberikan untuk temannya.
"Kita bisa membeli baju yang lebih tertutup untukmu nanti," ucap Farhan.
Rachel mendekati Farhan dan memeluk lengannya. Mendapat pelukan mendadak, membuat pria itu kaget. Rachel yang menyadari itu langsung melepasnya.
"Maaf, Mas. Ustadzah bilang, aku boleh bersentuhan dengan kamu setelah kita menikah," ucap Rachel merasa bersalah.
Seminggu ini dia telah banyak belajar tentang syariat islam. Dia ingin menjadi wanita yang baik dan pantas untuk suaminya Farhan.
Farhan yang sedang menyetir, melirik ke samping. Memberikan senyuman termanis.
"Aku yang seharusnya minta maaf, aku tidak sengaja. Lupa jika kita telah menjadi suami istri," ucap Farhan lembut.
Air mata Rachel tidak dapat dibendung. Turun membasahi kedua pipinya. Dia kembali memeluk lengan Farhan yang saat ini telah sah menjadi suaminya.
"Aku pikir tidak boleh," ucap Rachel manja. Menyandarkan kepalanya dibahu pria itu.
Tampak wanita itu begitu nyamannya bersandar. Hingga sampai di rumah kontrakannya Rachel, mereka segera turun. Seperti biasanya pintu mobil dibukakan oleh Farhan..
"Terima kasih, Mas," ucap Rachel dengan tersenyum manis.
Dengan bergandengan tangan mereka masuk ke kontrakan. Tampak kardus dan tas koper yang berada di dekat sofa.
"Aku cuma bawa ini saja." Rachel menunjuk kardus dan kopernya.
Tanpa menjawab ucapan Rachel, pria itu mengangkat kardus dan tas koper dibawa istrinya.
Kembali Farhan mengendarai mobil menuju apartemen. Dalam perjalanan menuju tempat tinggal mereka, tampak pria itu menyetir sambil termenung.
"Sayang, lihatlah saat ini aku telah menikah. Selamat melanjutkan perjalananmu, karena akupun begitu. Selamat tinggal untuk kisah kita, dan setelah ini tidak akan ada aku. Semoga kamu baik-baik saja dengan hidupmu. Bahagialah selalu. Aku berharap pilihanmu tidak salah. Aku menikah hanya untuk membuktikan padamu, jika aku juga akan bisa hidup tanpamu," ucap Farhan dalam hatinya.
Sampai di tempat parkir apartemen, Farhan melihat Rachel telah tertidur. Dengan sangat pelan dia membuka pintu. Farhan membiarkan barang bawaan milik wanita itu tetap di dalam mobil. Dia menggendong istrinya menuju lift.
Saat berada di dalam lift, mata Rachel terbuka. Menyadari dirinya dalam gendongan suaminya, wanita itu tersenyum dan memeluk leher Farhan.
Sampai di apartemen, Farhan menurunkan wanita itu di sofa. Dia tersenyum saat pria itu meletakan tubuhnya dengan pelan. Pria itu tampaknya sangat lembut.
"Mas, terima kasih," ucap Rachel dengan sangat lembut. Dia merasa wanita yang paling beruntung saat ini.
Bertemu dengan pria baik-baik, dinikahi, dan diperlakukan dengan lembut. Wanita mana yang tidak menginginkan semua itu.
Rachel bangun dari tidurnya. Dan memeluk tubuh Farhan erat. Pria itu hanya diam tanpa membalas pelukannya. Namun, Rachel tidak peduli. Dikecupnya kedua pipi pria itu.
"Terima kasih telah memilihku. Aku yakin ini bukan sekadar tentang pilihanku dan pilihanmu, namun memang kamu adalah orang yang dipilihkan Allah untukku, untuk kebahagiaanku. Aku mencintaimu sepenuh hati, terima kasih atas segalanya yang sudah kamu curahkan kepadaku, dan terima kasih karena telah menyayangi dan mencintaiku, ucap Rachel dengan tersenyum manis.
"Aku merasa menjadi perempuan yang paling bahagia bersamamu. Semoga Allah meridhoi perjalanan cinta kita hingga selamanya. Kamu datang di hidupku dan kurasa itulah keajaiban yang diturunkan Tuhan kepadaku. Kamu terlah membuatku melewati jalan yang penuh liku dengan senyuman dan penuh kebahagiaan, terima kasih Sayang. Aku akan terus mengucapkan ribuan terima kasih setiap harinya," ucap Rachel lagi dan memeluk tubuh suaminya dengan penuh kasih.
...****************...