Belva Arlettra Frison seorang wanita muda yang sukses,karir cemerlang bergelimang harta, itu lah yang semua orang tau tanpa tau dia adalah orang yang kejam, tidak suka basa basi,tingkat kepercayaan yang tinggi,keras kepala, kesabaran setipis tisu. Namun harus meninggal dengan cara sangat mengerikan. Mati karena di pegal karena tidak memberikan informasi yang Belva sendiri yang tau.
Tapi...
Tiba-tiba saat membuka mata dia di tempat asing dengan segala keanehan dirinya, apalagi dirinya kaget mengetahui bahwa dia menempati tubuh seorang wanita yang sudah menikah,yang lebih kaget lagi siapa suaminya coba?..dia,dia seorang mafia,bukan takut bellva yang menempati wanita yang hampir sama dengan namanya itu merasa tertantang untuk membuka fakta-fakta yang ternyata di sembunyikan oleh pemilik tubuh yang ia tempati.
" kenapa makin ke sini, semakin banyak hal hal yang mengejutkan?." Belva.
" setelah apa yang terjadi kau ingin berlari?.." dingin Kenzo. " kau milikku " posesifnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengawal nyonya hilang!!..
Kelopak mata yang tadinya terpejam tenang kini bergerak pelan merasa sengatan pada matanya. Perlahan tapi pasti bulu mata yang lentik itu bergetar pelan dan perlahan memperlihatkan bola mata indah.
"ugh!." baru saja bangun tapi sudah mendapatkan wajah lega pelayan nya.
"minum nyonya minum, saya tau anda pasti haus." Ica si cerewet langsung sigap membantu Belva duduk dan meneguk air yang menghilangkan dahaga nya.
perlahan wajah pucat semalam kini sudah berona kembali walaupun tidak terlalu jelas.
"terima kasih Ica." lemah Belva merasa badan lemes.
" Jangan berterima kasih kepada saya nyonya, harus nya anda berterima kasih pada tuan yang sangat sangat mengkhawatirkan diri anda." ucap Ica antusias namun di ragukan Belva, mana mungkin si triplek mengkhawatirkan dirinya. Walaupun semisalnya dia yang membawanya kembali itu mungkin hanya batas kasian karena tidak ada yang menolong nya saat itu. Lagi pula Belva samar samar mengingat kejadian itu.
tapi dia mengingatkan jelas ingatan yang dia dapatkan. " jadi Belva ini bukan anak asli keluarga miller?"
"nyonya anda tau bahkan tuan sampai tidur dengan memeluk anda semalam." ucapan ica membuat belva kembali pada dunia nyata.
dahinya semakin berlipat karena omongan melantur Ica. " bisa diam!..brisik!.."
Ica membekap mulutnya dengan cepat tapi tidak bisa tidak mengatakan dalam hati. " saat sakit saja masih bisa menjadi seram."
" Jangan membatin tentang ku Ica."
Mata Ica membulat dengan mulut menganga. " wow nyonya bisa membaca pikiran. Cenayang GK sih namanya ..ih dukun!..iya pasti dukun kan nyonya. Tolong ramal masa depan Ica nyonya..tidak!!..tidak jangan ramal tapi kabulkan permintaan Ica nyonya ...Ica sangat mengagumi tuan astro nyonya...tolong ya ya..saya ingin bertemu dengannya." wajah Ica sengaja di imut imut kan.
Belva memegang kepalanya yang akan meledak,tarik nafas keluar tarik nafas keluar.
" Icaaaaaa!!..keluarrr!!.."
Kamar yang tadinya kedap suara kini tembus hingga keluar.. rasanya kamar menggetar bagai terkena gempa dadakan. Si pelaku sudah berlari terbirit-birit karena kena amuk.
Brak!!
Belva memejamkan matanya, lagi lagi menghela nafas kasar. Kelakuan pelayan satu ini memang menguji kesabaran nya yang sudah hampir habis.
memijat pelipisnya yang terasa pusing. " ah, sialan!..pagi pagi sudah hilang mood."
Belva turun dari ranjang empuk nya itu menuju ke kamar mandi, tidak lama kemudian dia keluar dengan wajah yang segar. Mata indah nya tertuju ke arah balkon entah kenapa dia tiba-tiba ingin duduk di balkon di pagi hari yang cerah.
Tidak ada niat nya untuk keluar karena rasa biasanya yang lemes dia juga masih memikirkan yang membuatnya seperti ini.
Tapi satu pertanyaan yang sangat Belva penasaran adalah...." Kenapa keluarga miller sampai berurusan dengan black Eagle?.."
Nah,satu pertanyaan ini saja dia susah untuk menjawabnya apalagi pertanyaan yang banyak bersarang di otak mungilnya. Rasanya dia bisa mati penasaran karena tidak tau harus menyelidiki dari mana.
Kenzo!
Satu nama itu langsung terlintas. " Nanti aku tanyakan padanya saja." walaupun tidak yakin Kenzo mengetahui tapi dia harus bertanya bukan?..tidak ada hasil tanpa usaha.
Clek!
" nyonya!!.."
Belva masih duduk tenang di balkon kamarnya. Sama sekali tidak terusik dengan mulut cerewet Ica.
" Nyonya anda di mana?.." teriak Ica yang tidak menemukan nyonya cantiknya, dia melihat ke kamar mandi yang tidak ada. Seketika dia di serang ke panikan. Berlari cepat membuka pintu.
" Pengawal nyonya hilang!!.."
Teriakan Ica yang menggelegar ke seluruh ruang membuat semua orang langsung terkejut. Masing masing langsung berpencar mencari Belva.
" Bagai mana bisa hilang, bahkan nyonya tidak keluar sama sekali!.." sang penjaga pintu bertanya dengan wajah yang sudah pucat pasi.
plak!
plak!
Ica menepuk pundak mereka karena kesel. " kalian pasti tidur kan?..berpencar cepat. " titah nya ganas.
Meraka yang merasa bersalah dan terpojok akhirnya ikut mencari bersama anggota lain.
Semua orang berpencar baik bodyguard maupun pelayan. Wajah Mereka hampir tidak mempunyai darah saat mendengar nyonya yang di bawa tuanya semalam dalam ke adaan pingsan kini hilang.
ica sudah menangis sesenggukan di dalam kamar Belva tanpa memeriksa balkon sama sekali.
Belva hanya bisa terdiam diri saat semua orang mencarinya. Tidak ada niatnya untuk memberitahu mereka semua kalau dia ada di balkon dengan santai sekarang.
Ting!
notifikasi terdengar, Belva melirik no tanpa nama dengan pesan...
" Masih membuat keributan?.."
Tanpa bertanya itu siapa Belva sudah menebak. Dia tersenyum sinis. " perasaan aku diam deh dari tadi. Dasar gila!." lalu bersandar dengan menutup matanya kembali menikmati sinar matahari tanpa mau mengehentikan mereka yang ketar-ketir di luar sana.