NovelToon NovelToon
Jejak Di Balik Kabut

Jejak Di Balik Kabut

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Balas Dendam / Konflik etika / Penyeberangan Dunia Lain / Permainan Kematian / Penyelamat / Pendamping Sakti
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Anggun juntak

dibaca aja ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun juntak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diambang kegelapan

Pagi itu, Arka dan Maya berjalan menyusuri jalanan berbatu yang mengarah ke kota yang lebih jauh, jauh dari tempat mereka pertama kali menemukan kedamaian. Mereka berdua merasa ada yang berbeda dengan dunia ini sebuah ketegangan yang tidak terlihat, namun begitu nyata. Keheningan yang mereka bawa mulai terasa lebih berat, seperti beban yang harus mereka pikul sendiri. Meskipun dunia mereka lebih damai daripada sebelum nya, ancaman yang terpendam di balik kata kata perwakilan bayangan semakin jelas.

"Setiap langkah kita terasa lebih berat," kata Maya sambil memandang jalanan yang panjang di depan mereka.

Arka melangkah perlahan, memikir kan apa yang telah mereka hadapi. "Keheningan itu seperti pedang bermata dua. Saat dunia mulai terbiasa, kita harus siap menghadapi segala kemungkinan. Kita tidak bisa hanya mengandal kan kedamaian sebagai senjata."

Maya menunduk. "Aku merasa ada sesuatu yang kita lewatkan. Sesuatu yang terlalu dekat, terlalu tersembunyi."

---

Langkah Menuju Kebenaran

Ketika mereka tiba di sebuah desa kecil yang terletak di kaki gunung, mereka di sambut dengan tatapan kosong dari penduduk nya. Desa itu tampak sepi, tidak ada suara riuh dari pasar atau anak anak bermain di jalan. Hanya ada desas desus yang samar sesuatu yang menggantung di udara. Di tengah ketenangan itu, Arka dan Maya mulai merasa bahwa desa ini adalah tempat yang menyimpan banyak rahasia.

Setelah berbincang dengan beberapa penduduk, mereka mendengar cerita tentang seorang pria tua yang tinggal di ujung desa, seorang pengelana yang dikenal dengan nama Elder Vira. Beberapa orang mengatakan bahwa dia telah hidup berabad-abad, dan banyak yang percaya dia memiliki pengetahuan tentang masa lalu yang terlupakan, bahkan tentang persekutuan bayangan.

"Dia adalah satu-satunya yang tahu," kata seorang wanita tua dengan suara gemetar. "Dia tahu apa yang benar-benar terjadi di balik bayangan yang mengancam kita semua."

Arka dan Maya merasa bahwa ini adalah kesempatan untuk mendapat kan informasi lebih dalam. Mereka memutus kan untuk menemui Elder Vira.

---

Elder Vira dan Rahasia yang Terpendam

Elder Vira tinggal di sebuah rumah yang terletak di pinggir hutan, dikelilingi oleh tanaman merambat yang seolah menutupi dunia luar. Begitu mereka masuk, mereka disambut oleh aroma harum dari tanaman yang jarang di temukan. Di dalam ruangan, Elder Vira duduk di kursi kayu, wajah nya penuh keriput, mata nya tajam, dan suara nya tenang namun kuat.

"Arka dan Maya," katanya tanpa berpaling, seolah sudah mengetahui kedatangan mereka. "Aku telah menunggu kalian."

Maya dan Arka saling berpandangan. "Kau tahu tentang kami?" tanya Arka.

"Keheningan yang kalian bawa," jawab Elder Vira, "adalah benih yang tumbuh di tanah yang subur. Tetapi kalian belum memahami seluruh gambarannya. Dunia ini tidak hanya membutuh kan kedamaian. Ada sesuatu yang lebih gelap yang menunggu saat kedamaian itu terwujud."

Elder Vira mulai bercerita tentang masa lalu, tentang bagaimana persekutuan bayangan pertama kali muncul dari kekacauan dunia yang terus berubah. Namun, ada satu hal yang tidak mereka ketahui: persekutuan bayangan adalah bagian dari sebuah sistem yang lebih besar, sebuah entitas kuno yang telah tersembunyi di balik setiap konflik dunia. Mereka bukan hanya organisasi mereka adalah penjaga dari sebuah kekuatan yang lebih besar, yang dapat menghancur kan atau menyelamat kan dunia, tergantung siapa yang mengendali kan nya.

"Keheningan yang kalian bawa," Elder Vira melanjut kan, "memiliki kekuatan untuk membuka pintu kegelapan, sebuah portal yang telah tersembunyi selama ribuan tahun. Ketika pintu itu terbuka, dunia akan menyaksikan kebangkitan kekuatan kuno yang telah terpendam lama."

Arka dan Maya mendengar kan dengan hati-hati. "Apa itu kekuatan kuno yang di maksud?" tanya Maya.

Elder Vira menatap mereka dengan tatapan serius. "Kekuatan itu adalah kekuatan waktu kemampuan untuk memanipulasi waktu itu sendiri. Jika dibangkit kan, ia dapat mengubah sejarah dunia, menciptakan kekacauan yang tak terbayang kan. Itu yang mereka cari. Itu yang Persekutuan Bayangan ingin kuasai."

---

Pintu Kegelapan

Pintu Kegelapan bukan hanya sebuah konsep, melainkan sebuah tempat yang berada di luar jangkauan waktu dan ruang yang dikenal. Sebuah tempat yang mampu memanipulasi aliran waktu, mempercepat atau memperlambat peristiwa, dan bahkan mengubah alur sejarah. Namun, tidak ada yang tahu bagaimana pintu itu dapat dibuka.

"Keheningan itu hanya sebagian dari kunci," kata Elder Vira. "Kunci yang lain ada dalam kegelapan itu sendiri dalam kekuatan yang telah lama terabai kan. Kalian harus menemukan cara untuk menutup nya sebelum terlambat. Jika tidak, dunia ini akan berubah selama nya, dan kita tidak akan bisa menghentikan nya."

Arka merasakan gelombang kekhawatiran yang mendalam, tetapi juga rasa percaya diri yang baru. "Apa yang harus kita lakukan?" tanya nya dengan tegas.

"Pertama-tama," kata Elder Vira, "kalian harus pergi ke sungai waktu. Di sana, kalian akan menemu kan jejak-jejak yang tertinggal oleh mereka yang telah mencoba membuka pintu tersebut. Di sana, kebenaran akan terungkap dan kalian akan tahu apakah kalian siap untuk menghadapi kekuatan yang lebih besar dari yang pernah kalian bayang kan."

---

Perjalanan Baru Dimulai

Dengan petunjuk dari Elder Vira, Arka dan Maya memulai perjalanan baru mereka ke arah sungai waktu, sebuah tempat legendaris yang terletak jauh di dalam hutan yang gelap. Mereka tahu, kali ini perjalanan mereka akan lebih berbahaya daripada sebelum nya. Keheningan yang mereka bawa akan di uji oleh waktu itu sendiri.

Di sepanjang perjalanan mereka, mereka merasa ada ancaman yang semakin dekat, sesuatu yang mengikuti jejak mereka dalam bayang-bayang. Persekutuan Bayangan masih ada di mana mana, dan mereka tahu bahwa dunia ini tidak akan pernah sama setelah ini. Waktu yang mereka kenal kini berputar dengan cara yang berbeda dan keheningan yang mereka pilih mungkin bukan jawaban untuk semua hal.

Dengan tekad yang lebih kuat dari sebelumnya, Arka dan Maya melangkah maju, siap menghadapi kegelapan yang akan datang dan mencari cara untuk menghentikan kebangkitan yang tidak terhindar kan dari Pintu Kegelapan.

---

Menyusuri Sungai Waktu

Perjalanan Arka dan Maya semakin intens, dengan tiap langkah mereka terasa lebih berat dari yang sebelumnya. Setelah mendengar petunjuk Elder Vira, mereka mulai menyusuri hutan lebat yang terkenal dengan misterinya. Di sepanjang jalan, angin malam terasa lebih dingin, dan bisikan pepohonan semakin memantul di telinga mereka. Mereka tahu bahwa Sungai Waktu tidak hanya akan mengungkap kan kebenaran, tetapi juga menghadir kan bahaya yang tak terduga.

"Apakah kamu merasa kita semakin dekat?" tanya Maya, matanya menyusuri pepohonan yang semakin rimbun di sekitar mereka.

Arka mengangguk. "Aku merasa seperti kita sudah melangkah melewati batas dunia yang kita kenal. Setiap langkah seperti membawa kita lebih dalam ke dalam waktu itu sendiri entah ke masa depan, entah ke masa lalu."

Maya tidak bisa menghindari perasaan aneh itu. Di dalam hutan ini, seakan-akan waktu tidak mengikuti aturan yang biasa mereka kenal. Semuanya terasa melambat, seolah mereka berjalan di luar kecepatan dunia yang ada.

Akhirnya, setelah berhari-hari berjalan, mereka sampai di sebuah lembah tersembunyi. Di tengah lembah itu, Sungai Waktu mengalir dengan tenang, namun terlihat aneh airnya berkilauan seperti tidak memiliki batas waktu yang jelas. Di satu sisi, aliran sungai tampak normal, namun di sisi lain, air nya seolah memantul kan bayangan masa lalu dan masa depan, mencipta kan gambaran yang kabur namun memikat.

Maya berdiri terpaku di tepi sungai, menyentuh permukaan air yang tampak begitu dalam dan misterius. "Ini... ini lebih dari yang aku bayang kan," kata nya pelan. "Sungai ini seperti nya bisa membawa kita ke mana saja."

Arka, yang masih memandang Sungai Waktu dengan penuh kehati-hatian, berkata, "Mungkin itulah tujuan nya. Sungai ini bukan hanya mengalirkan air, tapi mengalirkan waktu itu sendiri."

Mereka duduk bersama, mencoba memahami apa yang mereka hadapi. Tanpa disadari, dalam diam itu, kedua nya merasakan sebuah perubahan besar. Suara alam di sekitar mereka menjadi lebih jelas, bahkan bisikan angin terasa seperti berbicara dalam bahasa yang hanya mereka berdua yang bisa mengerti.

---

Menjelajah ke Masa Lalu

Malam tiba, dan Arka serta Maya memutus kan untuk melanjut kan perjalanan menuju hulu sungai waktu. Mereka ingin mengetahui asal mula kekuatan yang tersembunyi di dalam aliran sungai ini. Sementara berjalan, tiba-tiba sebuah kilatan cahaya terang muncul dari permukaan air, menyentak mereka ke dunia yang lain.

Sekejap mata, mereka mendapati diri mereka tidak lagi di lembah yang sepi, melainkan di sebuah desa kuno, penuh dengan aktivitas. Orang-orang mengenakan pakaian dari zaman dulu, dengan cahaya obor yang menerangi jalanan sempit. Ini adalah masa lalu sebuah masa yang pernah ada, namun sudah lama terlupakan.

"Apakah kita benar-benar berada di masa lalu?" tanya Maya, suara nya bergetar.

"Aku rasa kita sedang melihat nya. Ini seperti visi, atau mungkin kita benar-benar telah dibawa kembali ke zaman itu," jawab Arka, mata nya menyusuri setiap detail.

Mereka berjalan perlahan di jalanan, mencoba memahami apa yang terjadi. Mereka tidak tahu apa yang sebenar nya mereka cari, tapi mereka merasa kehadiran mereka tidak disambut oleh orang-orang di desa itu. Semua tampak sibuk dengan kehidupan mereka, namun ada ketegangan yang tak terucap kan di udara.

Akhirnya, mereka menemu kan sebuah bangunan besar yang tampak nya merupakan pusat kegiatan di desa itu sebuah kuil yang telah runtuh sebagian. Begitu memasuki ruangan yang terbuka, mereka disambut oleh seseorang yang tampak nya sudah menunggu kedatangan mereka. Seorang pria tua dengan jubah biru tua, wajah nya penuh dengan kerutan, dan mata nya yang tajam menatap mereka.

"Kalian akhir nya datang," kata pria itu. "Aku sudah menunggu."

"Siapa kau?" tanya Arka, penasaran sekaligus waspada.

"Aku adalah penjaga dari pintu kegelapan," jawab pria itu dengan suara yang dalam. "Dan kalian kalian adalah kunci untuk menutup nya, atau membukanya sekali lagi."

---

Rahasia Tersembunyi

Pria tua itu mengajak mereka lebih jauh ke dalam kuil, ke ruang yang penuh dengan gambar-gambar kuno di dinding yang memuat gambaran kekuatan besar dan kegelapan yang mengancam dunia. Di tengah ruangan, terdapat sebuah batu besar yang terukir dengan simbol yang asing bagi Arka dan Maya sebuah simbol yang memiliki kekuatan untuk membuka pintu kegelapan.

"Batu ini adalah tempat di mana waktu bersatu," kata pria itu. "Ini adalah tempat di mana seluruh sejarah dunia saling bertemu. Kekuatan yang kalian cari ada di sini, dan kalian harus memutus kan apakah dunia ini pantas untuk terus ada."

Maya menatap batu itu dengan hati-hati. "Apa yang terjadi jika kita memutus kan untuk membuka pintu itu?"

"Jika kalian membuka pintu itu," pria itu berkata pelan, "dunia ini akan terbelah. Sebagian dari masa lalu akan membanjiri masa depan, dan sebagian dari masa depan akan menghancur kan masa lalu. Perjalanan kalian akan menjadi percuma, dan segala yang kalian perjuangkan akan hilang."

Arka menggigit bibir nya, merasa beban yang semakin besar. "Jadi, apa yang harus kita lakukan untuk menutup pintu itu selama nya?"

"Untuk menutup nya," pria itu menjelas kan, "kalian harus menghadapi nya secara langsung menghadapi kegelapan yang ada dalam diri kalian. Pintu itu terhubung dengan perasaan, dengan ketakutan yang tak terungkap. Hanya dengan menerima kegelapan itu, kalian bisa menutup pintu selama nya."

---

Menghadapi Diri Sendiri

Arka dan Maya merasa terperangkap dalam dilema yang besar. Mereka tahu bahwa jalan ini bukan hanya tentang menghadapi ancaman eksternal, tetapi juga tentang menghadapi ketakutan dan kegelapan yang ada dalam diri mereka sendiri. Pintu Kegelapan bukan hanya sebuah tempat itu adalah perjalanan batin yang mereka harus jalani.

Di luar kuil, suara angin malam kembali terdengar. Namun kali ini, angin itu membawa suara yang lebih jelas, suara yang seolah berkata "Kalian tidak bisa lari dari waktu. Kalian harus memilih."

Arka dan Maya saling menatap, kesadaran yang lebih dalam datang menyelimuti mereka. Mereka tidak hanya akan menghadapi musuh eksternal, tetapi musuh yang terpendam dalam diri mereka.

"Sekarang, kita tidak hanya melawan dunia," kata Arka dengan suara tegas. "Kita melawan ketakutan kita sendiri."

Dengan itu, mereka melangkah maju, siap untuk menghadapi kegelapan yang menunggu di balik pintu kegelapan, untuk menutup nya dan untuk mengubah takdir dunia mereka.

---

Bersambung...

1
SAF.A.NAPIT
bagus banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!